Anda di halaman 1dari 55

DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

KESELAMATAN DAN KEAMANAN DALAM


PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN

DISAMPAIKAN OLEH:
Ir. MAKJEN SINAGA, MT
DASAR HUKUM
1. UNDANG UNDANG 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
2. Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian;
4. Peraturan Menteri Perhubungan No PM 36 Tahun 2011 tentang Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta
Api dengan Bangunan Lain;
5. Peraturan Menteri Perhubungan No PM 24 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan Perkeretaapian;
6. Peraturan Menteri Pehubungan Nomor KM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 5 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pengatur Perjalanan Kereta Api dan
Pengendalian Perjalanan KA;
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 8 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Tenaga Pemeriksa Sarana Perkeretaapian;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 9 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Tenaga Pemeriksa Prasarana
Perkeretaapian;
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 16 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Tenaga Perawatan Sarana Perkeretaapian;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 17 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Tenaga Perawatan Prasarana
Perkeretaapian;
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 122 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan;
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 69 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian;
RPJMN 2020-2024
VISI-MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN

Pembangunan Ketahanan Ekonomi untuk


1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
1 SDM 1 Pertumbuhan Berkualitasdan
Struktur Ekonomi yang Produktif, Berkeadilan
2 Mandiri, dan Berdaya Saing
2 Pengembangan Wilayahuntuk
Pembangunan Mengurangi Kesenjangan
3
Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan 2 Infrastruktur
Mencapai Lingkungan Hidup yang SDM Berkualitas dan Berdaya
4 3 Saing
Berkelanjutan
Penyederhanaan
5
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
3 Regulasi Revolusi Mental danPembangunan
4 Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
Penyederhanaan Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan 4 Birokrasi
5 Pelayanan Dasar
7 Memberikan Rasa Aman pada Seluruh
Warga
6 Lingkungan Hidup, Ketahanan
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Bencana, dan PerubahanIklim
8 Transformasi
Efektif, dan Terpercaya 5 Ekonomi
Stabilitas Polhukhankamdan
9
Sinergi Pemerintah Daerah dalam 7 Transformasi Pelayanan Publik
Kerangka Negara Kesatuan
SASARAN PEMBANGUNAN 2020-2024:
PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

Tingkat Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi Gini Rasio


(persen) (persen) (indeks)
6,0 – 7,0 5,7 – 6,0 0,360 – 0,374
Mar 2019: 9,41 2015-2018: 5,0 Mar 2019: 0,382

Penurunan Em isi Gas Rum ah


Tingkat Pengangguran Indeks Pembangunan Kaca (GRK) m enuju target
Terbuka (TPT) (persen) Manusia (IPM) (nilai) di29%
2030

3,6 – 4,3 75,54 (ParisAgreement)

27,3%
Agt 2019: 5,28 2018: 71,39
2018: 22,5%

Meningkatnya kesejahteraan rakyat dan kualitas manusia, menurunnya tingkat kemiskinan dan
pengangguran, berkurangnya kesenjangan pendapatan dan wilayah, serta terjaganya
keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi.
KERANGKA & SASARAN UTAMA
PEMBANPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR EKONOMI PERKOTAAN
500 Ribu ha KA Kecepatan Tinggi 2.500 km
70% Jaringan Irigasi Baru Sistem Angkutan Umum
Rumah Tangga Menempati [2015-2018 : 1 Juta Pulau Jawa Jalan Tol Baru Massal Perkotaan di
Hunian Layak [2018 : 54%] ha] Jakarta-Semarang [2015-2019 : 1.461 km]
100% 50 m3/detik & Jakarta-Bandung 6 Wilayah Metropolitan
Tambahan Air Baku Industri & 3.000 km
Hunian dengan Akses Air Domestik [2015-2018 : 25 m3]
Minum Jalan Nasional Baru Hunian Dengan Akses
63 Kereta Api
Layak [2018 : 88%] [2015-2019 : 3.387 km] Sampah Terkelola Baik
Waduk Multiguna Makassar -
90% [2015-2019 : 16 Waduk) 97% 80% Penanganan
Hunian dengan Akses Sanitasi Parepare
Layak [2018 : 75%] Kondisi Mantap Jalan 20% Pengurangan
3 m3/kg
Produktivitas Air untuk Jaringan Nasional
24 Juta Padi
Pelabuhan [2019 : 94%] TRANSFORMASI
Hunian dengan Akses Air DIGITAL
Minum Perpipaan [2018 : 14 20 Provinsi Utama 1,9 jam/100 km
Juta] Berisiko bencana tinggi 95% SLA
Terpadu: 7 Waktu Tempuh pada
mengalamiketahanan
peningkatan
bencana
Pelabuhan Jalan Lintas Utama Layanan Palapa Ring
Keselamatan dan Keamanan Transportasi Meningkatkan Standarisasi Pulau
65 % terhadap informasi 1,19 Kinerja dan Pengelolaan [2019 : 2,3 Jam/100 km]
95% Desa
Rasio KejadianKecelakaan Terjangkau Infrastruktur
dasar 2010 Pelabuhan Terpadu
Rasio Fatalitas KecelakaanLalu Pelayaran per 10.000 27% Jaringan Bergerak Pita Lebar
Lintas per 10.000 Kendaraan Pelayaran (2015:1,38) Rute Pelayaran [2019 : 82%]
(2010: 3,93)
21 Bandara Baru yang Saling
[2015-2019 : 14 Bandara baru] 60% Kecamatan
1,45 0,23 Terhubung (loop)
Cakupan Jaringan Tetap Pita
Rasio Kejadian Kecelakaan [2019 : 23% Loop]
Rasio KejadianKecelakaan 43 Rute Jembatan Lebar [2019 :35,7%]
Penerbangan per 1 juta KA per 1 Juta kmperjalanan
Penerbangan (2018: 2,79) KA (2018: 0,24) Udara
[2019: 39 Rute] 80% Populasi
ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN Terjangkau Siaran Digital
4 Juta
1.400 kWh
Sambungan Rumah 6 Unit 3 Start Up
Baru Jaringan Gas Konsumsi Listrik Per Kapita Unicorn Baru
Kota Nasional Pembangunan dan
[2019 : 0,5 juta sambungan rumah] [2019 : 1.071 kWh] Pengembangan Kilang Minyak
MAJOR PROJECT TERKAIT INFRASTRUKTUR

Rumah Susun Akses Sanitasi (air limbah)


Perkotaan (1 Juta) Pemulihan 4 PengamanPesisir
INFRASTRUKTUR Layak dan Aman (90% Rumah
Daerah Aliran 5 Perkotaan
PELAYANAN DASAR Tangga)
Akses Air Minum Perpipaan Sungai Kritis 18 Waduk Multiguna Pantura Jawa
(10 Juta Sambungan Rumah)

Jaringan Pelabuhan Utama Jalan Tol Trans Jalan Trans


Terpadu Sumatera Aceh- Papua Merauke-
Lampung Sorong Jalan Trans pada 18 Pulau
PENGUATAN Tertinggal, Terluar, dan
KONEKTIVITAS KA Kecepatan Tinggi Pulau
Kereta Api Makasar- 35 rute Jembatan Terdepan
Jawa (Jakarta-Semarang Udara di Papua
Pare Pare
dan Jakarta-Bandung)

Sistem Angkutan Infrastruktur Jaringan


INFRASTRUKTUR Pipa Gas Bumi
Umum Massal di6 ➢ Jakarta, Surabaya,Bandung, Gas Kota untuk 4 Juta
PERKOTAAN Trans Kalimantan
Wilayah Metropolitan Medan, Semarang, danMakasar Sambungan Rumah
(2.219 KM)

