Gangguan Belajar
Gangguan Belajar
Disusun Oleh :
Maisyaroh Attyah Ramadani (22011599)
Tiara Wandini (22011606)
Ahmad Rizky Syaifullah (22011604)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Azizah Batubara, M.Si selaku dosen mata
kuliah Psikologi Abnormal dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, pastinya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Kami selaku penyusun sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sebagai masukan bagi penyusun. Akhir kata penyusun berharap
makalah ini dapat bermanfaat. Atas segala perhatiannya penulis mengucapkan banyak
terima kasih.
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Gangguan Belajar........................................................................................................... 3
a. Disleksia............................................................................................................... 3
b. Disgrafia.............................................................................................................. 5
c. Diskalkulia........................................................................................................... 7
B. Retardasi Mental............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan belajar merupakan suatu kondisi siswa dalam menerima pelajaran
yang akan menimbulkan hambatan dalam suatu proses belajar seseorang. Dimana
dengan adanya hambatan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kegagalan
atau kurang berhasil dalam mencapai tujuannya dalam belajar. Kesulitan belajar ini
akan membuat suatu keadaan yang menyebabkan siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya. Beberapa contoh dari gangguan belajar ini adalah Disleksia,
Disgrafia dan Diskalkulia.
Sedangkan, Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur
hidup, diperkirakan lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan
ini. Oleh karena itu retardasi mental merupakan masalah di bidang kesehatan
masyarakat, kesejahteraan sosial dan pendidikan baik pada anak yang mengalami
retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat. Retardasi mental
merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak sedangkan
peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas
pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gangguan Belajar ?
2. Apa dan bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Disleksia ?
3. Apa dan bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Disgrafia ?
4. Apa dan bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Diskalkulia ?
5. Apa yang dimaksud dengan Retardasi Mental ?
C. Tujuan
1. Agar memahami maksud dari Gangguan Belajar
2. Agar mengerti bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Disleksia
3. Agar mengerti bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Disgrafia
4. Agar mengerti bagaimana penyebab, gejala serta penanganan dari Diskalkulia
5. Agar memahami maksud dari Retardasi Mental.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gangguan Belajar
Anak kesulitan belajar yaitu masalah belajar primer yang disebabkan karena adanya
deficit atau kekurangan fungsi dalam satu atau lebih area inteligensi. Penyebabnya
gangguan neurologis dan genetik. Istilah kesulitan belajar hanya dikenakan pada anak-anak
yang mempunyai inteligensia normal hingga tinggi. Gangguan ini merupakan gangguan
yang kasat mata, berupa kesalahan dalam hal membaca (disleksia), menulis (disgrafia), dan
berhitung (diskalkulia). Kesalahan yang terjadi akan selalu dalam kesalahan sama secara
terus menerus, dan dibawa seumur hidup.
Gangguan belajar menunjuk pada sekolompok kesulitan yang dimanifestasikan di-
dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan
mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar atau kemampuan dalam
bidang studi matematika. Gangguan tersebut intrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya
disfungsi system saraf pusat.
a. Disleksia
baca adalah kegiatan mendengar agar mendapat arti dari sebuah tulisan. Kegiatan
tersebut terdiri dari beberapa langkah, yaitu langkahmemberikan makna pada kata-kata, dan
biasanya disebut dengan teknik membaca, juga langkah-langkah dalam memahaminya.
Teknik membaca yaitu langkah-langkah dalam memahami antara mengeja dan melafalkan
huruf atau sejenisnya.
Sulit mengeja dan melafalkan huruf yaitu Disleksia, sedangkan hilangnya
kesanggupan dalam mengeja dan melafalkan kata-kata tertulis atau tercetak adalah Aleksia.
Terdapat beberapa materi dalam mengeja dan melafalkan huruf seperti mengeja dan
melafalkan huruf dasar, menyebutkan juga memahami dari tulisan atau kata. Ada dua tipe
disleksia diantaranya adalah masalah dalam mendengarkan bunyi pelafalan huruf dan
masalah dalam menyebutkan huruf.
Peserta didik yang mendapat masalah dalam mengeja atau melafalkan huruf,
mendapat masalah ketika menjelaskan dan mengetahui susunan kalimat (contohnya kata
dan bunyi yang semestinya gak disebutkan, kata sambung, kata ganti danl awan kata) juga
mengerti (seperti, mengerti kejadian-kejadian awal, pendapat, pertama, runtut kejadian, dan
inti dari sebuah tulisan). Orang-orang selalu merasakan masalah lain misalnya selalu tidak
ingat tentang tulisan yang dilafalkannya.
b. Disgrafia
Gangguan belajar yang banyak terjadi di sekolah salah satunya adalah gangguan belajar
menulis (disgrafia). Santrock (dalam Sa’adati, 2015) mendefinisikan disgrafia sebagai
gangguan belajar yang ditandai dengan adanya kesulitan dalam mengungkapkan pemikiran
dalam susunan tulisan. Di sekolah, anak-anak disgrafia sering dianggap sebagai anak yang
bodoh, anak yang malas belajar, anak yang nakal oleh guru. Pada kenyataannya, anak-anak
disgrafia juga ingin dapat mengekpsresikan dan mentransfer pikiran dan perasaannya ke
dalam bentuk tulisan dengan baik seperti anak-anak normal lain.
Anak-anak disgrafia ini mengalami hambatan dalam mengungkapkannya ke dalam
bentuk tulisan. Dengan demikian, seharusnya guru sadar bahwa anak-anak penderita
disgrafia bukanlah anak yang tingkat intelegensi rendah, bukan anak malas, atau bukan
anak yang tidak mau belajar. Guru harus yakin bahwa anak-anak disgrafia bisa dibantu
dalam hal menulis asalkan guru memiliki pengetahuan yang cukup tentang strategi
pembelajaran menulis bagi anak-anak disgrafia ini.
Penyebab-penyebab dari peserta didik yang mengalami masalah dalam Disgrafia
yaitu terdiri dari :
Selain faktor keturunan (yang tentu saja telah dibawa di dalam DNA seseorang),
disgrafia juga disebabkan oleh beberapa hal lain. Yaitu:
1. Cedera pada otak. Dapat disebabkan oleh kecelakaan, benturan keras, atau tumor.
Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dewasa.
2. Kondisi kesehatan mental anak. Anak yang mengalami ADHD, ADD, autisme, atau
disleksia dapat mengalami disgrafia juga.
c. Diskalkulia
Salah satu bentuk kesulitan belajar siswa yang berkaitan dengan akademik adalah
kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan belajar matematika ini merupakan
kesulitan belajar yang paling banyak ditemukan pada siswa sekolah dasar. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Kenedi, Helsa, Ariani, Zainil, & Hendri, 2019)
membuktikan bahwa kemampuan koneksi matematika pada siswa sekolah dasar dalam
menyelesaikan permasalahan matematika masih rendah.
Kesulitan anak dalam belajar matematika sering disebut sebagai diskalkulia. Siswa
yang mengalami diskalkulia merupakan representasi dari lemahnya penggunaan strategi
pemecahan masalah siswa yang belum matang atau tidak efisien, sehingga siswa
dengan gangguan diskalkulia tidak dapat belajar aritmetika dengan baik, sehingga
memorinya tidak dapat mengingat dengan lancar.
Penyebab dan gejala biologis atau sering disebut retardasi mental tipe
klinismempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Pada umumnya merupakan retardasi mental sedang sampai sangat berat
• Tampak sejak lahir atau usia dini
• Secara fisik tampak berkelainan/aneh
• Mempunyai latar belakang biomedis baik pranatal, perinatal maupun postnatal
• Tidak berhubungan dengan kelas sosial.
Penyebab dan gejala psikososial atau sering disebut tipe sosiokultural mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
• Biasanya merupakan retardasi mental ringan
• Diketahui pada usia sekolah
• Tidak terdapat kelainan fisis maupun laboratorium
• Mempunyai latar belakang kekurangan stimulasi mental (asah)
A. Kesimpulan
Gangguan belajar merupakan salah satu kondisi siswa dalam menerima
pelajaran yang akan menimbulkan hambatan dalam suatu proses belajar seseorang.
Dimana dengan adanya hambatan ini dapat menyebabkan seseorang mengalami
kegagalan atau kurang berhasil dalam mencapai tujuannya dalam belajar.
Sedangkan, Retardasi mental merupakan kelainan mental seumur hidup,
diperkirakan lebih dari 120 juta orang diseluruh dunia menderita kelainan ini.
Retardasi merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak
sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses
utama,hakiki,dan khas pada anak serta merupakan sesuatu terpenting anak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA