Anda di halaman 1dari 32

[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.

2 KELAS XII

Bahan Ajar

HAKIKAT TOKOH NASIONAL DAN TOKOH DAERAH

Tokoh adalah seorang yang terkemuka atau kenamaan di


bidangnya, atau seseorang yang memegang peranan penting
dalam suatu bidang atau aspek kehidupan tertentu dalam
masyarakat. Seseorang tersebut berasal, dibesarkan, dan hidup
dalam lingkungan masyarakat tertentu. Dalam sejarah, tokoh
adalah lakon atau pelaku dalam suatu peristiwa. Tokoh nasional
memiliki peran yang lebih besar, mengglobal, hingga
mencakup hampir ke seluruh pelosok negeri. Hal ini dapat
dilihat dari peranan Bung Karno dan Bung Hatta dalam perjuangannya membawa
Indonesia Merdeka dari penjajahan Belanda maupun Jepang.
Sedangkan tokoh daerah adalah para pelaku dalam sebuah peristiwa yang bersifat
kedaerahan, yang memiliki peran dan lingkup yang lebih kecil dibanding tokoh nasional.
Contohnya adalah Cut Nyak Dien yang hanya berjuang melawan pemerintah
kolonialesme di wilayah Aceh saja, dan hanya untuk kepentingan rakyat aceh saja, bukan
untuk kepentingan seluruh kawasan Nusantara. Begitu pula dengan Tuanku Imam
Bonjol, Pangeran Diponegoro, dan tokoh daerah lainnya.
Pada dasarnya, Tokoh nasional atau tokoh daerah berbeda dengan pahlawan.
Pahlawan adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang
yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI
yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara atau yang semasa
hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan lainnya
yang luar biasa dan negara Republik Indonesia (Pasal 1 angka 4 UU Nomor 20 tahun
2009). Dari definisi di atas, seorang tokoh belum tentu bisa dikatakan sebagai seorang
pahlawan, tetapi seorang pahlawan sudah tentu bisa disebut sebagai seorang tokoh.
Sehingga dalam suatu peristiwa, ada pula tokoh yang berjuang melawan kolonialisme
bisa dianggap tokoh yang baik atau positif, dan ada pula tokoh yang malah melawan
pemerintahan dalam negeri dan bisa dianggap sebagai tokoh yang negative, tergantung
siapa dan bagaimana orang lain memandang. Contohnya adalah Tan Malaka, pada era
Orde Lama, Tan Malaka dianggap sebagai seorang pahlawan, karena perjuangannya
mengusir penjajah dan membawa Indonesia menuju pada gerbang kemerdekaan. Namun,
pada era Orde Baru, Tan Malaka dianggap sebagai musuh dan pengkhianat bangsa,
karena Tan Malaka berhaluan komunis dan terlibat dalam beberapa pemberontakan yang
dilakukan oleh PKI.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

PERAN TOKOH NASIONAL DAN DAERAH DALAM


PERISTIWA AGRESI MILITER II TAHUN 1948-1949

SULTAN HAMENGKUBUWONO IX

Proklamasi Kemerdekaan Republik


Indonesia telah dikumandangkan pada 17 Agustus
1945, akan tetapi bangsa ini belum sepenuhnya lepas dari belenggu
penjajahan Belanda, dimana Belanda belum sepenuhnya mengakui
kemerdekaan Indonesia, sehingga dengan berbagai macam cara Belanda
ingin kembali menguasai Indonesia, dengan melancarkan Agresi Militer,
yakni Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda II.
Agresi Militer Belanda I dapat diredam dengan Perjanjian Renvile,
namun bagai Api dalam sekam Agresi Militer Belanda II pun pecah
sehingga mengakibatkan Ibukota Negara berpindah dari Jakarta ke
Yogyakarta, hal ini karena situasi keamanan Ibukota Jakarta yang makin
memburuk, maka pada tanggal 4 Januari 1946,Soekarno dan Hatta dengan menggunakan
kereta api, pindah keYogyakarta sekaligus pula memindahkan Ibukota.
MeninggalkanSutan Syahrir dan kelompok yang pro-negosiasi dengan Belanda diJakarta.
Karena Belanda mengetahui bahwa pemerintahan Republik Indonesia telah
berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta kemudian Belanda Mengerahkan pasukannya
untuk menggempur Ibukota Negara yakni Yogyakarta, namun ternyata dengan terus
belajar dari pengalaman dan kesungguhan tekat di Yogyakarta sendiri sudah disiapkan
sebuah serangan untuk menahan, dan memukul mundur pasukan Belanda, yang dikenal
dengan “Serangan Umum 1 Maret 1949”.
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1
Maret 1949 terhadap Kota Yogyakarta secara besar-besaran yang direncanakan dan
dipersiapkan oleh jajaran tertinggi Militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikut
sertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari
Panglima Besar Soedirman untuk membuktikan kepada Dunia Internasional bahwa TNI
(berarti juga Republik Indonesia) masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian
dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di
Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk dapat dengan mudah mematahkan
tekat dari tujuan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada
Dunia Internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai
kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Komandan Brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di


