Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM II FARMAKOLOGI

BENTUK DAN SEDIAAN OBAT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi


Jurusan Akademi Keperawatan D III

Dosen pengampu:
Drs.Wasilin,Apt,. Msc

Disusun oleh:
Alexander Sakti Kuncoro Aji (21006)
Alminhaitussaniah (21007)
Andi Arsyad Amiruddin (21010)
Arini Sekartadji (21014)
Aulia Nur Azizah (21015)
Bernadine Avelia Riana Pramesthi (21016)
Dewi Anggraeni (21019)
Dwi Oktaviani (21025)
Elvia Luthfiana Ardana (21027)
Erna Amalia (21030)

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II ANALISA BENTUK SEDIAAN OBAT......................................................................5
2.1 OBAT ACCUHALER.................................................................................................5
A. Tujuan......................................................................................................................5
B. Bahan dan Alat.........................................................................................................5
C. Kegiatan...................................................................................................................5
D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler................................................................................5
E. Tips Penggunaan......................................................................................................6
F. Kesalahan yang Umum Terjadi pada Penggunaan Accuhaler.................................6
G. Hasil Analisa............................................................................................................6
2.2 OBAT SWINGHALER.............................................................................................10
A. Tujuan....................................................................................................................10
B. Bahan dan Alat.......................................................................................................10
C. Kegiatan.................................................................................................................10
D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler..............................................................................10
E. Tips Penggunaan....................................................................................................10
F. Hasil Analisa..........................................................................................................11
2.3 OBAT TURBUHALER............................................................................................14
A. Tujuan....................................................................................................................14
B. Bahan dan Alat.......................................................................................................14
C. Kegiatan.................................................................................................................14
D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler..............................................................................14
E. Cara Penyimpanan.................................................................................................14
F. Tips Penggunaan....................................................................................................14
A. Hasil Analisa..........................................................................................................15
BAB III PENUTUP..................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan................................................................................................................18
3.2 Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat adalah zat apa pun yang menyebabkan perubahan fisiologi atau psikologi
organisme saat dikonsumsi. Obat-obatan biasanya dibedakan dari makanan dan zat yang
menyediakan nutrisi. Konsumsi obat dapat dilakukan melalui inhalasi, injeksi, merokok,
ingesti, absorpsi melalui kulit, atau disolusi di bawah lidah.
Dry Powder Inhaler (DPI) adalah alat yang mengantarkan obat ke paru-paru
dalam bentuk bubuk kering. DPI biasanya digunakan untuk mengobati penyakit
pernapasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan COPD meskipun DPI (seperti insulin
yang dapat dihirup) juga telah digunakan dalam pengobatan diabetes mellitus.
Dry Powder Inhaler adalah alternatif untuk inhaler berbasis aerosol yang biasa
disebut inhaler dosis terukur (MDI). DPI mungkin memerlukan beberapa prosedur untuk
memungkinkan dosis bubuk yang terukur siap untuk dikonsumsi pasien. Obat biasanya
disimpan baik dalam kapsul untuk pemuatan manual atau dalam bentuk eksklusif di
dalam inhaler. Setelah dimuat atau digerakkan, operator memasukkan corong inhaler ke
dalam mulut mereka dan mengambil napas dalam-dalam yang tajam (memastikan obat
mencapai bagian bawah paru-paru), menahan napas selama 5-10 detik. Ada berbagai
perangkat semacam itu. Dosis yang dapat diberikan biasanya kurang dari beberapa puluh
miligram dalam satu napas karena dosis bubuk yang lebih besar dapat menyebabkan
provokasi batuk.
Sebagian besar DPI mengandalkan kekuatan inhalasi pasien untuk memasukkan
bubuk dari perangkat dan kemudian memecah bubuk menjadi partikel yang cukup kecil
untuk mencapai paru-paru. Untuk alasan ini, laju aliran inhalasi pasien yang tidak
mencukupi dapat menyebabkan pengiriman dosis berkurang dan deagregasi bubuk yang
tidak lengkap, yang menyebabkan kinerja perangkat yang tidak memuaskan. Dengan
demikian, sebagian besar DPI memiliki upaya inspirasi minimum yang diperlukan untuk
penggunaan yang tepat dan untuk alasan inilah DPI tersebut biasanya digunakan hanya
pada anak yang lebih tua dan orang dewasa.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenal salah satu sediaan Dry Powder Inhaler (DPI)?
2. Bagaimana cara penggunaan Accuhaler?
3. Bagaimana cara mengenal bentuk dan sedian obat Accuhaler?
4. Bagaimana cara penggunaan Swinghaler?
5. Bagaimana cara mengenal bentuk dan sedian obat Swinghaler?
6. Bagaimana cara penggunaan Turbuhaler?
7. Bagaimana cara mengenal bentuk dan sedian obat Turbuhaler?

