Hipertensi - 20230917 - 133806 - 0000

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

HIPERTENSI

(TEKANAN DARAH TINGGI)


Kelompok 1
ANGGOTA KELOMPOK
Adelia febriana ( 220117003 ) Mustika Rachma Wijaya (220117050)
Adelia Putri ( 220117004 ) Nabilla Adinda Putri Riswan (220117052)
Aisyah Rachma Setiawan ( 220117007) Putry Tatuhey (220117061)
Ajeng Rahayu Utami (220117008) Septi dwi mulyani (220117069)
Anggraini kusuma widya (220117168) Putra Setiawan Yunian(220117059)
Aura Rizka Salsabilla (220117013) Akbar Raja Segara (220117155)
Chandra Rizky Fauzan (220117018) Fakhrul Baihaqi (220117029)
Erine jahtun titania ( 220117026 ) Yusuf saifull amar (220117076)
Feri firmansah(220117032) Nanda (220117053)
Ida Susanti (220117038) Aldina Yunianti (220117009)
Karin Nur Dwicahyani (220117040) Opiyani sukmawati (220117058)
Khoirul Umam (220117041)
DEFINISI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari
atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90
mmHg
Etiologi Hipertensi
Hipertensi Esensial Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder merupakan


Hipertensi esensial hipertensi yang penyebabnya
merupakan jenis hipertensi diketahui. Hipertensi sekunder
yang paling banyak terjadi. meliputi sekitar 5–10% kasus
dengan insiden 80-95% hipertensi. Contoh etiologi
dimana pada hipertensi hipertensi sekunder adalah
jenis ini tidak diketahui penyakit ginjal kronik,
penyebabnya. hipertiroid, kehamilan, dan obat
seperti ibuprofen dan naproxen.
Klasifikasi Hipertensi
8.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.DEFINISI 7.PENGKAJIAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
adalah peningkatan tekanan darah pencidera fisiologis 1. Identitas pasien keluarga
sistolik lebih dari 140 mmHg dan 2. Penurunan curah jantung berhubungan
dengan peningkatan afterload
2. Keluhan utama
tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan 3. Riwayat kesehatan Sekarang
dengan selang waktu lima menit dalam
kelemahan 4. Riwayat kesehatan Dahulu
4. Resiko ketidakseimbangan cairan
keadaan cukup istirahat/tenang
berhubungan dengan disfungsi intestinal
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Gangguan perfusi jaringan 6. Pemeriksaan fisik

2.MANIFESTASI KLINIS
1. Sakit kepala (rasa berat di tengkuk) 6.ETIOLOGI
2. Pandangan kabur atau ganda
3. Tinnitus (telinga berdengung)
4. Palpitasi
Hipertensi 1. Genetik
2. Obesitas
5. Kelelahan
3. Stress karena lingkungan
6. Nausea
7. Epitaksis 4. Hilangnya elastisitas jaringan

4.KOMPLIKASI
3.PEMERIKSAAN 5.PENATALAKSANAAN
PENUNJANG
1. Penyakit jantung 1. Pengaturan diet
a. Pemeriksaan laboratorium 2. Gagal ginjal 2. Penurunan berat badan
a. EKG 3. Gangguan otak 3. Olahraga
4. Memperbaiki gaya hidup yang
b. Foto Rontgen 4. gangguan mata kurang sehat
MANIFESTASI KLINIS

