Anda di halaman 1dari 7

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR SOSIO-EKOLOGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Ujian Tengah Semester

BANDARA
BANYUWANGI

Muthiah Hannah - 195060507111031


Informasi Umum

Anlisis Elemen

Eko Teknik
DAFTAR ISI

Anlisis Elemen

Eko Mental

Anlisis Elemen

Eko Spiritual
Informasi Umum
Bandara Banyuwangi merupakan bangunan terminal bandara yang telah dibangun kembali oleh Andra Matin yang

mempunyai ciri khas atap yang menonjol dan berbeda dengan terminal bandara baru lain di Indonesia.

Bandar Udara Internasional Banyuwangi dan juga diketahui sebelumnya sebagai Bandara Blimbingsari. Bandara

dengan landas pacu 2.500 meter dan lebar 45 meter ini dibuka pada 29 Desember 2010. Bandara ini diklaim

sebagai bandara hijau pertama di Indonesia.

BANDARA BANYUWANGI
Jl. Tawang Alun, Dusun Krajan, Blimbingsari, Kec.

Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68462


Eko Teknik Sirkulasi Udara
Elemen Atap Bandara Banyuwangi
Untuk menjaga udara mengalir masuk

dan keluar bangunan menggunakan

timber screen . Disamping itu juga


Green Roof penggunaan timber screen ini

Green roof pada bandara ditujukan untuk tetap menjaga

banyuwangi bermanfaat untuk tampilan vernakular dari bangunan.


timber screen
menekan suhu agar turun dan

lebih dingin. Green roof juga

berfungsi sebagai elemen


Proteksi dari panas
akustik pada bangunan untuk
siang hari dan hujan
mengurangi kebisingan akibat

Selama siang hari, timber sun-screen akan


aktivitas dan mesin pesawat.

membentuk bayangan-bayangan untuk

menghalangi panas dari sinar matahari.


timber sun-screen

Pencahayaan Alami Lalu atap bentang lebar difungsikan


wide span roofing

Pencahayaan alami maksimal untuk menciptakan ruang yang

didapat melalui skylight besar teduh. Selain itu dapat menciptakan

pada atap. Penggunaan skylight ini naungan yang lebih lebar untuk

dapat menekan penggunaan lampu mengurangi kemungkinan air hujan

pada siang hari masuk ke dalam bangunan.


welcome welcome

Eko Mental
departure arrival

Dua massa yang atapnya saling

Elemen Atap Bandara Banyuwangi berlawanan untuk menandakan

kedatangan dan keberangkatan.

Tujuannya adalah untuk membedakan

area (datang dan pergi) pada tamu.

"Arsitektur adalah ruh yang


Geometri sebagai generator mengejawantah dalam ruang, suasana,

Bentuk atap mengadopasi konsep atap Rumah Osing lalu


orkestrasi material, artikulasi detail".

ditransformasikan menjadi 4 langkah reduksi geometri untuk


Bangunan memanfaatkan lokasi yang
memunculkan bentuk atap yang iconic namun tetap
berada di tepi sawah dengan
memunculkan sifat ke-vernakular-an nya.
mengintegrasikannya dengan suasana.

Lalu material yang digunakan didominasi

oleh kayu dengan sistem kisi-kisi untuk

memberikan efek "reflected". Selain itu

juga terdapat kolam yang dapat membuat

interior terasa dingin dan nyaman.


Eko Spiritual
Elemen Atap Bandara Banyuwangi

"Ruang lebih dari sekedar teritori fisik yang


terbatas, namun juga intuisi."

Proses alami dari Bangunan terminal mengadopsi

konsep atap rumah osing, rumah tradisional khas

daerah banyuwangi yang termasuk dalam bangunan

tropis sebagai integral dengan sekitarnya, secara

sosial, budaya dan lingkungan. Selain itu juga untuk

menonjolkan karakter identitas lokal.

Bentuk atap ini bermakna bagi kawasan di

Banyuwangi untuk memberikan sense of familiarity

dan welcome kepada pandatang.

Sistem timber screen pada atap juga merefleksikan

bayangan dari cahaya matahari ke bawa sebagai

simbol koneksi antara langit dan bumi.

Dengan adanya Bandara Banyuwangi ini, terciptalah

suatu aktivitas dalam lingkup besar dalam suatu

raung hidup. Disamping itu juga dapat meningkatkan

sektor ekonomi di Banyuwangi.


September 2021

Anda mungkin juga menyukai