ENERGI & Pembangkit Listrik 20.000 MW


KETENAGALISTRIKAN Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak
dan Transmisi 19.000 Kms dan
Gardu Induk 38.000 MVA

Infrastruktur TIK untuk ➢ Penuntasan Infrastruktur TIK (Satelit multifungsi danlastmile)


TRANSFORMASI
Mendukung ➢ Dari sektor sektor lain(pemanfaatan)
DIGITAL
Transformasi Digital

IBUKOTA NEGARA (IKN)


KERANGKA PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
KEBUTUHAN INVESTASI SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN
Rp 6,445 T
Dalam rangka meningkatkan stok infrastrukturdari
43% GDP pada 2017, menjadi 50% GDP pada2024 INFRASTRUKTUR
SWASTA MENDUKUNG
Pemerintah*: EKONOMI ENERGI DAN
(Rp 2.385T ) KPBU KETENAGALISTRIKAN
(37%)
BUMN:
INFRASTRUKTUR
(Rp 1.353T ) BUMN/D PERKOTAAN
(21%)
Swasta:
INFRASTRUKTUR
(Rp 2.707T ) APBN/D
(42%) PELAYANAN DASAR

Untuk Mendorong Pembiayaan KPBU dan Swasta, antara lain:


1. Simplifikasi regulasi
2. Penguataan koordinasi pada Kantor Bersama KPBU (antara lain Bappenas, Kemenkeu, BKPM, Kemenko
Perekonomian, dll)
3. Pembentukan simpul-simpul KPBU di Kementerian Lembaga/Daerah
4. Penyediaan fasilitas pembiayaan (Vialibility GF, Avalaibility Payment dan penjaminan resiko politik)
5. Penyediaan fasilitas pengembangan proyek (PDF)
VISIDAN MISI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TAHUN 2020-2024
VISI

MISI
Kementerian Perhubungan melaksanakan MISI Presiden dan Wakil Presiden nomor 2, nomor 3 dan nomor 4 dengan uraian
sebagai berikut:
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
DIREKTORAT JENDERALPERKERETAAPIAN

TUJUAN SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TATA CARA PERHITUNGAN
T1 Meni ngkatkan konektivi tas dan SP1 Meni ngkatnya IKP1 Ra s io KONEKTIVITAS Antar Ra s io konektivi tas antar wilayah = (jumlah wilayah terhubung jaringan
keterpa duan moda tra nsportasi KONEKTIVITAS ja ri ngan Ra s io KA pja l ur ada tahun berjalan) / (juml ah wilayah terhubung jaringan
Wi l aya h
denga n jaringan jalur kereta api perkeretaapian nasional ja l ur KA s esuai RIPNAS) x 100%
IKP2 Ra s io kejadian kecelakaan
tra ns portasi kereta a pi (rate of Ra s io Ra te Of Acci dent = (Jumlah Kecelakaan/Km Tempuh) x1.000.000
SP2 Meni ngkatnya a cci dent)
T2 Meni ngkatkan Keselamatan dan Kes elamatan dan Keamanan
IKP3 Ra s io gangguan keamanan
Kea manan Transportasi Kereta Api. Tra ns portasi Perkeretaapian Ra s ion Gangguan Keamanan = (Juml ah gangguan
pa da pelaya nan jasa transportasi
Ra s io kea manan/Km Tempuh) x 1.000.000
kereta api
IKP4 Persentase capaian on time Penca paian OTP = (keberangkatan/kedatangan angkutan
performance (OTP) tra nsportasi penumpang KA ya ng tepat wa ktu pada tahun berjalan/total
%
kereta api keberangkatan/kedatangan a ngkutan penumpang KA) x 100%
IKP5 Pers entasepeningkatan Pers entase peningkatan penumpang = ((Jumlah penumpang pada
% tahun
juml a h penumpang
SP3 Meni ngkatnya kinerja berja lan - Jumlah penumpang pada tahun s ebelumnya) / (Jumlah
T3 Meni ngkatkan ki nerja pelayanan pel aya nan sarana dan penumpang pada tahun sebelumnya )) x 100%
ja s a tra nsportasi kereta api pra sarana perkeretaapian Pers entase peningkatan angkutan barang = ((Juml ah a ngkutan barang
IKP6 Pers entase peningkatan
pa da tahun berjalan - Jumlah angkutan barang pada tahun
a ngkutan barang %
s ebelumnya)
/ (Juml a h angkutan barang pada tahun s ebelumnya )) x 100%
IK7 Pers entase pengoperasian Pers entase pengoperasian jalur KA ya ng sesuai dengan TQI I dan II =
ja l ur KA ya ng sesuai dengan TQI % (Ja l ur KA ya ng sesuai dengan TQI I dan II / Jalur KA ya ng beroperasi)
I da n II x 100%
TARGET KINERJA KEMENHUB TAHUN 2020-
2024 BIDANG PERKERETAAPIAN
BASELINE
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TATA CARA PERHITUNGAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024

IKP1 Rasio KONEKTIVITASAntar Rasio konektivitas antar wilayah = (jumlah wilayah terhubung jaringan
Rasio KA pjalur ada tahun berjalan) / (jumlah wilayah terhubung jaringan jalur 0,31 0,33 0,34 0,34 0,35 0,36
Wilayah
KA sesuai RIPNAS) x 100%
IKP2 Rasio kejadiankecelakaan
transportasi kereta api (rate of Rasio Rate Of Accident = (Jumlah Kecelakaan/Km Tempuh) x 1.000.000 0,24 0,23 0,23 0,21 0,20 0,19
accident)
IKP3 Rasio gangguan keamanan
Rasion Gangguan Keamanan = (Jumlah gangguankeamanan/Km
pada pelayanan jasa transportasi
Rasio Tempuh) x 1.000.000 4,1 6,50 6,40 6,40 6,40 6,40
kereta api
IKP4 Persentase capaian on time Pencapaian OTP = (keberangkatan/kedatangan angkutan penumpang
performance (OTP) transportasi KA yang tepat waktu pada tahun berjalan/total
% 81,31 70,00 72,00 74,00 76,00 78,00
kereta api keberangkatan/kedatangan angkutan penumpang KA) x 100%
IKP5 Persentase peningkatan Persentase peningkatan penumpang = ((Jumlah penumpangpada tahun
% berjalan - Jumlah penumpang pada tahun sebelumnya) / (Jumlah N/A 4,83 4,92 5,02 5,12 5,23
jumlah penumpang
penumpang pada tahun sebelumnya)) x 100%

Persentase peningkatan angkutan barang = ((Jumlah angkutan barang


IKP6 Persentase peningkatan
pada tahun berjalan - Jumlah angkutan barang pada tahun sebelumnya)
jumlah angkutan barang % N/A 4,83 4,92 5,02 5,12 5,23
/ (Jumlah angkutan barang pada tahun sebelumnya)) x 100%
IK7 Persentase pengoperasian Persentase pengoperasian jalur KA yang sesuai dengan TQI I dan II =
jalur KA yang sesuai denganTQI % (Jalur KA yang sesuai dengan TQI I dan II / Jalur KA yang beroperasi) x 81,50 82,84 85,82 88,01 91,16 94,00
I dan II 100%
KONDISI EKSISTING PERKERETAAPIAN NASIONAL

12
KERANGKA PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN JALUR KA TAHUN 2020-2024 (1422 KM)
*Total Panjang Terbangun = 1.422 km *Total Kebutuhan Biaya (Miliar) = Rp132.107
- APBN = 783 km - APBN (Miliar) = Rp58.878
- Pendanaan Alternatif = 639 km - Pendanaan Alternatif (Miliar) = Rp73.228
*dihitung berdasarkan identifikasi kesiapan dokumen perencanaan, lahan
Pulau Sumatera Pulau Kalimantan Pulau Papua
- APBN: 163 km (Rp. 7.052 M) - APBN: 0 km (Rp. 0 M) - APBN: 10 km (Rp. 612 M)
- Pendanaan Alternatif: 84 km (Rp. 8.446 M) -Pendanaan Alternatif: 43 km (Rp. 3.084 M) - Pendanaan Alternatif: 5 km (Rp. 369 M)