1. Sakit kepala (terasa berat saat ditengkuk)


2. Pandangan kanur atau ganda
3. Tinnitus (Telinga berdengung)
4. Palpitasi
5. Kelelahan
6. Nausea
7. Epiktasis
1. Diuretik
2. Alpha, Beta, dan Alpha-Beta
AdrenergicBlokker (memicu
PENATALAKSANAAN penurunan aktifitas daya pompa
jantung).
FARMAKOLOGI 3. Penghambat Simpatetik
4. Vasodilator
5. Penghambat Enzim Konversi
Angiotensin
6. Antagonis Kalsium (Dalimartha,
2008)
1. Mengurangi Konsumsi Garam
2. Menghindari Kegemukan
3. Membatasi Konsumsi Lemak
PENATALAKSANAAN 4. Olah Raga teratur
NON FARMAKOLOGI 5. Makan Banyak Buah dan Sayur
6. Tidak Merokok dan Tidak Minum
Alkohol
7. Latihan Relaksasi
8. Berusaha Membina Hidup Yang
Positif
ASUHAN
KEPERAWATAN
HIPERTENSI
PENGKAJIAN PADA PASIEN HIPERTENSI
Klien bernama Ny. N Umur 50 tahun datang ke RSUD
dengan keluhan 1 hari sebelum masuk rumah sakit
klien mengalami sakit hebat di bagian kepala sehingga
klien tidak mampu menahan sakit, seperti ditusuk
tusuk,Klien mengalami nyeri pada bagian kepala
sampai ke tengkuk sehingga pasien tidak mampu untuk
duduk dan berdiri, hanya bisa berbaring di tempat
tidur.
klien memiliki riwayat penyakit hipertensi sudah 3
tahun,klien mengatakan merasa mual,klien memiliki
kebiasaan merokok 1 bungkus sehari selama 15 tahun
ANALISA DATA
N
Data Etiologi Problem
O

DS:
- Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala
P: nyeri datang tiba-tiba Agen
Q: seperti di tusuk-tusuk
pencedera
R: sakit bagian kepala S: skala nyeri 7
biologis
T: nyeri hilang datang
DO:
1 tekanan darah Nyeri akut
Klien meringis kesakitan
Tinggi
Klien tampak gelisah
Klien tampak menunjukkan nyeri pada
nyeri akut
bagian kepala belakang
TTV: TD: 200/ 100 mmgH N: 86 S: 36,5 RR:
20 x/mnt
NO Data Etiologi Problem

DS:
Klien mengatakan pusing dibagian kepala-
Klien mengatakan mual
Klien mengatakan sudah 3 th mengalami
Sirkulasi darah
penyakit hipertensi
yang kurang ke
Klien mengatakan memiliki riwayat
otak
merokok
DO: Resiko perfusi
2 Klien tampak lemah serebral tidak
Hipertensi
TTV efektif
Td : 200/100 mmHg
S : 36,6 ‘C
Perfusi serebral
N : 86 x/m
tidak efektif
RR : 20 x/m
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera


fisiologis ditandai dengan klien mengatakan nyeri
pada bagian kepala( D.0077 )

2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan


dengan hipertensi( D.0017 )
INTERVENSI
SLKI
N Diagnosa SIKI
Tingkat nyeri Rasional
O keperawatan Manajemen nyeri (L.08238)
menurun ( L.08066 )

Setelah dilakukan Observasi:


1.Untuk
tindakan - Identfikasi karakteristik nyeri
mengetahui
keperawatan 3x24 (mis. Pereda, kualitas, lokasi,
tingkatan nyeri
jam di harapkan intensitas, frekuensi, durasi)
agar
Nyeri akut nyeri klien -Identifikasi riwayat alergi obat
mempermudah
b.d berkurang dengan - Identifikasi kesesuaian jenis
tindakan yang
1 agen kriteria hasil analgesik (mis. Non-narkotik,
dilakukan
pencedera 1. Keluhan nyeri NSAID) dengan tingkat
2.Membatasi
fisiologis cukup menurun (4) keparahan nyeri
aktivitas klien
2. Meringis cukup - Monitor tanda tanda vital
3.Pasien bisa
menurun (4) sebelum dan sesudah pemberian
mengatasi nyeri
3. Gelisah cukup analgesik
secara mandiri
menurun (4) - Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
Pertimbangkan penggunaan
infus kontinu, atau bolus
Opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum 4.Menyiapkan
Tetapkan target efektifitas lingkungan
analgesik untuk mengoptimalkan yang yang
respons pasien nyaman kepada
Eduksi pasien
Jelaskan efek terapi dan efek 5.Meredakan
samping obat nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, sesuai indikasi
SLKI SIKI
N Diagnosa
perfusi serebral ( L.06194 ) Rasional
O keperawatan
meningkat.( L.02014)

setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mengetahui penyebab


tindakan keperawatan penyebab timbulnya resiko
3x24 jam diharapkan:
peningkatan peningkatan tekanan
Resiko perfusi 1. tingkat kesadaran
2. Monitor status darah
selebral tidak cukup meningkat (4)
pernapasan 2. Mempertahankan
efektif b.d 2. sakit kepala cukup
3. Berikan posisi status pernafasan
2 hipertensi, menurun (4)
semi fowler 3. Memberikan rasa
kurangnya 3. tekanan darah
4. Hindari nyaman
asupan darah sistolik cukup
pemberian cairan IV 4. Timbulnya gejala
ke otak membaik (4)
hipotonik yang lain/ komplikasi
4. tekanan darah
diastolic cukup 5. Pertahankan 5. Menghindari
membaik (4) suhu tubuh normal kejangkejang
N Implementasi
Diagnosa Evaluasi(SOAP)
O Keperawatan

DATA S:
DS: Klien mengatakan masih nyeri
Klien mengatakan nyeri P : saat diam
dibagian kepala Q : seperti ditusuk tusuk
P : saat diam R : kepala
Q : Seperti ditusuk – S : Skala 7
Nyeri akut
tusuk T : ilang datang
b.d agen
1 R : Kepala O:
pencedera
S : Skala 7 Klien melakukan tehnik relaksasi nafas
fisiologis
T : Ilang datang dalam
DO: Klien telah menghindari suara kebisingan
klien meringis kesakitan Setelah diberikan obat analgetik nyeri
klien tampak mencarai berkurang sedikit, Dexketoprofe n 2x1
posisi pereda nyeri
TTV
TD : 200/100 mmHg
N : 86 x/m
S : 36,6 ‘C
RR : 20 x/m TTV
ACTION TD : 200 / 100
Mengidentifikasi, lokasi, karakteristik, frekuensi, mmHg
kualitas, intensitas nyeri
N : 90 x/m
mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam
S : 36,5 ‘C
mengontrol lingkungan yang memperberat rasa
RR : 20 x/m
nyeri -
kaloborasi pemberian analgetik A: Masalah belum
RESPON teratasi
RS: P: Lanjutkan
klien mengatakan nyeri berkurang sedikit interensi
P : saat diam
Q : seperti di tusuktusuk
R : Kepala
S : Skala 7
N
Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi(SOAP)
O

DATA
DS: S:
Klien mengatakan pusing dibagian Klien mengatakan masih sakit
Resiko kepala kepala
perfusi Klien mengatakan mual O:
selebral Klien mengatakan sudah 3 th Pasien tampak lemah
tidak mengalami penyakit hipertensi TTV
efektif b.d Klien mengatakan memiliki riwayat TD : 190 / 100 mmHg
2
hipertensi, merokok N : 90 x/m
kurangnya DO: S : 36.5 ‘C
asupan Klien tampak lemah RR : 20 x/m
darah ke TTV A: Masalah belom teratasi
otak Td : 200/100 mmHg - S : 36,6 ‘C - N P: Lanjutkan Intervensi
: 86 x/m - RR : 20 x/m
Action
Mengidentifikasi penyebab peningkatan
Memonitor status pernafasan
Memberikan posisi semifowler
Mempertahankan subu tubuh norma
Respon
RS:
Klien mengatakan masih sakit kepala
RO:
TTV Klien
TD : 190 / 100 mmhg
N : 90
S : 36.5 ‘C
RR : 20x/m
THANK YOU!

❤️
Jangan lupa untuk pantau tekanan darah anda !

Anda mungkin juga menyukai