1.3 Tujuan
1. Mengenal salah satu sediaan Dry Powder Inhaler (DPI).
2. Memahami cara penggunaan Accuhaler.
3. Mengenali bentuk dan sedian obat Accuhaler.
4. Memahami cara penggunaan Swinghaler.
5. Mengenali bentuk dan sedian obat Swinghaler.
6. Memahami cara penggunaan Turbuhaler.
7. Mengenali bentuk dan sedian obat Turbuhaler.

4
BAB II
ANALISA BENTUK SEDIAAN OBAT

2.1 OBAT ACCUHALER


A. Tujuan
1. Mengenal salah satu sediaan Dry Powder Inhaler (DPI).
2. Memahami cara penggunaan Accuhaler.

B. Bahan dan Alat


1. Sediaan obat Accuhaler (Discus).
2. Tissue.

C. Kegiatan
Mengenali langkah-langkah cara penggunaan Accuhaler:
1. Cuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan Accuhaler.
2. Pegang Discus pada satu tangan, letakkan ibu jari tangan yang lain untuk membuka
klep.
3. Bukalah Accuhaler dengan menekan ibu jari ke kanan sampai bagian mulut Accuheler
Discus terlihat keluar.
4. Dorong klep dan tahan tuas Accuhaler. Dorong tuas semaksimal mungkin sampai
berbunyi klip dan kaca penutup mouthpiece terbuka.
5. Keluarkan napas anda sebanyak mungkin.
6. Hisap, letakan bagian mulut Accuhaler di bibir lalu Tarik napas dalam – dalam
(jangan melalui hidung).
7. Lepaskan Accuhaler dari mulut anda, kemudian tahan napas selama 10 detik.
8. Keluarkan napas secara perlahan, bersihkan permukaan mulut Accuhaler dengan tisu
lalu tutup kembali Accuhaler. Jangan mengeluarkan napas kedalam Accuhaler!
9. Setelah mengeluarkan napas, kumur mulut anda dengan air bersih lalu buang.

D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler


Secara teratur bersihkan bagian luar corong dengan kain/tissue kering. Terutama
setelah pemakaian. Jangan gunakan air atau cairan lainnya untuk membersihkan corong.

5
E. Tips Penggunaan
1. Jangan gunakan Seretide Accuhaler bergantian dengan orang lain.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Jangan menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan.
4. Cek tanggal kadaluarsa.

F. Kesalahan yang Umum Terjadi pada Penggunaan Accuhaler


1. Tidak membuka tuas Accuhaler ketika akan digunakan.
2. Cara menghirup pelan dan lemah.
3. Tidak menahan napas.
4. Pasien meniup bagian mulut Accuhaler hingga basah.

G. Hasil Analisa
Seretide Diskus
Seretide Diskus adalah obat pengobatan asma yang mengandung
salmeterol (beta agonis long-acting) dan flutikason propionat
(kortikosteroid). Seretidine discus digunakan untuk mengobati
penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan PPOK
(penyakit paru obstruktif kronik) (Seretide Diskus 50/250 mcg -
Kegunaan, Efek Samping, Dosis dan Aturan Pakai - Halodoc, no
Zat Aktif :
date).

