Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sehubungan dengan diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri Medan, para
mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide, dan kreatifitasnya. Dalam
Critical Book Report ini mahasiwa dituntut untuk mengkritisi sebuah buku, dan meringkas
menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang melakukan
critical book report ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan keunggulan dari
buku yang akan dikritisi. Dalam hal ini saya mengkritik buku Pengembangan Bahan Ajar
Oleh Penulis Aeng Muhidin dan Ubaid Al Faruq dan membandingkan dengan buku
lainnya yang relevan.

Melakukan Critical Book Report pada suatu bab dengan sangat penting untuk dilakukan,
dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari
mengkritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara
menggabungkan informasi dari buku yang lain.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Mencari dan mengetahui isi buku
2. Melatih diri untuk kritis dalam mencari informasi yang ada dalam setiap bab dari
buku
3. Memenuhi tugas pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra
Indonesia
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku

C. Manfaat CBR

1. Untuk menambah wawasan tentang Pengelolaan Bahan Ajar

2. Untuk mengetahui tentang Pengelolaan Bahan Ajar

1
D. Identitas Buku

1. Buku Utama

Judul Buku : Pengembangan Bahan Ajar


Penulis : Aeng Muhidin dan Ubaid Al Faruq

Penerbit : UMPAM PRESS

Kota Terbit : Pamulang


Tahun Terbit : 2018
Edisi : pertama
Jumlah Halaman : 187 hlm
ISBN : 978-602-50986-1-1
2. Buku Pembanding

Judul Buku : Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru
Penulis : Abdul Majid
Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2016
Edisi : Kesebelas
ISBN : 979-692-493-5

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BUKU UTAMA

BAB 9 BAHAN AJAR

9.1 Konsep Bahan Ajar Bahan,

istilah yang sering dipakai oleh para penjahit, mengacu pada barang mentah untuk
membuat pakaian. Jika penjahit, aktivitasnya yaitu menjahit, bahan mentahnya adalah kain
dan hasilnya berupa pakaian jadi. Dosen, aktivitasnya yaitu mengajar, bahan mentahnya
adalah bahan ajar, dan hasilnya berupa SDM yang berkualitas, yakni mahasiswa yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Bahan ajar, adalah segala macam bentuk informasi
(teks, visual, audio, atau gabungan di antara ketiganya), yang dibutuhkan oleh mahasiswa
untuk dipelajari, disusun dalam rangka mendukung aktivitas belajar, guna mencapai
kompetensi. Dari pengertian tersebut, dua hal yang perlu mendapatkan perhatian:

(1) bahan ajar untuk mendukung aktivitas belajar;

(2) aktivitas belajar untuk mencapai kompetensi.

9.2 Unsur/Komponen Bahan Ajar

Dari konsep bahan ajar yang telah dijelaskan tersebut, bahan ajar memiliki komponen
sebagai berikut:

(1) Capaian pembelajaran, bahwa di dalam bahan ajar harus dijelaskan atau dituliskan
capaian belajar yang harus diraih mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahan;

(2) Kompetensi, bahwa di dalam bahan ajar harus dijelaskan atau dituliskan kompetensi yang
harus diraih setelah mahasiswa menyelesaikan satu unit/pokok bahasan.

(3) Keterampilan berfikir yang dituntut, yaitu kemampuan kognitif (akal) yang dituntut dalam
melaksanakan aktivitas belajar (head to hand on activity, HOA).

(4) Uraian materi, yaitu segala macam bentuk informasi yang dibutuhkan untuk mencapai
capaian belajar dan kompetensi, dapat berupa verbal (kata-kata) baik tertulis maupun

3
lisan/audio, maupun non-verbal (gambar, audio-visual, audio-video/sejenisnya, termasuk
animasi).

(5) Aktivitas, kegiatan yang perlu dilakukan untuk membantu mahasiswa menaiki tangga
untuk mencapai kompetensi.

9.4 Prosedur & Format Bahan Ajar

Prosedur menyusun bahan ajar terdiri dari 6 langkah berurutan, yaitu:

1. Menetapkan capaian pembelajaran


2. Menganalisis dan menyusun peta kompetensi
3. Menetapkan bukti kinerja
4. Menyusun rubrik penilaian
5. Menetapkan strategi mengajar
6. Menyusun Scaffolding
Ketika langkah ke-6 diselesaikan, selanjutnya menyusunnya ke dalam format bahan ajar.

