NPM : 200110239003 KELOMPOK : E39 MATA KULIAH : MODUL NUSANTARA
1.Pembelajaran di Museum Geologi “Architectural Grandeur and Earth's Secrets: Unveiling
History at Gedung Sate-Museum Geologi” Gedung Museum Geologi ini dibangun pada 1928 dan diresmikan dengan nama "Geologische Museum" pada 16 Mei 1929 bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik yang ke IV. Pembangunan dikerjakan selama 11 bulan dengan 300 pekerja dan menghabiskan dana 400.000 Gulden dibangun dengan arsitektur bergaya Art Deco berdasarkan rancangan arsitektur karya seorang arsitek Belanda, Ir. H. Menalda van Schouwenburg. Di museum geologi ini banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan mulai dari peninggalan fosil-fosil vertebrata (gajah blora, tyrannosaurus rex), disana juga terdapat berbagai macam bebatuan alam, dan juga mineral, tembaga, nikel. Di museum ini terdapat peninggalan minyak bumi tertua di Indonesia, tambang batu bara tertua di Indonesia. Di museum ini juga terdapat berbagai sejarah tentang terjadinya peristiwa-peristiwa alam mulai dari terbentuknya Indonesia, bagaimana terjadinya proses gempa bumi dan banyak hal lainnya. Pada saat berada di museum geologi ini saya merasakan suatu hal yang menakjubkan dimana saya berpikir bahwa ternyata Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat-sangat melimpah dan sangat indah sekali. Dimana peninggalan-peninggalan ini lah menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi negara yang maju, namun sangat disayangkan sekali dimana kondisi negara kita saat sekarang ini belum dapat dikatakan sebagai negara yang maju bahkan dikatakan sebagai negara berkembang saja masih belum bisa, mungkin karena sdm yang ada di Indonesia ini belum bisa mengelola kekayaan sumber daya alam dengan baik dan diperlukan lagi pengembangan skill dan integritas bagi sumber daya yang ada di Indonesia ini untuk terus berkembang. Pembelajaran yang dapat saya ambil dari kunjungan ke museum geologi ini ialah seberapa banyak apapun kekayaan alam yang ada di Indonesia ini tidak akan bisa termanfaatkan dengan baik jika kualitas dari sdm di Indonesia itu sendiri tidak memiliki skill dan integritas untuk mengelolanya, dan pada akhirnya sumber daya alam tersebut akan habis begitu saja bahkan ada yang sampai dikuasai oleh pihak negara asing seperti yang terjadi terhadap sumber daya alam yang ada di Papua yakni di PT. Freeport. Penerapan yang dapat saya lakukan kedepannya yakni kita sebagai anak muda harus memiliki skill dan mampu mengembangkannya didalam berbagai bidang sehingga sumber daya yang ada di Indonesia tercinta ini dapat dikelola dengan baik serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan berkembang. Dokumentasi :
2.Pembelajaran di Saung Angklung Udjo “Hythms of Sundanese Culture: A Cultural
Immersion at Saung Udjo” Saung angklung udjo didirikan pada tahun 1966 oleh mang Udjo bersama istri nya Uum Sumiati. Saung Angklung Udjo merupakan salah satu warisan kebudayaan sunda yang mana disini menampilkan berbagai macam kesenian, mulai dari wayang golek, tari topeng, dan juga alat musik angklung itu sendiri dengan berbagai kreasi-kreasi yang diciptakan oleh Saung Angklung Udjo. Penampilan wayang golek di saung angklung udjo di kreasikan dengan sangat bagus dan menarik bagi para penonton pertunjukan, yang seharusnya penampilan wayang tersebut bisa dalam waktu 1 hari, di saung angklung udjo sendiri itu hanya 10-15 menit. Dan juga permainan alat musik angklung yang bisa dimainkan dan menciptakan alunan nada yang dinyanyikan dengan berbagai macam lagu-lagu daerah yang ada dari sabang sampai merauke. Perasaan saya ketika berada di Saung Angklung Udjo sangat merasa terhibur dan juga ada sedikit perasaan haru karna begitu kayanya Indonesia akan budaya, yang mana kita tidak dapatkan di negara-negara lain. Pembelajaran yang dapat saya ambil ketika menonton pertunjukan di saung angklung itu sendiri ialah dengan alat musik yang terbuat dari bambu itu sudah dapat menghasilkan nada yang begitu indahnya serta berbagai macam karya-karya seni yang sangat luar biasa dan angklung sendiri sudah di akui oleh dunia. Penerapan kedepannya dimana saya dapat mengexplore dan mengajak anak-anak muda yang ada didaerah saya yakni dikota padang untuk menghidupkan kembali budaya budaya yang ada, yang mana nilai budaya serta kesenian yang ada disana contohnya seperti randai, silat, dan berbagai alat musik sudah tidak sering lagi dilihat atau dipertunjukkan, melainkan hanya didalam acara-acara tertentu saja. Dokumentasi :