Seretide bekerja dengan memperlebar saluran udara di paru-paru


dan memungkinkan udara masuk dan keluar paru-paru dengan
lancar. Anda harus mengikuti petunjuk dokter Anda saat
menggunakan obat ini.

Golongan : Obat Keras


Seretide Accuhaler adalah obat dalam golongan obat keras,
sehingga harus menggunakan resep dokter untuk membelinya.
Selain itu, dosis penggunaan Ivanes juga harus dikonsultasikan
dengan dokter sebelum menggunakan Ivanes.

6
Dosis yang digunakan berbeda untuk setiap individu dalam
pemakaiannya.

Informasi medis ini digunakan untuk tujuan medis saja. Untuk


pengobatan rutin penyakit saluran napas obstruktif termasuk
Indikasi :
asma.

Bentuk Seretide Accuhaler berupa serbuk inhaler (Box):


 Seretide Diskus:
- Per Seretide Diskus 100 Salmeterol 50 mcg, fluticasone
propionate 100 mcg - Box, Strip @60 Blister Dose.
- Per Seretide Diskus 250 Salmeterol 50 mcg, fluticasone
propionate 250 mcg - Box, Strip @60 Blister Dose.
- Per Seretide Diskus 500 Salmeterol 50 mcg, fluticasone
propionate 500 mcg - Box, Strip @60 Blister Dose.

Bentuk Sediaan :  Seretide Inhaler:


- Per Seretide 50 dose inhaler Salmeterol 25 mcg,
fluticasone propionate 50 mcg - Box, Canister @ 120
Dosis dengan Dose Counter (Metered Actuations).
- Per Seretide 125 dose inhaler Salmeterol 25 mcg,
fluticasone propionate 125 mcg - Box, Canister @ 120
Dosis dengan Dose Counter (Metered Actuations).
(Obat Seretide - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Mekanisme Kerja : Seretide bekerja dengan memperlebar saluran udara di paru-paru


dan memungkinkan udara masuk dan keluar paru-paru dengan
lancar. Ikuti petunjuk saat menggunakan obat ini sesuai yang
diarahkan oleh dokter dalam penggunaannya.

Penyakit Saluran Udara Obstruktif Reversibel:


 Dewasa dan remaja usia 12 tahun:

7
- 1 inhalasi Seretide Diskus 100, 250 atau 500 diberikan
sebanyak 2 kali sehari.
- 2 inhalasi Seretide Inhaler 50 atau 125 diberikan sebanyak
2 kali sehari.

 Anak usia 4 tahun:


- 1 inhalasi Seretide Diskus 100 diberikan sebanyak 2 kali
sehari.
- 2 inhalasi Seretide Inhaler 50 diberikan sebanyak 2 kali
sehari.

Penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis):


 Dewasa:
- 1 inhalasi Seretide Diskus 250 atau 500 diberikan
sebanyak 2 kali sehari.
- 2 inhalasi Seretide Inhaler 125 diberikan sebanyak 2 kali
sehari.
(Obat Seretide - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Efek Samping : Penggunaan obat-obatan umumnya memiliki efek samping


tertentu dan tergantung pada individu.
Konsultasikan kepada dokter jika memiliki efek samping yang
berlebihan dan berbahaya.

Efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan obat adalah:


- Serak atau disfonia.
- Sakit kepala.
- Infeksi jamur (kandidiasis) di mulut dan tenggororokan.
- Iritasi tenggorokan.
- Tremor (gemetar).
- Palpitasi (kondisi detak jantung yang lebih cepat dari
normal dengan frekuensi dan irama yang tidak teratur).

8
- Kram otot.
- Artralgia (nyeri pada satu atau lebih sendi).
(Obat Seretide - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Seretide Accuhaler mempunyai BUD (Beyond Used Date) 6


BUD (Beyond minggu sejak kemasan foil dibuka (pemakaian) (Name et al., no
:
Used Date) date).