Pulau Jaw a Ibu Kota Negara


- APBN: 546 km (Rp. 50.204 M) - APBN: 0 km (Rp. 0 M)
- Pendanaan Alternatif: 456 km (Rp. 59.033 M) - Pendanaan Alternatif: 5 km (Rp. 204 M)
Pulau Sulaw esi
- APBN: 64 km (Rp. 417 M)
- Pendanaan Alternatif: 46 km (Rp. 2.092 M)

Panjang Jalur KA Terbangun Kebutuhan Biaya Pembangunan Jalur KA (Rp. Miliar)


Biaya (Rp. Milyar) 2020 2021 2022 2023 2024 Total % Total % JKT - SBY % Total + JKT-SBY
Panjang Jalur Terbangun 2020 2021 2022 2023 2024 Total % Total APBN 5.947 10.780 10.542 6.949 7.735 41.952 60% 61% 60%
APBN 157 19 50 238 319 783 55% Pendanaan Alternatif 100 6.030 1.173 1.177 19.650 28.130 40% 39% 40%
Pendanaan Alternatif 0 181 17 24 418 639 45% Kereta Api Ekspres Koridor Jakarta - Surabaya 25 2.000 13.475 19.000 24.000 58.500
TOTAL 6.071 18.810 25.190 27.126 51.385 128.582
TOTAL 157 200 66 261 738 1.422
ISU-ISU STRATEGIS TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

Alih Teknologi dan Pengembangan Pengembangan Investasi dan Aspek Pelayanan


Peningkatan Integrasi Antar
Pengembangan SDM Kelembagaan Pendanaan Aspek Lingkungan (Responsif
Keselamatan Moda dan TOD
Industri Perkeretaapian Perkeretaapian Perkeretaapian Gender)

Belum adanya Belum terwujudnya


Peran moda KA Penyediaan data
sinergi pemisahan Terbatasnya
Kecelakaan Keterbatasan SDM Keterbatasan dalam penurunan penumpang
grand design penyelenggaraan integrasi moda dan
di Perlintasan Teknis Pendanaan melalui Gas CO2 sebagai terpilah
pengembangan prasarana dan TOD
Sebidang Perkeretaapian APBN dampak dari modal berdasarkan
teknologi dan sarana Perkeretaapian
Shifting gender
industri perkeretaapian

Program : Program : Program : Program : Program : Program : Program : Program :


▪ Pengamanan ▪ Pengembangan ▪ Penyiapan regulasi ▪ Fasilitasi ▪ Penyusunan regulasi ▪ Penyusunan regulasi ▪ Validasi mekanisme ▪ Survey data
perlintasan sebidang roadmap teknologi standar kompetensi pembentukan Badan guna mendorong guna mendorong perhitungan sekunder/primer
(Penutupan, dan industri SDM Usaha investasi; terwujudnya penurunan Emisi terkait penyediaan
underpass/flyover dan ▪ Penguasaan alih perkeretaapian; Penyelenggara ▪ Pengembangan pola integrase antar moda CO2 sector data terpilah;
pemasangan pintu teknologi; ▪ Rekruitment SDM sarana dan dan mekanisme dan TOD; Perkeretaapian; ▪ Kebijakan
perlintasan); ▪ Standarisasi produk sesuai kompetensi prasarana; pembiayaan ▪ Kerjasama dengan ▪ Penyediaan data pengembangan
▪ Sterilisasi Jalur KA dan industri untuk yang dibutuhkan ▪ Penataan alternatif; Pemerintah Daerah. modal shifting. prasarana dan
Sosialisasi keselamatan melindungi produk ▪ Pengembangan pola kelembagaan yang ▪ Pembentukan sarana yang
dalam negeri; dan kurikulum menangani PSO, Lembaga pendukung responsif gender
▪ Dukungan regulasi diklat; IMO dan TAC; skema pendanaan
penggunaan TKDN ▪ Akreditasi Lembaga ▪ Kerjasama dengan alternatif.
Pendidikan. Pemerintah Daerah
HIGHLIGHT STRATEGI KONEKTIVITAS KA

Pembangunan KA kecepatan tinggi Pengembangan KA logistik Makassar - Parepare


antar wilayah metropolitan

melayani mobilitas penumpang pada koridor antar wilayah


metropolitan (konurbasi):
✓ KA Cepat Jakarta-Bandung
✓ KA Cepat Jakarta-Semarang

✓ Melayani jalur logistik Sulawesi Selatan


Pemeliharaan dan Peremajaan Sarana dan ✓ Terhubung dengan Pelabuhan Makassar New Port
Prasarana KA ✓ Terhubung dengan Pelabuhan Garongkong
✓ Terhubung dengan Kawasan Indusri (Tonasa,
✓ Pengembangan skema pengadaan sarana KA Bosowa)
✓ Pemenuhan kebutuhan pemeliharaan prasarana
( Infrastructure Maintenance and
Operation/IMO)
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI SUMATERA BAGIAN UTARA
Pembangunan Jalur KA Lintas Krueng
Geukeuh – Lhokseumawe

Bireuen – Lhokseumawe 2021 -


2022
Peni ngkatan KA Medan - Belawan
2021 - 2022
Pembangunan Jalan KA a ntara Langsa -
Pembangunan Jalan Layang KA
Bes itang (Langsa - Segmen Sei Li put )
(a ntara Medan – Sunggal)
2021 - 2024
2020 - 2021
Pembangunan Jalan KA a ntara Langsa -
Peni ngkatan Jalur KA
Bes itang (Segmen Sei Liput – Besitang)
Ara s kabu - Tebing Tinggi – Siantar
(Ja l an KA, Sinyal elektrik, overpass)
SBSN 2019 – SBSN 2021
SBSN 2017 -2020
Peni ngkatan Jalan KA Medan – Binjai Pema sangan Pintu Perlintasan
SBSN 2020 a ntara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
2020
Meda n - Binjai - Deli Serdang (LRT Medan) Pembangunan Jalur KA
KPBU 2024 Rantau Prapat – Kota Pinang
(Pondok S2 – Kota Pinang)
Pema tang Siantar - Danau Toba 2021 – 2024(lahan)
KPBU 2024
Pembangunan Jalur KA
Peni ngkatan Jalan KA Perlanaan - Ki saran Kota Pi nang – Batas Sumut
2021 – 2022 2021 – 2024(l a han)
Peni ngkatan Jalan KA Pembangunan Jalur KA Batas Sumut - Duri
Ki s aran – Rantau Prapat 2021 – 2024(l a han)
2021 - 2023
Pembangunan Jalur KA termasuk Sintel
Ra ntau Prapat – Kota Pinang Segmen I
: On Going Project
(Ra ntau Prapat - Pondok S2)
: Eksisting Jalur Tunggal
SBSN 2017 - 2020 : Eksisting Jalur Ganda
: Reaktivasi/Jalur Mati
26
: Jalur B ar u
: Renstra 2020 - 2024
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI SUMATERA BAGIAN BARAT

DED Ja lan KA a ntaraNaras


- Sungai Li mau 2020 Rea ktivasi KA Li ntas
Kons truksi RM 2023
Mua ro Ka laban – Muaro
Kons truksi RM 2024

