Iqbal Oktavian
Kelas : XI TJKT 2
1. Al-Jazari
Syekh Hasan Genggong atau lebih dikenal Kiai Hasan Genggong selengkapnya al-
Arifbillah asy-Syaikh Haji al-Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin Al
Qodiri Al Hasani (nama lain: Kiai Hasan Sepuh, lahir di Sentong, Krejengan, Probolinggo, 27
Rajab 1259 Hijriyah / 23 Agustus 1843 Masehi - meninggal di Genggong, 11 Syawal 1374
hijriyah / 1 juni 1955 masehi) adalah seorang guru sufi yang terkenal sebagai salah satu
Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah. Beliau salah satu Mursyid dari tatanan Naqsyabandi dan
pendiri Tarekat Naqsyabandiyah Ali Ba 'Alawiyah adalah cabang dari tarekat
Naqsyabandiyah yaitu perpaduan dari dua buah tharekat besar, penyatuan dua sanad tarekat,
yaitu Thariqah Naqsyabandiyah dan Thariqah Ali Ba 'Alawiyah, ia juga terkenal sebagai
salah satu Wali Qutb di Indonesia. Beliau merupakan seorang Ulama dari para Wali dan
seorang Wali dari para Ulama. Beliau Pemilik Pengetahuan Yang Sempurna ('Arif kamil)
dalam sufisme dan marifat. Ia dianggap sebagai Sumber Mata Air Kemursyidan, Berkahnya
menembus seluruh ummat di masanya.[1] Ia adalah Spiritualis Berdirinya Nahdlatul Ulama.
Dari keinginan belajarnya yang tinggi, beliau menyebabkan ilmu-ilmu ghaib dan rahasia
menjadi tampak. Beliau adalah puncaknya Matahari Pengetahuan Eksternal dan Internal di
zamannya. Ia bergelar Al-Arifbillah dengan Salah satu tanda keajaibannya adalah karomah
yang mahsyur, yang merupakan hatinya ke maqam ulama dari para ulama. Bagaikan Mawar
dalam hal Karakter dan Atribut Rasulullah, mencapai maqam yang tertinggi dari Pohon Lote
terjauh atau Sidrat al-Muntahā, yang disebut sebagai "Pohon Kehidupan", penunjuk jalan
menuju Singgasana Utama, pemilik rahmat, guru yang memiliki rahasia nafas suci Tuhan. Dia
adalah guru besar dalam thariqat, pendiri haqiqat (Realitas), and pembimbing bagi khaliqa
(Ciptaan). Beliau diakui sebagai guru besar para wali di zamannya, yang menyandangkan
ucapan, “Wali dari Guru besar adalah Guru Besar bagi para Wali” terhadap beliau. Para
ulama yang menguasai hikmah spiritual banyak yang menggali dari ladang ilmunya, adalah
seorang ulama Indonesia yang terkenal.
Ia adalah Kholifah kedua Pesantren Zainul Hasan Genggong dan intelektual yang produktif
menulis kitab, yang meliputi bidang-bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Salah satu
karyanya adalah kitab Nadham Safinatun Najah. Dia berasal dari keluarga Wali Songo dari
marga Al Qodiri Al Hasani yang merupakan keturunan dari Sultanul Awliya al-Quthub al-
Kabir Syekh Abi Muhammad Muhyidin Abdul Qadir al-Jailani, keturunan Hasan bin Ali, dia
menerima sebagian besar pendidikan sufi awal dari gurunya, Syekh Jazuli. Dia dilatih dalam
semua perintah tasawuf dan diberi izin untuk memulai dan melatih pengikut dalam Tarekat
Naqshbandi.