Rentang obat Seretide Accuhaler sebelum produk dibuka dapat


dilihat dari rentang MFG Date (Manufacturing Date) atau tanggal
ED (Expired Date) :
produksi sampai ED (Expired Date) atau tanggal kadaluarsa, yaitu
24 bulan atau 2 tahun.

9
2.2 OBAT SWINGHALER
A. Tujuan
1. Mengenal salah satu sediaan Dry Powder Inhaler (DPI).
2. Memahami cara penggunaan Swinghaler.

B. Bahan dan Alat


1. Sediaan Obat Swinghaler.
2. Tissue.

C. Kegiatan
Mengenali langkah-langkah cara penggunaan Swinghaler:
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air.
2. Buka tutup swinghaler degan cara ditekuk kebawah.
3. Kocok tabung pada posisi terbaring dengan arah keatas lalu kebawah swinghaler
sebelum digunakan.
4. Tekan swinghaler satu kali sampai bunyi “ Klik” untuk mengeluarkan satu dosis obat .
5. Buang nafas dan tahan nafas tanpa menarik nafas kembali.
6. Letakan mouthpiece diantar gigi dan tutup bibir dengan rapat.
7. Inhalasi dengan kuat dan dalam, tahan nafas selama beberapa detik.
8. Keluarkan swinghaler dari mulut.
9. Buang nafas dengan pelan.
10. Tekan tombol pada inhaler satu kali.
11. Tabung dibersihkan setelah digunakan.
12. Tutup kembali inhaler.
13. Bila dibutuhkan dosis ekstra ulangi langkah 2-10.

D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler


Secara teratur bersihkan bagian luar corong dengan kain/tissue kering. Terutama
setelah pemakaian. Jangan gunakan air atau cairan lainnya untuk membersihkan corong.

E. Tips Penggunaan
1. Jangan gunakan Obucort Swinghaler bergantian dengan orang lain.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Jangan menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan.
10
4. Cek tanggal kadaluarsa.
5. Tarik napas dalam dalam untuk memastikan obat masuk dan tahan napas selama
kurang lebih 10 detik/ senyaman mungkin dan keluarkan napas secara perlahan.
6. Satu kali tekan merupakan satu dosis.
7. Untuk semprotan berikutnya tunggu hingga 30 detik dari semprotan sebelumnya.
8. Kocok inhaler terlebih dahulu setiap akan melakukan semprotan.
9. Setelah selesai digunakan tutup kembali mulut inhaler dan simpan ditempat yang
kering.
10. Catat dosis yang telah digunakan

F. Hasil Analisa
Obucort Swinghaler
Adalah obat asma bronkial. Budesonide termasuk dalam kelas
kortikosteroid. Obat ini diproduksi dalam bentuk kapsul, tablet,
tetes hidung dan inhaler (untuk penggunaan oral) (Obat Obucort
Swinghaler - Dosis, Pemakaian, Efek Samping - Klikdokter.com,
no date).
Zat Aktif :

Budesonide (inhaler): Di gunakan untuk mencegah asma atau


sesak napas. Gunakan setiap hari untuk mengurangi keparahan
asma. Obat ini bekerja dengan cara mencegah radang paru-paru.
Ini juga mengurangi serangan asma.

Obat Keras
Obucort Swinghaler adalah obat dalam golongan obat keras, jadi
harus menggunakan resep dokter untuk membelinya. Selain itu,
Golongan :
jumlah Obucort Swinghaler yang digunakan bervariasi setiap
individu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.

Obucort Swinghaler mengandung zat aktif budesonide, yang


bekerja dengan mencegah atau mengurangi peradangan. Obucort
Indikasi :
Swinghaler digunakan untuk meredakan gejala asma pada pasien
asma bronkial.