Peni ngkatan Jalur Kereta


Api Pa dang-Pariaman
SBSN 2020 - 2022

: On Going Project
Kota Pa dang – Pulau Baai
: Eksisting Jalur Tunggal
(Bengkulu) : Eksisting Jalur Ganda
KPBU 2023 - 2024 : Reaktivasi/Jalur Mati
: Jalur Baru
27
: Renstr a 2020 - 2024
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI SUMATERA
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

SELATAN Tra ns Sumatera Palembang – Betung -


Ja mbi
Tambang PT.
Priamanaya
Patra Tani
La ha n 2021 –2022

Tanjung Enim Baru


Ja l ur KA Khusus Tambang dan
Pembangunan Container Yard di Stasiun Sukacinta Pel abuhan Patra Tani
Bangko Tengah
da n Akses Jalan ke Stasiun Serdang Port RantauPanjang (PT.Priamanaya Transportasi)
(PT. Dizamatra) KA Umum Provi nsi
Peni ngkatan Jalur KA l intas Lahat - Lubuk Linggau Ta njung Enim - Tanjung Api-Api
s egmen Lahat – Bungamas 25,827 km KPBU 2023 - 2024
(SBSN 2020) Jalur KA Khusus
Laha t - Ogan Ilir 2023 – 2024
Ja l ur KA Khusus Bangko Tengah – Pelabuhan (PT.Servo Marga Sejahtera)
Srengsem Usulan Badan Usaha Perpanjangan Jalur KA
(PT.Bukitasam Transpacific Railways) Simpang-Sei Jangkit
Trans Sumatera
Pembangunan Fasilitas Stasiun menuju Bandara Railway

Ra den Inten II 2020


SMS

Sei Jangkit
RMK Trans Sumatera
PT Indo PrimaToll
Logistik
Way

Stasiun Simpang

Longcut Tegi neneng-Tarahan


(KPBU La hat – Ta rahan2024)

: On Going Project
: Eksisting Jalur Tunggal Pelabuhan
Srengsem
: Eksisting Jalur Ganda
: Reaktivasi/Jalur Mati
: Jalur Baru
: Renstra 2020 - 2024
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI JAKARTA DANBANTEN
Peni ngkatan Jalur KA eksisting MRT North – South DDT KA Ci ka rang – Bekasi Pembangunan Fasilitas
a ntara Rangkasbitung – Serang Ta hap II (La han dan Kontruksi Perkeretaapian untuk Bekasi sd
(SBSN 2020) KPBU 2024 2021 – 2023) Ci ka rang (SBSN 2019 - 2021)

Pa ket A Ta hap I dan II


(Pembangunan Fasilitas
Perkeretaapian untuk
Ma nggarai- Jatinegara)
SBSN 2019 - 2021
LRT Ja bodebek
KPBU 2021
Shortcut Parungpanjang – DT Ci tayam – Nambo
Ci taya m (Lahan 2021 –2022 La ha n 2021 – 2022Konstruksi
Kons truksi 2023) 2023
LRT Ja bodebek
KPBU 2024

Rea ktivasi Rangkasbitung –


Pa ndeglang – La buan, (APBN : On Going Project
La ha n 2023, Kontruksi 2024) : Eksisting Jalur Tunggal
El evated Loopline : Eksisting Jalur Ganda
KPBU 2020 - 2022 : Reaktivasi/Jalur Mati
:: Renstra 2020 – 2024
Jalur Baru
29
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI JAWA BAGIAN BARAT
Ja l ur KA Pelabuhan
Pa timban 2022-2024
(KPBU)
Jalur KATanjungsari –
Kertajati (Bandara)
KPBU 2022-2027
Shortcut Ci bungur-
Ta njungrasa Reaktivasi Jalur KA
Rancaekek-Tanjungsari
2022-2024 (KPBU) (PT.KAI, 2020-2021)
DT KA Pa rs ial Purwakarta –
Pa dalarang 2022-2024 DT KA Kiaracondong -
(APBN) Cicalengka
2020-2021 (RencanaSBSN)
Shortcut Ci pa tat – Ci lame -
Pa dalarang Peni ngkatan Jalur KA
(2021-2023) l i ntas Bandung - Banjar
Pembangunan Jalur KCIC (SBSN) 2019-2021
(2020-2021)
DT KA Bogor – Sukabumi
2019-2021
(APBN SBSN)

: On Going Project
Reakti vasi Jalur KA Rea ktivasi Jalur KA Ci batu- Rea ktivasi Jalur KA Ba njar- : Eksisting Jalur Tunggal
Bandung-Ci widey Ga rut-Cikajang Ci julang : Eksisting Jalur Ganda
(PT.KAI, 2021-2022) (PT.KAI, 2019-2020) (PT.KAI, 2021-2022) : Reaktivasi/Jalur Mati
: Jalur Baru
30
: KA C ep at
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI JAWA BAGIAN TENGAH
Reaktivasi Jalur KA Antara Stasiun Smg Tawang -
Pelabuhan Tanjung Mas (2020 )

Rea ktivasi Semarang -


LRTSemarang Demak - Kudus - Pa ti -
(KPBU 2020)
Rembang – Bojonegoro
Kons truksi KPBU 2024

Tega l – Prupuk
(2021 – 2022)
DT Semarang - Solo
Peni ngkatan Jalur KA Li ntas
(Ga mbringan - Solo) 2021 -
Ci rebon – Kroya
2023
(SBSN 2019 – 2021)
Peni ngkatan Jalur KA Li ntas Sol o Kota – Sukoharjo
Ba njar – Kroya (2021)
(SBSN 2019 – 2021) El ektrifikasi jalur KA Li ntas
DT Ba njar – Kroya Ba ndara YIA Borobudur – Yogya karta – Solo
(2022 – 2024) Ma gelang 2021 - 2024 (SBSN 2019 -2020)

: On Going Project
: Eksisting Jalur Tunggal
: Eksisting Jalur Ganda
Ma os – Cilacap Shortcut Randegan – Sikampuh KA Ba ndara YIA : Jalur
Reaktivasi/Jalur
31 B aru Mati
: Renstra 2020 – 2024
(2021 – 2023) Kons truksi 2022 (SBSN 2019 –2021)
RENCANA PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI KALIMANTAN
Perkeretaapian Khusus (Kaltim),
Tabang - Muara Wahau – Maloy (Utara), 305Km; dan
Batas Kalteng – Buluminung (Selatan), 196Km
(PT. KA Borneo/Russian Railway)
Perkeretaapian Khusus (Kaltim),
Perkeretaapian Umum (Kalteng) Muara Wahau – Bengalon, 111Km
Puruk Cahu – Bangkuang - Batanjung, (425 km) (PT. KA Trans Kutai Kencana)
(KPBU, Gub Kalteng sebagai PJPK) KPBU,
Lahan 2022, Konstruksi 2024 Perkeretaapian Umum Trans Kalimantan
Balikpapan – Samarinda
SPESIFIKASI
TEKNIS KPBU, Lahan 2022, Konstruksi 2024
Standard Gauge
(1435 mm)
Perkeretaapian Mendukung
Ibu Kota Negara, 132Km
Tipe Rel: R.60
(Mulai Konstruksi Tahun 2024)
Kecepatan
Maks(desain)
200 km/jam
Kecepatan Maks
(Operasional)
150 km/jam
Axle Load:
22-25 ton
Right of Way/
ROW : 50 meter Ja l u KA IKN
Radius Lengkung r
Minimum: 2500
meters

Perkeretaapian Khusus (Kalteng) Perkeretaapian Umum (Kalsel)


