Anda di halaman 1dari 2

Essay Kewarganegaraan

Nama: Dina Wilyanti


NIM: 3112201066

Judul: Potensi Terjadinya Disintegrasi Bangsa: Ketidaksetaraan Sosial dan Potensi Ancaman
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan beragam suku, budaya, dan agama, telah berhasil
mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Republik Indonesia selama bertahun-tahun.
Namun, potensi terjadinya disintegrasi bangsa tetap menjadi perhatian serius yang harus diatasi. Salah
satu aspek penting yang dapat memicu disintegrasi adalah ketidaksetaraan sosial yang diwakili oleh
kemiskinan dan ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana ketidaksetaraan sosial ini dapat berkontribusi
terhadap potensi terjadinya disintegrasi bangsa, dengan fokus pada kemiskinan dan ketidakmampuan
masyarakat untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
Kemiskinan menyebabkan sebagian besar masyarakat memiliki akses terbatas ke sumber daya
ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Ketidaksetaraan akses ini dapat merusak ikatan sosial di antara
berbagai kelompok masyarakat. Dan ketidaksetaraan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan
juga dapat memperkuat potensi disintegrasi. Ketika daerah tertentu mengalami kemiskinan yang
berkepanjangan, hal ini dapat menciptakan ketegangan dan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat.
Masyarakat yang tinggal di gubuk beralas terpal cenderung menghadapi ketidakpastian tempat
tinggal. Hal ini dapat merusak rasa stabilitas dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari. Juga kondisi
perumahan yang buruk dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama dalam konteks pandemi seperti
COVID-19. Kesehatan yang buruk dapat memicu ketidakpuasan terhadap pemerintah yang tidak
mampu memberikan perumahan yang layak.
Serta ketidakmampuan masyarakat untuk mendapatkan bantuan pemerintah seringkali disebabkan
oleh pelayanan publik yang tidak merata. Hal ini menciptakan ketidakpercayaan terhadap pemerintah
dan dapat memicu perasaan ketidakpuasan. Karena ketidaksetaraan dalam distribusi bantuan
pemerintah dapat memperkuat perpecahan sosial. Ketika kelompok tertentu merasa mendapatkan
bantuan lebih besar daripada yang lain, hal ini dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan
dalam masyarakat.
Solusi untuk Mengatasi Potensi Terjadinya Disintegrasi Bangsa adalah pemerintah perlu fokus pada
pembangunan ekonomi yang inklusif untuk mengurangi kesenjangan sosial. Program-program yang
mendukung kewirausahaan, pelatihan keterampilan, dan akses ke kredit dapat membantu masyarakat
keluar dari kemiskinan.
Juga pemerintah harus memiliki program perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan perlu
diperkuat untuk memastikan bahwa setiap warga memiliki tempat tinggal yang layak. Dan pemerintah
perlu melakukan reformasi dalam sistem pelayanan publik untuk memastikan bahwa bantuan
pemerintah dapat diakses secara adil oleh seluruh masyarakat. Pemerintah harus meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial untuk memastikan bahwa bantuan
tersebut benar-benar mencapai yang membutuhkannya.
Ketidaksetaraan sosial yang tercermin dalam kemiskinan, kondisi perumahan yang buruk, dan
ketidakmampuan masyarakat untuk mendapatkan bantuan pemerintah dapat membahayakan persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah konkret perlu diambil oleh
pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi potensi terjadinya disintegrasi bangsa. Dengan fokus
pada pembangunan ekonomi inklusif, perumahan yang layak, dan reformasi sistem pelayanan publik,
Indonesia dapat mengurangi ketidaksetaraan sosial dan memperkuat persatuan nasionalnya.

Anda mungkin juga menyukai