Anda di halaman 1dari 2

Tanggapan terkait tahapan pembelajaran Modul 1.1 yang telah saya ikuti.

(Risal Nurdin)

1. Rangkuman atau Benang Merah Pembelajaran

Ki Hajar Dewantara (KHD) dalam pemikirannya membedakan makna dari pengajaran dan
pendidikan. Pengajaran adalah bagian dari pendidikan dimana merupakan proses transfer
ilmu pengetahuan dan kecakapan kepada peserta didik. Sedangkan pendidikan lebih dari
sekedar pengajaran. Dalam pendidikan terdapat proses pengarahan potensi dan kemampuan
dasar peserta didik, penanaman karakter atau budi pekerti dan juga pembentukan budaya.
Dalam melakukan proses pendidikan tersebut, peran guru dituangkan dalam sebuah
semboyan yakni ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang
artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat dan di di belakang
memberikan dorongan. Dalam pemikirannya, beliau juga memandang anak sebagai subjek
pendidikan bukan objek pendidikan. Artinya pendidikan itu harus berfokus pada diri anak.
Anak harus diberikan ruang sebesar-besarnya dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya dan dalam memilih cara mereka dalam mengembangkan potensi tersebut. Selain
itu setiap anak yang lahir bukan tidak memeilk apa-apa, tetapi sudah memilki kodradnya
masing-masing. Tugas pendidik adalah menuntun kodrat tersebut dengan memberikan
kemerdekaan kepada mereka.

2. Tugas yang paling menarik, mengejutkan atau menginspirasi.

Ketika kami diminta untuk menemukan bentuk sosial kultur di daerah Tojo Una-Una yang
dapat digunakan dalam menerapkan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang salah
satunya adalah tradisi Moraa. Hal ini membuat saya lebih mengenal budaya ini, mengingat
saya bukan orang asli Tojo Una-Una. Berkat diskusi kelompok, salah satu hal yang paling
menarik adalah bahwa tradisi ini sarat akan makna yang dapat digunakan sebagai media
penanaman budi pekerti di dunia pendidikan, khususnya di sekolah. Selain itu, tahapan yang
paling berkesan bagi saya adalah ketika saya membuat sebuah karya puisi tentang Filosofi
Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Hal ini memberikan pengalaman kepada saya, bahwa
ternyata penyampaian materi pembelajaran dapat tuangkan dalam sebuah puisi sehingga
lebih menarik
.
3. Aktifitas yang dijalani atau mareti yang dipelajari.

Adapun aktifitas aktifitas yang saya jalani yakni


1. Mengkaji secara mandiri tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara pada tahaman
Mulai Dari Diri
2. Tanya jawab dengan dengan baik sasame CGP, PP, Fasilitator pada tahapan eksplorasi
konsep.
3. Diskusi Kelompok tentang bentuk sosio kultur di Tojo Una-Una yang relevan dengan
Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan resentasi hasil kerja kelompok pada tahapan Ruang
Kolaborasi
4. Membuat karya yang merupakan bentuk demonstrasi kontekstual dari Pemikiran Ki
Hajar Dewantara
5. Berbagi Pengalaman Terkait Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara pada kegiatan
eksplorasi pemahaman
6. Membuat kesimpulan dan refleksi modul 1.1 pada tahapan Koneksi Antar Materi
7. Penerapan Pemikiran KHD di sekolah dan kelas melalui kegiatan Aksi Nyata

Anda mungkin juga menyukai