Gunung Mas – Ka tingan, 91,92km Ta njung – Banjarmasin, 213,93 km
(PT. Sinar Usaha Sejati) (KPBU, Kemenhub)
KPBU, Lahan 2022, Konstruksi 2024 KPBU, Lahan 2022, Konstruksi 2024
PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI JAWA BAGIAN TIMUR
Upgrading Track Akses KA ke Pelabuhan Manyar JIIPE KA Pelabuhan Teluk Lamong KA BandaraJuanda
Jakarta - Surabaya (KPBU 2022 –2023) Lahan 2021, Konstruksi2023 KPBU 2024 LRT Surabaya (KPBU 2024)

DT KA Wonokromo -Mojokerto
(Rencana 2023)
DT KA Mojokerto -Jombang Surabaya Regional
(SBSN, 2019-2020) Railway Line (KfW)

: East - West
: North - South

: On Going Project
: Eksisting Jalur Tunggal
: Eksisting Jalur Ganda
Peningkatan Jalur KA Lintas Bangil - Kertosono DT Bangil - Malang – Jalur KA Sidoarjo – Tulangan – Peningkatan jalur KA Surabaya – Banyuwangi
Reaktivasi/Jalur
: Jalur Baru Mati
Segmen Malang - SumberPucung Kertosono Gunung Gangsir segmen Bangil-Probolinggo 33
: Penin gk atanKecepatan KA
(SBSN 2020) (Rencana2024) (Rencana 2021 –2022) (SBSN, 2020) : Renstra 2020 – 2024
RENCANA PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN DI SULAWESI
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BOBP Pengadaan Lahan untuk jalur


KA Ma na do-Bitung
(2019-2020)

Pembangunan Jalur Ka Trans Sulawesi


Anta ra Ma kassar - Parepare Segmen
3 (Ma kassar - Barru) (SBSN)
(2018-2020)

: On Going Project
: Eksisting Jalur Tunggal
: Eksisting Jalur Ganda
:: Jalur
Reaktivasi/Jalur
Baru
: Renstra 2020 – 2024
34
Mati

Bagian Perencanaan
STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN NASIONAL

•Peningkatan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan perkeretaapian


•Peningkatan keandalan dan kelaikan sarana dan prasarana
Pengembangan Jaringan Pelayanan •Mengintegrasikan layanan kereta api dengan moda lain
•Meningkatkan aksesibilitas

Peningkatan Keamanan & •Peningkatan pembinaan terhadap penyelenggaraan perkeretaapian melalui penyiapan NSPK
Keselamatan • Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi

Alih Teknologi & •Alih teknologi untuk pembelian teknologi luar negeri
Pengembangan Industri •Mendorong peningkatan peran industri perkeretaapian dalam negeri

Pengembangan SDM •Peningkatan kemampuan SDM regulator perkeretaapian melalui program diklat
Perkeretaapian •Mendorong terciptanya SDM operator perkeretaapian melaui regulasi kompetensi, sertifikasi, dan pembinaan

• Peningkatan peran pemerintah selaku regulator perkeretaapian


Pengembangan Kelembagaan •Mendorong terwujudnya penyelenggaraan perkeretaapian secara multioperator
• Peningkatan peran Pemerintah Daerah

•Peningkatan investasi dan pendanaan melalui dukungan regulasi dan mekanisme perizinan yang
Investasi & Pendanaan kondusif
•Mendorong peningkatan peran swasta melalui KPS
KEBIJAKAN STRATEGIS
BIDANG KESELAMATAN DAN KEAMANAN

KESELAMATAN KEAMANAN
a. Peningkatan a. Efektifitas
keselamatan dgn Pengawasan
penguatan Umum terhadap pemenuhan
standar
kelembagaan Pra- Sarana b. Perlengkapan
b. Peran serta sarana keamanan
masyarakat dan SMK
badan usaha transportasi KA

c. Pendidikan dan SDM LLA-KA c. Pencegahan


kesadaran Railway penyusupan barang
berkeselamatan sejak Safety mengancam
dini Investigation penumpang

d. Pembaharuan d. Koordinasi tindakan


regulasi dgn standar melawan hukum
e. Kuantitas dan kualitas g. Efektivitas pengendalian pengaturan dan
keselamatan
sarpras sesuai pengawasan pemenuhan standar keselamatan
perkembangan
h. Keandalan/kelaikan sarpras
teknologi
i. Koordinasi RUNK daerah dan nasional
f. Pemenuhan standar
perlengkapan j. Koordinasi keselamatan di perlintasan
keselamatan KA sebidang
Kebijakan Peningkatan Keselamatan Perkeretaapian

Penyusunan regulasi keselamatan


1
perkeretaapian

2 Peningkatan kelaikan prasarana perkeretaapian

PENINGKATAN
KESELAMATAN 3 Peningkatan kelaikan sarana perkeretaapian
PERKERETAAPIAN
4 Peningkatan kompetensi SDM perkeretaapian

Standar Manajemen Keselamatan


5
Perkeretaapian*)

Sumber : Rencana Induk Perkeretaapian Nasional


27
UU NO. 23 TAHUN 2007
Tentang Perkeretaapian
Pasal 3

“Perkeretaapian diselenggarakan dengan tujuan untuk memperlancar


perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat,
aman, nyaman, cepat dan lancar, tepat, tertib dan teratur, efisien, serta
menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas, pendorong, dan
penggerak pembangunan nasional.”

PM 24 TAHUN 2015
Tentang
Standar Keselamatan Perkeretaapian
Pasal 2

“Penyelenggaraan sarana dan/atau penyelenggraan


prasarana perkeretaapian wajib memenuhi standar
keselamatan.”
28
SISTEM PERKERETAAPIAN DI INDONESIA
UU 23/2007
PENGATURAN
penyusunan peraturan PP 56/2009 / PP 72/2009
perundang-undangan
46 PERMENHUB

REGULATOR 4 PERDIRJEN
(Pemerintah dan PENGENDALIAN Perizinan, bimbingan teknis, supervisi, pelatihan
Pemda)
Sertifikasi (Prasarana, sarana, SDM)

PENGAWASAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARAAN


PERKERETAAPIAN (PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN, PERAWATAN,
PERKERETAAPIAN DAN PENGUSAHAAN) AGAR SESUAI PERATURAN PERUNDANGAN
TERMASUK MELAKUKAN TINDAKAN KOREKTIF DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMBANGUNAN/
Pengadaan sarana perkeretaapian
PENGADAAN
OPERATOR
Mengoperasikan prasarana/sarana dalam kondisi laik
PENGOPERASIAN operasi

Merawat prasarana/sarana untuk menjaga tingkat kelaikan


BADAN USAHA: sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan
- BUMN PERAWATAN
- BUMD
PENGUSAHAAN
- BHI perkeretaapian Mengusahakan prasarana/sarana (angkutan
penumpang/barang)
UU 23 TAHUN 2007 Tentang Perkeretaapian
(PS 13)
PEMERINTAH PEMBINAAN PERKERETAAPIAN
PENGATURAN

PENGENDALIAN

PENGAWASAN PENJELASAN PS 13
PENGAWASAN ADALAH KEGIATAN PEMANTAUAN
DAN EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARAAN
PERKERETAAPIAN (PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN,
PERAWATAN, DAN PENGUSAHAAN) AGAR SESUAI
PERATURAN PERUNDANGAN TERMASUK MELAKUKAN
TINDAKAN KOREKTIF DAN PENEGAKAN HUKUM
PP 56 TAHUN 2009
(PS 377, AYAT 1 DAN 2 (e)
PEMBINAAN PERKERETAAPIAN
MENTERI PEMBINAAN PERKERETAAPIAN OLEH
MENTERI

PEDOMAN, STANDAR, DAN


PROSEDUR PENYELENGGARAAN
DAN PENGEMBANGAN
PERKERETAAPIAN

PENGAWASAN TERHADAP WUJUD


PENGEMBANGAN PERKERETAAPIAN
NASIONAL
PP 6 TAHUN 2017
(REVISI PP 56 TAHUN 2009)