wilayah Yogyakarta.
Selain itu juga peranan Sri Sultan Hamengku Buwono IX di bidang politik tidak
bisa pandang sebelah mata saja karena pada dasarnya kebesaran hati Sri Sultan
Hamengku Buwono IX membuktikan bahwa beliau bukan hanya seorang bangsawan,
melainkan juga negarawan yang berpikir maju. Kerelaannya untuk memberikan sebagian
wilayahnya sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia, sebuah kekuasaaan yang
lebih tinggi dari kekuasaan kesultanan, merupakan wujud janji Sri Sultan Hamengku
Buwono IX untuk ikut mempertahankan kemerdekaan.
Wawasan kebangsaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga terlihat dari sikap
tegasnya yang mendukung Republik Indonesia dengan sangat konsekuen. Segera setelah
Proklamasi Republik Indonesia beliau mengirimkan amanat kepada Presiden Republik
Indonesia yang menyatakan keinginan kerajaan Yogyakarta untuk mendukung
pemerintahan Republik Indonesia. Ketika Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia
mengalami situasi gawat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX tidak keberatan Ibukota
Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika Ibukota Republik
Indonesia diduduki musuh, Sri Sultan Hamengku Buwono IX bukan saja tidak mau
menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka, namun juga mengambil
inisiatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya, termasuk mengijinkan para
gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada Serangan Umum 1 Maret 1949. Hal
ini didasari karena beliau adalah seorang raja yang Republiken.
Sosok Sri Sultan Hamengku Buwono IX di bidang militer tidak bisa dilepaskan
sebagai dari pada ide gagasannya tentang Pengambil Keputusan Serangan Umum 1
Maret 1949. Yang pada awalnya beliau telah menyaksikan semangat rakyat telah
menurun dan banyak Pegawai Negeri Sipil yang ingin bekerja sama dengan pihak
Belanda dan di tambah lagi Sri Sultan Hamengku Buwono IX mendengar di radio luar
negeri yang pada akhir Februari 1949 masalah antara Indonesia Belanda akan
dibicarakan di forum PBB.
Dan kemudianlah terlintas sebuah inisiatif untuk mengadakan Serangan Umum
sehingga dapat memberi tanda bahwa sebenarnya Pemerintah Indonesia Belum
menyerah di dalam mempertahankan Kemerdekaannya. Karena Sri Sultan Hamengku
Buwono IX tak punya pasukan yang cukup untuk melakukan serangan ini, kemudian Sri
Sultan Hamengku Buwono IX mengirimkan surat kepada Jenderal Soedirman melalui
kurirnya untuk meminta persetujuan bahwa akan diadakannya Serangan Umum.
Setelah mendapat persetujuan dari Jenderal Soedirman dan menyarankan kepada
Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk menghubungi Letkol Soeharto Di Yogyakarta
Selatan. Setelah Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberikan surat kepada Letkol
Soeharto melalui Lettu Marsoedi, Staf Letkol Soeharto. Pada tanggal 14 Februari 1949,
dengan sebuah kawalan Tentara yang di pimpin Lettu Marsoedi, Letkol Soeharto Masuk
kedalam Prabuningratan dengan menyamar sebagai Abdi Dalem Kraton.
Dalam pertemuan empat mata inilah ide gagasan Serangan
Umum 1 Maret 1949 diputuskan. Dan secara teknis Serangan Umum 1
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Maret 1949 ini di pimpin langsung oleh Jenderal Soedirman yang notabenenya sebagai
Panglima Besar TNI dan Soeharto pada waktu itu sebagai Komandan Brigade
X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta tetapi
tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang
pada dasarnya beliau adalah seorang Raja Yogyakarta. Selain serangan ini melibatkan
jajaran tertinggi Militer di wilayah Divisi III/GM III, namun banyak melibatkan pula
dari prajurit Laskar Mataram baik dari prajurit-prajurit Keraton, Tentara Pelajar dan
rakyat pejuang lainnya yang dikerahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX . Dan
dari Serangan Umum 1 Maret 1949 inilah telah membuktikan eksistensi baik TNI
ataupun seluruh rakyat Indonesia di dalam usaha mempertahankan Kemerdekaan
Indonesia belum habis riwayatnya.
JENDRAL SOEDIRMAN

Jenderal Besar Raden Soedirman adalah seorang perwira


tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi
panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di
Indonesia. Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17
Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke
Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses
penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan
divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V
pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman
bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah
pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih
menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman
lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan
serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan
penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap
Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember.
Pemberontakan di Madiun, dan ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung,
melemahkan kondisi kesehatan Soedirman. Pada tanggal 5 Oktober 1948, setelah
perayaan hari jadi TNI ketiga, Soedirman pingsan. Setelah diperiksa oleh berbagai
dokter, ia didiagnosis mengidap tuberkulosis (TBC). Pada akhir bulan, ia dibawa
ke Rumah Sakit Umum Panti Rapih dan menjalani pengempesan paru-paru kanan,
dengan harapan bahwa tindakan ini akan menghentikan penyebaran penyakit tersebut.
Selama di rumah sakit, ia melimpahkan sebagian tugas kepada Nasution. Mereka berdua
terus mendiskusikan rencana untuk
berperang melawan Belanda, dan
Soedirman secara rutin menerima
laporan.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Meskipun ia terus mengeluarkan perintah, Soedirman baru kembali aktif bertugas