11
Bentuk obat Obucort Swinghaler berupa serbuk inhaler (Unit -
Plastic Inhalation Device):
- Budesonide 200 mcg - Plastic Inhalation Device/ Unit
Bentuk Sediaan : @200 Dosis (40 mg).
(Obat Obucort Swinghaler - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Obucort Swinghaler digunakan untuk meringankan gejala asam


pada penderita asma bronkial. Obucort Swinghaler mengandung
zat aktif Budesonide yang bekerja dengan cara mencegah atau
mengendalikan peradangan. Obat ini bekerja dengan cara
mencegah radang paru-paru. Selain itu, juga mengurangi serangan
asma.

Mekanisme Kerja : Dosis Obucort Swinghaler:


- Dewasa: 200-1.200 mcg / hari dalam 2-4 dosis terbagi.
- Dosis pemeliharaan: 200-400 mcg dua kali sehari (pagi
dan malam), dapat ditingkatkan hingga 1.200 mcg pada
asma berat.
(Obat Obucort Swinghaler - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Efek Samping : Efek samping yang mungkin di alami saat menggunakan Obucort
Swinghaler adalah:
- Gatal ringan pada trakea di tenggorokan.
- Suara serak.
- Batuk.
- Iritasi tenggorokan.
- Tukak hidung.
- Perforasi septum hidung.
- Mimisan.
- Iritasi mukosa hidung.
(Obat Obucort Swinghaler - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -

12
Klikdokter.com, no date).

Obucort Swinghaler mempunyai BUD (Beyond Used Date) 3


BUD (Beyond
: bulan sejak kemasan dibuka (pemakaian) (Name et al., no date)
Used Date)
.
Rentang Obucort Swinghaler sebelum produk dibuka dilihat dari
MFG Date (Manufacturing Date) atau tanggal produksi sampai
ED (Expired Date) :
ED (Expired Date) atau tanggal kadaluarsa, yaitu:
Injeksi non kering 12 bulan atau 1 tahun.

13
2.3 OBAT TURBUHALER
A. Tujuan
1. Mengenal salah satu sediaan Dry Powder Inhaler (DPI).
2. Memahami cara penggunaan Turbuhaler.

B. Bahan dan Alat


1. Sediaan Obat Turbuhaler.
2. Tissue.

C. Kegiatan
Mengenali langkah-langkah cara penggunaan Turbuhaler:
1. Lepaskan tutup Turbuhaler, tarik Inhaler ke atas.
2. Putar Turbuhaler ke kanan selanjutnya ke kiri dengan cepat, kemudian akan terdengar
suara “Klik”.
3. Keluarkan/ buang nafas.
4. Letakkan alat diantara mulut dan bibir, condongkan kepala ke belakang sedikit.
5. Hisap obat dengan menarik nafas kuat dan dalam.
6. Keluarkan alat dari mulut.
7. Tahan napas 5-10 detik, kemudian bernafaslah secara perlahan.
8. Tutup kembali Turbuhaler dan berkumurlah dengan air hangat.

D. Cara Pemeliharaan Turbuhaler


Secara teratur bersihkan bagian luar corong dengan kain/tissue kering. Terutama
setelah pemakaian. Jangan gunakan air atau cairan lainnya untuk membersihkan corong.

E. Cara Penyimpanan
1. Obat harus disimpan pada suhu tidak lebih tinggi dari 30 derajat.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Umur simpan 1 (satu) bulan untuk pemakaian 2x sehari.

F. Tips Penggunaan
1. Jangan gunakan bersama dengan orang lain.
2. Jangan menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan.
3. Hindari penyebab timbulnya asma.
14
4. Bawalah selalu obat kemanapun anda pergi.
5. Cek tanggal kadaluarsa obat.
6. Cara mengetahui sisa dosis: 10 dosis terahir ditandai dengan adanya indicator merah
pada konter dosis.