BUKU PEMBANDING

BAB 6

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

A.Pengelolaan Siswa

Menurut Andree, 1982 ada beberapa macam pengelompokan siswa, antara lain:

1.Task planning groups, yaitu bentuk pengelompokan berdasarkan rencana tugas yang akan
diberikan oleh guru.

2.Teaching groups, yaitu bentuk pengelompokan agar siswa dapat mengerjakan tugas pada
jenjang dan tahap yang sama.

3.Seating groups, yaitu bentuk pengelompokan yang bersifat umum.

4.Joint learning groups, yaitu bentuk pengelompokan siswa dimana satu kelompok siswa
bekerja dengan kegiatan yang saling terkait dengan kelompok yang lain.

5.Collaborative groups, yaitu bentuk kerja kelompok yang menitik beratkan pada kerjasama
individu dan hasilnya sebagai sesuatu yang teraplikasi.

4
1.Masalah Siswa

Menurut Pollard dalam Hilda Karli (2004:24) mengelompokkan kepribadian siswa menjadi 5
kelompok, antara lain:

a.Impulsivity(tergesa-gesa) dan reflexivity(penuh pertimbangan).

b.Extroversion(ramah, terbuka) dan introversion(tertutup, sangat pribadi).

c.Anxiety (orang yang merasa kurang bergaul dan merasa tidak dapat menyelesaikan masalah
sendiri) dan adjustment(orang yang merasa dapat bergaul dan merasa dapat menyelesaikan
masalah sendiri).

d.Vacillation(konsentrasi rendah, cepat menyerah) dan perseverance(punya daya konsentrasi


kuat, pantang menyerah).

e.Competitiveness (suka mengukur prestasinya dengan orang lain dan sukar bekerjasama)
dan collaborativennes (orang yang tergantung dan tidak dapat bekerja sendiri).

Ada dua kategori pokok tentang masalah pengelolaan siswa, yaitu masalah individual dan
masalah kelompok.

a.Masalah individu.

Setiap individu manusia mempunyai kebutuhan pokok untukmenjadi dan merasa berguna.
Olehsebab itu apabila dia putus asa akan mengalami perilaku yang kurang baik. Selain itu
untuk perubahan status biasanya anak akan mencari perhatian.

Dari hal itu, di sinilah natinya peran guru harus tepat dengan mengidentifikasi dan memahami
tujuan dan tindakan anak sehingga secara efektif dapat dilakukan penanganannya.

b.Masalah kelompok.

Jhonshon dan Bany mengidentifikasi tujuh masalah kelompok dalam pengelolaan kelas,
antara lain:

1)Kurangnya kesatuan.

2)Ketidaktaatan terhadap standar tindakan dan prosedur kerja.

3)Reaksi negatif terhadap pribadi anggota.

5
4)Pengakuan kelas terhadap kelakuan guru.

5)Kecenderungan adanya gangguan, kemacetan pekerjaan, dan kelakuan yang dibuat-buat.

6)Ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

7)Semangat juang yang rendah dan adanya sikap permusuhan.

2.Pemecahan Masalah Siswa

Agar terjadi proses pemebalajaran yang berlangsung efektif, dapat dilakukan dengan beberap
tindakan sebagai berikut:

a.Usaha bersifat pencegahan (preventif)

Usaha ini yaitu dengan jalan menyediakan biak fisik maupun kondisisosial emosional
sehingga terasa benar oleh siswa rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar.

Adapun langkah-langkah pencegahan preventif, yaitu dapat dilakukandengancara berikut:


1)Peningkatan kesadaran diri sebagaiguru.

2)Peningkatan kesadaran peserta didik.

3)Sikap polos dan tulus dari guru.

4)Mengenal alternatif pengelolaan.

5)Menciptakan kontrak sosial.

b.Usaha yang bersifat penyembuhan (kuratif).

John Permana (200:61) mengemukakan langkah-langkah penyembuhan sebagai berikut:

1)Mengidentifikasi masalah.

2)Manganalisis masalah.

3)Manilai alternatif-alternatif pemecahan.

4)Mendapatkan umpan balik.

B.Pengelolaan Guru

6
Dalam pengelolaan guru, ada semacam kode etik yang harus dilakukan, sebagaimanayang
telah diutarakan oleh Jawad Ridla mengenai beberapaprinsip dasar kode etik ini, antara lain:

1.Kaharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya.

