Stud Kas 6
Stud Kas 6
Penyakit mental dapat diderita oleh siapa saja, baik itu wanita, pria maupun
anak-anak yang membuat mereka terbelenggu dan sulit beraktivitas
(Sharma & Human Rights Watch, 2020). Oleh karena itu, banyak orang yang
dikurung selama beberapa tahun dan tidak pernah dibiarkan keluar
(Sharma & Human Rights Watch, 2020).
Pasung adalah suatu fenomena yang tidak hanya ada dan terjadi, tetapi
memiliki makna dan terjadi karena adanya makna (Weber dalam Geertz,
1973, hal 131). Kondisi kehidupan pasung bisa sangat memprihatinkan (Minas
& Diatri, 2008). Penggunaan pasung dilihat sebagai bagian dari tindakan
yang terikat dengan makna (Csordas, 2019, hlm. 42).
cite
Hasil yang sama juga ditemukan oleh Laila yang mengatakan penggunaan
pasung muncul dari rasa ketidakberdayaan. Di samping itu, kurangnya biaya
untuk pengobatan serta kurangnya pengetahuan tentang kesehatan jiwa
membuat penggunaan pasung dianggap sebagai respons untuk melindungi orang
dengan penyakit mental yang berpotensi dapat membahayakan orang lain (Laila
et al., 2018, 2019).
Compare
Bakliem et al. (2022), memaparkan bahwa di rumah sakit cenderung penuh, sesak
serta kondisinya buruk. Selain itu, rumah sakit tidak memiliki perawat (psikiatri) yang
baik.
Sementara itu, Berburu et al. (2021) penguatan tim perawatan kesehatan jiwa,
pelatihan dokter umum, peningkatan jumlah psikiater, memperluas akses layanan
perawatan kesehatan mental agar berkualitas lebih baik.
(Hunt et al., 2021; Pols, 2020) membahas prevalensi disabilitas dan pasung masih
perlu diperbaiki terutama yang berkaitan dengan rumah sakit jiwa, seperti kondisi
tidak sehat, penuh sesak, kekerasan fisik terhadap pasien bahkan seringkali pasien
dipaksa diasingkan dengan dalih untuk mendisiplinkan (Sharma, 2016).
Contras