Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Nama Anggota :
1. Muthia Syahidah (01022068)
2. Nanda Aulia Salsabillah (01022072)
3. Nazri Aini (01022074)
4. Nur Zhara Maulina (01022084)
5. Nurmala Panca Astuti (01022085)

Kelas : 1C

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS YPIB
2022
LATIHAN 1.1

1. Berdasarkan uraian pada modul 1 ini, Buatlah peta jalan tentang sejarah, perkembangan,
kedudukan, dan fungsi Bahasa Indonesia!
2. Ragam Bahasa Indonesia Ilmiah berbeda dengan ragam bahasa umum. Buatlah table
yang menyatakan perbedaan keduanya, ditinjau dari beberapa aspek!

LATIHAN 1.2

1. Silakan anda berselancar di dunia maya. Carilah rujukan tentang peristiwa Sumpah
Pemuda. Susunlah karangan yang melukiskan peritiwa tersebut!
2. Dalam karangan tersebut, buatlah analisis krisis terhadap momentum Sumpah Pemuda
jika para peserta bersikukuh mempertahankan bahasa daerahnya sebagai Bahasa
Indonesia. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar!
1. Peta jalan sejarah bahasa Indonesia

Sejarah, perkembangan, kedudukan, dan fungsi


Bahasa Indonesia

1. Bahasa tersebut dikenal dan


Sejarah dikuasai oleh sebagian besar
Perkembangan penduduk Negara
Bahasa Melayu
Bahasa 2. Secara geografis bahasa
Indonesia tersebut lebih tersebar
pemakaiannya dibandingkan
dengan bahasa lain
Peritiwa penting berkaitan
dengan Perkembangan
Bahasa Indonesia
Pada 1993, secara resmi
Bahasa Indonesia lahir dan
berdirilah sebuah angkatan
berkembang berkat perjuangan
sastrawan muda yang
pada leluhur bangsa dengan kata
menanamkan dirinya sebagai
lain, bahasa Indonesia lahir
“pujangga baru” yang
diiringi tetesan keringat darah
dipimpinoleh sultan takdir
para pejuang
Alisyahbana

Bahasa mempunyai pengaruh yang luar biasa


Konsep dan termasuk yang membedakan manusia dari
Bahasa binatang, tetapi bahasa tidak mempunyai
tempat dalam program pendidikan kita atau Istilah kedudukan bahasa
dalam spekuasi para ahli filsafat kita Indonesia sebagai bahasa
Negara disamakan istilah
bahasa resmi tidak
Kedudukan dan Bahasa Indonesia menggunakan istilah resmi
fungsi bahasa sebagai bahasa negara
Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Bahasa Indonesia persatuan dapat disebut sebagai
sebagai bahasa bahasa nasional atau bahasa
Kedudukan bahasa adalah status relative persatuan kebangsaan
bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai
sosial yang dihubungkan dengan bahasa
yang bersangkutan
2. Perbedaan ragam bahasa ilmiah dan ragam bahasa umum

No Aspek Ragam Bahasa Ilmiah Ragam Bahasa Umum

1 Pengertian Bahasa Ilmiah adalah salah satu Bahasa secara umum adalah sistem
jenis ragam Bahasa Indonesia komunikasi manusia yang
yang strukturnya menggunakan dinyatakan melalui susunan suara
ragam baku atau ungkapan tulis yang terstuktur
untuk membentuk satuan yang
lebih besar, seperti morfem, kata
dan kalimat
2 Ciri-ciri a. Baku a. harus memakai bahasa baku
b. Logis b. harus menggunakan huruf eyd
c. Kuantitatif c. bersifat abritrer
d. Tepat d. bersifat produktif
e. Denotatif e. bersifat beragam/bervariasi
f. Runtun f. bersifat manusiawi
3 Contoh a. Aktivis, Seorang (utama a. Kata umum: elektronik
anggota pada organisasi suatu Kata khusus: mesin cuci, televisi,
lembaga politik, sosialis, petani, radio, speaker, setrika
buruh, pemuda serta mahasiswa) b. Kata umum: furniture
yg bekerja aktif mendorong Kata khusus: kursi, meja, lemari,
pelaksanaan sesuatu atau kabinet, rak
berbagai kegiatan dl c. Kata umum: seni
organisasinya. Kata khusus: melukis, memahat,
b. Aliansi, Ikatan antara dua atau tari, teater, menyanyi
lebih ( lembaga, Negara, dsb)
yang memiliki tujuan politik
yang sama.
c. Aplikasi, Penggunaana atau
penerapan dalam parktik.
d. Apresiasi, Kesadaran terhadap
nilai seni dan budaya atau
penghargaan terhadap sesuatu.

1.2

1. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 27-28 Oktober silam, seluruh perwakilan pemuda di tanah
air berkumpul dan berikrar. Saat itu, para pemuda Indonesia hadir dalam Kongres Pemuda kedua
di Jakarta yang diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Pada penutupan
kongres kedua ini dibacakan rumusan hasil kongres yang disebut “Sumpah Pemuda”.

Tanggal 28 Oktober menjadi catatan sejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia, karena para
pemuda mempertaruhkan semua jiwa raga untuk bangsa Indonesia dan bersatu padu memperkuat
diri untuk menuju kemerdekaan tahun 1945. Kondisi ketertindasan yang mendorong para
pemuda pada saat itu membulatkan tekad untuk berjuang demi mengangkat harkat dan martabat
rakyat Indonesia.