2.Bersikap kasih sayang terhadap siswa.

3.Menghindarkan diri dari ketamakan.

4.Bersikap toleran dan pemaaf.

5.Menghargai kebenaran.

6.Keadilan dan keinsyafan.

7.Rendah hati.

8.Ilmu merupakan wujud untuk pengabdian kepada orang lain.

Dalam pengelolaan guru sudah tersusun standar kompetensi gurusebagai tolak ukur, yakni
yang terdiri dari tiga komponen, antara lain:

1.Komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran.

2.Komponen kompetensi pengembangan kompetensi.

3.Komponen kompetensi penguasaan akademik.

C.Pengelolaan Pembelajaran

1.Prinsip-prinsip Pembelajaran

Melalui salah satu hadits yang telah diterangkan oleh Rasulullah, ada beberapa prinsip yang
dapat dijadikan patokan untukmenanamkan rasa keimanan dan akhlak terhadap anak, antara
lain:

a.Motivasi.

b.Penyampaian terfokuskan.

c.Pembaicaraannya tidak terlalu cepat.

d.Repitisi atau pengulangan materi.

7
e.Analogi langsung atau perumpamaan.

f.Mamperhatikan keragaman anak.

g.Memperhatikan tiga tujuan moral baik kognitif, emosional dan kinetik.

h.Memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

i.Menumbuhkan kreatifitas anak.

j.Berbaur dengan anak.

k.Aplikasi.

l.Do’a.

m.Teladan.

2.Prosedur Pembelajaran

a.Pendekatan

Menurut Tolkhah (2004) ada beberapa pendekatan yang perlu mendapat kajian lebih lanjut
berkaitan dengan pembelajaran agama Islam, antara lain:

1)Pendekatan psikologis.

2)Pendekatan sosio-kultural.

Sedangkan Depag (2004) menyajikan konsep pendekatan terpadu dalam pembelajaran agama
Islam, antara lain:

1)Keimanan.

2)Pengalaman.

3)Pembiasaan.

4)Rasional.

5)Emosional.

6)Fungsional.

8
7)Keteladanan.

b.Metode

Metodologi pendidikan agama Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang
bagaiman cara-cara yang dapat ditempuh atas dipergunakan dalam menyampaikan materi
pendidikan agamaIslam kepada objeknyadengan berdasarkan Al-Qur’an dan al-Sunnah.Ada
beberapametode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, antara lain:

1)Metode ceramah.

2)Metode tanya jawab.

3)Metode tulisan.

4)Metode diskusi.

5)Metode pemecahan masalah (problem solving).

6)Metode kisah.

7)Metode perumpamaan.

8)Metode pemahaman dan penalaran (al-ma’rifah wa al-nazhariyah).

9)Metode perintah berbuat baik dan saling menasehati.

10)Metode suri teladan.

11)Metode hikmah dan mau’izah hasanah.

12)Metode peringatan dan pemberian motivasi.

13)Metode praktik.

14)Metode pemberian ampun dan bimbingan.

15)Metode kerja sama.

16)Metode tadrij (pentahapan).

c.Teknik, ada beberapa teknik pembelajaran baik yang berorientasi pada kognitif,
psikomotorik dan afektif (nilai).

9
1)Teknik pembelajaran berorientasi pada kognitif.Ada beberapa macam dalam teknik ini,
antara lain:
a)Teknik mnmonic, yaitu dengan menghafal bagian-bagian awal.
b)Teknik perumpamaan dalam bercerita ketika menghadal. Dll
2)Teknik pembelajaran berorientasi pada psikomotorik.Ada beberapa macam dalam teknik
ini, antara lain:a) Berlatih dan mempraktekkan (drill and practice).

3)Teknik pembelajaran berorientasi pada afektif (nilai sikap).Ada beberapa macam dalam
teknik ini, antara lain:
a)Teknik indoktrinasi.
b)Teknik model reasioning.
c)Teknik meramalkan konsekuensi.
d)Teknik klarifikasi.
e)Teknik internalisasi.
D.Pengelolaan Lingkungan Kelas
Dalam mewujudkan penglolaan lingkungan kelas yang baik, terdapat beberapa hal
yangmempengaruhinya, antara lain:Kondisi fisik, yang meliputi;ruang tempat pembelajaran,
pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengeluaran cahaya, serta pengaturan penyimpanan
barang.