PENILAIAN SISTEM KESELAMATAN

SEBELUM
WAJIB SARANA DIOPERASIKAN
PERTAMA KALI

PERUBAHAN

PRASARANA SPEKTEK SRANA


DAN
PRASARANA

SDM KOMPETEN
PP 6 TAHUN 2017
(PASAL 331, 346, 365)

IZIN OPERASI BADAN USAHA PENYELENGGARA


PRASARANA DAN SARANA PERKERETAAPIAN, PERKERETAAPIAN KHUSUS

WAJIB MEMBUAT DAN


MELAKSANAKAN
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN
PERMENHUB 69 TAHUN 2018
DASAR HUKUM SMKP
PP No 6 Tahun 2017
Pasal 346
(2) Untuk memperoleh izin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Badan Usaha
Wajib Memenuhi Persyaratan
a) …..
e) Membuat dan Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan

Pasal 331
(1) Untuk Memperoleh Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Badan Usaha Wajib
Memenuhi Persyaratan
a) …..
e) Membuat dan Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan

SMKP merupakan persyaratan dalam memperoleh Izin Operasi Sarana dan


Prasarana
PM No 69 Tahun 2018
PASAL 2
Tentang SMKP
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
(SMKP)

TUJUAN

Meningkatkan keselamatan Perkeretaapian yang terencana, terstruktur,


terukur dan terintegrasi

Mencegah terjadinya insiden dan/atau Kecelakaan Kereta api

Menciptakan tempat dan lingkungan kerja SDM Perkeretaapian


yang selamat, aman, nyaman, dan efisien
PRINSIP DASAR SMKP
Hirarki Pengendalian
➢ Eleminasi
➢ Subtitusi
➢ Rekayasa Teknis
➢ Administrasi
➢ Alat Pelindung Diri
POTENSI BAHAYA

DIKENALI DIKENDALIKAN

Keselamatan

GOAL Perkeretaapian
Keselamatan
SDM Perkeretaapian
ALUR PENERAPAN SMKP
REGULATOR
DJKA
4
1

PERMENHUB
SMKP PEMBINAAN
3

BADAN USAHA 2
PENYELENGGARA
BADAN USAHA BADAN SMKP
USAHA
BADAN USAHA
PERKERETAAPIAN PENYELENGGARA
PERKERETAAPIAN

1 Regulator menetapkan Permenhub tentang SMKP


2 & 3 Penyelenggara Perkeretaapian menyusun SMKP dengan berpedoman pada permenhub SMKP
4 Regulator melakukan pembinaan penerapan SMKP oleh Penyelenggara Perkeretaapian
PASAL 3
PRINSIP SMKP
Penetapan
Kebijakan
Keselamatan
Prinsip
Perkeretaapian

Perencanaan
Elemen
Peninjauan dan
Peningkatan
Kinerja SMKP Prinsip Keselamatan
Perkeretaapian
Sub Elemen
SMKP
Kriteria
Pemantauan
Pelaksanaan
dan Evaluasi
Perencanaan
Kinerja
Keselamatan
Keselamatan
Perkeretaapian
perkeretaapian
PM 69 Tahun 2018
Pasal 5
1) Audit SMKP dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
2) Audit SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan dalam kondisi tertentu.
3) Laporan hasil audit SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan oleh Auditor
Perkeretaapian kepada Direktur Jenderal dengan tembusan disampaikan kepada pimpinan
Penyelenggara Perkeretaapian.
4) Dalam hal laporan hasil audit SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat rekomendasi
perbaikan, Penyelenggara Perkeretaapian wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil
audit.

DJKA DJKA
Melaporkan Hasil Melaporkan Hasil
audit Internal Audit Audit
audit Internal

0 1 2 1 2
Audit Audit DJKA Audit Audit DJKA
Internal Internal

Internal audit
Penyelenggara Perkeretaapian
KONSEP INDIKATOR KINERJA (IKU)
KATEGORI Tingkat Pencapaian Penerapan
PENERAPAN
0-59% 60-84% 85-100%
Tingkat Awal Tingkat Penerapan Kurang Tingkat Penerapan Baik Tingkat Penerapan Memuaskan
(127 Kriteria)
Tingkat Transisi Tingkat Penerapan Kurang Tingkat Penerapan Tingkat Penerapan
(185 Kriteria) Baik Memuaskan

Tingkat Lanjutan Tingkat Penerapan Kurang Tingkat Penerapan Tingkat Penerapan


(229 Kriteria) Baik Memuaskan

TIDAK
MENERAPKAN SMKP MENERAPKAN SMKP
TAHUN 2020 2021 2022 2023 2024
Tingkat Awal Awal Transisi Transisi Lanjutan
Penerapan
Jumlah Kriteria 127 127 185 185 229
Presentase 60-84% 85-100% 60-84% 85-100% 85-100%
.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN


NO PM 122 TAHUN 2018

TUGAS DIREKTORAT KESELAMATAN


PERKERETAAPIAN:

Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,


penyusunan NSPK, pemberian bimbingan teknis dan supervisi ,
serta evaluasi dan pelaporan di bidang keselamatan
perkeretaapian .
41
FUNGSI
DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
• Penyiapan perumusan kebijakan di bidang keselamatan perkeretaapian yang mencakup
rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan,
pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi SDM dan akreditasi kelembagaan, serta
1 pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum.

• Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang keselamatan perkeretaapian yang mencakup


rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan,
pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi SDM dan akreditasi kelembagaan, serta
2 pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum.

• Penyiapan penyusunan NSPK di bidang keselamatan perkeretaapian yang mencakup


rekayasa dan peningkatan keselamatan perkeretaapian, audit dan inspeksi keselamatan,
pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi SDM dan akreditasi kelembagaan, serta
3 pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum.
FUNGSI
DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
• Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
keselamatan perkeretaapian yang mencakup rekayasa dan peningkatan
keselamatan perkeretaapian,audit dan inspeksi keselamatan,

4 pemeriksaan dan analisis kecelakaan, sertifikasi SDM dan akreditasi


kelembagaan, serta pencegahan pelanggaran dan penegakan hukum.

• Penyiapan pelaksanaan tata usaha, keuangan, kepegawaian,


pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi dan rumah tangga

5 direktorat.
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT
KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN

SUBBAG TATA USAHA

SUBDIT REKAYASA SUBDIT AUDIT DAN SUBDIT SUBDIT SERTIFIKASI SUBDIT PENCEGAHAN
DAN PENINGKATAN INSPEKSI PEMERIKSAAN DAN SDM DAN AKREDITASI DAN PENEGAKAN
KESELAMATAN KESELAMATAN ANALISIS KECELAKAAN KELEMBAGAAN HUKUM

SEKSI REKAYASA SEKSI AUDIT SEKSI PEMRIKSAAN SEKSI PENCEGAHAN


SEKSI SERTIFIKASI SDM
KESELAMATAN KESELAMATAN KECELAKAAN PELANGGARAN

SEKSI PENINGKATAN SEKSI INSPEKSI SEKSI ANALISIS SEKSI AKREDITASI SEKSI PENEGAKAN
KESELAMATAN KESELAMATAN KECELAKAAN KELEMBAGAAN HUKUM
RENSTRA 2020 -2024
DIREKTORAT KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
No. RENSTRA 2020 2021 2022 2023 2024

1 Persentase Penerapan SMKP Min Min Min Min Min


60% 60% 60% 60% 60%
2 Jumlah Kajian Kebijakan dan Studi Pendukung 6 6 6 7 8
Lainnya di Bidang Keselamatan Perkeretaapian

