Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

TENTANG :

1. KONSEP KEPERAWATAN
2. SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA
3. SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA
4. DAMPAK SEJARAH KEPERAWATAN TERHADAP
PERAWAT
DOSEN PEMBIMBING : ARIF SOFIYANDI S.Kep M.KM

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ASTIANI
2. ANISA NABILAH
3. ARYUYUN SUKAWATI
4. BOBIDUN
5. ANHAR
6. HAERUNAS
7. AL JUFARI
8. ELSA SABILA
9. FITRIAH
10. ERI NURFADILAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAHYA BIMA


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis
bisa menyelesaikan makalah mata kuliah “ FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN “.
Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah falsafah dan teori keperawatan.
Terima kasih kepada bapak Arif Sofyandi S.Kep M.KM selaku dosen mata kuliah sekaligus
dosen pembimbing. Terima kasih kepada anggota kelompok yang telah membantu menulis dan
menyelesaikan makalah ini.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bima, 10 Desember 2021

DARTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………….………….……………….…….i

KATAPENGANTAR ………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….………………iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ……………………………………………………………………1


1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan…………………………………………………………..…………………1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep keperawatan……………………………………………………………….2


2.2 Sejarah keperawatan di dunia………………………….…………………………..3
2.3 Sejarah keperawatan di indonesia …………………………………………………7
2.4 Dampak sejarah keperawatan terhadap perawat…………………………………...7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….10


3.2 Saran………………………………………………………………………………10

Daftar pustaka…………………………………………………………………………..…11

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengertian keperawatan dapat kita lihat dalam keputusan meneteri kesehatan nomor
1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik perawat maka pada pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi ‘’perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun
di luar negeri sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku’’. jadi,
dari pengertian perawat tersebut dapat di artikan bahwa seorang dapat di katakan sebagai
perawat dan mempunyai fungsi dan peran sebagai perawat manakala yang bersangkutan dapat
membuktikan bahwa dirinya telah menyelesaikan pendidikan perawat baik di luar maupun di
dalam negeri yang biasanya di buktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan
kata lain orang di sebut perawat bukan dari keahlian turun temurun, melainkan dengan melalui
jenjang pendidikan perawat.

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakn


bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etikan keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan. Ikut menentukkan mutu dari
pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga
kesehatan yang ada, di mana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap bentuk
pelayanan pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif,
dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan
profesional yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga
pelayanan yang di berikan dapat di terima oleh masyarakat dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep keperawatan

2. Bagaimana sejarah keperawatan di dunia

3. Bagaimana sejarah keperawatan di indonesia

4. Bagaimana dampak sejarah keperawatan terhadap perawat

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui konsep keperawatan

2. untuk mengetahui sejarah keperawatan di dunia

3. untuk mengetahui sejarah keperawatan di indonesia

5. untuk mengetahui dampak sejarah keperawatan terhadap perawat

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP KEPERAWATAN

Konsep (proses) keperawatan merupakan suatu metode yang di terapkan dalam


kepraktekan keperawatan. Ia juga merupakan sebuah pendekatan problem solving yang
memerlukan ilmu,teknik dan keterampilan profesional untuk memenuhi kebutuhan klien. Proses
keperawatan adalah suatu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat
untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan.

Tujuan proses keperawatan pada tatanan pelayanan masyarakat :

1. Untuk mempraktikan suatu metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan


2. Sebagai standart untuk praktek keperawatan
3. Untuk memperoleh suatu metode yang baku, sistematis, rasional, serta ilmiah dalam
memberikan asuhan keperawatan yang dapat di gunakan dalam segala situasi sepanjang
kehidupan
4. Untuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu.

