Laporan Gempa
Laporan Gempa
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
2201616
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan inayah-
Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan identifikasi pola aliran sungai
yang berjudul “LAPORAN IDENTIFIKASI DISTRIBUSI KEJADIAN GEMPA
LEMBAR KEDIRI, JAWA TIMUR”.
Laporan ini membahas mengenai kejadian gempa yang terjadi pada pada Peta Lembar
Kediri (S. Santosa dan S. Atmawinata, 1992) dengan skala 1:100.000 yang bahasannya
mencakup besaran magnitude gempa yang terjadi hingga pengaruh yang diakibat oleh
kejadian gempa yang terjadi.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari jasa dan bantuan banyak pihak, maka pada
kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah
Geologi Teknik yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih sebesae-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................................1
1.3. TUJUAN.....................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1. Magnitude Maksimum dan Pengaruhnya....................................................................2
2.2. Kedalaman Gempa......................................................................................................3
2.3. Rentang Nilai Percepatan Gempa...............................................................................4
2.4. Pengaruh Sumber Gempa Terhadap Kabupaten dan Kota Kediri.............................5
BAB III......................................................................................................................................7
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................7
LAMPIRAN..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia berada pada kawasan seismik aktif yang memiliki frekuensi kegempaan
yang sangat tinggi, hal ini tak lepas kaitannya dengan kondisi tatanan tektonik yang begitu
kompleks, diantaranya pertemuan lempeng pasifik yang berada di sepanjang Maluku, dan
pertemuan lempeng Indo-Australia serta Eurasia yang membentang sepanjang barat
Sumatera, selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Rahmadi Tri Wardana, 2008).
Hal itu lah, yang menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia menjadi sangat rentan
terhadap bencana gempabumi, salah satunya yaitu Pulau Jawa. Pada Peta Lembar Kediri (S.
Santosa dan S. Atmawinata, 1992) dengan skala 1:100.000 telah terjadi beberapa kali
bencana gempa baik di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri sendiri maupun di wilayah
sekitarnya.
a. Berapa magnitude maksimum yang terjadi pada Lembar Kediri dan pengaruhnya
terhadap kawasan sekitar?
b. Berapa rentang kedalaman gempa yang terjadi pada Lembar Kediri?
c. Berdasarkan peta gempa tahun 2017 berapakah rentang nilai percepatan gempa di
Lembar Kediri?
d. Sumber gempa apakah yang mempengaruhi terjadinya gempa di Lembar Kediri?
1.3. TUJUAN
1
BAB II
ISI
Melihat dari data tabel di atas bahwa gempabumi yang terjadi pada Lembar Kediri
dengan magnitudo terbesar terjadi pada 13 Maret 2014 dengan magnitudo sebesar 6.17 SR
memiliki pusat gempa 4 km di sebelah utara Ngoro, Kabupaten Jombang berbatasan
langsung dengan wilayah Kabupaten Kediri. Walaupun gempa ini memiliki magnitudo yang
2
besar, namun tidak ada rekaman atau catatan terkait pengaruh yang ditimbulkan akibat
gempabumi tersebut.
Kejadian gempabumi di Kediri sering kali terjadi dalam skala magnitudo momen
(mw) rentang 5 – 6 SR. Berdasarkan beberapa data yang ada, walaupun gempa di Lembar
Kediri cenderung memiliki magnitudo yang lumayan tinggi, namun tidak ada dampak serius
yang ditimbulkan. Hal tersebut berkaitan bahwa magnitudo hanya menyatakan besaran yang
dilepaskan pada titik fokus, bukan menggambarkan kerusakan yang terjadi. Adapun apabila
melihat dari kemiringan lerengnya, gempa pada magnitudo 6.17 SR yang terletak di kawasan
Gunung Kelud memiliki dampak akan timbulnya longsor diwilayah sekitarnya.
3
Gambar 3 Ilustrasi Kedalaman Pusat Gempa
Gambar 4 PGA di batuan dasar untuk probabilitas 10% dalam 50 tahun Kab. Kediri
Hasil menunjukkan besaran PGA di wilayah Kediri tidak lebih dari 0,4 g. Hal ini
menunjukkan bahwa jika resiko yang diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi tidak lebih
dari skala MMI VIII, yaitu kerusakan ringan pada bangunan yang dirancang khusus,
kerusakan besar pada bangunan dengan struktur standar dan meruntuhkan bangunan dengan
struktur jelek.
4
2.4. Pengaruh Sumber Gempa Terhadap Kabupaten dan Kota Kediri
Gempa yang memiliki pengaruh
besar pada kota kota di wilayah
Kabupaten Kediri adalah kejadian
gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini
terjadi akibat dari letusan Gunung
Kelud dalam kurun waktu beberapa
tahun kebelakang. Gunung ini berada
Sejarah mencatat, Gunung Kelud sudah beberapa kali mengalami letusan. Sejak abad
ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada
tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Selain itu, Letusan di 1919, termasuk
yang paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusak sampai 15.000 ha lahan
produktif karena aliran lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak telah dibangun
bendung penahan lahar pada tahun 1905.
Aktivitas gunung ini meningkat pada akhir September 2007 dan masih terus berlanjut
hingga November pada tahun yang sama, ditandai dengan meningkatnya suhu air danau
kawah, peningkatan kegempaan tremor. Status awas dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi sejak 16 Oktober 2007 yang berimplikasi penduduk dalam radius
10 km dari gunung (lebih kurang 135.000 jiwa) yang tinggal di lereng gunung tersebut harus
mengungsi. Namun akhirnya letusan tidak terjadi.
Peristiwa yang terjadi dalam kurun waktu 10 tahun ke belakang adalah pada tahun 2014.
Waktu tepatnya adalah Kamis, 13 Februari 2014 Gunung Kelud kembali mengalami letusan
sekitar pukul 23.00 WIB. Hujan batu dan petir melanda dengan cukup lebat dan dirasakan
warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi
yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri hingga dini hari. Meskipun
hanya berlangsung tidak lebih daripada dua hari dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa
ikutan, bukan akibat langsung letusan.
5
Dampak berupa abu vulkanik pada
tanggal 14 Februari 2014 dini hari
dilaporkan warga telah mencapai
Kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta,
teramati hampir seluruh wilayah tertutup
abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi
abu vulkanik dari Merapi pada tahun
2010. Ketebalan abu vulkanik di
Gambar 6 Dampak Vulkanik Gn. Kelud kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkan
diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Kondisi gunung setelah letusan satu malam tersebut
berangsur tenang dan pada tanggal 20 Februari 2014 status aktivitas diturunkan dari Awas
menjadi Siaga (level III) oleh PVMBG. Pada awal Maret sebagian besar dari 12.304
bangunan hancur atau rusak selama letusan telah diperbaiki,
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada Peta Distribusi Kejadian Gempa
Lembar Kediri, Jawa Timur didapatkan beberapa hal berikut ini :
1. Berdasarkan data yang diambil dari USGS, wilayah Lembar Kediri memiliki beberapa
kejadian gempa bumi dengan magnitudo mulai dari 6 hingga 7. Namun, walaupun
memiliki magnitudo yang tergolong tinggi, gempa yang terjadi pada wilayah
terdampak tidak cukup serius.
2. Pusat gempa berada kedalaman mulai dari 33 km hingga 204.8 km di bawah
permukaan tanah.
3. Kabupaten Kediri memiliki nilai percepatan gempa dan spektrum respon di batuan
dasar pada periode ulang 500 tahun dengan rentam nilai PGA 0.2 sampai 0.5 g.
4. Gempa yang memiliki pengaruh besar pada wilayah Kediri ditemui pada kawasan
Gunung Kelud, tepatnya saat kejadian gempa vulkanik akibat letusan Gunung Kelud.
7
LAMPIRAN GAMBAR
8
DAFTAR PUSTAKA
ADI, H. N. (2021). Sistem Identifikasi Sinyal Gempa Bumi Dengan Menggunakan Deep
Kumala, S.A, Wahyudi. 2016. Analisis Nilai PGA (Peak Ground Acceleration) untuk Seluruh
Wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Saeno. 2020. Kediri dan Nganjuk Diguncang Gempa, Ini Informasi Awal BMKG. Kediri dan
Nganjuk Diguncang Gempa, Ini Informasi Awal BMKG - Kabar24 Bisnis.com. (di akses
11 Januari 2021)
08 Januari 2021)
BMKG. Katalog Gempabumi Signifikan dan Dirasakan. Katalog Gempabumi Signifikan dan
Prasetya, Eko. 2014. Sejarah Letusan Gunung Kelud dari Masa ke Masa. Sejarah letusan
Wikipedia. 2020. Gunung Kelud. Gunung Kelud - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
Aplikasi LINI beta. 2021. Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 untuk