pada tanggal 17 Desember. Seiring dengan semakin meningkatnya ketegangan antara
tentara Indonesia dan Belanda, ia memerintahkan TNI untuk meningkatkan
kewaspadaan, ia juga memerintahkan latihan militer skala besar dalam upayanya – yang
gagal – untuk meyakinkan Belanda bahwa TNI terlalu kuat untuk diserang. Dua hari
kemudian, diumumkan bahwa mereka tak lagi terikat dengan Perjanjian Renville. Pada
19 Desember, Belanda melancarkan Agresi Militer Kedua untuk merebut ibu kota
Yogyakarta. Pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat, lapangan udara di Maguwo berhasil
diambil alih oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Kapten Eekhout. Soedirman, yang
telah menyadari serangan itu, memerintahkan stasiun RRI untuk menyiarkan pernyataan
bahwa para tentara harus melawan karena mereka telah dilatih – sebagai gerilyawan.
Soedirman kemudian mengunjungi Istana Presiden di Yogyakarta, tempat para
pemimpin pemerintahan sedang mendiskusikan ultimatum yang menyatakan bahwa kota
itu akan diserbu kecuali para pemimpin menerima kekuasaan kolonial. Soedirman
mendesak presiden dan wakil presiden agar meninggalkan kota dan berperang sebagai
gerilyawan, namun sarannya ini ditolak. Meskipun dokter melarangnya, Soedirman
mendapat izin dari Soekarno untuk bergabung dengan anak buahnya. Pemerintah pusat
dievakuasi ke Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat atas desakan
Sultan Hamengkubuwono IX, namun mereka tertangkap dan diasingkan
Perang gerilya
Sebelum memulai gerilya, Soedirman pertama-tama
pergi ke rumah dinasnya dan mengumpulkan dokumen-
dokumen penting, lalu membakarnya untuk mencegahnya
jatuh ke tangan Belanda. Soedirman, bersama sekelompok
kecil tentara dan dokter pribadinya, mulai bergerak ke arah
selatan menuju Kretek, Parangtritis, Bantul. Setibanya di
sana, mereka disambut oleh bupati pada pukul 18.00. Selama
di Kretek, Soedirman mengutus tentaranya yang menyamar
ke kota yang telah diduduki oleh Belanda untuk melakukan
pengintaian, dan meminta istrinya menjual perhiasannya
untuk membantu mendanai gerakan gerilya. Setelah beberapa
hari di Kretek, ia dan kelompoknya melakukan perjalanan ke
timur di sepanjang pantai selatan menuju Wonogiri. Sebelum
Belanda menyerang, sudah diputuskan bahwa Soedirman Soedirman, dikelilingi oleh para
akan mengontrol para gerilyawan dari Jawa Timur, yang gerilyawan selama perang
gerilya.
masih memiliki beberapa pangkalan militer. Sementara itu,
Alfiah dan anak-anaknya diperintahkan untuk tinggal di
Kraton. Sadar bahwa Belanda sedang memburu mereka, pada tanggal 23 Desember
Soedirman memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan perjalanan kePonorogo. Di
sana, mereka berhenti di rumah seorang ulama bernama Mahfuz; Mahfuz memberi sang
jenderal sebuah tongkat untuk membantunya berjalan, meskipun Soedirman terus
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

dibopong dengan menggunakan tandu di sepanjang perjalanan. Mereka kemudian


melanjutkan perjalanan ke timur.
Di dekat Trenggalek, Soedirman dan kelompoknya dihentikan oleh prajurit TNI
dari Batalion 102. Para tentara ini diberitahu bahwa Soedirman –yang saat itu berpakaian
sipil dan dan tidak dikenali oleh tentara yang menghentikan mereka – adalah tahanan dan
menolak untuk melepaskan Soedirman dan kelompoknya, mereka mencurigai konvoi
Soedirman yang membawa peta dan catatan militer Indonesia, benda yang mungkin
dimiliki oleh mata-mata. Ketika sang komandan, Mayor Zainal Fanani, datang untuk
memeriksa keadaan, ia menyadari bahwa orang itu adalah Soedirman dan segera
meminta maaf. Fanani beralasan bahwa tindakan anak buahnya sudah tepat karena
menjaga wilayah dengan saksama. Ia juga menyebutkan tentang sebuah pos
di Kediri dan menyediakan mobil untuk mengangkut Soedirman dan pasukannya.
Setelah beberapa saat di Kediri, mereka melanjutkan perjalanan lebih jauh ke timur;
setelah mereka meninggalkan kota pada tanggal 24 Desember, Belanda berencana untuk
menyerang Kediri.
Serangan Belanda yang berkelanjutan menyebabkan Soedirman harus mengganti
pakaiannya dan memberikan pakaian lamanya pada salah seorang prajuritnya, Letnan
Heru Kesser –yang memiliki kemiripan dengan Soedirman. Kesser diperintahkan untuk
menuju selatan bersama sekompi besar tentara, mengganti pakaiannya, dan diam-diam
kembali ke utara, sedangkan Soedirman menunggu di Karangnongko. Pengalihan ini
berhasil, dan pada 27 Desember, Soedirman dan anak buahnya bergerak menuju Desa
Jambu dan tiba pada 9 Januari 1949. Di sana, Soedirman bertemu dengan beberapa
menteri yang tidak berada di Yogyakarta saat penyerangan: Supeno, Susanto Tirtoprojo,
dan Susilowati. Bersama para politisi ini, Soedirman berjalan ke Banyutuwo sambil
memerintahkan beberapa tentaranya untuk menahan pasukan Belanda. Di Banyutuwo,
mereka menetap selama seminggu lebih. Namun, pada 21 Januari, tentara Belanda
mendekati desa. Soedirman dan rombongannya terpaksa meninggalkan Banyutuwo,
berjuang menembus jalan dalam hujan lebat.
Soedirman dan pasukannya terus melakukan perjalanan melewati hutan dan rimba,
akhirnya tiba di Sobo, di dekat Gunung Lawu, pada tanggal 18 Februari. Selama
perjalanannya ini, Soedirman menggunakan sebuah radio untuk memberi perintah pada
pasukan TNI setempat jika ia yakin bahwa daerah itu aman. Merasa lemah karena
kesulitan fisik yang ia hadapi, termasuk perjuangannya melewati hutan dan kekurangan
makanan, Soedirman yakin bahwa Sobo aman dan
memutuskan untuk menggunakannya sebagai markas
gerilya. Komandan tentara setempat, Letnan Kolonel
Wiliater Hutagalung, berperan sebagai perantara
antara dirinya dengan pemimpin TNI lain.
Mengetahui bahwa opini internasional yang mulai
mengutuk tindakan Belanda di Indonesia bisa
membuat Indonesia menerima pengakuan yang lebih