Karakteristik proses keperawatan ada 6 yaitu :

1. Tujuan
2. Sistematika
3. Dinamika
4. Interaktif
5. Fleksibel
6. Teoritis

 Tujuan : memiliki tujuan yang jelas, untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada
klien
 Sistematik : menggunakan pendekatan yang terorganisir dalam mencapai tujuan. Sehingga
dapat meningkatkan pelayanan pada pasien serta menghindari kesalahan
 Dinamika : proses keperawatan secara bersinambung. Serta di tujukan untuk mengatasi
perubahan respon klien yang di identikan melalui hubungan antar perawat dan klien
 Interaktif : proses keperawatan mempunyai hubungan timbal balik antar perawat, klien,
keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
 Fleksibel : Dapat di adopsi dalam praktik keperawatan dalam situasi apapun, tahapannya
dapat di lakukan berurutan sesuai dengan persetujuan kedua belah pihak
 Teoritis : setiap langkah keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan. Berdasarkan
karakteristik teoritis ini, maka asuhan keperawatan pada klien hendaknya menakan pada 3
aspek penting yaitu:

a. Humanistic. Memandang manusia dan memperlakukan klien sebagai manusia


b. Holistic. Intervensi keperawatan harus memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh
yakni bio-psio-sosio-spiritual
c. Care. Asuhan keperawatan yang di berikan hendaknya berdasarkan standart praktek
keperawatan dan kode etik keperawatan

1. Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk di kaji dan di
analisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental,
sosial maupun spiritual dapat di tentukan.
2. Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respon klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang di alaminya baik yang berlangsung aktual maupun
potensial.
3. Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang di harapkan dari klien
atau tindakan yang harus di lakukan oleh perawat. Intervensi di lakukan untuk membentuk klien
mencapai hasil yang di harapkan (Deswani, 2009).
4. Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang di lakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang di harapkan
5. Evaluasi adalah tindakan dalam menilai keperawatan yang telah di tentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutahan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keerawatan.

2.2 SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada seajk manusia ada di bumi ini,
keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan.
Berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia.

1. Sejak zaman manusia itu di ciptakan (manusia itu ada) zaman purba

Di mana pada dasarnya manusia di ciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri yang sederhana adalah memelihara
kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya sehingga harapan pada awal perkembangan
keperawatan. Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct) kemudian bergeser ke
zaman purba di mana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan
yang mistis yang dapat memengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan ini di kenal dengan nama
animisme, di mana seseorang yang sakit dapat di sebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh
kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan
kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu
peran perawat sebagai ibu yang merawat keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan
fisik serta mengobati penyakit dengan menhilangkan pengaruh jahat. Kemudian di lanjutkan
dengan kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa itu penyakit di anggap di sebabkan
karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan orang yang
sakit meminta kesembuhan di kuil tersebut dengan bantuan priest physician (pendeta dokter).
setelah itu perkembangan perawat terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang
merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang
sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan
hidupnya di tujukan pada perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-
rumah perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.

2. Zaman keagamaan

Perkembangan perawat ini mulai bergeser ke arah spiritual di mana seseorang yang sakit
dapat di sebabkan karena adanya dosa atau kutukan tuhan. Pusat perawatan adalah tempa-tempat
ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat di sebut sebagai tabib, yang mengobati
pasien karena adanya anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan
pada waktu itu perawat di anggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas
perintah.

3. Zaman masehi

Keperawatan di mulai pada saat perkembangan agama nasrani, di mana pada saat itu
banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi wanita yang bertujuan
mengunjungi orang sakit sedangkan orang laki-laki di berikan tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur untuk orang yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah
sakit di roma seperti monastic hospital. Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat
merawat orang sakit, orang cacat, miskin dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua
asia, khususunya di timur tengah. Perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan
perkembangan agama islam. Keberhasilan nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama
islam di ikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia,
kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana dalam al-qur’an di tuliskan pentingnya menjaga
kebersihan diri, makanan, lingkungan dan lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh islam
dalam keperawatan yang di kenal dengan nama rufaidah.

4. Zaman permulaan abad 21

Pada prmulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi di kaitkan dengan
faktor keagamaan akan tetapi berubah pada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah
masa perang dan terjadi eksplorasi alam. Sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada
masa itu tempat ibadah yang dahulu di gunakan untuk merawat sakit tidak lagi di gunakan.