E.Pengembangan Sumber dan Bahan Ajar.


1. Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu baik tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan
orang yang mengandung informasiyang dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik
untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Hal itu dapat berupa kategori seperti;
tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, buku serta peristiwa dan fakta yang
sedang terjadi.Agar sumber belajar menjadi lebih bermakna, maka haru diberlakukan
pengembangan yang terorganisasi. Menurut Cece Wijaya (1992:36) ada enam jenis fungsi
dalam pengembangan sumber belajar, antara lain:
a.Fungsi riset dan teori.
b.Fungsi desain.
c.Fungsi produksi dan penempatan.
d.Fungsi evaluasi dan seleksi.
e.Fungsi organisasi dan pelayanan.

10
2. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik berbentuk tulisan
maupun tidak. Adapun jenis-jenis bahan ajar, antara lain: a.Bahan cetak. b.Bahan ajar dengar
(audio). c.Bahan ajar audio visual. d.Bahan ajar interaktif.

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Isi Buku

Buku Utama Buku Pembanding


Dalam buku ini, penulis menjelaskan Dalam buku ini, materi yang dijelaskan oleh
materi dengan mutakhir, yang sama halnya penulis, sangat mutakhir. Karena materi yang
dengan buku Pengembangan Bahan Ajar dijelaskan dalam buku yang membahas
yang membahas mengenai konsep bahan mengenai Pengelolaan Pembelajaran Dan
ajar maupun prosedur dan dormat bahan Pengembangan Bahan Ajar. Dengan
ajar. Dan dalam buku ini, juga disertai pembahasan yang mudah dipahami serta
dengan gambar dan diagram yang langsung dapat diterapkan oleh pembaca
memudahkan pembaca memahami materi. terutama Mahasiswa sebagai dasar
Di dalam buku juga sudah terangkum, pembelajaran mengenai bagaimana
sehingga kita tidak bosan dalam membaca pengelolaan siswa, pengelolaan guru, dan
buku yang terlalu banyak teks. pengelolaan pembelajaran, sehingga sudah
memiliki gambaran saat membuat bahan ajar.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bahasa yang digunakan merupakan bahasa
yang baku dan mudah dipahami oleh baku dan baik, namun ada beberapa bahasa
pembacanya. yang membuat pembaca sedikit bingung
dalam memahami bahasa tersebut.
Pembahasan pada buku tersebut sangat Materi yang disampaikan sudah lengkap
terstruktur sehingga pembaca dapat dengan sehingga bisa dijadikan sebagai pedoman saat
mudah untuk memahami isi buku melakukan proses pembelajaran.

12
B. Kelemahan Isi Buku

Buku Utama Buku Pembanding


pada buku tersebut materi yang dibahas Buku menggunakan bahasa kurang
kurang lengkap, karena hanya membahas sederhana sehinga sedikit menyulitkan
tentang dasar-dasar dalam pembuatan bahan pembaca dalam memahami isi dari buku
ajar, yang seharusnya dijabarkan secara tersebut
detail.
Warna cover buku yang terlalu gelap Pembahasan yang bertele-tele dan ada
membuat buku kurang menarik. pengulangan pembahasan dalam buku
tersebut

13
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dilihat dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kedua buku ini, dapat
disimpulkan bahwa buku pembanding lebih baik dan lengkap, yang dilihat dari materi yang
disajikan. Namun, buku utama lebih terstruktur dan terangkum sehingga dapat dengan mudah
di mengerti oleh pembaca, serta kedua buku yang dijelaskan oleh penulis adalah buku yang
bagus. Keduanya saling melengkapi materi mengenai Pengembangan Bahan ajar yang sangat
membantu para pendidik dan calon pendidik, melalui prosedur-prosedur pembelajaran yang
disampaikan dalam buku.

B. Saran

Pada buku utama menurut saya sudah cukup baik, namun lebih baik lagi jika penggunaan
bahasa dalam buku lebih disederhanakan lagi agar para pembaca lebih mudah untuk mengerti
dan pada buku pembanding juga sudah baik, hanya saja ada beberapa materi yang tidak
dibahas dalam buku yang ada pada buku utama.

14
DAFTAR PUSTAKA
Muhidin, Aeng dan Al Faruq, Ubaid. 2018. Pengembangan Bahan Ajar. Pamulang:
UMPAM PRESS
Majid, Abdul. 2016. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

15

Anda mungkin juga menyukai