Tor TB Dan HIV
Tor TB Dan HIV
04
Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 BATURAJA
PROPOSAL /TOR
PELATIHAN TB HIV
POKJA PRONAS
RS TK.IV 02.07.05 BATURAJA
1. Latar Belakang
Penanggulangan Tuberkulosis (TB) merupakan program nasional yang
harus dilaksanakan di seluruh unit pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit.
DOTs merupakan strategi penanggulangan TB di rumah sakit melalui
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung. Khusus bagi
pelayanan pasien TB di rumah sakit dilakukan dengan strategi Directly Observed
Treatment Short-Course (DOTS). Pojok DOTS adalah tempat untuk konsultasi
pasien TB.
Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas
diberikan kepada pasien TB tipe menular. Strategi ini akan memutuskan
penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat.
Menemukan dan menyembuhkan pasien merupakan cara terbaik dalam upaya
pencegahan penularan TB.
Selain TB penyakit lain yang sangat pesat penularannya adalah HIV.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang dapat
menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan sistem
kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadia lemah dalam melawan
infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-
11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran
virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran semen (reproduksi), darah, cairan
vagina dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan
oleh manusia, salah satunya adalah sel T pembantu, Makrofaga, sel dendritik.
Ini menyebabkan penurunan pada angka CD4 sel T.
Di tahun 2014 The Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS)
memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan
HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 % sejak 2005. Kematian akibat AIDS di
Indonesia masih tinggi, karena hanya 8% orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang
mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara
ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV terbanyak yaitu sebanyak 640.000
orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini memiliki jumlah
penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43% atau
masih di bawah tingkat epidemi sebesar 1%.
Berdasarkan kenyataan tersebut, RS TK.IV 02.07.05 Baturaja sebagai
salah satu pemberi Pelayanan Kesehatan harus mengambil peranan dalam hal
pengendalian TB dan HIV. Supaya dapat memberikan pelayanan yang
memadai, maka seluruh tenaga kesehatan terkait, perlu diberikan pelatihan
terkait TB dan HIV.
2. Tujuan
Tujuan Umum : untuk meningkatkan mutu pelayanan TB dan HIV di RS
Tk.IV.02.07.05 Baturaja melalui penerapan strategi DOT dan layanan VCT
Tujuan Khusus :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dan HIV
2. Memutus rantai penularan
3. Semua tenaga kesehatan di RS Tk.IV.02.07.05 Baturaja paham tentang
program TB DOTS dan layanan VCT
4. Menemukan kasus TB dan HIV sedini mungkin
3. Gambaran Kegiatan
Adapun gambaran kegiatan pelatih TB DOTS dan HIV ini adalah sebagai
berikut :
Waktu dan Pelatihan dilaksanakan 1 hari tanggal 27 Juni 2022 dari pukul
Tempat Kegiatan 09.30 – 15.30 Wib di Ruang Aula RS Tk.IV.02.07.05 Baturaja.