5. Zaman sebelum perang dunia ke dua

Pada masa perang dunia kedua ini timbul prinsip rasa cinta sesama manusia di mana
saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua
ini tokoh keperawatan florence nigthtingale (1820-1910) menyadari adanya penting suatu sekola
untuk mendidik para perawat. Florence nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam
mengembangkan keperawatan perlu di siapkan pendidikan bagi perawat. Ketentuan jam kerja
perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha florence adalah dengan menetapkan
struktur dasar di pendidikan perawat di antaranya mendirikan sekolah perawat menetapkan
pengetahuan yang harus di miliki paa calon perawat. Florence dalam merintis profesi
keperawatan di awali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856) antara
roma dan turki yang di rawat di sebuah barak rumah sakit (scutori) yang akhirnya mendirikan
sebuah rumah sakit dengan nama rumah sakit Thomas di london dan juga mendirikan sekolah
perawatan dengan nama naightingale nursng school.

6. Masa selama perang dunia kedua

Selama masaselam perang ini tmbal tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan
teknologi akibat penderitaa yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan
perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.

7. Masa pascperang dunia kedua

Masa ini masih berdampak bagi msyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang
akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera
semakin pesat. Sebagai contoh di Amerik, perkembangan keperawatan pada masa itu di awali
adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Pertambahan penduduk yang relatif
tinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehaan, pertumbuhan ekonomi
yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu pengetahua dan
teknologi kedokteran dengan di awali adanya penemuan-penemuan obat-obatan atau ca-cara
untuk memberikan penyembuhan bagi pasien, upaya-upayadalam tindakan pelayanan kesehatn
seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promotif dan juga terdapat kebijakan negara tentang
peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembagan perawat di mulai adanya sifat pekerjaan
yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan yang bersifat tim. Pada tahun 1948
perawat di akui sebagai profesi sehingga pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian
penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya dalam tugas.

8. Periode tahun 1950

Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukan perkembangan khususnya penataan
pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara amerika sudah di mulai pendidikan
setingkat master dan doktoral. Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai di
kembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang di
mulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Keperawatan pada berbagai bangsa dan negara :

a. Bangsa mesir

pada zaman purba mempercayai bahwa dewa isis yang memberikan penyakit dan
memberikan pertolongan (kesembuhan) pada manusia. Kuil merupakan rumah sakit pertama di
mesir. Ketabiban. Bangsa mesir telah mengenal ilmu bedah sejak zaman purba (-+4800 SM ).
dalam menjalankan tugasnya sebagai, tabib, ia menggunakan bidai ( spalk ). alat-alat pembalut,
ia mempunyai pengetahuan tentang anatomi, hygiener umum serta tetang obat-obatan. Di daam
buku-buku tertulis dalam kitab papyrus di dalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep
obat-obatan dari mesir.

b. Babylon dan syiria

Pada 680 SM orang telah mengetahui car menahan darah yang keluar dan hidung dan
merawat jerawat pada muka. Bangsa babylon menyembah dewa, meraka menganggap perawatan
atau pengobatan berdasarkan kepercayaan tersebut.

c. Yahudi kuno

Ilmu pengetahuan bangsa yahudi banyak di peroleh dari bangsa mesir.

d. Tiangkok

Bangsa tiangkok telah mengenal penyakit kelamin di antaranya gonorhoea dan syphilis.
Pencacaran juga telah di lakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan psikoterapi. Orang-orang yang
terkenal daam ketabiban:

1. Seng lung di kenal sebagai ‘’bapak pengobatan, yang ahli penyakit dalam dan telah
menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral (garam-garaman). semboyannya
yang terkenal adalah lihat, dengar, tanya, rasa.
2. Chang chung ching kurang lebih 200 SM telah mengerjakan lavement dengan menggunakan
bamboo.
e. Yunani

Bangsa yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa (polytheisme). dewa
yang terkenal adalah dewa yang di anggap sebagai dewa pengobatan putri dan dewa yang
bernama hygiene sebagai dewi kesehatan, maka timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan
terhadap para dewa didirikan kuil (1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan yang sakti
dan perawatan di kerjakan oleh para budak-budak.