Soedirman (kiri), berkonsultasi dengan


Letnan Kolonel Soeharto di Sobo
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

besar, Soedirman dan Hutagalung mulai membahas kemungkinan untuk melakukan


serangan besar-besaran. Sementara itu, Belanda mulai menyebarkan propaganda yang
mengklaim bahwa mereka telah menangkap Soedirman; propaganda tersebut bertujuan
untuk mematahkan semangat para gerilyawan.
Soedirman memerintahkan Hutagalung untuk mulai merencanakan serangan besar-
besaran, dengan prajurit TNI berseragam akan menyerang Belanda dan mununjukkan
kekuatan mereka di depan wartawan asing dan tim investigasi PBB. Hutagalung,
bersama para prajurit dan komandannya, Kolonel Bambang Sugeng, serta pejabat
pemerintahan di bawah pimpinan Gubernur Wongsonegoro, menghabiskan waktu
beberapa hari dengan membahas cara-cara untuk memastikan agar serangan itu
berhasil. Pertemuan ini menghasilkan rencana Serangan Umum 1 Maret 1949; pasukan
TNI akan menyerang pos-pos Belanda di seluruh Jawa Tengah. Pasukan TNI di bawah
komando Letnan Kolonel Soeharto berhasil merebut kembali Yogyakarta dalam waktu
enam jam, menjadi unjuk kekuatan yang sukses dan menyebabkan Belanda kehilangan
muka di mata internasional; Belanda sebelumnya menyatakan bahwa TNI sudah
diberantas.

Rute Gerilya Jendral Soedirman


Karena semakin meningkatnya tekanan dari PBB, pada 7 Mei 1949 Indonesia dan
Belanda menggelar perundingan, yang menghasilkanPerjanjian Roem-Royen. Perjanjian
ini menyatakan bahwa Belanda harus menarik pasukannya dari Yogyakarta, beserta poin-
poin lainnya, Belanda mulai menarik pasukannya pada akhir Juni, dan para pemimpin
Indonesia di pengasingan kembali ke Yogyakarta pada awal Juli. Soekarno lalu
memerintahkan Soedirman untuk kembali ke Yogyakarta, tapi Soedirman menolak untuk
membiarkan Belanda menarik diri tanpa perlawanan; ia menganggap pasukan TNI pada
saat itu sudah cukup kuat untuk mengalahkan pasukan Belanda. Meskipun ia dijanjikan
akan diberi obat-obatan dan dukungan di Yogyakarta, Soedirman menolak untuk kembali
ke kalangan politisi, yang menurutnya telah sepaham dengan Belanda. Soedirman baru
setuju untuk kembali ke Yogyakarta setelah menerima sebuah surat, yang pengirimnya
masih diperdebatkan.[z] Pada tanggal 10 Juli, Soedirman dan kelompoknya kembali ke
Yogyakarta, mereka disambut oleh ribuan warga sipil dan diterima dengan hangat oleh
para elit politik di sana. Wartawan Rosihan Anwar,
yang hadir pada saat itu, menulis pada 1973 bahwa
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

"Soedirman harus kembali ke Yogyakarta untuk menghindari anggapan adanya keretakan


antar pemimpin tertinggi republik"

Uang Rp 5 yang bergambar Jendral


Soedirman

MR. SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA

Syafruddin Prawiranegara,merupakan salah satu tokoh


dibalik tetap berdirinya Republik ini pada masa awal
kemerdekaan. Beliau memiliki nama kecil Kuding lahir di
Serang, Banten 28 Februari 1911 memiliki darah Minangkabau
dan Sunda Banten. Darah Minangkabau berasal dari buyutnya
Sultan Alam Intan masih keturunan raja Pagaruyung Sumatera
Barat. Sultan Alam Intan dibuang ke Banten oleh Belanda karena terlibat perang Paderi.
Disana ia menikah dengan putri bangsawan Banten dan melahirkan kakeknya R. Arsyad
Prawiraatmaja.
Syafruddin menempuh pendidikan ELS pada tahun 1925, dilanjutkan ke MULO di
Madiun pada tahun 1928, dan AMS di Bandung pada tahun 1931. Pendidikan tingginya
diambilnya di Rechtshogeschool (Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta (sekarang Fakultas
Hukum Univesitas Indonesia ) pada tahun 1939, dan berhasil meraih gelar Meester in de
Rechten (saat ini setara dengan Magister Hukum). Sebelum terlibat sebagai tokoh
nasional, Syafruddin Prawiranegara pernah bekerja sebagai pegawai radio swasta,
pegawai departemen Keuangan Belanda, dan pegawai departemen keuangan Jepang.
Setelah proklamsi kemerdekaan Indonesia, Mr Syafruddin Prawiranegara menjabat
ia menjadi anggota Badan Pekerja KNIP , yang bertugas sebagai badan legislatif di
Indonesia sebelum terbentuknya MPR dan DPR. KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan
ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Setelah itu Mr Syafrudin
Prawiranegara diangkat sebagai Menteri Kemakmuran RI. 19 Desember 1948. Agresi
Militer II Belanda terhadap Ibu Kota Yogyakarta menyebabkan Presiden Sukarno
ditangkap. Wakil Presiden Mohammad Hatta yang cemas dengan kondisi itu segera
mengirimkan tlegram kepada Menteri Kemakmuran RI, Syafrudin Prawiranegara, yang
sedang berada di Bukittinggi untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI). Selain itu Telegram juga diberikan kepada yang lain seperti kepada dr
Sudarsono, LN Palar, dan AA Maramis di New Delhi (India), untuk membentuk
pemerintahan darurat, jika usaha Mr Syafruddin di Sumatera Barat tidak berhasil.
Telegram ini ditandatangani M Hatta selaku Wapres, dan Agus Salim sebagai Menlu.
Sayang Mr Syafruddin tidak tahu tentang telegram tersebut, Syafruddin tidak
pernah tahu ada mandat kepadanya untuk membentuk pemerintahan darurat. Ia hanya
mendengarnya dari siaran radio bahwa ibu kota Yogyakarta telah diduduki Belanda,
pada 19 Desember 1949 sore. Ia menemui Teuku Muhammad Hassan dan
menyampaikan kemungkinan kevakuman pemerintahan. Ia pun mengusulkan supaya
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

dibentuk sebuah pemerintahan untuk menyelamatkan negara yang sedang dalam bahaya.
Setelah berdiskusi panjang lebar, termasuk soal hukum karena tidak ada mandat, maka
dibentuklah pemerintahan darurat. Pemerintahan darurat itu dipimpin Mr Syafruddin dan
TM Hasan sebagai wakilnya. Kesepakatan dua tokoh ini merupakan embrio dari
pembentukan pemerintahan darurat yang tiga hari kemudian dilaksanakan di Halaban.
Atas usaha Pemerintah Darurat, Belanda terpaksa berunding dengan Indonesia.
Perjanjian Roem-Royen mengakhiri upaya Belanda, dan akhirnya Soekarno dan kawan-
kawan dibebaskan serta kembali ke Yogyakarta. Pada 13 Juli 1949, diadakan sidang
antara PDRI dengan Presiden Sukarno, Wakil Presiden Hatta serta sejumlah menteri
kedua kabinet. Serah terima pengembalian mandat dari PDRI secara resmi terjadi pada
tanggal 14 Juli 1949 di Jakarta.

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI NTT

Izaak Huru Doko


Beliau Pernah bersekolah di Hollands Indlandsche
Kweekschool (HIK, sekolah guru) di Bandung,
Jawa Barat.
Pernah menjadi :
Menteri Pengajaran NIT.
Menteri Muda Penerangan NIT.
Penggagas berdirinya Universitas Udayana di Denpasar
Bali (1959) dan Undana Kupang (1962).
Mendirikan Timorsche Jongeren (Pemuda Timor) bersama
lahir di Sabu, Kupang, Herman Johannes dengan tujuannya untuk menyatukan
Nusa Tenggara Timur, para pelajar Timor di berbagai kota di Indonesia.
20 November 1913
Sk Pres : 085/TK/TH 2006 bertanggal 3-11-2006
meninggal di Kupang,
Nusa Tenggara Timur,
29 Juli 1985
Umur 71 tahun

W.Z. Johannes
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

(Prof. Dr. Wilhelmus Zakaria Johannes)


Lahir : 1895 di Termanu, Pulau Rote, NTT
Meninggal : 4 -09-1952 di Den Haag, Belanda
Beliau Ahli Rongen Pertama di Indonesia dan Pelopor
Medis dibidang Radiologi dan Beliau juga turut mendirikan
Badn Persiapan Persatuan Kristen (BPPK) yang saat ini
Menjadi Partai Kristen

Keppres No. 6/TK/1968, tanggal 27 Maret 1968

Dimakamkan :
(TPU) Jati Petamburan,
Jakarta Pusat.

Prof. DR. Ir. Herman Johannes


Beliau adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia,
guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Ia pernah
menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator
Perguruan Tinggi (Koperti) tahun 1966-1979, anggota
Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan
Menteri Pekerjaan Umum (1950-1951).
Pendidikan
Sekolah Melayu, Baa, Rote, NTT, 1921,Europesche Lagere
School (ELS), Kupang, NTT, 1922,Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs (MULO), Makassar, Sulawesi Selatan,
lahir di Rote, NTT, 1928,Algemene Middelbare School (AMS), Batavia,
28 Mei 1912 1931,Technische Hogeschool (THS), Bandung, 1934.
meninggal di Yogyakarta, Karyanya :
17 Oktober 1992 menghasilkan kompor hemat energi dengan briket arang
pada umur 80 tahun biomassa. pernah meneliti kemungkinan penggunaan
Beliau adalah lamtoro gung, nipah, widuri, limbah pertanian, dan gambut
sepupu Pahlawan Nasional sebagai bahan bakar.Dibidang militer pernah menjadi
Dr. Wilhelmus Zakaria pemimpin pembuatan Laboratorium Persenjataan yang
Johannes. terletak di bangunan Sekolah Menengah Tinggi (SMT)
Kotabaru.,Beliau tenaga ahli fisikawan dan kimiawan
Nama Herman Johannes berguna untuk memblokade gerak pasukan Belanda selama
Diabadikan sebagai nama clash I dan II. Bulan (12-1948), Membantu pasukan
Taman Hutan Raya di Resimen XXII untuk membom jembatan(01-1949),
Kabupaten Kupang, bergabung dengan pasukan Akademi Militer di sektor Sub-
Provinsi Nusa Wehrkreise 104 Yogyakarta. Tugasnya rata-rata
meledakkan jembatan.Ikut serta dalam Serangan Umum 1
SK Press: 058/TK/TH Maret 1949 yang menyerbu kota Yogyakarta Jasanya di
2009 bertanggal 6-11-2009 dalam perang kemerdekaan beliau dianugerahi Bintang
Gerilya (1958) oleh Pemerintah RI. .Dan masih banyak
karya,karier,pengharggaan serta jabatan lainya yang pernah
beliau raih dan lakukan. Sebagai pemegang Bintang
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Gerilya dan Bintang Mahaputra almarhum berhak


dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, namun sesuai
amanat beliau sebelum meninggal, maka keluarganya
memakamkannya di Pemakaman Keluarga UGM di
Sawitsari, Yogyakarta

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI SULAWESI UTARA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Dr.G.S.S.J.Ratulangi

Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi

Beliau sering disebut-sebut sebagai tokoh


multidimensional. Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si
tou timou tumou tou" yang artinya: manusia baru dapat
disebut sebagai manusia, jika sudah dapat
memanusiakan manusia. Ia meninggal di Jakarta dalam
kedudukan sebagai tawanan musuh..

Pendidikan

di Sekolah Dasar Belanda (Europesche Lagere School)


lahir di di Tondano, di Hoofden School (Sekolah
Tondano, Sulawesi Utara, Raja:setingkat SMP), Tondano dan menyelesaikan
5 November 1890 Sekolah Teknik Koninginlijke Wilhelmina School (saat
meninggal di ini bernama SMK Negeri 1 Jakarta Budi Utomo)
Jakarta,10 Juni 1949 bagian mesin, Jakarta pada tahun 1908. Pada
dimakamkan di Tondano tahun 1915, Sam Ratulangi berhasil memperoleh ijazah
pada umur 58 tahun guru ilmu pasti (Middelbare Acte Wiskunde en
Paedagogiek) di Universitas Amsterdam (Universiteit
Gubernur Sulawesi pertama van Amsterdam), Belanda. Pada tahun yang sama, ia
melanjutkan studi ke Swiss dan mendapat gelar Doktor
der Natur-Philosophie (Dr. Phil.) untuk Ilmu Pasti dan
Ilmu Alam di Universitas Zürich tahun 1919.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Namanya diabadikan dalam nama bandar


udara di Manado yaitu Bandara Sam Ratulangi dan
Universitas Negeri di Sulawesi Utara yaitu Universitas
Sam Ratulangi

SK Pres: 590 Tahun 1961 bertanggal 9 – 11 – 1961

Arie Frederik Lasut


Sekolah di Hollands Inlandsche
School (HIS) di Tondano. ,Sekolah
guru di Hollands Inlandsche
Kweekschool (HIK) di Ambon
lulus 1933, Sekolah ke HIK
Bandung. Namun hanya setahun di
Bandung, Belajar di Algeme(e)ne
Middelbare School (AMS) di
Jakarta ,Sekolah kedokteran di
Geneeskundige Hooge School yang
sekarang adalah Fakultas
Kedokteran di Universitas
Indonesia.
- Bekerja di Departement van
Ekonomische Zaken
lahir di (Departemen Urusan
Kapataran, Lembean Timur, Minahasa, 6 Juli 191 Ekonomi). (1938)
- Sekolah lain di Techniche
8
Hoogeschool te Bandung
meninggal (Sekolah Teknik Bandung)
sekarang adalah Institut
di Pakem, Sleman,
Teknologi Bandung.(1939)
Yogyakarta, 7 Mei 1949 - Mendapat beasiswa dari Dienst
van den Mijnbouw (Jawatan
pada umur 30 tahun) Pertambangan) menjadi asisten
geolog.
- Latihan untuk menjadi Corps
Reserve Officer untuk
Ahli pertambangan dan geologis. Dia terlibat membantu Belanda melawan
dalam perang kemerdekaan Indonesia dan Jepang.Beliau ikut berperang
pengembangan sumber daya pertambangan dan melawan Jepang di Ciater di
geologis pada saat-saat permulaan negara Republik Jawa Barat.
- Bekerja di Chorisitsu Chosayo
Indonesia Dia adalah putera tertua dari delapan (Jawatan Geologis) di
anak dari Darius Lasut dan Ingkan Supit. Adiknya Bandung. (JAMAN JEPANG)
yang bernama Willy Lasut sempat menjabat - Membuka Sekolah pelatihan
sebagai Gubernur Sulawesi Utara geologis selama menjadi kepala
jawatan saat itu.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

- Aktif dalam organisasi


Kebaktian Rakyat Indonesia
Sulawesi (KRIS)
- Anggota Komite Nasional
Indonesia Pusat, awal mula
dewan perwakilan di Indonesia
Lasut diambil oleh Belanda dari
rumahnya dan dibawa ke Pakem(7-
05-1949), sekitar 7 kilometer di
utara Yogyakarta. Di sana ia
ditembak mati. dipindahkan ke
pekuburan Sasanalaya Jl. Ireda di
Yogyakarta di samping isterinya
yang telah lebih dulu meninggal
pada bulan Desember 1947.
Upacara penguburan dihadiri oleh
Mr. Assaat, pejabat presiden pada
saat itu.
SK Pres: 012/TK/1969 bertanggal
20-5-1969

Robert Wolter Monginsidi

pendidikannya:
Hollands Inlandsche School atau (HIS)
1931,Meer Uitgebreid Lager Onderwijs atau
MULO) di Frater Don Bosco di Manado. lalu
dididik sebagai guru bahasa jepang pada sebuah
sekolah di Tomohon. Kariernya mengajar Bahasa
Jepang di Liwutung, di Minahasa , dan di Luwuk,
Sulawesi Tengah, sebelum ke Makassar, Sulawesi
Selatan. Terlibat dalam perjuangan melawan
NICA di Makassar. Bersama Ranggong Daeng
Romo dan lainnya membentuk Laskar
Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi
(LAPRIS) (17-07-1946), Beliau ditangkap
Belanda (28-02-1947) dan berhasil kabur (27-10-
lahir di Malalayang, Manado, 1947) dan tertan kap kembali dan dijatuhkan
hukuman mati kepadanya. Monginsidi dieksekusi
Sulawesi Utara,14 Februari 1925
oleh tim penembak (05-09-1949) dan jasadnya
meninggal di Pacinang, Makassar,
dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan
Sulawesi Selatan, 5 September 1949
Makassar pada 10 November 1950.
pada umur 24 tahun. Beliau anak
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

dari Petrus Monginsidi dan Lina Beliau dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional
Suawa. oleh Pemerintah Indonesia pada 6 November,
1973. Dia juga mendapatkan penghargaan
tertinggi Negara Indonesia, Bintang Mahaputra
(Adipradana), pada 10 November 1973. Dan
namanya juga dijadikan nama Bandara di
Kendari, Sulawesi Tenggara juga sebagai bentuk
penghargaan kepada beliau nama kapal Angkatan
Darat Indonesia, KRI Wolter Monginsidi dan
Yonif 720/Wolter Monginsidi.

Sk Pres: 088/TK/1973 bertanggal 6-11-1973

Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma


(John Lie)
adalah salah seorang perwira tinggi di Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut dari etnis Tionghoa dan Pahlawan
Nasional Indonesia. Terdapat versi lain atas tanggal lahir
beliau yaitu 11 Maret 1911.
usia 17 tahun, John Lie ke Batavia karena ingin menjadi
pelaut. Di kota ini, sambil menjadi buruh pelabuhan, ia
mengikuti kursus navigasi. menjadi klerk mualim III pada
kapal Koninklijk Paketvaart Maatschappij, perusahaan
Laksamana Muda pelayaran Belanda. Pada 1942, John Lie bertugas di
TNI (Purn)John Khorramshahr, Iran, dan mendapatkan pendidikan militer.
Lie Tjeng Tjoan, bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia
Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan
lebih dikenal Laut RI. memimpin misi menembus blokade Belanda guna
sebagai Jahja Daniel menyelundupkan senjata, bahan pangan, dan lainnya.
Dharma lahir Daerah operasinya meliputi Singapura, Penang, Bangkok,
di Manado, Rangoon, Manila, dan New Delhi. ditugaskan
Sulawesi Utara,9 mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut
Maret 1911 meninggal komoditas ekspor Indonesia untuk diperdagangkan di luar
di Jakarta, 27 neeri.seperti membawa karet 800 ton untuk diserahkan
Agustus 1988 pada umur kepada Kepala Perwakilan RI di Singapura, Utoyo
77 tahun Ramelan. (1947),membawa asil bumi lainnya dibwa
ke Singapura untuk dibarter dengan senjata. Dan Senjata
diserahkan kepada pejabat Republik yang ada
Lahir dari pasangan suami di Sumatera seperti Bupati Riau sebagai sarana perjuangan
isteri Lie Kae Tae dan Oei melawan Belanda. Perjuangan mereka tidak ringan karena
Tjeng Nie Nio. Ayahnya selain menghindari patroli Belanda, juga harus
(Lie Kae Tae) pemilik menghadang gelombang samudera yang relatif besar untuk
perusahaan pengangkutan ukuran kapal yang mereka gunakan. paling sedikit
Vetol (Veem en sebanyak 15 kali ia melakukan operasi "penyelundupan".
transportonderneming Lie
Kay Thai).Pada 30
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Agustus 1966 John Lie perna menjadi komandan kapal perang Rajawali. aktif
mengganti namanya dalam penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan)
dengan Jahja Daniel di Maluku lalu PRRI/Permesta. Ia mengakhiri
Dharma. pengabdiannya di TNI Angkatan Laut
pada Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana
dimakamkan di Taman Muda. Atas segala jasa dan pengabdiannya, beliau
Makam Pahlawan dianugerahi Bintang Mahaputera Utama oleh
Kalibata, Jakarta. Presiden Soeharto pada 10 Nopember 1995, Bintang
Mahaputera Adipradana dan gelar Pahlawan Nasional oleh
SK Pres| 058/TK/TH 2009
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9
bertanggal 6-11-2009
November 2009.