A. Hasil Analisa
Symbicort
Merupakan obat asma menggunakan kandungan Budesonide &
Formoterol fumarate. Obat ini dipakai untuk terapi asma & PPOK
(Penyakit Paru Obstruktif Kronik) berat seperti, bronkitis kronis
& emfisema dan riwayat ekserbasi (kekambuhan parah) asma
berulang yg disertai menggunakan keadaan sesak, batuk, mengi,
Zat Aktif : dada terasa berat atau kombinasi berdasarkan beberapa tanda-
tanda pada atas (Symbicort 160 mcg/4.5 mcg Turbuhaler 120
Dosis - Kegunaan, Efek Samping, Dosis dan Aturan Pakai -
Halodoc, no date).

Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Obat Keras
Symbicort Turboheler merupakan obat yang termasuk dalam
golongan obat keras, sehingga pembelian harus berdasarkan resep
Golongan :
dokter. Selain itu, dosis Symbicort Turboheler bervariasi setiap
individu, konsultasikan dengan dokter sebelum digunakan.

Terapi reguler untuk Asma dimana kombinasi inhalasi


Kortikosteroid & agonis-Beta 2 'long acting' adalah sesuai. Terapi
Indikasi :
PPOK berat dan riwayat exaserbasi berulang.

15
Bentuk Symbicort Turbuhaler berupa serbuk inhaler (Box):
- Budesonide 80 mcg, formoterol fumarate 4.5 mcg - Box,
Turbuhaler @60 dosis dan 120 dosis.
- Budesonide 160 mcg, formoterol fumarate 4.5 mcg - Box,
Turbuhaler @60 dosis dan 120 dosis.
Bentuk Sediaan :
- Budesonide 320 mcg, formoterol fumarate 9 mcg - Box,
Turbuhaler @60 dosis dan 120 dosis.
(Obat symbicort - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Mekanisme Kerja : Symbicort mengandung kombinasi zat aktif Formoterol dan


Budesonide yang memiliki mekanisme kerja sebagai berikut:
- Formoterol adalah bronkodilator (agonist beta 2
adrenergik selektif) yang bekerja dengan mengendurkan
otot-otot di sekitar saluran udara yang menyempit dan
memungkinkan oksigen mengalir lebih lancar ke paru-
paru.
- Budesonide merupakan obat kortikosteroid yang efektif
untuk asma karena dapat mengurangi peradangan saluran
napas dan menekan sekresi lendir dan edema pada saluran
napas.

Penggunaan obat tersebut harus sesuai dengan petunjuk dokter.


Terapi pemeliharaan dan pereda asma:
 Dewasa dan remaja usia di atas 12 tahun:
(Dosis tergantung dari beratnya gejala, 2 inhalasi perhari)
- 1 inhalasi pada pagi dan sore atau 2 inhalasi Symbicort
160/4.5 mcg pada pagi atau sore.
- Sebagai dosis pemeliharaan, dapat juga diberikan 2
inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg. Maksimal
4 inhalasi.

 Terapi pemeliharaan: (Dewasa dan remaja usia lebih dari 12

16
tahun)
- 1-2 inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg
tergantung dari beratnya gejala.

 PPOK: (Dewasa)
- inhalasi 2 kali per hari Symbicort 160/4.5 mcg.
(Obat symbicort - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Penggunaan obat-obatan umumnya memiliki efek samping


tertentu dan tergantung pada individu. Bicaralah dengan dokter
Anda jika Anda memiliki efek samping yang berlebihan dan
berbahaya.

Efek samping yang dapat terjadi saat menggunakan obat adalah:


- Gatal ringan dan gatal di tenggorokan.
- Kandidiasis di mulut dan tenggorokan (infeksi mulut
Efek Samping : karena Candida albicans).
- Palpitasi (detak jantung tidak teratur, melambat atau
cepat).
- Sakit kepala.
- Iritasi tenggorokan yang bersifat ringan, batuk, suara
serak.
(Obat symbicort - Dosis, Pemakaian, Efek Samping -
Klikdokter.com, no date).