Orang -orang ternama dalam ketabiban antara lain :

1. Hippocrates (hidup kurang lebih 400 SM) adalah bapak pengobatan


2. Plato ahli filsafat yunani, otak sebagai pusat kesadaran
3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa, dan ilmu hayat.

f. Roma

Rumah sakit roma zaman purba di sebut valentrumdinari roma yang terdapat di swiss di
temukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-pot tempat selep. Juga di temukan
instrumen untuk keperluan pembedahan ex : pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal
julius caesar (104-44 SM). seorang wali negara yang pertama-tama mengakui guru-guru
hhygiene dan menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.

g. Irlandia

Ilmu pengetahuan tentang pengobatan telah lama di ketahui SM . pada abad ke 3 seorang
putri raja bernama Macha mendirikan rumah sakit untuk orang-orang miskin yang sakit. Nama
RS tersebut Broin Beargh a : rumah kesusahan.

h. Amerika

Antara revolusi amerika dan perang sipil, keperawatan di amerika mungkin dapat di
sejajarkan dengan keperawatan di eropa. Rumah sakit umum yang awal di dirikan dalam koloni
termasuk philadelphia almshouse dan belleuveu hospital di new york. ‘’rumah sakit’’ yang awal
di dirikan ini memberikan perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan,
dan anak yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan di gambarkan sebagai orang
miskin atau tahanan yang sering mabuk. Pada tahun 1639, augustinian sisters bermigrasi ke
kanada dan membangun rumah sakit pertama, hotel dieu, di quebec city. Pada tahun 1809 di
amerika serikat, Bunda elizabeth Seton mendirikan perkumpulan sisters of charity of St. Joseph
yang pertama di amerika, tepatnya di maryland. Membangun rumah sakit di New Orleans,
Chicago dan fransisco. Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk episcopal
sisterhood of holy communiond a n English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit dan
memberikan asuhan keperawatan.
2.3 SEJARAH KEPERAWATAN DI INDONESIA

Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia telah banyak di pengaruhi oleh kolonial


penjajah di antaranya jepang, belanda dan inggris. Dalam perkembangannya di indonesia di bagi
menjadi dua masa di antaranya:

1. Pertama, masa sebelum kemerdekaan. Pada masa itu negara indonesia masih dalam penjajahan
belanda. Perawat berasal dari indonesia di sebut sebagai verpleger dengan di bantu oleh zieken
oppaser sebagai penjaga orang sakit. Perawat tersebut pertama kali bekerja di rummah sakit
Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799 yang di tugaskan untuk memelihara
kesehatan staf dan tentara belanda, sehingga akhirnya pada masa belanda terbentuklah dinas
kesehatan tentara dan dinas kesehatan rakyat. Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya
untuk kepentingan belanda, maka tidak di ikuti perkembangan dalam kepetawatan. Kemudian
pada masa penjajahan inggris yaitu Refless, mereka memperhatikan kesehatan rakyat dengan
moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula telah di adakan berbagai usaha
dalam memelihara kesehatan di antaranya usaha pengadaan pencacaran seacar umum,
membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperhatikan kesehatan pada
para tawanan.

Beberapa rumah sakit di bangun khususnya di jakarta yaitu pada tahun 1819 di dirikanya rumah
sakit stadsferband. Kemudian pada tahun 1919 rumah sakit tersebut pindah ke salemba dan
sekarang di kenal dengan nama RSCM (rumah sakit cipto mangunkusumo). kemudian di ikuti
rumah sakit milikswasta. Pada tahun 1942-1945 terjadi kekalahan tentara sekutu dan kedatangan
tentara jepang. Perkembangan keperawatan mengalami kemunduran

2. Kedua, masa setelah kemerdekaan. Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang di dirikan
serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun
1952 di dirikan sekolah perawat. Kemudian pada tahun 1962 telah di buka pendidikan
keperawatan setara dengan diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya di buka pendidikan
keperawatan setingkat dengan sarjana yang di laksanakan di universitas indonesia dengan nama
program study ilmu keperawatan dan akhirnya dengan berkembang nya ilmu keperawatan. Maka
menjadi sebuah fakultas ilmu keperawatan dan beberapa tahun kemudian di ikuti berdirinya
pendidikan keperawatan setingkat s1 di berbagaai universitas di indonesia seperti di bandung,
yogyakarta, surabaya dll.

