Modul 7 Mikro
Modul 7 Mikro
1 Tujuan Praktikum
Sensor tegangan adalah kompoen elektronik yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik. Sensor tegangan merupakan komponen yang digunakan untuk mengkonversi
besaran tegangan pada listrik menjadi besaran analog dengan memperkecil nilainya
menjadi tegangan referensi sehingga dapat dibaca pada rangkaian elektronik (Rahman,
2013).
Sensor tegangan terbagi menjadi beberapa jenis 。 yaitu sensor tegangan DC, sensor
tegangan AC dan sensor tegangan isolasi. Sensor tegangan DC merupakan sensor yang
digunakan untuk mengukur tegangan listrik arus searah (DC). Contoh sensor ini adalah
sensor tegangan DC berbasis Hall efect. Sensor tegangan dapat dilihat pada gambar 7.1
dibawah ini.
Prinsip kerja sensor tegangan DC (Dirrect Current) serupa dengan prinsip kerja sensor
tegangan pada umumnya, yaitu dengan mengukur beda potensial atau tegangan listrik
yang ada di antara dua titik. Akan tetapi, sensor tegangan DC dirancang khusus untuk
mengukur tegangan listrik DC yang bersifat tetap dan tidak berubah-ubah dengan arah
atau frekuensi tertentu seperti pada tegangan AC.
Sensor tegangan DC umumnya menggunakan teknologi resistansi atau hall effect untuk
mengukur tegangan. Dalam teknologi resistansi 、 sensor tegangan DC menggunakan
rangkaian resistensi yang berubah nilai nilainya sesuai dengan tegangan input yang
diterima. Ketika tegangan diterapkan pada rangkaian, arus listrik akan mengalir
melaluisistor dan menghasilkan tegangan output yang sesuai dengan tegangan input.
Setelah tegangan input diubah menjadi tegangan output oleh sensor tegangan DC, sinyal
tersebut dikirimkan ke sistem pengukuran atau pengontrol untuk diolah lebih lanjut.
Output yang dihasilkan oleh sensor tegangan DC dapat berupa tegangan DC yang
berkisar antara beberapa millivolt hingga beberapa volt tergantung pada jenis sensor
tegangan dan keperluan aplikasi.
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah jenis display atau tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai medium untuk menampilkan informasi. LCD banyak
digunakan dalam perangkat elektronik seperti telepon genggam, televisi, kalkulator, dan
komputer. LCD berfungsi untuk menampilkan nilai hasil sensor, menampilkan teks,
atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. Sumber cahaya di dalam sebuah
perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal
cair. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk
tampilan. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisas1i medan magnetik yang tmbul. Oleh karena itu, hanya beberapa warna
diteruskan sedangkan warna lainnya disaring. LCD membutuhkan driver supaya bisa
dikoneksikan dengan sistem minimum dalam suatu mikrokontroler. Driver tersebut
berisi rangkaian pengaman. pengatur tingkat kecerahan maupun data, serta untuk
mempermudah pemasangan di mikrokontroler (Putri & Hidayatullah, 2016).
Gambar 7. 2 LCD
Catu daya (Power Supply) adalah sebuah perangkat yang memasok listrik energi untuk
satu atau lebih beban listrik. Catu daya menjadi bagian yang penting dalam elektonika
yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau accu. Pada
dasarnya power supply mempunyai konstruksi rangkaian yang hampir sama yaitu terdiri
dari trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Istilah ini paling sering diterapkan ke
perangkat yang mengubah satu bentuk energi listrik yang lain, meskipun juga dapat
merujuk ke perangkat yang mengkonversi bentuk energi lain (misalnya, mekanik,
kimia, solar) menjadi energi listrik. Secara umum prinsiD rangkaian catu daya terdiri
atas komponen utama yaitu : transformator, dioda dan kondensator (Sitohang et al.,
2018).
void setup()
{
lcd.init();
lcd.backlight();
pinMode(sensorPin, INPUT); // set pin sensor tegangan sebagai
input
Serial.begin(9600); // buka komunikasi serial pada 9600 bps
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print ("SENSOR TEGANGAN");
delay(1000);
}
void loop()
{
lcd.clear();
int sensorValue = analogRead(sensorPin); // baca tegangan dari
sensor
float voltage = sensorValue * (5.0 / 230.0);
Gambar 7.5 Hasil Baca Sensor dan Nilai Analog pada Tegangan 1 V
Gambar 7.6 Hasil Baca Sensor dan Nilai Analog pada Tegangan 2 V
Gambar 7.7 Hasil Baca Sensor dan Nilai Analog pada Tegangan 3 V
Gambar 7.8 Hasil Baca Sensor dan Nilai Analog pada Tegangan 4 V
Gambar 7.9 Hasil Baca Sensor dan Nilai Analog pada Tegangan 5 V
2 2V 1.87 V 6.5%
3 3V 2.74 V 8.6%
4 4V 3.72 V 7%
5 5V 4.61 V 7.8%
|Power Supply−Sensor Tegangan|
Error ( % )= × 100
Power Supply
1. Percobaan ke 1
|1−0.93|
Error ( % )= × 100
1
¿7%
2. Percobaan ke 2
|2−1.87|
Error ( % )= ×100
2
¿ 6.5 %
3. Percobaan ke 3
|3−2.74|
Error ( % )= ×100
3
¿ 8.6 %
4. Percobaan ke 4
|4−3.72|
Error ( % )= × 100
4
¿7%
5. Percobaan ke 5
|5−4.61|
Error ( % )= ×100
5
¿ 7.8 %
0.96 V 0.93 V
1.89 V 1.87 V
2.80 V 2.74 V
3.67 V 3.72 V
4.57 V 4.61 V
Berdasarkan hasil pengukuran pada Tabel 7.2, nilai tegangan yang terukur pada sensor
cenderung sedikit lebih rendah dari nilai tegangan sebenarnya mungkin disebabkan oleh
adanya resistansi internal pada sensor dan kabel yang digunakan dalam pengukuran.
Meskipun demikian, sensor yang digunakan menunjukkan akurasi yang cukup baik
dalam mengukur tegangan karena memiliki selisih yang relatif kecil dengan nilai
sebenarnya. Namun, perlu dilakukan kalibrasi ulang pada sensor untuk mendapatkan
hasil pengukuran yang lebih akurat pada kondisi dan setup yang berbeda.
7.10 Pembahasan
Praktikum Mikrokontroler modul “Sensor Tegangan” dilakukan uji coba pada sensor
untuk mengukur tegangan pada power supply. Pengukuran tegangan adalah salah satu
hal yang sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari industri hingga kebutuhan
rumah tangga. Sensor tegangan merupakan salah satu jenis sensor yang digunakan
untuk mengukur tegangan pada suatu rangkaian listrik. Dalam percobaan ini, dilakukan
pengukuran sensor tegangan menggunakan Arduino dan LCD.
Namun, perlu diingat bahwa hasil pengukuran sensor dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti lingkungan sekitar, kualitas sensor, dan keakuratan peralatan pengukuran.
Oleh karena itu, hasil pengukuran sensor perlu divalidasi dengan metode pengukuran
yang lain untuk memastikan keakuratannya. Penggunaan sensor tegangan pada berbagai
aplikasi sangat penting karena dapat membantu memonitoring dan mengontrol kinerja
peralatan listrik dengan lebih efektif dan efisien. Dalam bidang industri, sensor
tegangan sering digunakan untuk mengukur tegangan pada motor listrik, mesin-mesin
produksi, dan peralatan lainnya. Sementara itu, dalam kebutuhan rumah tangga, sensor
tegangan dapat digunakan untuk mengukur tegangan pada alat-alat elektronik seperti
lampu, kipas angin, dan AC.
7.12 Diskusi
Putri, D. G. A., & Hidayatullah, R. N. (2016). Monitoring Tegangan Dan Arus Pada
Battery Housing Menggunakan Mikrokontroler Dan Wifi. Tugas Akhir.
Rahman. Surya Mulia (2013). Monitoring Catu Tegangan 110 V de DC PMT Dengan
Menggunakan Media Modem GSM. Tugas Akhir
Sitohang, E. P., Mamahit, D. J, Tulung, N. S, Elektro, T., Sam, U., Manado, R., &
Manado, J. K. B. (2018). Rancang Bangun Catu Daya DC Menggunakan
Mikrokontroler ATmega 8535. 7(2), 135-142