3 Jumlah Sertifikasi Kompetensi/ Sertifikasi 10.000 10.500 11.000 11.500 12.000


Kecakapan SDM Perkeretaapian (Operator atau
Regulator)

4 Jumlah Sertifikasi Akreditasi Lembaga 1 1 2 0 1


Perkeretaapian
5 Persentase Penyerapan Anggaran 94 95 96 97 98
6 Perolehan PNBP Bidang Perkeretaapian 2.4 M 2.6 M 2.8 M 3M 3.2 M
IKK DIREKTORAT KESELAMATAN
RENSTRA
PERKERETAAPIAN
SATUAN 2020 2021 2022 2023 2024
A Prosentase PROSENTASE (0.23) (0.23) (0.21) (0.20) (0.19)
Penerapan SMKP
TARGET IKU (0.23) (0.23) (0.21) (0.20) (0.19)
INDIKATOR IKK PROSENTASE (%) PROSENTASE (%) PROSENTASE (%) PROSENTASE (%) PROSENTASE (%)

PENILAIAN 127 127 185 185 229


INDIKATOR 60% 60% 60% 60% 60%
TAHAPAN AWAL AWAL TRANSISI TRANSISI LANJUTAN
PELAKSANAAN TIM AUDITOR KESELAMATAN
PENYELENGGARA SARANA/ PRASARANA
LINGKUP
BALAI TEKNIK PERKERETAAPIAN
B Jumlah Kajian DOKUMEN 6 6 6 7 8
Kebijakan
C Jumlah Sertifikasi SERTIFIKAT 10.000 10.500 11.000 11.500 12.000
Kompetensi SDM
D Jumlah Sertifikasi SERTIFIKAT 1 1 2 0 1
Akreditasi
E Prosentase PROSENTASE 94 95 96 97 98
Penyerapan
Anggaran
F Perolehan PNBP RUPIAH 2.4 M 2.6 M 2.8 M 3M 3.2 M
PENUGASAN SMKP
NO ELEMEN SUBDIT
SMKP K5.1 K5.2 K5.3 K5.4 K5.5
1. Kebijakan dan Komitmen Keselamatan V

2. Penyusunan dan Pendokumentasian V


Rencana Keselamatan Perkeretaapian

3. Pengendalian perancangan dan V


Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian atas kesalahan Faktor V
Manusia
5. Pengendalian Dokumen V
6. Pembangunan dan Pengadaan Barang V V
dan jasa

7. Keselamatan dan Keamanan V V


Operasional dan Proses Kerja SDM
Perkeretaapian
8. Keselamatan Terhadap Sistem V
Rekayasa dan Operasional

9. Manajemen Tanggap Darurat V


10. Komunikasi dan Koordinasi Sistem V
Keselamatan
PENUGASAN SMKP
NO ELEMEN SUBDIT
SMKP K5.1 K5.2 K5.3 K5.4 K5.5
11. Standar Pemantauan V V V
12. Pelaporan potensi bahaya dan Pelaporan V
Kecelakaan
13. Pengelolaan Material dan V
Perpindahannya
14 Pengumpulan dan Penggunaan Data V

15 Budaya Keselamatan V
16 Audit Internal SMKP V V V V V
17 Pengembangan Keterampilan dan V
Kemampuan.

LINGKUP AUDIT
No
Penyelenggara Prasarana Penyelenggara Sarana

1. Pembangunan Prasarana Pengadaan Sarana


LINGKUP
AUDIT 2. Pengoperasian Prasarana Pengoperasian Sarana

3. Perawatan Prasarana Perawatan Sarana

4. Pengusahaan Prasarana Pengusahaan Sarana


KEGIATAN PENUNJANG SUB DIREKTORAT
KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
SUBDIT REKAYASA DAN PENINGKATAN KESELAMATAN
NO ITEM KRITERIA PELINGKUPAN USULAN NOMENKLATUR IKU-IKK PROGRAM KEGIATAN RINCIAN PENJABARAN
SMKP TUSI IKU-IKK DIPA/PO DIPA/PO KEGIATAN SUBDIT (RUTIN
2020 -2024 2020 DAN BELANJA MODAL)

1 Perjanjian kerjasama atau K5.1 Penilaian Kebijakan, Norma, Standar, Penyiapan Bahan NSPK 1. Penyusunan NSPK
Nota Kesepahaman antara Dilakukan oleh Pedoman, Kriteria dan Bidang Rekayasa dan 2. Studi/Penyusunan
Penyelenggara Prosedur Di Bidang Peningkatan Keselamatan Standar Rekayasa
Perkeretaapian dengan AUDITOR Keselamatan Perkeretaapian Keselamatan
pihak lain terkait PERKERETAAPIAN Perkeretaapian
2 keselamatan K5.1 Rekomendasi Kebijakan Perancangan Rekayasa Kegiatan Rutin
Untuk Peningkatan Teknik Keselamatan
Penyusunan SKB Pelaksana Indicator keluaran Keselamatan Perkeretaapian
3 Kontrak wajib K5.1 : Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Fasilitas Kegiatan Rutin
melaksanakan Sistem Untuk Peningkatan keselamatan dan
Manajemen Prosentase Keselamatan Keamanan Perkeretaapian
Penerapan (127
Keselamatan Identifikasi s.d 229 Kriteria Bimbingan Teknis Kegiatan Rutin
Human Factor dan Fatigue SMKP secara Keselamatan Sistem dan
Management di Sektor bertahap 2020 s.d Operasi
Perkeretaapian 2024 dengan Workshop Rekayasa Bidang Kegiatan Rutin
capaian minimun Perkeretaapian
60% dari kriteria Rapat Koordinasi Teknis Kegiatan Rutin
Keselamatan
) Perkeretaapian
SUBDIT AUDIT DAN INSPEKSI KESELAMATAN
NO ITEM KRITERIA PELINGKUPAN TUSI USULAN NOMENKLATUR IKU- PROGRAM KEGIATAN RINCIAN PENJABARAN
SMKP IKU-IKK IKK DIPA/PO 2020 KEGIATAN SUBDIT
DIPA/PO (RUTIN DAN BELANJA
2020 -2024 MODAL)

4 Standar Keselamatan K5.2 Penilaian Kebijakan, Norma, Penyiapan Bahan NSPK Penyusunan NSPK
Perkeretaapian (PM 24 Dilakukan oleh Standar, Pedoman, Bidang Inspeksi dan Audit
Tahun 2015) Kriteria dan Prosedur Di Perkeretaapian
AUDITOR Bidang Keselamatan
PERKERETAAPIA Perkeretaapian
N
5 K5.2 Rekomendasi Kebijakan Pelaksanaan Inspeksi dan Kegiatan Rutin
Untuk Peningkatan Audit Perkeretaapian
Standar Tata Cara
Keselamatan
Audit Perkeretaapian Indicator
K5.2 keluaran : Bimbingan Teknis Inspeksi Kegiatan Rutin
dan Audit Perkeretaapian
Prosentase
Penerapan (127
s.d 229 Kriteria
SMKP secara
bertahap 2020
s.d 2024
dengan capaian
minimun 60%
dari kriteria
SUBDIT ANALISIS DAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN
NO ITEM KRITERIA PELINGKUPAN TUSI USULAN NOMENKLATUR IKU-IKK DIPA/PO 2020 PROGRAM KEGIATAN RINCIAN PENJABARAN KEGIATAN SUBDIT
SMKP IKU-IKK DIPA/PO (RUTIN DAN BELANJA MODAL)
2020 -2024