2.4 DAMPAK SEJARAH KEPERAWATAN TERHADAP PERAWAT

Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa lampau yang menyenangkan
mauupun memilukan. Sejarah bukan sebatas cerita untuk generasi mendatang yang di tulis
sekadar untuk di hafalkan. Setiap manusia memiki sejarah masing- masing,baik yang bersifat
individual, komunal,maupun nasional. Samahal nya dengan sejarah perjuangan bangsa.
Kemerdekaan yang di raih bukan hanya melibatkan tentara, tetapi juga seluruh elemen bangsa.
Mulai dari pemimpin sampai rakyat jelata, orang tua sampai anak anak. Semuanya bahu
membahu berjuang dengan semangat patriotisme.
Sejarah akan mewarnai masa depan . apa yang terjadi di masa skarang di pengaruhi oleh
sejarah pada masa sebelumnya. Kesuksesan yang di raih seseorang dalam hidupnya merupakan
hasil atau buah dari keuletan dan perjuangannya di masa lalu. Contohnya negara jepang,negara
tersebut menjadi salah satu negara yang pesat perekonomiannya. Keberhasilan ini salah satunya
di pengaruhi oleh semangat bangsa ini untuk terus maju dan meningkatkan produkfitasnya. Teori
yang sama berlaku pula di negara kita.keterpurukan yang di alami bangsa indonesia di hampir
segala bidang di sebabkan oleh perilaku korup yang mendarah daging di negara ini sejak dulu.

Sistem hegemoni yang di terapkan oleh bangsa eropa selama nejajah indonesia telah
memberi dampak yang sangat besar pada seluruh lini kehidupan, termasuk profesi perawat.
Posisi indonesia sebagai negara yangtejajah ( subaltem) menyebabkan kita selalu berada pada
kondisiyang tertekan, lemah, dan tidak berdaya. Kita cenderung menuruti apa saja yang menjadi
keinginan penjajah. Situasi ini terus berlanjut dalam kurun waktu yang lam sehingga terbentuk
suatu farmasi kultural. Kultur di dalam nya mencakup pola perilaku, pola pikir dan pola
bertindak.. farmasi kultural ini terus terpelihara dari generasi ke generasi sehingga menjadi
sesuatu yang super organic. Sejarah keperawaytan di indonesia pun tidak lepas dari pengaruh
penjajahan. Kali ini,penulis mencoba menganalisis mengapa masyarakat mengangap perawat
sebagai pembantu profesi kesehatan lain dalam hal ini profesi dokter. Ini ada kaitannya dengan
konsep hegemoni seperti di jelaskan di awal, perawat awalnya di rekrut dari boemi putera yang
tidak lain adalah kaum terjajah, sedangkan dokter di datangkan dari negara belanda sebab pada
saat itu indonesia belum ada sekolah kedokteran. Sesuai dengan konsep hegemoni, posisi
petrawat di sini sebagai subaltern yang terus menerus berada dalam cengkeraman kekuasaan
dokter belanda (penjajah). kondisi ini menyebabkan perawat berada pada posisi yang
termarjinalkan . keadaan ini berlangsung selama berabad abad sampai akhirnya terbentuk farmasi
kultural pada tubuh perawat.

Posisi perawat sebagai subalter yang tunduk dan patuh mengikuti apa keinginan penjajah
lama kelamaan menjadi bagian dari karakter pribadi perawat. Karena stigma tersebut, peran dan
posisi perawat di masyarakat termarjilalkan. Kondisi semavam ini telah memabantu karakter
perawat yang pada akhirnya berpengaruh pada profesi keperawatan secara umum. Perawat
menjadi sosok tenaga kesehatan yang tidak mempunyai kejelasan wewenang atau ruang lingkup.
Orientasi tugas perawat dalam hall ini bukan untuk membantu klien mencapai derajat kesehatan
yang optimal, melainkan membantu pekerjaan dokter. Perawat tidak di akui sebagai suatu
profesi, melainkan pekerjaan di bidang kesehatn yang aktifitasnya bukan di dasarkan atas ilmu,
tetapi atas printah ataunintruksi dokter sebuah rutinitas belaka. Pada akhirnya, timbul sikap ma-
nut perawat terhadap dokter.

Dampak lain yang tidak kalah penting adaalah berkembangnya perilaku sprofesional
yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat yang menjalankan praktik pengobatan yang
sebenarnya merupakan kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di masyasarakat
uniknya sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki laki di sebut mantri sedangkan
perawat perempuan di sebut suster . ketimpangan ini terjadi karena perawat sering kali di
posisikan sebagai pembantu dokter. Akibatnya perawat terbiasa berkerja layaknya seorang
dokter.pada lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.
Tidak menutup kemungkinan.fenomena seperti ini masih terus berlangsung hingga kini.
Hal ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan keperawatan menjadi profesi kesehatan
yang profesional,seperti kita ketahui kultur yang sudah terinternalisasi akan sulit untuk di ubah.
Di butuhkan persamaan persepsi dan cita cita antar perawat serta kemauan profesi lain untuk
menerima dan mengakui perawat sebagai sebuah profesi kesehatan yang profesional. Tentunya
kita berharap pengakuan ini bukan sekedar wacana tetapi harus terealisasikan dalam kehidupan
profesional.

Paradigma yang kemudian terbentuk karena kondisi ini adalah pandanganbahwa perawat
merupakan bagian dari dokter.dengan demikian dokter banyak mengendalikan aktifitas perawat
terhadap klien. Perawat menjadi perpanjangan tangan dokter dan berada pada posisi submisif.
Kondisi seperti itu sering kali di temui dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.salah satu
penyebabnya adalah masih belum berfungsinya sistem kolaborasi antara dokter dan pewrawat
dengan benar.

Jika kita cermati lebih jauh hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter seharusnya
merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti yang kita ketahui perawat merupakan tenaga
kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan klien. Asuhan keperawatan
yang di berikan pun sepanjang rehat sakit dengan demikian perawat adalah pihak yang paling
mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien secara menyeluru dan bertanggung jawab
atas klien. Sudah selayaknya jika profesi lain meminta izin terlebih dahulu kepada perawat
sebelum berintraksi dengan klien, hal yang sama juga berlaku untuk keputusan memulangkan
klien, klien baru boleh pulang setelah perawat menyatakan kondisinya memungkinkan.
Walaupun program terapi sudah di anggap selesai program perawatan masih terus berlanjut
karena lingkup keperawatan bukan hannya pada saat klien sakit, tetapi juga setelah kondisi klien
sehat.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keperawatan merupaan sebua ilmu yang memberikan pelayanan kesehatan guna untuk
meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada
dan hingga saat ini profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan
perawat d indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini layanan
keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi, pendidikan
keperawaan member pengaruh yang besar terhadap kualitas terhadap layanan keperawatan.
Karenanya perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, saah satunya melalui
pendidikan keprawaan yang berkelanjutan.

3.2 SARAN

Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salh aunya melalui pendidikan keperawatan yang
berkelanjutan. Sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dari perawat internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.(2005). konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC

Hidayat.A.A(2007) Konsep dasar keperawatan dan sejarah keperawatan di dunia (edisi 2 ed)
surabaya : salemba medika

Iskandar. (2013). Keperawatan Profesional. In Media: Jakarta


Budiono & Pertami, Sumira Budi. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Bumi Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai