Anda di halaman 1dari 3

Profil Gen Z Hari ini

Narator : Mb Uni

=================

Narasi - Drama teatrikal

Babak pertama durasi 10-12 menit

Prolog

Narator: Ini adalah serangkaian lika-liku kehidupan generasi muda. Saat ini para pemuda sedang
dihadapkan dengan dekadensi moral yang amat sangat besar. Muda-mudi terperangkap dalam lingkaran
setan yang bernama kemaksiatan. Atas nama pergaulan dan kebebasan mereka rela kehilangan jati diri,
dan menghambakan diri kepada kesenangan sesaat. Mereka tak sadar, degradasi kemaksiatan telah
mencabik-cabik generasi milenial maupun gen-z dengan taring liberalisme kapitalisme yang begitu
kejam.

Narator: Perkenalkan, ini teman-temanku.

(Dea masuk) - (durasi 2 menit)

Narator: Bisa dibilang, dia adalah simbol dari gaya hidup Barat. Dia suka gaul bebas(acting merokok
sambal nelpon pacar lalu pulang larut malam), pacaran iya, pulang larut malam iya, dan pro LGBT.
Apa?!!!

Emang masa muda tuh paline enak. Muda bebas sana sini, tua Kaya Raya, mati masuk surge (ketawa
jahat) pura2 telponan. (improvisasi oleh aktor)

Narator: Lalu, aku juga kenal dia. Namanya Atin.

(Atin masuk) - (durasi 2 menit)

Narator: Hobinya nonton konser, maraton ngedrakor sampai pagi, ngehalu punya suami Taehyung, dan
satu tongkrongan sama Dea.

Masih telponan dan gk sengaja ketemu atin di tempat konser.

Ketemu lagi kita OMG. Gimana2 kemaren sdh nonton suami manggung gk? Pamerin abs gk
(improvisasi oleh aktor)

Narator: Well, siapa yang nggak kenal Uly?

(Uly masuk) - (durasi 2 menit)


Narator: Ratu di sekolah, sosialita paling hits di kalangan remaja. Hobi checkout di e-commerce, beauty
addict, fashionable, dan suka tongkrongan yang Instagram able.

... (improvisasi oleh aktor)

Narator: Selain Dea, Atin dan Uly, aku juga kenal Nabila, dia teman sekelasku.

(Nabila masuk) - (durasi 2 menit)

Narator: Dia nggak punya semangat hidup. Anak ansos yang suka menyendiri, dalihnya introver. Hobi
bolos sekolah, suka mageran, kaum rebahan. Suka scroll sosmed sampai nggak nyadar udah ninggalin
sholat.

... (improvisasi oleh aktor)

Narator: Kalau Nabila begitu, beda lagi sama Liana. Bagai bumi dan langit, Liana tuh kebalikannya Nabila.

(Liana masuk) - (durasi 2 menit)

Narator: Si paling studyholic. Si ambisius rangking satu yang individualis, apatis sama orang lain, apolitis
sama lingkungan masyarakat, dan nggak punya empati sama orang yang lagi kesusahan.

... (improvisasi oleh aktor)

(Salwa dan Kamel masuk) - (durasi 2 menit)

Salwa / Kamel: Hai, kenalin, ini aku dan sahabatku. Kita berdua udah sahabatan sejak ikut kajian Islam.
Kita suka ngumpul bareng, ngobrolin masalah umat, dan lingkungan di sekitar kita. Kita suka sedih kalau
ada teman kita yang belum kenal Islam.

... (improvisasi oleh aktor)

Babak kedua durasi 4-5 menit

(Dea sedih habis diputusin pacarnya)

(Salwa datangin Dea buat nyemangatin dan ngajak ikut ke majelis taklim)

... (improvisasi durasi 1 menit)

(Atin sedih karena ternyata idolanya punya pacar sesama K-Pop Star)

(Kamel datangin Atin buat nyemangatin dan ngajak ikut ke majelis taklim)

... (improvisasi durasi 1 menit)

(Uly kena tipu dan marah-marah karena tas brandednya ternyata bodong alias KW)
(Salwa datangin Uly dan ngasih tau kalau harta yang paling berharga adalah IMAN ISLAM)

... (improvisasi durasi 1 menit)

(Kamel ngambil bantal Nabila, dan ngasih Al-Qur'an buat dibaca daripada scroll HP terus)

(Salwa pinjam tropi Liana, dan tukeran ngasih Al-Qur'an buat dibaca agar pengetahuannya tentang Islam
lebih mendalam dan cemerlang)

... (improvisasi durasi 1 menit)

Babak ketiga durasi 4-5 menit

(Dea, Atin, Uly menghampiri Kamel dan Salwa yang masih bareng Nabila dan Liana)

(Dea, Atin, Uly, Nabila, Liana, Salwa dan Kamel akhirnya bersahabat dan mengkaji Islam bersama)

... (improvisasi durasi 2 menit)

Epilog (seluruh aktor berkumpul di tengah) - (durasi 2 menit)

Narator: Sekarang aku sadar bahwa Surga-Nya itu luas. Masih sangat luas untuk kita tempati bersama-
sama. Aku nggak bisa masuk Surga-Nya kalau nggak ngajakin teman-temanku. Dan teman-temanku pun
tidak akan kenal dengan Islam kalau nggak dari sekarang dikenalin.

Bersama-sama meneriakkan: GAUL SYAR'I, SO PASTI.

Anda mungkin juga menyukai