Anda di halaman 1dari 3

IMUNISASI MENINGITIS BAGI

CALON JAMA’AH HAJI


No. 440/1897/wnd1/
:
Dokumen 2023
SOP No. Revisi : Ke 1
Tgl Terbit : 12 Januari 2023
Halaman : 1/1
Tanda tangan :
UPTD Puskesmas dr. Suci Nur Hidayati,MPH
Wanadadi 1 NIP.198102262009042005
…………………………….

1. Pengertian Imunisasi meningitis calon jemaah haji adalah pemberian vaksin


yang disuntikkan kepada calon jemaah haji,dengan tujuan
mencegah penularan meningitis meningokokus (radang otak)
antar jemaah.
Komposisi vaksin dan kemasan: vaksin mencetak ACW135Y
preparat polisacharida murni yang diambil dari bahan Neisseria
meningitis group
ACW135Y.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk memberikan pelayanan
imunisasi meningitis calon jemaah haji yang tepat dan aman
3. Kebijakan 1. Undang undang nomor 8 tahun 2019 tentang
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
2. Permenkes no 15 tahun 2016 tentang istitha’ah kesehatan
haji
3. Permenkes no 62 tahun 2016 tentang peneyelenggaraan
kesehatan haji dan umrah
4. Referensi -
1. Prosedur/ A. Petugas mempersiapkan alat dan bahan:
Langkah-
a. Termos/vaksin carrier
langkah
b. Cool pack/kotak dingin cair

c. Vaksin dan pelarut

d. Spuit injeksi 3 cc

e. Spuit injeksi 1 cc

f.Kapas dengan air hangat dan wadah

g. Safety box/kotak pengaman

h. Bengkok
B. Petugas mempersiapkan pasien :

a. Memastikan calon jemaah haji tidak termasuk


kontraindikasi pemberian imunisasi meningitis, meliputi:
 Wanita hamil
 Panas tinggi
 Orang yang peka atau alergi terhadap phenol

b. Identitas pasien.

c. Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan


dilakukan dengan pengisian lembar persetujuan
tindakan medis (informed concernt).

d. Mempersilakan pasien untuk posisi duduk yang nyaman.


C. Langkah-langkah kegiatan:

1. Petugas mengambil cairan pelarut, seluruh cairan pelarut


disedot ke dalam semprit
2. Petugas memasukkan cairan pelarut kedalam botol vaksin.
3. Petugas mengkocok perlahan-lahan tidak terbentuk
gelembung sampai vaksin larut semua.
4. Petugas mengambil 0,5 cc vaksin yang telah dilarutkan.
5. Petugas membersihkan lengan kiri bagian atas calon
jemaah haji dengan kapas steril dengan air hangat, tunggu
hingga kering.
6. Petugas melakukan suntikan secara subkutan dalam di
lengan kiri atas pertengahan m. Deltoideus, dengan
memegang lengan seperti mencubit dengan menggunakan
ibu jari dan jari tengah.
7. Petugas menyuntikkan jarum suntik dengan sudut 45
derajat terhadap permukaan kulit.
8. Petugas melakukan aspirasi sebelumnya untuk memastikan
jarum tidak menembus pembuluh darah.
9. Petugas menyuntikkan vaksin setelah memastikan jarum
tidak menembus pembuluh darah.
10.Setelah vaksin masuk, petugas mengeluarkan jarum.
11.Petugas melakukan penekanan dengan kapas pada bekas
suntikan.
12.Petugas langsung memasukan spuit bekas ke dalam safety
box tanpa menutup tutup jarum kembali (recapping).
13.Petugas menganjurkan calon jemaah haji menunggu 30
menit setelah imunisasi untuk memonitor kemungkinan
terjadi KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi).
14.Petugas menjelaskan kemungkinan terjadinya KIPI yang
hampir tidak ada, kadang-kadang bisa timbul bercak
kemerahan (skin rash) yang bisa diatasi dengan diberi
kompres air hangat.
15.Jika terjadi syok anafilaksis, petugas memberikan suntikan
Adrenalin 1:1000 dengan dosis 0,2 – 0,3 cc secara intra
muscular (IM).
16.Petugas menempelkan 2 sticker vaksin dari 2 vial (MenA
dan MenX) di International Certificate of Vaccination (ICV)

17.Petugas mengisi surat keterangan vaksinasi di print Surat


Vaksin:

a. Kolom 1 : nama vaksin & dosis

b. Kolom 2 : tanggal pemberian vaksin

c. Kolom 3 : tanda tangan dokter penanggung jawab

d. Kolom 4 : stempel Pabrikan dan 2 No. Batch


Vaksin (MenA & MenX)
e. Kolom 5 : tanggal ,bulan dan tahun daya lindung
vaksin
f. Kolom 6 : stempel Puskesmas
2. Diagram
Alir
3. Unit Terkait a. Pendaftaran
b. Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum
c. Ruang Imunisasi
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
4. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai