Anda di halaman 1dari 43

KELOMPOK

2
2 0
2 3

Aplikasi
INTEGRAL 3
CE-301 Matematika Terapan II

Dosen Pengampu:
Drs. Budi Kudwadi, M.T.
Anggota

Hafizh A.B 2201219 Mahmoud 2211448 Michael F.R 2204719 M. Farid A - 2200820

M. Naufal - 2209219 Revall F A - 2201616


K
KO

Bahasan
PO

Momen Inersia
Moment Inertia

Jari-Jari Girasi
Radius Gyration

Teorema Sumbu-Sumbu Sejajar


Pararel Axes Theorem

Teorema Sumbu-Sumbu Tegak Lurus


Perpendicular Axes Theorem

Hasil-Hasil Standar yang Bermanfaat


Useful Standard Results

Momen Kedua dari Luas


Second Moment of Area

Pusat Tekanan
Centre of Pressure
MOMEN
INERSIA

Besarnya usaha yang dilakukan oleh suatu benda bermassa


(m) yang bergerak dengan kecepatan (v) terhadap suatu
hambatan sebelum berhenti, bergantung pada nilai kedua
besaran massa dan kecepatannya.

Simpanan energi yang dimiliki suatu benda akibat geraknya


disebut energi kinetik (EK) dan secara eksperimental dapat
dibuktikan bahwa energi kinetik suatu benda yang bergerak
sebanding dengan massa dan kuadrat kecepatannya.
Energi Kinetik

jika satuan standar massa dan kecepatan


digunakan, nilai konstanta k adalah 1/2
Kecepatan Sudut
Mari kita perhatikan sebuah partikel P Untuk menghasilkan
bermassa m yang berputar pada
sudut 1 radian dalam
sumbu X dengan kecepatan sudut
satu detik, P harus
konstan radian per detik.
bergerak mengelilingi
lingkaran dengan
jarak yang sama
dengan 1 panjang
jari-jari, yaitu r (cm).

Artinya sudut di pusatnya


adalah meningkat dengan
kecepatan radian/detik.
Energi Kinetik
Benda Putar
contoh
Jika sekarang kita mempunyai sistem partikel
utuh, semuanya berputar di sekitar XX dengan
kecepatan sudut yang sama rad/s, setiap
partikel mempunyai energinya sendiri:
HASIL

(a) dapat bervariasi bergantung dengan kecepatan


laju rotasi.

(b) adalah sifat benda yang berputar.

bergantung pada massa total tetapi juga pada di mana massa


tersebut didistribusikan terhadap sumbu XX. Ini adalah sifat fisik
suatu benda dan disebut momen massa kedua, atau momen
inersia (dilambangkan dengan simbol I).
Contoh Soal!
RADIUS
GIRASI
Jika kita bayangkan massa total M sistem
yang terletak pada jarak k dari sumbu XX,
sehingga EK dari M sama dengan total
EK partikel-partikel yang terdistribusi,

dan k disebut jari-jari


girasi benda terhadap
sumbu rotasi tertentu.
Radius
Girasi

Jadi, dimana

Momen Inersia
Radius Girasi
contoh
Carilah momen inersia (I) dan jari-jari girasi
(k) suatu batang tipis yang seragam terhadap
suatu sumbu (XX)
contoh
Carilah momen inersia (I) dan jari-jari girasi
(k) suatu batang tipis yang seragam
terhadap suatu sumbu (XX)

Sekarang, untuk mencari


k, kita menggunakan
TEOREMA
SUMBU-SUMBU SEJAJAR
Jika I diketahui pada suatu sumbu yang melalui pusat
gravitasi benda, kita dapat dengan mudah menuliskan
nilai I terhadap sumbu lain yang sejajar dengan sumbu
pertama dan diketahui jaraknya dari sumbu tersebut.

G adalah pusat gravitasi benda


m = massa strip PQ
Pararel
Axes Theorem
Pararel
Axes Theorem

dengan mensubstitusi, kita mendapatkan:


contoh
Mencari I terhadap sumbu AB untuk pelat
persegi panjang ditunjukkan di bawah.
Pararel Axes Theorem
Sekarang mari kita perhatikan roda, dll.
– pada dasarnya cakram yang berputar. Untuk
mencari momen inersia suatu pelat berbentuk
lingkaran terhadap sumbu yang melalui
pusatnya, tegak lurus terhadap bidang pelat.

Massa strip

( = massa per satuan luas pelat)


Pararel Axes Theorem Maka momen Inersia pada cakram adalah

Sekarang mari kita perhatikan roda, dll. =


– pada dasarnya cakram yang berputar. Untuk
mencari momen inersia suatu pelat berbentuk
lingkaran terhadap sumbu yang melalui
pusatnya, tegak lurus terhadap bidang pelat.

Massa strip

( = massa per satuan luas pelat)


contoh
Sebagai contoh, tentukan jari-jari girasi sebuah piringan
logam yang berjari-jari 6 cm dan totalmassa 0.5kg.

