Anda di halaman 1dari 2

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Kisah-Kisah Teladan


B. Kegiatan Belajar : Kisah Teladan Nabi Sulaiman As dan Umatnya (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Kisah Nabi Sulaiman (AS) dalam Al-Qur'an mencakup banyak


keajaiban dan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Allah.
Dia dapat mengendalikan angin, berbicara dengan binatang,
dan memiliki pasukan dari jin, manusia, dan binatang.
Kisahnya bersama Ratu Bilqis dari Saba memberikan pelajaran
tentang tidak menyombongkan jabatan dan menggunakan
kekuasaan untuk menyembah Allah.

Nabi Sulaiman (AS) disebut sebanyak 16 kali dalam Al-Qur'an,


tersebar di tujuh surat yaitu : 1. Q.S. al-Baqarah [2]: 102, 2.
Q.S. an-Nisa [4]: 163, 3. Q.S. Al-An‘am [6]: 84, 4. Q.S.
AlAnbiya‘ [21]: 78-82, 5. Q.S. An-Naml [27]: 15-44, 6. Q.S.
Saba‘ [34]: 12, 7. Q.S. Sad [38]: 30-40.
Dia adalah putra Nabi Dawud (AS) dan dipilih oleh Allah
sebagai seorang nabi. Nabi Sulaiman (AS) juga mewarisi
kerajaan yang megah dari ayahandanya. Ibunya adalah
Konsep (Beberapa istilah seorang wanita salehah yang memberikan nasihat tentang
1
dan definisi) di KB tidak tidur terlalu banyak di malam hari.

Allah memberikan Nabi Sulaiman (AS) beberapa mukjizat. Dia


dapat menundukkan angin kencang dan memahami bahasa
binatang. Salah satu kisahnya adalah dialognya dengan
burung Hud-Hud dan semut.

Dalam kepemimpinannya, Nabi Sulaiman (AS) berkomunikasi


dengan rakyatnya yang kecil seperti semut dan burung Hud-
Hud. Dia juga dikenal karena rasa syukurnya kepada Allah dan
memberikan perhatian kepada anak buahnya. Contohnya
adalah saat dia mengetahui kehadiran atau ketidakhadiran
mereka, seperti dalam kisah dengan burung Hud-Hud yang
terlambat hadir.

Dari kisah Nabi Sulaiman (AS) dan umatnya, kita dapat


mengambil hikmah dan contoh yang berguna. Termasuk di
antaranya adalah berkomunikasi dengan semua orang tanpa
memandang ukuran mereka, bersyukur atas nikmat Allah, dan
menjadi pemimpin yang perhatian dan memberlakukan hukum
yang jelas kepada anak buahnya.

Dalam kisah teladan Nabi Sulaiman, terdapat nilai moderasi


beragama yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran
Akidah Akhlak. Salah satu hikmah yang dapat dipelajari adalah
kemampuan Nabi Sulaiman dalam berdialog dengan rakyat
kecil, termasuk semut dan burung Hud-Hud. Hal ini
menunjukkan bahwa beliau tidak memandang rendah terhadap
siapa pun, termasuk bawahan-bawahannya. Komunikasi dua
arah ini mencerminkan nilai moderasi beragama, yaitu Syura.

Melalui musyawarah, Nabi Sulaiman mengajarkan pentingnya


berdiskusi dalam menemukan solusi yang terbaik untuk
kepentingan umum dan rakyat. Dalam proses ini, pandangan
dan pikiran setiap individu dihargai dan dipertimbangkan
sehingga keputusan yang diambil dapat mencerminkan
pertimbangan yang bijak dan menguntungkan semua pihak.

Dalam konteks pembelajaran Akidah Akhlak, nilai-nilai


moderasi beragama dapat ditemukan dalam kisah Nabi
Sulaiman sebagai contoh untuk menghargai dan
mendengarkan pendapat orang lain, serta mempertimbangkan
kepentingan umum dalam pengambilan keputusan.

Daftar materi pada KB


2 Saya Tidak Menemukanya.
yang sulit dipahami

Daftar materi yang sering


3 mengalami miskonsepsi Saya Tidak Menemukanya.
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai