Anda di halaman 1dari 12

BAB III METOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Melihat dari judul skripsi penulis yaitu “Peran Guru Pendidikan


Kewarganegaraan dalam Mencegah Degradasi Moral Siswa di SMP Negeri 1
Kerinci Kabupaten kerinci”. Maka pendekatan penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah menggunakan pendekatan kualitatif.

Pendekatan dalam penelitian ini berbentuk kualitatif, yaitu “suatu


penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainlain
sebagainya”.

Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moeloeng dalam bukunya
“Metodologi Penelitian Kualitatif”, mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
ataupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.1 Jadi penelitian
kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan kesimpulan berupa data yang
dideskripsikan secara rinci, bukan menghasilkan data yang berupa angka-angka.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, jenis penelitian yang digunakan


adalah jenis penelitian deskriptif, suatu penelitian yang berupaya memberikan
gambaran mengenai fenomena dan keadaan yang terjadi di lokasi penelitian
berdasarkan kondisi alamiah (natural setting). Berdasarkan pada kondisi alamiah
itu, berbagai fenomena yang nampak tersebut kemudian diperdalam dengan
mengacu pada pelaku, waktu, tempat, dan kejadian yang ada secara kontekstual
melalui pengumpulan data. Penelitian lapangan mengandalkan data dari kondisi
yang terjadi di lapangan atau lokasi penelitian.

Menurut Nanang Martono mengemukakan penelitian kuantitatif merupakan


sebuah metode penelitian yang bertujuan menggambarkan fenomena atau gejala sosial
yang tejadi di masyarakat yang saling berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan
penelitian kualitatif yaitu untuk menggali suatu fakta, serta memberikan penjelasan dan
penguatan yang berkaitan dengan realita yang ditemukan. Oleh karena itu, di dalam
penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang Peran Guru
Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mencegah Degradasi Moral Siswa di SMP
Negeri 1 Kerinci Kabupaten kerinci.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian kualitatif ini dilakukan pada bulan Desember 2021 di SMP Negeri
1 Kerinci, Jl. Lintas Sungai Penuh-Padang, Hamparan Pugu, Air Hangat,
Kabupaten Kerinci, Jambi 37161, 1,1 km. Kecamatan air hangat barat, kabupaten
kerinci. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2021/2022. Adapun
hal yang mendasari peneliti dalam pemilihan tempat, peneliti ingin mengetahui
bagaimana peran guru dan orang tua dalam mengatasi degradasi moral anak
disekolah.
C. Informan Penelitian

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang memiliki


informasi mengenai objek penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menentukan
informan dengan menggunakan teknik purposive, yaitu dipilih dengaan
pertimbangan dan tujuan tertentu, yang benar-benar menguasai suatu objak yang
peneliti teliti.
adapun Prosedur yang dilewati pada pemilihan responden mengunakan
kriteria-kriteria yang dibutuhkan.
Dalam Penelitian ini terdapat 3 informan diantaranya:

1. Informan kunci (key), yaitu orang-orang yang sangat memahami permasalahan


yang diteliti, antara lain Guru dan staf sekolah
2. Informan tambahan yaitu mereka yang menaruh fakta walaupun tidak ekslusif
terlibat pada hubungan yang diteliti, antara lain Siswa SMP Negeri 1 Kerinci.
D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan


penelitian yang sedang dilakukan. Fokus penelitian adalah garis besar dari
penelitian, jadi observasi serta analisis hasil penelitian akan lebih terarah dalam
menentukan fokus.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah perangkat untuk menggali data primer dari


sumber data terpenting dalam sebuah penelitian survey. Instrumen penelitian ini
pada umumnya berbentuk pedoman pertanyaan yang di mana penelitian ini berisi
rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau suatu permasalahan yang terjadi
dengan tema pokok penelitian.
1. Peneliti lapangan melakukan instrumen penelitian itu dengan pedoman
wawancara. wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
infomasi ketika peneliti melakukan proses penelitian di lapangan, contohnya
berupa daftar pertanyaan, dan alat yang digunakan untuk mendapatkan
informasi yaitu alat perekam.
2. Buku catatan merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mencatat
informasi dari narasumber.
3. Pulpen merupakan alat yang digunakan untuk mencatat data-data yang terjadi
di lapangan.
4. Kamera merupakan alat yang digunakan untuk mengambil foto pada saat
peneliti melakukan kegiatan penelitian di lapangan.

