Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM III

PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM SGPT/ALAT

TEKNIK ANALISA ELEKTROLIT

Disusun Oleh :
Nama : Dea Amaliya
Nim : P07134221016
Prodi : ST TLM/Semester 5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2023/2024
A. Hari, Tanggal
Rabu, 2 Agustus 2023

B. Praktek Ke
3 (Tiga)

C. Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Aktivitas Enzim SGPT/ALAT

D. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara pemeriksaan kerja hati metode SGPT
2. Untuk mengetahui prinsi pemeriksaan SGPT/ALAT
3. Untuk mengetahui aktivitas enzim ALAT

E. Metode
Metode SGPT/ALAT

F. Prinsip
Alanine aminotransferase (ALT) mengkatalis transaminase dari L-Alanine dan
2-oxoglutarate membentuk L-Glutamate dan pyruvate direduksi menjadi D-Lactate
oleh enzim lactic dehydrogenase (LDH) dan niconamide adenine dinucleotide (NADH)
teroksidase menjadi NAD.
Banyaknya NADH yang teroksidase berbanding langsung dengan aktivitas
ALT dan diukur dengan photometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm,
temperatur 370C, standar 1745 U/L, pengukuran pada blanko udara dan reagen
Diasys.

G. Dasar Teori
Enzim transaminase adalah enzim intrasel yang berfungsi mengkatalisasi reaksi
pemindahan (transfer) gugusan asam amino (NH2) dari suatu asamamino ke asam keto
sehingga terbentuk turunan asam keto yang baru dan disamping ituterbentuk pula asam
amino baru. Bila sel atau jaringan tubuh yang banyakmengandung transaminase
mengalami nekrosis atau hancur, maka enzimtransaminase akan terlepas dan masuk ke
dalam peredaran darah sehingga kadarnya di dalam serum meningkat.
Enzim yang paling sering berkaitan dengan kerusakan hati adalah
aminotransferase yang mengkatalisis pemindahan revensibel satu gugus amino antara
sebuah asam amino dan asam alfa-keto, yang berfungsi dalam pembentukan asam-
asam amino yang dibutuhkan untuk menyusun protein di hati. Salah satunya adalah
alanine aminotransferase (ALT) yang memindahkan satu gugus amino antara alanin
dan asam alfa-keto glutamate (Sacher RA, 2004).
ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang utama banyak
ditemukan pada sel hati serta efektif dalam mendiagnosis destruksi hepatoselular. Jika
terjadi kerusakan hati, enzim ALT akan keluar dari sel hati menuju sirkulasi
darah. Kadar normal ALT darah 5-35 U/L. Enzim ini juga ditemukan dalam jumlah
sedikit pada otot jantung, ginjal, serta otot rangka.
Kadar ALT serum dapat lebih tinggi dari sekelompok transferase lainnya
(transaminase), aspartate aminotransferase (AST) atau serum glutamic oxatoacetic
transaminase (SGOT), dalam kasus hepatitits akut serta kerusakan hati akibat
penggunaan obat dan zat kimia, dengan setiap serum mencapai 200-400 U/L. SGPT
digunakan untuk membedakan antara penyebab karena kerusakan hati dan ikterik
hemolitik. Kadar SGOT serum pada ikterik yang berasal dari hati hasilnya lebih tinggi
dari 300 unit, sedangkan yang bukan berasal dari hati hasilnya <300 unit. Kadar
SGPT serum biasanya meningkat sebelum tampak ikterik (Kee, 2007).
Menurut (Sacher, 2004), kondisi yang dapat meningkatkan SGPT dibedakan
menjadi tiga yaitu :
1. Peningkatan SGPT > 20 kali normal : hepatitis viral akut, nekrosis hati (toksisitas obat
atau kimia)
2. Peningkatan 3-10 kali normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronis aktif,
sumbatan empedu ekstra hepatik, sindrom Reye dan infark miokard
(SGOT>SGPT)
3. Peningkatan 1-3 kali normal : pankreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec dan
sirosis biliaris

H. Alat dan Bahan

Alat : 1. Handscoon Bahan : 1. Serum darah pasien


2. Kuvet 2. Reagen 1:
3. Micropipet dan Tip  Tris pH 7,15 140 mmol/L
4. Spektrofotometer  L-alanine 700 mmol/L
 LDH 2300u/L
3. Reagen 2
 2-oxuglutarate 85 mmol/L
 NADH 1 mmol/L

I. Cara Keja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil 1000 μl Reagen 2 dan tambahkan 100 μl sampel serum, masukan ke dalam
kuvet lalu campur.
3. Inkubasi selama 1 menit pertama lalu baca absorbansi pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 356 nm.
4. Inkubasi lagi selama 1 menit kedua pertama lalu baca absorbansi pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 356 nm.
5. Inkubasi selama 1 menit ketiga lalu baca absorbansi pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 356 nm.
6. Hitung semua hasil pembacaan absorbansi dengan rumus perhitungan yang sudah
disediakan.
7. Laporkan hasil.
J. Hasil
 Identitas Pasien
Nama : Dea Amaliya
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Pemeriksaan : Aktivasi enzim SGPT/ALAT

 Hasil Pemeriksaan

No Pembacaan Pada Hasil


.

1. 1 menit pertama 0,743

2. 1 menit kedua 0,741


3. 1 menit ketiga 0,739

 Perhitungan
Dik:

A1 = 0,743
A2 = 0,741
A3 = 0,739
Absorbans = 360
i
F =  340 = 1745
 360 = 3235

∆A ( A 1− A 2)+( A 2−A 1)
SGPT= ×F= × 3235
2 2
(0,743−0,741)+(0,741−0,739)
= × 3235
2
0,002+ 0,002
= × 3235
2
0,004
= × 3235
2
= 0,002 × 3235
SGPT= 6,47 U/L
 Interpretasi hasil

Nilai normal SGPT = <40 U/L

Hasil pemeriksaan didapat kadar SGPT pasien sebesar 6,47 U/L dan masuk ke dalam
kategori normal.

K. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan aktivasi enzim SGPT/ALAT yang telah dilakukan
pasien perempuan atas nama Dea Amaliya didapatkan hasil sebesar 6,47 U/L. Hasil
tersebut termasuk kedalam kategori normal.

Anda mungkin juga menyukai