Symbicort Turbuhaler yang mempunyai BUD (Beyond Used


Date):
BUD (Beyond - 3 bulan sejak dibuka (pemakaian).
:
Used Date) - 1 bulan untuk pemakaian 2x sehari.
(Name et al., no date)

ED (Expired Date) : Rentang Symbicort Turbuheler sebelum produk dibuka dilihat

17
dari MFG Date (Manufacturing Date) atau tanggal produksi
sampai ED (Expired Date) atau tanggal kadaluarsa, yaitu: 24
bulan atau 2 tahun.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Obat-obatan (pharmaceuticals) sering dibagi menjadi beberapa kelompok. Obat-
obatan dikelompokkan berdasarkan struktur kimia yang serupa, mekanisme aksi yang serupa
(mengikat pada target biologis yang sama), mekanisme aksi yang terkait, dan yang digunakan
untuk mengobati penyakit yang sama. The Anatomical Therapeutic Chemical Classification
System (ATC) adalah sistem klasifikasi obat yang paling banyak digunakan, menetapkan
setiap obat kode ATC yang unik, kode alfanumerik yang menempatkan obat dalam kelompok
obat tertentu. Obat adalah zat yang menyebabkan perubahan fisiologis atau psikologis pada
suatu organisme ketika dikonsumsi. Obat biasanya dibedakan dari makanan dan zat pemberi
makanan. Obat dapat dikonsumsi dengan cara dihirup, disuntikkan, dihisap, ditelan, diserap
melalui kulit, atau dilarutkan di bawah lidah.
Dry Powder Inhaler (DPI) menjadi salah satu bentuk sediaan inhaler dalam medis.
Inhaler dirancang untuk meningkatkan kemudahan penggunaan dan memberikan efek secara
langsung ke target organ. Selain itu, mekanisme penggunaan dan kinerjanya memberikan
efek samping yang cenderung lebih kecil dibandingkan rute lainnya, karena kerja obat secara
tropical. Sehingga, tidak membutuhkan dosis lebih besar seperti pada pemberian secara
sistemik. Keberhasilan dan efektifitas obat inhalasi tidak hanya tergantung pada formulasi
tetapi lebih pada desain dan kemampuan klien dalam menggunakan perangkat dengan tepat.

3.2 Saran
Saran yang diharapkan dari kegiatan praktikum analisis bentuk dan sediaan obat ini
mahasiswa mampu, mengetahui dan memahami setiap karakteristik masing-masing obat
inhalasi terlebih sediaan Dry Powder Inhaler (DPI) baik dalam cara penggunaan, cara
pemeliharaan, dan larangan pemakaian agar mahasiswa dapat mengaplikasikan obat inhalasi
baik pemakaian sendiri ataupun kepada klien dengan benar dan tepat, sehingga efektifitas
serta keberhasilan pemberian obat tercapai.

18
DAFTAR PUSTAKA

Name, B. et al. (no date) ‘Medications with Shortened Expiration Dates’, pp. 1–4.
Obat Obucort Swinghaler - Dosis, Pemakaian, Efek Samping - Klikdokter.com (no
date). Available at: https://www.klikdokter.com/obat/obucort-swinghaler (Accessed: 14 May
2022).
Obat Seretide - Dosis, Pemakaian, Efek Samping - Klikdokter.com (no date).
Available at: https://www.klikdokter.com/obat/seretide (Accessed: 14 May 2022).
Obat symbicort - Dosis, Pemakaian, Efek Samping - Klikdokter.com (no date).
Available at: https://www.klikdokter.com/obat/symbicort (Accessed: 14 May 2022).
Seretide Diskus 50/250 mcg - Kegunaan, Efek Samping, Dosis dan Aturan Pakai -
Halodoc (no date). Available at: https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/seretide-diskus-
50-250-mcg (Accessed: 14 May 2022).
Symbicort 160 mcg/4.5 mcg Turbuhaler 120 Dosis - Kegunaan, Efek Samping, Dosis
dan Aturan Pakai - Halodoc (no date). Available at: https://www.halodoc.com/obat-dan-
vitamin/symbicort-160-mcg-4-5-mcg-turbuhaler-120-dosis (Accessed: 14 May 2022).

19

Anda mungkin juga menyukai