F. Sumber Data

Sumber data merupakan informasi yang didapatkan dalam penelitian. Data


yang sudah di dapat dari penelitian akan diolah nantinya untuk dijadikan
informasi baru utnuk para pembaca. Adapun sumber data dalam penelitian ini
dapat di klarifikasikan sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah jenis data yang secara langsung diperoleh dari objek
yang diteliti. Dan sumber primer dapat di peroleh dari informan kunci dan
informan tambahan. Sumber data yang didapatkan merupakan hasil wawancara
terhadap informan.
2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah melalui buku, internet, majalah
serta sumber data lain yang bisa di jadikan data sebagai pelengkap. Sumber data
sekunder dapat di bagi menjadi: pertama, kajian kepustakaan konseptual yaitu
terhadap artikel-artikel atau buku-buku yang ditulis oleh para ahli yang ada
hubungannya dengan pembahasan judul pada penelitian ini. Kedua pada kajian
kepustakaan dari penelitian terdahulu serta penelusuran dari hasil penelitian
terdahulu yang ada relevansinya dengan pembahasan penelitian ini baik yang
telah diterbitkan maupun yag tidak di terbitkan dalam buku atau majalah ilmiah
lainnya.
G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut J. Supranto data yang baik dalam penelitian adalah data dapat di
percaya kebenarannya, meliputi ruang, dapat gambaran yang jelas dan mendapat
kesimpulan yang dapat dipahami.

1. Obervasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap


gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan
data apabila sesuai dengan tujuan peneliti, direncanakan dan dicatat secara
sistematis serta dapat di kontrol ke sahihannya. Pada pengumpulan data
melalui cara observasi untuk melihat perkembangan dari penyuluh agama
dalam mencegah terjadinya pernikahan di usia dini.
2. Wawancara

Wawancara atau Interview adalah salah satu pengumpulan data dalam


suatu penelitian. Karena menyangkut data, maka wawancara merupakan salah
satu elemen penting dalam instrumen penelitian. Wawancara dipergunakan
untuk mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya
langsung secara bertatap muka (face to face).
Peneliti menggunakan cara pengumpulan data melalui wawancara
dengan proses tanya jawab agar peneliti dengan mudah mengetahui upaya apa
saja yang dilakukan oleh orang tua dan guru dalam mengatasi degradasi moral
pada siswa SMA Muhammadiyah Disamakan Makassar dan melalui
wawancara calon peneliti mendapatkan informasi yang jelas.
2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data secara langsung dari


tempat penelitian, yang akan memperjelas hasil penelitian melalui dokumentasi
yang berisi tulisan, gambar pada saat penelitian berlangsung. Peneliti dengan
mudah memperjelas tentang dari mana ia mendapatkan informasi dengan
mengabadikan foto-foto serta dokumen yang didapat di lokasi penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengolah data setelah
diperoleh hasil penelitian sehingga dapat diambil sebagai kesimpulan berdasarkan
data faktual. Analisis data kualitatif ini merupakan upaya yang dilakukan pada
saat pengumpulan data, memilah-milah sesuatu yang dapat di kelola untuk
menemukan apa yang penting dipelajari. Analisis data ini sangat diperlukan
karena merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bahkan merupakan bagian
yang sangat menentukan dari beberapa langkah penelitian sebelumnya. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data harus seiring dengan pengumpulan data faktual
di lapangan.
1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan, perhatian, untuk


menyederhanakan data yang telah diperoleh agar memberikan kemudahan
dalam menyimpulkan hasil penelitian. Dengan demikian, seluruh data dari
hasil penelitian di lapangan yang telah di kumpulkan kembali dipilah untuk
menentukan data mana yang tepat untuk digunakan.
2. Penyajian Data

Penyajian data ini adalah data yang diperoleh di lapangan terkait


seluruh permasalahan penelitian dipilih antara data yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan lalu dikelompokkan kemudian diberi batasan masalah. Pada proses
penyajian data diharapkan dapat memberikan kejelasan nama data subtantif
dan mana data pendukung.

3. Penarikan Kesimpulan

Upaya pada penarikan kesimpulan ini atau verifikasi dilakukan peneliti


secara terus menerus selama berada di lapangan. Sejak permulaan pegumpulan
data, mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan
teori), penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin alur sebab
akibat dan proposal. Sugiyono menyatakan bahwa penarikan kesimpulan dan
verifikasi setiap kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara
dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
Melalui bukti-bukti kuat yang mendukung, pada tahap pengumpulan
data, Termasuk data yang telah direduksi maupun data yang belum direduksi
dan tidak menutup kemungkinan dari data yang telah kita simpulkan
melahirkan saran-saran dari peneliti kepada yang diteliti demi terbentukya
suatu perbaikan.

