Tanda Tangan :
Ditetapkan Oleh : dr.Agus Budianto
Kepala Puskesmas Wanadadi 1 NIP. 19770820 200801 1 010
...................................
A. PENDAHULUAN
Upaya kesehatan masyarakat pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung merupakan masalah bagi daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan
sarana kesehatan yang rendah. Berbagai penyakit menular langsung dapat ditularkan
melalui udara, air, darah dan seksual. Pada penyakit yang dapat ditularkan melalui seksual
seperti HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis B menempati prioritas yang penting dengan indikator
sasaran : presentase angka kasus HIV yang diobati sebesar 55%, presentase
kabupaten/kota yang melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B pada kelompok
beresiko sebesar 80%, dan tidak ada sifilis kongenital.
B. LATAR BELAKANG
Sejak pertama kali ditemukan (1987) sampai dengan pertengahan tahun 2016, dari
217.637 orang HIV/AIDS, 69.954 orang yang masih minum ARV (32,14%), sedangkan dari
16.724 ibu hamil yang diperiksa sifilis pada bulan april-juni 2016 terdapat 2.705 kasus sifilis
pada ibu hamil (16,17%) dan yang diterapi sebanyak 837 (30,94%), sedangkan hepatitis
yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah hepatitis B sebesar 21,8%. Dengan
makin meningkatnya kepedulian program, terus mengalami peningkatan walaupun masih
banyak kendala upaya pengendalian yang strategis dan progresif. Kasus tersebut tersebar
di seluruh provinsi dan dilaporkan pada hamper semua kabupaten kota di Indonesia.
Diketahui bahwa infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada bayi lebih dari 90% berasal dari
ibunya dan mengancam kelangsungan hidup, sehingga meningkatkan angka kesakitan dan
kematian bayi, anak dan balita.
Diperlukan pencegahan dan pengendalian HIV, Sifilis dan Hepatitis B dengan
priorotas memutuskan rantai penularan secara comprehensive guna mencapai target 3
zeros yaitu zero new infection (menurunnya jumlah kasus baru serendah mungkin), zero
death (menurunnya angka kematian), zero stigma and discrimination (menurnnya tingkat
diskriminasi serendah mungkin), dan peningkatan kualitas hidup.
Untuk itu, penting bagi pengelola program dan petugas kesehatan untuk memahami
secara benar tentang Kebijakan Nasional Triple Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis B di
Indonesia.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebelum dan sesudah dilakukan pemeriksaan Triple Eliminasi, klien bisa memahami
tujuan dari dilakukannya pemeriksaan dan bisa mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
2. Tujuan Khusus
a. Klien mendapat pelayanan konseling di ruangan/tempat yang nyaman dan aman
b. Klien mendapat pelayanan konseling pre-test dan post-test yang terjaga
kerahasiaan
c. Klien mendapat pelayanan konseling pre-tes dan post-test sesuai standar
Tanda Tangan :
Ditetapkan Oleh : dr.Agus Budianto
Kepala Puskesmas Wanadadi 1 NIP. 19770820 200801 1 010
...................................
2. Lintas Program
KIA dan Kespro.
2. Teknologi
Tidak ada
H. SASARAN
Semua Ibu hamil yang memeriksakan diri di Puskesmas Wanadadi 1 dan Pasien Rawat
Inap dengan indikasi tertentu.
I. JADWAL PELAKSANAAN
Senin - Jumat : 08.00 s/d 14.30 WIB untuk Rawat Jalan
Senin - Sabtu : 08.00 s/d 14.30 WIB untuk IGD dan Rawat Inap
J. SUMBER BIAYA
Tidak ada
Tanda Tangan :
Ditetapkan Oleh : dr.Agus Budianto
Kepala Puskesmas Wanadadi 1 NIP. 19770820 200801 1 010
...................................
............................ ..............