Di masa peperangan melawan penjajah, para pemuda mendeklarasikan diri dalam Satu Tanah
Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, yaitu Indonesia. Sayangnya peristiwa 93 tahun yang lalu
sangat berbeda dengan situasi dan kondisi sekarang. Di mana aksi tawuran pelajar, narkoba, seks
bebas, budaya barat, dan berfoya-foya menjadi ikon kebanggaan segelintir para pemuda

Sumpah Pemuda merupakan awal dari kelahiran bangsa Indonesia. Di mana selama ratusan
tahun tertindas di bawah kekuasaan penjajah Belanda. Kondisi ini mendorong para pemuda
menyatukan barisan untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia hingga berhasil
mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Adapun isi teks Sumpah Pemuda
sebagai berikut:

- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dari isi Sumpah Pemuda di atas dapat kita pahami bahwa bagi bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda merupakan suatu komitmen bersama untuk bersatu melawan penjajah, memerangi
kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan bidang pendidikan. Momen inilah yang membuka
pintu bagi para pejuang hingga mencapai kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.

Makna yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda, yaitu Sumpah Pemuda sebagai catatan
penting dalam sejarah Indonesia untuk mempersatukan perjuangan pemuda dalam merebut
kemerdekaan. Sumpah Pemuda meletakkan arah dan tujuan perjuangan menentang kolonialisme,
salah satunya melalui pendidikan. Sumpah Pemuda sejatinya adalah cikal bakal menuju
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan demikian,
kemerdekaan merupakan harga mati yang harus dicapai, dipertahankan, dan diisi melalui
pemerataan pembangunan untuk menghilangkan jurang kemiskinan dan pendidikan untuk
menghapus kebodohan dan keterbelakangan masyarakat.

Sumpah Pemuda merupakan awal perjuangan bagi pemuda agar bersatu merebut kemerdekaan
dan terbebas dari kemiskinan dan kebodohan. Namun semangat patriotisme dan nasionalisme di
kalangan generasi muda sekarang mulai luntur. Padahal generasi muda tidak perlu lagi
memegang senjata atau bambu runcing untuk berjuang melawan penjajah. Indonesia yang
berusia hampir mendekati satu abad dihitung dari hari Sumpah Pemuda, maka janganlah disia-
siakan. Generasi muda hanya tinggal mengisi kemerdekaan dengan pembangunan dan
pendidikan. Namun begitu mudahnya perselisihan batas wilayah, peperangan antarsuku, tawuran
pelajar, mahasiswa, mudahnya emosi sebagian masyarakat, sikap toleran, dan saling
menghormati mulai pudar.
Setiap hari kita saksikan di media massa, tidak sedikit pemuda yang terjerumus ke dalam lembah
penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran antar pelajar, aksi kriminal, dan penyimpangan
lainnya sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian para pemuda. Kejadian seperti ini
tidak terlepas dari kegagalan pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
Pemerintah kita seakan-akan melepas tanggung jawabnya kepada pihak lain untuk mengurus
pendidikan. Dampaknya adalah pendidikan sekarang beralih fungsi dari institusi yang
menanamkan nilai-nilai moral menjadi lahan basah untuk mencari keuntungan melalui privatisasi
dan komersialisasi pendidikan.

Pendidikan tidak hanya terfokus pada mencerdaskan intelektual semata-mata, namun harus
berimbang antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Jika sistem pendidikan kita
masih sama dilakukan oleh pemerintah Indonesia tanpa adanya koreksi dan evaluasi secara
komprehensif, maka sikap instan dan pragmatisme akan menjadi jalan hidup dan wahana
perjuangan bagi lembaga pendidikan yang bernama sekolah. Di era ini, peran pemuda dan
pemudi harus terus ditingkatkan dengan mengisi kegiatan-kegiatan positif melalui pembangunan,
seperti menempuh pendidikan setinggi-tingginya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.

Sedangkan untuk menangkal pengaruh negatif akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, maka generasi muda wajib membekali diri dengan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah swt. Banyak tugas dan pekerjaan rumah di depan mata yang harus dilaksanakan
dan diselesaikan secara arif dan bijaksana. Para pemuda sebagai garda terdepan penerus bangsa
harus memegang teguh amanat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, karena ke depan akan
muncul tantangan baru sebagai dampak dari pesatnya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi informasi dan komunikasi serta perkembangan dinamika masyarakat yang makin
kompleks. Manfaatkan sisi positif dari berkembangnya teknologi, jangan sampai kita terlena
dengan kemudahan yang disediakan, analisis dan saringlah informasi jangan telan mentah-
mentah, gunakanlah teknologi dengan bijak.

Para pemuda harus siap bekerja dalam iklim keterbukaan, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan
kerja ikhlas serta memiliki daya respon yang tinggi. Oleh karena itu, setiap pemuda harus
membekali diri dengan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang baik, sekaligus
dapat memberikan teladan bagi masyarakat. Tak ada kata berhenti dalam kamus pemuda, jangan
pernah berhenti untuk mengabdi kepada masyarakat dan optimisme pembangunan harus terus
berjalan, berbenah diri untuk menjadi yang lebih baik. Hendaknya setiap pemuda Indonesia
berusaha yang terbaik untuk negara dan janganlah sekali-kali berkata apa yang bisa kita ambil
dari negara ini.

2. Dalam perkembangannya, bahasa Melayu yang digunakan di Indonesia dipengaruhi oleh corak
budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, seperti Sansekerta,
Persia, Arab, dan Eropa. Bahasa tersebut juga muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu tersebut kemudian menumbuhkan rasa persaudaraan dan
persatuan bangsa Indonesia.

Hingga akhirnya pada Oktober 1928, para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul
dalam rangka Kongres Pemuda II yang digelar di Batavia pada 27-28 Oktober 1928. Pada 28
Oktober 1928, kongres itu menghasilkan gagasan Sumpah Pemuda yang isinya:

- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Saat itulah menjadi momen pengukuhan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Anda mungkin juga menyukai