Tugas Resume Video
Tugas Resume Video
NPM: 2213024085
Kelas: B
Prodi: Pendidikan Biologi
Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan
Film ini secara sangat ’luar biasa’ memuja-muja pribadi Soeharto sebagai tokoh
penyelamat bangsa. Menurut Eros Djarot, film ini merupakan sebuah rekonstruksi
visual yang diambil langsung dari kepala Soeharto, superhero satu-satunya dalam
film tersebut. Versi yang diindoktrinasikan selama 32 tahun berkuasanya Soeharto ini
sangat sulit diubah.
Dalam film ini digambarkan secara visual keterlibatan perempuan Gerwani dalam
pembunuhan di Lubang Buaya. Mereka adalah ”perempuan-perempuan murtad, keji
dan bagian dari organisasi komunis gila” yang telah ”menjadi tangan utama dalam
penyiksaan dan pembunuhan para jenderal”. Bahkan stereotype yang selalu direwind
mengenai peristiwa Lubang Buaya ditampakkan pula. ”Gerwani dengan bertelanjang
dada menari-nari dan memotong-motong zakar para jenderal”.
Dilukiskan terdapat kerjasama erat dan serasi antara Pemuda Rakyat dan Gerwani
serta anggota ormas PKI lainnya dalam melakukan penyiksaan para jenderal dengan
menyeret, menendang, memukul, mengepruk, meludahi, menghina, menusuk-nusuk
dengan pisau, menoreh silet ke mukanya. Dan puncaknya kaum perempuan Gerwani
itu dilukiskan sebagai telah kerasukan setan, menari-nari telanjang yang disebut tarian
harum bunga, sambil menyanyikan lagu Genjer-genjer, lalu mecungkil mata korban,
menyilet kemaluan mereka, dan memasukkan potongan kemaluan itu ke mulutnya.
*Kemunduran Soeharto
Tanggal 21 Mei 1998 ditandai sebagai berakhirnya era Orde Baru dan dimulainya era
Reformasi, sekitar pukul 09.00 WIB, Presiden Soeharto menyampaikan pidato
pengunduran dirinya sebagai presiden setelah menjabat lebih dari tiga dekade, yakni
32 tahun.
Beberapa peristiwa yang melatar belakangi lengsernya Soeharto yaitu krisis moneter
1997-1998, demonstrasi besar-besaran yang dilakukan rakyat Indonesia hingga
menimbulkan beberapa tragedi seperti Tragedi Trisakti, serta aksi Kerusuhan Mei
1998 yang menyebabkan, baik ekonomi maupun politik serta sosial menjadi tidak
stabil.
Namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut
tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana
pembentukan Komite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi
dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat
diwujudkannya Komite Reformasi maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan
VII menjadi tidak diperlukan lagi.
Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya
untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik.
Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945, dan setelah
dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat dan Pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk
menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung
sejak saya bacakan Pernyataan ini, pada hari ini, Kamis, 21 Mei 1998.
Pernyataan saya berhenti dari jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia, saya
sampaikan di hadapan Saudara-saudara Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia yang juga adalah Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat yang juga
adalah pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, pagi ini pada kesempatan
silaturahmi.
Sesuai dengan pasal 8 Undang-Undang Dasar ’45 maka Wakil Presiden Republik
Indonesia yang Prof. Dr. Ing. B J. Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan
Presiden/Mandataris MPR 1998–2003. Atas bantuan dan dukungan rakyat selama
saya memimpin Negara dan Bangsa Indonesia ini, saya ucapkan terima kasih dan
minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan-kekurangannya. Semoga Bangsa
Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan Undang Dasar ’45-nya.
Mulai hari ini pula Kabinet Pembangunan VII demisioner dan pada para menteri saya
ucapkan terima kasih.
Soeharto
*Tragedi Trisakti
Mahasiswa pun akhirnya bergerak mundur pada pukul 17.15 WIB seiring aparat
keamanan bergerak maju. Aparat keamanan lalu menembakkan peluru ke arah
mahasiswa. Kerumunan mahasiswa yang panik lalu berpencar, sebagian besar
berlindung di kawasan Universitas Trisakti. Di saat ini, aparat keamanan terus
melakukan penembakan.
Tiga mahasiswa dipastikan tewas pada pukul 20.00 WIB, dan satu orang kritis.
Pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam, tetapi hasil
otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara saat itu
memprediksi bahwa peluru tersebut hasil pantulan peluru tajam dari tanah untuk
tembakan peringatan.