6
TEOREMA SUMBU-SUMBU
TEGAK LURUS

Perpendicular Axes/Sumbu tegak lurus di rumuskan sebagai


berikut :
TEOREMA SUMBU-SUMBU
TEGAK LURUS

Pembuktian Teorema Sumbu Tegak Lurus

Misalkan ada tiga sumbu yang saling tegak lurus yaitu X, Y dan Z seperti di gambar dan
bertemu di titik asal O. Perhatikan benda terletak pada bidang XY yang mempunyai
luas dA kecil. Jaraknya y dari sumbu X dan jarak x dari sumbu Y. Jaraknya dari titik asal
adalah r.
TEOREMA SUMBU-SUMBU
TEGAK LURUS

Pembuktian Teorema Sumbu Tegak Lurus


Misalkan IZ, IX dan IY masing-masing adalah momen inersia terhadap sumbu X, Y dan Z.
Momen inersia pada sumbu Z, maka perhitungan akan seperti berikut :
HASIL-HASIL STANDAR
YANG BERMANFAAT
Rumus standar momen inersia
Momen inersia dalam Momen inersia dalam
piringan persegi panjang cakram lingkaran
Dalam menentukan momen inersia dalam Dalam menentukan momen inersia dalam
piringan persegi panjang dapat digunakan cakram lingkaran dapat digunakan rumus
rumus sebagai berikut : sebagai berikut :
Momen inersia dalam Momen inersia dalam
Teorema sumbu-sumbu Teorema sumbu-sumbu
sejajar tegak sejajar
Dalam menentukan momen inersia dalam Dalam menentukan momen inersia dalam
Teorema sumbu-sumbu sejajar Teorema sumbu-sumbu tegak sejajar
contoh
Carilah I untuk batang berongga terhadap su,bu utamanya,
seperti pada gambar, Massa jenis benda = 0,008 kg mc^3
contoh
Jawab

Perhatikan kulit tipis dengan Tentukan massa kulit, momen kedua


jakar x dari sumbu terhadap xx dan Momen kedua total.
Didapatkan :
contoh
Jawab

Lalu tentukan Jika ∂ = 0,1 dan I = 1930 kg cm^2


Didapatkan :
HASIL-HASIL STANDAR
YANG BERMANFAAT
MOMEN KEDUA
DARI LUAS
Momen kedua dari luas merupakan
pernyataan yang berhubungan dengan
penampang melintang dari balok, harus Massa = Luas
dihitung. Jadi, walaupun momen kedua
I = Momen inersia dan
dari luas tidak berhubungan dengan
momen kedua dari luas
energi kinetik rotasi, perhitungannya
mirip dengan hasil perhitungan momen
inersia Σmr 2
Kemiripan rumus momen inersia
dan momen kedua dari luas

Teorema sumbu-sumbu sejajar berlaku


untuk keduanya:

Teorema sumbu-sumbu tegak lurus


hanya berlaku untuk pelat tipis dan
bentuk bidang saja:
Contoh 1
Carilah momen kedua dari luas suatu empat persegi panjang terhadap
sebuah ... yang melalui salah satu titik sudutnya dan tegak-lurus bidang
tersebut
Penyelesaian

Dengan teorema sumbu sejajar, Ix =


Karena, sekali lagi dengan sumbu-sumbu
sejajar:

Selanjutnya, karena Iz tegak lurus terhadap Ix dan Iy, maka:


Contoh 2
Carilah momen kedua dari luas untuk bentuk bidang yang dibatasi oleh
kurva: , sumbu-x, dan ordinat pada x = 1 dan x = 3, terhadap
sumbu-y
Penyelesaian
PUSAT
TEKANAN
Pada prinsip nya, sesuai hukum fisika yang berlaku,
Tekanan pada titik manapun sebanding dengan
kedalaman dari titik dibawah permukaan
PUSAT TEKANAN
TOTAL DAYA DORONG PADA PELAT
VERTIKAL YANG DIRENDAM DALAM CAIRAN

Total gaya dorong pada plat

Dapat disimpulkan

Jika δz 0, maka total thrust =
Gaya pada plat PQ =wz total gaya = area of plate x pressure at
Bisa ditulis = w.z.a.Δz the centre of gravity of plate
=
PUSAT TEKANAN

CONTOH SOAL
PENYELESAIAN
Area = 10x6/2 = 30 cm^2
Pressure at G =6w
Total Thrust = 30.6w
=180w

Tentukan total gaya yang bekerja!


PUSAT TEKANAN
KEDALAMAN PUSAT TEKANAN
Sebuah plat di dalam sebuah fluida, memiliki
gaya dorong T, dengan Z titik pusat tekanan plat
dan z sebagai ketinggian fluida dari pusat tekanan

total thrust x z ̿
PUSAT TEKANAN
CONTOH SOAL
An outlet from a storage tank is closed by a circular cover hung

PENYELESAIAN
vertically. The diameter of the cover ¼ 1 m and the top of the cover
is 2:5 m below the surface of the liquid. Determine the depth of the
centre of pressure of the cover.
KELOMPOK
2
2 0
2 3

Sekian
Terimakasih
CE-301 Matematika Terapan II

Dosen Pengampu:
Drs. Budi Kudwadi, M.T.

Anda mungkin juga menyukai