I. Teknik Keabsahan Data


Teknik keabsahan data adalah teknik yang digunakan untuk meyakinkan
publik, masyarakat, audiens mengenai data yang didapatkan dapat dipercaya atau
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga peneliti dapat berhati-hati
dalam memasukkan data hasil penelitian, data yang yang dimasukkan adalah data
yang sudah melalui berbagai tahapan keabsahan data. Adapun untuk menentukan
keabsahan data dapat digunakan teknik Triangulasi menurut Bachtiar (2010:3-17)
dalam Armawanti abdullah (2017), dalam Teknik Triangulasi yaitu suatu cara
yang digunakan untuk mendapatkan data-data yang benar. Teknik triangulasi
yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber (wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan
dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Dalam penelitian ini ada empat kriteria keabsahan yang diperlukan dalam

suatu penelitian kualitatif. Empat hal tersebut adalah Sebagai berikut :

1. Kredibilitas

Uji kredibilitas untuk membuktikan data yang berhasil peneliti kumpulkan

sesuai dengan yang ada di lapangan. Untuk mencapai kepercayaan terhadap data

hasil penelitian kualitatif peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu teknik

triangulasi sumber data, triangulasi pengamat, triangulasi metode, triangulasi

teori. Menurut Sugiyono ada 3 macam triangulasi teknik pemeriksaan untuk

mencapai keabsahan, yaitu:

1. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan
wawancara lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, angket dan partisipatif.
Untuk memperoleh kebenaran informasi, peneliti menggunakan wawancara
dan observasi atau pengamatan buat mengecek kebenarannya. Selain itu,
peneliti juga memakai informan yang tidak sinkron untuk mengecek kebenaran
keterangan tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan diperlukan
yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini dilakukan apabila
data atau berita yang diperoleh berdasarkan subjek atau informan penelitian
diragukan kebenarannya.

2. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan

perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang

jelas melalui observasi, peneliti perlu mengadakan mengadakan pengamatan

tidak hanya satu kali pengamatan saja. Untuk itu dalam rangka pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda,

maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya .

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada narasumber pada

saat di waktu yang senggang dan tidak mengganggu pekerjaan informan

tersebut, dan melakukannya pada waktu yang berbeda sehingga dalam proses

pengumpulan data lebih terarah dan sistematis.

1. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji keabsahan data yang

dilakukan menggunakan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa

sumber. Triangulasi menggunakan sumber berarti membandingkan dan


mengecek kembali derajat kepercayaan atau kabar yang diperoleh melalui saat

dan alat yg tidak sinkron pada penelitian kualitatif. Dalam triangulasi ini,

peneliti mampu memakai observasi terlibat( participant observation), dokumen

tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan langsung

dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan membuat bukti atau

data yang tidak sinkron yang selanjutnya akan menaruh pandangan yang tidak

sinkron juga tentang kenyataan yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan

melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.

2. Pengujian Transferabilitas

Pengujian transferabilitas yaitu dengan cara peneliti membuat hasil penelitian

dengan uraian yang jelas, sistematis dan rinci sehingga hasil penelitian yang

didapat dapat dipercaya dan dapat diterapkan pada lokasi lain yang memiliki

karakteristik yang sama.

3. Pengujian Dependabilitas

Pengujian ini peneliti lakukan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya

kesalahan dalam mengumpulkan data sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Setelah peneliti melakukan penelitian maka peneliti melakukan audit

(pengecekan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh pembimbing terhadap

seluruh aktivitas penelitian.

3. Pengujian Konfirmabilitas

Peneliti melakukan penelitian konfirmabilitas bersamaan dengan pengujian


dependabilitas agar dapat menguji hasil penelitian dengan proses yang

dilakukan. Dengan demikian pengujian konfirmabilitas lebih menekankan pada

karakteristik data yang menyangkut kegiatan para pengelolanya dalam

mewujudkan konsep tersebut. Menurut Sugiyono “Dalam hal ini bertujuan

untuk mendapatkan hasil kepastian bahwa data yang peneliti dapatkan benar-

benar obyektif.

J.Etika Penelitian

Etika penelitian adalah sudut pandang atau ketentuan baik, buruk, atau
salah dalam kegiatan penelitian. Salah satu upaya meningkatkan pengetahuan
adalah melalui penelitian. Namun terkadang dalam pencarian dan pemanfaatan.

Anda mungkin juga menyukai