Anda di halaman 1dari 4

KESELAMATAN PASIEN

No. Kode :
Terbitan : 01
PANDUAN No. Revisi : 00
Tgl. Mulai : UPT. PUSKESMAS LINGGANG BIGUNG
Berlaku
Halaman :1/6
PEMERINTAH
KAB. KUTAI
BARAT

Ditetapkan Oleh : Kepala Tanda Tangan : FELISITAS SYAHRIZAT, SST. M.Si


UPT. Puskesmas Linggang Bigung NIP. 19770923200312 2 003
...................................

BAB I
DEFINISI

1. Keselamatan Pasien

Keselamatan pasien (patient safety) puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapatdicegah
pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian
Potensial Cedera (KPC), Kejadian Tidak Cedera (KTC).

2. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD)

KTD adalah insiden yang mengakibatkan insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien yang
terjadinya bukan karena kondisi pasien tetapi karena penanganan klinis (clinical management).

3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)

KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. KNC terjadi jika hampir saja
dilakukan kesalahan dalam penanganan klinis tetapi kesalahan tersebut tidak jadi dilakukan.

4. Kejadian Potensial Cedera (KPC)

KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden.

5. Kejadian Tidak Cedera (KTC)

KTC Adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbul cedera, seperti: penanganan klinis
yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan cedera.

Pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem
untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
KESELAMATAN PASIEN
No. Kode : C/IX/PAN/1/15/001
Terbitan : 01
PANDUAN No. Revisi : 00
Tgl. Mulai : UPT. PUSKESMAS LINGGANG BIGUNG
Berlaku
Halaman :1/6
PEMERINTAH
KAB. KUTAI
BARAT

Ditetapkan Oleh : Tanda Tangan : FELISITAS SYAHRIZAT, SST. M.Si


NIP. 19770923200312 2 003
...................................

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup keselamatan pasien di Puskesmas Wanadadi 1 adalah:

1. Organisasi
a. Kepala puskesmas membentuk dan menetapkan Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas
b. Tim keselamatan pasien di Puskesmas bertanggungjawab kepada kepala Puskesmas
c. Keanggotaan tim keselamatan pasien di Puskesmas terdiri dari bagian administrasi manajemen
dan unsur dari profesi kesehatan di rumah sakit.
d. Tim Keselamatan pasien Puskesmas Wanadadi 1 bertugas:
1) Mengembangkan program keselamatan pasien di Puskesmas
2) Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien puskesmas
3) Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi, pemantauan
(monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan implementasi program
keselamatan pasien puskesmas
4) Melakukan sosialisasi prosedur keselamatan pasien
5) Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisis insiden serta mengembangkan solusi untuk
pembelajaran
6) Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala puskesmas dalam rangka
pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien di puskesmas
7) Membuat laporan kegiatan kepada kepala puskesmas

2. Standar Keselamatan Pasien di Puskesmas

Puskesmas mengembangkan standar keselamatan pasien. Standar keselamatan Pasien yang diterapkan
di Puskesmas dan penilainnya menggunakan Instrumen Akreditasi puskesmas berdasarkan
Permenkesh nomor 46 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

3. Sasaran Keselamatan Pasien di Puskesmas


Setiap Puskesmas wajib mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien. Sasaran
keselamatan pasien meliputi:
a. Ketepatan Identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien.
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh

4. Penyelenggaraan Keselamatan pasien di Puskesmas


Dalam rangka menerapkan standar keselamatan pasien di Puskesmas, Puskesmas melaksakan tujuh
langkah menuju keselamatan pasien. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien terdiri dari:
a. Membangun kesadaran akan menilai keselamatan pasien
b. Memimpin dan mendukung staf
c. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
KESELAMATAN PASIEN
No. Kode : C/IX/PAN/1/15/001
Terbitan : 01
PANDUAN No. Revisi : 00
Tgl. Mulai : 02-01-2015
Berlaku
Halaman :1/6
PUSKESMAS
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA
WANADADI 1
Ditetapkan Oleh : Kepala Tanda Tangan : dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
Puskesmas Wanadadi 1 NIP. 19711228 200212 2 004
...................................

d. Mengembangkan sistem pelaporan


e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Mencegah cedera melalui implementasi dan keselamatan pasien.

5. Pelaporan Insiden
a. Pelaporan insiden dilakukan di puskesmas dan kepada Tim Keselamatan pasien puskesmas.
b. Pelaporan insiden kepada Tim Mutu Puskesmas dan kepala Puskesmas mencakup KTD,
KPC, KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan rencana tindak lanjut oleh ketua tim
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
c. Pelaporan insiden dimaksudkan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming).
d. Setiap insiden harus dicatat dan dilaporkan kepada koordinator unit untuk dilaporkan
kepada tim mutu klinis dan keselamatan pasien setiap bulan.
e. Tim keselamatan pasien melakukan analisis dan rencana tindak lanjut dari
permasalahan/insiden yang ada
f. Tim Keselamatan pasien puskesmas melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala
puskesmas setiap bulan
g. Kepala Puskesmas memberikan rekomendasi kepada Tim keselamatan pasien untuk
melakukan tindak lanjut
h. Tim mutu klinis dan Keselamatan pasien bersama koordinator unit melakukan tindak
lanjut untuk perbaikan pelayanan.

6. Pembinaan dan Pengawasan


a. Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi dan pemerintah Daerah Kabupaten secara berjenjang
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan keselamatan pasien puskesmas sesuai
tugas dan fungsi masing-masing.
b. Kepala puskesmas secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
tim keselamatan pasien puskesmas.

BAB III
TATA LAKSANA

Tata Laksana Keselamatan pasien secara umum mengikuti siklus plan, do, check,
action.
KESELAMATAN PASIEN
No. Kode : C/IX/PAN/1/15/001
Terbitan : 01
PANDUAN No. Revisi : 00
Tgl. Mulai : 02-01-2015
Berlaku
Halaman :1/6
PUSKESMAS
PEMERINTAH
KAB.
BANJARNEGARA
WANADADI 1
Ditetapkan Oleh : Kepala Tanda Tangan : dr.SULISTIYOWATI,M.Kes
Puskesmas Wanadadi 1 NIP. 19711228 200212 2 004
...................................

1. Plan
Tim keselamatan pasien membuat rencana program keselamatan pasien di puskesmas untuk
setahun sesuai dengan kemampuan sumber daya puskesmas
2. Do
Semua karyawan Puskesmas dari pimpinan sampai staf melaksanakan dan menerapkan standar dan
prosedur keselamatan pasien dalam kegiatan pelayanan.
3. Check
Tim keselamatan pasien melakukan monitoring dan evaluasi penerapan program
keselamatan pasien setiap bulan
4. Action
Tim keselamatan pasien melakukan analisis, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut dari
permasalahan yang ada untuk dilakukan perbaikan .

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi pelaksanaan program keselamatan pasien berada pada koordinator masing-


masing unit dan terlampir.

Anda mungkin juga menyukai