CBR Prof. Kependidikan
CBR Prof. Kependidikan
RIVIEW
MK: PROFESI
KEPENDIDIKAN
NILAI:
DISUSUN OLEH:
Juliana Setiawaty Sinaga (6202421014)
Dosen Pengampu:
Drs. Demmu Karo-Karo, S.Pd, M.Pd
Prodi: PKO II B 2020
Semester/TA: Genap/2021
Pertama-tama penulis mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, dimana masih memberikan penulis kasih karunia serta kesehatan untuk menyelesaikan
Critical Book Review ini.
Critical Book Review ini membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan materi
Profesi Kependikan. Penulis sangat berharap dengan selesainya tugas CBR ini dapat
membantu bagi orang orang yang ingin mengetahui mengenai Profesi Kepelatihan.
Dalam penyusunan tugas CBR ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi,
namun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam CBR ini. Kepada
Bapak Dosen penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan CBR ini dimasa yang
akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………..…………………………i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...……………….1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………..………….1
1.2 TUJUAN …………………………………………………………………….………..1
1.3 MANFAAT………………………………………………………………...…...……..1
1.4 IDENTITAS ISI BUKU…………………………………………………………..…...2
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………12
4.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Kependidikan
Untuk menambah pengetahuan tentang materi perkuliahan Profesi Kependidikan
Untuk meningkatkan minat baca mahasiswa dan membangun pola berfikir yang lebih
kritis
1.3 MANFAAT
Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang Profesi Kependidikan
Menambah wawasan berfikir dan pembelajaran untuk mengemukakan pendapat
secara ilmiah
Mahasiswa semakin krisis berfikir terhadap suatu permasalahan
1
1.4 IDENTITAS BUKU
• ISBN :978-602-7938-05-2
2
BAB II
ISI BUKU
b. Pengertian Profesional
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya
c. Ciri-Ciri Profesi
(1) bekerja sepenuhnya dalam jam-jam kerja (full time), (2) pilihan kerja didasarkan pada
motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat pengetahuan ilmu dan keterampilan khusus
yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama, (4) membuat keputusan sendiri
dalam menyelesaikan pekerjaan atau menangani klien, (5) pekerja berorientasi kepada
pelayanan bukun untuk kepeningan pribadi, (6) pelayanan didasarkan pada kebutuhan
obyektif klien, (7) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien,
(8) menjadi anggota
organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, (9) memiliki
kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya, dan (10) keahliannya
itu boleh di adverensikan untuk mencari klien.
3
Banyak pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai profesi, namun setiap jabatan tersebut
memiliki ciri khas tersendiri.
2. Ciri-Ciri Profesi Guru
Pertama, guru mempunyai komitmen kepada siswa dan proses belajarnya.
Kedua,guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya
kepada para siswa.
Ketiga, guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai berbagai
teknik evaluasi, mulai cara pengamatan pengamatan perilaku perilaku siswa sampai tes hasil
belajar.
Keempat, guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang akan dilakukannya.
Kelima, guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan
profesinya.
4
d. Faktor Penentuan dan Penilaian Kinerja Guru
Menurut Pidarta (1986) bahwa ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kinerja
guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu: (1). Kepemimpinan kepala sekolah, (2). Fasilitas
kerja, (3). Harapan-harapan, dan (4). Kepercayaan personalia sekolah. Penilaian kinerja
adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan
setiap karyawan (Hasibuan, 2005). Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses
penilaian penilaian kinerja kinerja guru menurut menurut Siswanto Siswanto dalam
Lamatenggo Lamatenggo (2001) adalah: adalah: Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab,
Ketaatan, Kejujuran, Kerja Sama,Prakarsa, dan Kepemimpinan.
5
Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki suatu
keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu.
6
Pola tingkah laku guru yang professional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap (1)
Peraturan Perundang-undangan, (2) Organisasi Profesi, (3) Teman Sejawat, (4) Peserta Didik,
(5) Profesi Guru, (6) Pimpinan dan (7)Pekerjaan.
4. Pengembangan Sikap Profesional
Pengembangan sikap professional ini dapat dilakukan dengan baik selagi dalam pendidikan
prajabatan maupun setelah bertugas atau dalam jabatan.
1. Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan
2. Pengembangan sikap selama dalam jabatan
7
B. Hubungan Kemitraan Stakeholders
1. Stakeholder Pendidikan
Pendekatan stakeholder pada awalnya digunakan dalam dunia usaha, terdiri atas dua
kata; stake dan holder. Stake berarti to give support to; holder berarti pemegang. Jadi
stakeholder pendidikan dapat diartikan sebagai kan sebagai orang yang menjadi pemegang
dan sekaligus pemberi support terhadap pendidikan atau lembaga Lembaga pendidikan.
2. Hubungan Sekolah
Hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta
adalah suatu proses maupun swasta adalah suatu proses komunikasi dengan komunikasi
dengan masyarakat dengan maksud masyarakat dapat meningkatkan pengertian warga
masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan beserta mendorong dan kerjasama
warganya dalam usaha memperbaiki sekolah.
8
terlebih terlebih dahulu mendengarkan mendengarkan secara aktif dan menggali menggali
apa permasalahan mengajar yang dikemukakan oleh guru
b. Pendekatan Directive merupakan pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung
dihadapi guru saat melaksanakan tugas mengajar.
c. Pendekatan Collaborative merupakan pendekatan yang memadukan pendekatan directive
dan non directive.
1. Teknik yang bersifat kelompok yang terdiri:
Pertemuan organisasi, Rapat guru latih, Studi kelompok antara guru latih, Diskusi
sebagai proses kelompok, Tukar-menukar pengalaman, Lokakarnya, Diskusi penel, Seminar,
Simposium, Demonstrasi mengajar, Perpustakaan jabatan, Buletin supervise, Membaca
langsung, Mengikuti kursus, Organisasi jabatan,
Laboratorium kurikulum, Perjalanan sekolah (field trips).
2. Teknik yang bersifat individual yang terdiri dari:
Perkunjungan kelas, Observasi kelas, Percakapan pribadi, Inter-visitasi, Menilai diri sendiri.
Tujuan Konseling
Secara umum layanan konseling disekolah bertujuan agar siswa mendapat pelayanan
pelayanan konseling konseling secara optimal optimal sesuai dengan bakat, kemampuan,
kemampuan, nilai-nilai nilai-nilai yang dimiliki.
Fungsi Konseling
Fungsi Pemahaman, Fungsi Pencegahan, Fungsi Penyaluran, FungsiPenyesuaian,
Fungsi Perbaikan, Fungsi Pengembangan.
9
Landasan Layanan Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
indonesia. Peranan guru dalam konseling kelas. Berikut ini adalah penjabaran peranan guru
dalam keseluruhan progaram konseling yaitu
1. Sesungguhnya semua guru itu telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing.
2. Guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya memberi dan mendalami teori konseling itu
memerlukan waktu. Namu, guru akan memperoleh manfaat karena konseling yang
dilakukannya itu akan menambah efektivitas pengajarannya.
3. Banyaknya jumlah siswa disekolah merupakan salah satu masalah yang sering dijadikan
alasan oleh guru untuk tidak melakukan tugas konseling.
4. Guru sangat besar sumbangannya dalam rangka pelaksanaan dan pengombangan
program tes disekolah.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah ini dapat ini dapat disimpulkan disimpulkan bahwa :
1. PROFESIONAL sebenarnya adalah seseorang yang Adil, terbuka, terbuka, jadi
contoh, bijaksana, fleksibel, peka, memahami proses, konsisten, mengendalikan diri, dan
memahami.
2. Seorang guru dikatakan professional jika ia mampu menangani sesuatu dan mampu
membimbing orang – orang baik siswa maupun masyarakat di sekitarnya menjadi lebih baik,
istilahnya memanusiakan manusia.
Di indonesia sendiri guru yang professional mungkin masih sedikit, mungkin karena
kurangnya pengajaran untuk menjadi guru professional ataupun memang ketidaktahuan dan
ketidak pedulian guru tersebut. Jadi guru di indonesia masih dibilang belum seluruhnya
professional.
12
DAFTAR PUSTAKA
Yasaratodo. Wau. (2018). Profesi kepe Profesi kependidikan . ndidikan .Medan :Unimed
Press.
Samana.(1994). Profesionalisme Profesionalisme Keguruan Keguruan. Yogyakarta:
Kanisius, hal: 13
Saud, Udin Syaefudin.(2010). Pengembangan Profesi Guru. Bandung :Alfabeta
Suwarno, Wiji.(2006). Dasar-dasar Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Pendidikan. Jogjakarta :
Ar-ruzz Media
13