6 Study/Kajian tentang Tata cara K5.3 Penilaian Kebijakan, Norma, Standar, Pedoman, Penyiapan Bahan NSPK Pemeriksaan, Penyusunan NSPK
pemeriksaan, analisis dan pelaporan Dilakukan oleh Kriteria dan Prosedur Di Bidang Evaluasi Analsis dan pelaporan Tanggap (Dokumen)
tanggap darurat untuk kecelakaan KA Keselamatan Perkeretaapian Darurat untuk kecelakaan KA (STUDI)
AUDITOR PERKERETAAPIAN • Standar Kompetensi Petugas
Pemeriksa dan Analisis
Kecelakaan KA
Indicator keluaran : • Standar Peralatan Penanganan
Keadaan Darurat
Prosentase Penerapan (127 • Standar Pemeriksaan Peralatan
s.d 229 Kriteria SMKP Penanganan Keadaan Darurat
secara bertahap 2020 s.d • Standar Prosedur tanggap
2024 dengan capaian darurat Kecelakaan KA
minimun 60% dari kriteria • Standar Analisis dan Pelaporan
Kecelakaan KA
• Standar Pemeriksaan dan
Pelaporan Kecelakaan KA

7 K5.3 Rekomendasi Kebijakan Untuk Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Kegiatan Rutin


Peningkatan Keselamatan Peralatan Tanggap Darurat untuk
Kecelakaan KA
Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Kegiatan Rutin
Kecelakaan Perkeretaapian
Pelaksanaan Kegiatan Analisis Kegiatan Rutin
Kecelakaan Perkeretaapian
Evaluasi Keselamatan Bidang Kegiatan Rutin
Perkeretaapian
Bimbingan Teknis Kegiatan Pemeriksaan Kegiatan Rutin
dan Analisis Kecelakaan KA

Workshop Tanggap Darurat Kecelakaan Kegiatan Rutin


di Bidang Perkeretaapian

Pembinaan Keselamatan terhadap SDM Kegiatan Rutin


Kontraktor dan Konsultan di Bidang
Perkeretaapian
Pelatihan SDM Pemeriksaan dan Analisis Kegiatan Rutin
Kecelakaan Perkeretaapian
SUBDIT SERTIFIKASI SDM DAN AKREDITASI KELEMBAGAAN
NO ITEM KRITERIA PELINGKUPAN TUSI USULAN NOMENKLATUR IKU-IKK DIPA/PO 2020 PROGRAM KEGIATAN RINCIAN PENJABARAN KEGIATAN
SMKP IKU-IKK DIPA/PO SUBDIT (RUTIN DAN BELANJA
2020 -2024 MODAL)
9 Sert ifikasi SDM Perkeret aapi an sesuai PP No K5.4 Kebijakan, Norma, Standar, Pedoman, Penyiapan Bahan NSPK Pemeriksaan, Pencegahan Penyusunan NSPK
6 Tahun 2017; Penilaian Kriteria dan Prosedur Di Bidang dan Penegakan Hukum (Dokumen)
a) Petugas penanganan kecelakaan Dilakukan oleh Keselamatan Perkeretaapian a. Standar Kompetensi Tentang sertifikasi
b) Petugas p emeriks a kecel ak aan dan Petugas Tanggap Darurat Angkutan B3;
petugas analisis kecelakaan AUDITOR PERKERETAAPIAN b. Standar Kompetensi Tentang sertifikasi
c) Tenaga P elaks ana Pembangunan Petugas Tanggap Darurat Angkutan
Prasarana Perkeretaapian Penumpang dan Barang Non B3
Prosedur Tata C ara Sert ifikasi Ahl i Indicator keluaran : c. Penyusunan NSPK Standar Kompetensi
Keselamatan Perkeretaapian; Tenaga Pelaksana Pembangunan
Persyarat an Keseh atan dan Ko mpet ensi Prosentase Penerapan (127 Prasarana Perkeretaapian
untuk SDM Perkeretaapian; s.d 229 Kriteria SMKP secara d. Peraturan Tentang Standar Kompetensi
Prosedur Tat a C ara Sertifikasi Audito r bertahap 2020 s.d 2024 Basic Safety Training bidang
Internal penyelenggara pekeretaapian; dengan capaian minimun Perkeretaapian
60% dari kriteria e. Penyusunan Standar Kompetensi
tentang Sertifikasi Auditor Internal,
Penyelenggara Sarana dan Prasarana
Perkeretaapian
f. Standar Kompetensi Petugas Pemeriksa
dan Analisis Kecelakaan Kereta Api
(Investigator)
g. Standar Kompetensi Ahli Keselamatan
Perkeretaapian
10 K5.4 Sertifikat Kompetensi SDM Perkeretaapian Sertifikasi SDM Kegiatan Rutin
1. Monitoring dan Evaluasi Sertifikasi SDM; (Sertifikasi)
2. Bimbingan Teknis SDM Perkeretaapian;
3. Peningkatan Kompetensi Teknis SDM
Perkeretaapian;

11 K5.4 Sertifikat Akeditasi Kelembagaan Akreditasi Kelembagaan Kegiatan Rutin


Perkeretaapian 1. Monitoring dan Evaluasi Akreditasi;
2. Bimbingan Teknis Bidang Akreditasi
Kelembagaan Perkeretaapian
SUBDIT PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN HUKUM
NO ITEM KRITERIA PELINGKUPAN TUSI USULAN NOMENKLATUR IKU-IKK DIPA/PO 2020 PROGRAM KEGIATAN RINCIAN PENJABARAN KEGIATAN SUBDIT
SMKP IKU-IKK DIPA/PO (RUTIN DAN BELANJA MODAL)
2020 -2024
12 Standar Keamanan Operasional KA K5.5 Penilaian Kebijakan, Norma, Standar, Pedoman, Penyiapan Bahan NSPK Pemeriksaan, Pencegahan dan Penyusunan NSPK
dan Proses Kerja SDM Dilakukan oleh Kriteria dan Prosedur Di Bidang Penegakan Hukum
Perkeretaapian; Keselamatan Perkeretaapian
AUDITOR PERKERETAAPIAN

Rekomendasi Kebijakan Untuk Peningkatan Monev Keamanan Operasional KA, Pencegahan dan
Keselamatan Penegakan Hukum 1. Korwas
Indicator keluaran :
1. Pelaksanaan Korwas Penegakan Hukum di Bidang 2. Penyidikan
Perkeretaapian 3. Sidak SDM
Prosentase Penerapan (127 s.d 229 Kriteria
SMKP secara bertahap 2020 s.d 2024 dengan
2. Monitoring dan Sosialisasi Bangunan Liar di Jalur
capaian minimun 60% dari kriteria
Kereta Api
Dan Prosentase penurunan gangguan
keamanan mengacu pada IKU 3. Pemeriksaan dan Evaluasi Kompetensi SDM,
Sertifikat Kelaikan Sarana dan Prasarana
Perkeretaapian

4. Pencegahan dan Pengawasan Pelanggaran di


Bidang Perkeretaapian

5. Penyidikan, Evaluasi dan Sanksi Terhadap


Pelanggaran di Bidang Perkeretaapian

6. Penyuluhan Regulasi Pelanggaran Hukum di Bidang


Perkeretaapian

7. Bimbingan Teknis dan Peningkatan Kualitas PPNS


Perkeretaapian

8. Penambahan Personil PPNS Perkeretaapian

9. Sosialisasi dan Promosi Keselamatan Terhadap


Masyarakat dan Instansi Terkait

10. Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan


Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)

14. Study/Kajian (SOP) Kegiatan K5.5 Penyuluhan Regulasi di Bidang Perkeretaapian KegiatanRutin
Penanggulangan NAPZA
SEKIAN
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta Pusat 10110, Indonesia
Tel. +62 - 21 - 3506204, 385683 Fax. +62 - 21 - 3813972
Website : www.perkeretaapian.dephub.go.id

Anda mungkin juga menyukai