Bernard Wilhem Lapian


(tokoh Provinsi Sulawesi Utara)

Jasa dan Pengabdianya :


Beliau pejuang di berbagai bidang, dari jurnalisme, agama,
hingga politik, dari zaman Belanda, Jepang, hingga
kemerdekaan
- Penulis artikel di surat kabar yang memberi semangat
1892–1977 rasa nasionalisme disaat bekerja di Batavia
- Salah seorang yang mendirikan Kerapatan Gereja
lahir di Kawangkoan, Protestan Minahasa (KGPM) (1933), yaitu Gereja yang
Minahasa, Sulawesi Utara, mandiri dan independen, yang tidak dipengaruhi dan
pada 30 Juni 1892 tidak bergantung pada Hindia Belanda. untuk
menghindari dari komunitas gereja Kristen bentukan
kolonial bernama Indische Kerk.
- Di medan perang sebagai pimpinan sipil pada saat
Peristiwa Merah Putih, 14 Februari 1946 di
Manado.Pengibaran bendera Merah Putih di seluruh
penjuru Sulawesi, terlebih di wilayah Minahasa dan
Manado, terlihat mewarnai semangat juang mereka dan
kemudian dikenal sebagai Peristiwa Merah Putih di
Manado.
- Melucuti pasukan Belanda dan membebaskan para
petinggi KNIL yang ditangkap. Beliau bersama-sama
Bersama Barisan Pemuda Nasional Indonesia (BPNI)
dan Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL),
- Dimasa Revolusi Kemerdekaan beliau Menolak
mengembalikan Manado ke Belanda sehingga
dijebloskan ke penjara dan dibebaskan tahun 1949.
- menjabat Gubernur Sulawesi (1950-1951)
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Penghargaan yang didapat :


Bintang Mahaputera Pratama oleh Presiden Soeharto
(1975).

Keppres No 116/TK/ 2015 tanggal 4 November 2015.

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI DKI JAKARTA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Ismail Marzuki
(Bang Maing)
Beliau adalah putra Betawi asli,, Bersekolah di :
 HIS Idenburg, Menteng sampai tamat kelas 7,
 MULO di jalan Menjangan, Jakarta.
Saat itu ia dibelikan ayahnya alat musik seperto harmonika,
mandolin, dan lain-lain. Dengan alat musik itu ia bermain
musik dan menciptakan lagu. Lagu pertamanya berjudul O
Sarinah yang ia ciptakan saat berusia 17 tahun. lancar
berbahasa Inggris dan Belanda
 Bekerja di Socony Servie Station.
Lahir di Kwitang, Jakarta  perusahaan dagang KK Nies, yang menjual alat-
pada 11 Mei 1914 alat musik dan merekam piringan hitam. Ia senang bekerja
Wafat : 25 Mei 1958 di disana karena bisa menyalurkan bakatnya dalam bidang
Jakarta musik.
piringan hitam Sejak usia muda Ismail sudah menguasai berbagai alat
Sarinah, Ali Baba Rumba, musik. bergabung dengan perkumpulan orkes Lief Java
dan Olhe Lheu Dari pimpinan Hugo Dumas(1936). Disanalah kemampuannya
Kotaradja meningkat pesat. Ia sangat kreatif mengaransemen lagu
Terang Bulan yang beragam genre, lagu-lagu Barat, irama keroncong, maupun
diperankan oleh Rd. langgam Melayu. Ia yang pertama memperkenalkan
Muchtar dalam lagu instrument akordean kedalam langgam Melayu sebagai
Duduk Termenung (suara pengganti harmonium pompa. Sejak itu ia memperoleh
dalam film) kesempatan tampil dalam siaran Nederlands Indische
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

pada 1939 berjudul Als De Omroap Maatschapij dan tidak pernah meninggalkan dunia
Orchideen Bloeien, lagu radio. Kegiatannya lebih banyak menggubah dan
Bisikan Tanah Air, lagu mengaransemen lagu-lagu. Saat pendengar radio meminta
Indonesia Pusaka, lagu Lief java menyiarkan lagu-lagu Hawaii juga, maka
perjuangan untuk Peta dibentuk sebuah Band Hawaiian dengan nama Sweet Java
(Pembela Tanah Air) , Islander yang diisi oleh Ismail, Victor Tobing, Hasan Basri,
mars Gagah Perwira, Pek De Rosario,dan Hardjomuljo.
Rayuan Pulau
Kelapa(1944), SK Pres: 089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004
Inika Bahagia?

Kapten CZI Anumerta


Pierre Andreas Tendean
Ayahnya Dr. A.L Tendean, seorang dokter yang berdarah
Minahasa, dan Ibunya bernama Cornet M.E, seorang
wanita Indo yang berdarah Perancis, bersekolah dasar di
Magelang, SMP dan SMA di Semarang.Masuk akademi
militer, namun orang tuanya ingin ia menjadi seorang
dokter seperti ayahnya atau seorang insinyur. Karena
tekadnya yang kuat, ia pun berhasil bergabung dengan
Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD) di Bandung
pada tahun 1958. Setelah lulus dari akademi militer (1962)
Lahir berpangkat letnan dua, menjadi Komandan Pleton Batalyon
di Batavia 21 Februari Zeni Tempur 2 Kodam II/Bukit Barisan di Medan., ia
1939 mengikuti pendidikan di sekolah intelijen di Bogor (1963).
Meninggal Setamat dari sana, ia ditugaskan di Dinas Pusat Intelijen
1 Oktober 1965 Angkatan Darat (DIPIAD) menjadi mata-mata ke Malaysia
pada umur 26 tahun sehubungan dengan konfrontasi antara Indonesia dengan
dimakamkan Malaysia; ia bertugas memimpin sekelompok relawan di
di Taman Makam beberapa daerah untuk menyusup ke Malaysia. Pada
Pahlawan Kalibata, tanggal 15 April 1965, Tendean dipromosikan menjadi
Jakarta. letnan satu, dan ditugaskan sebagai ajudan Jenderal Abdul
Pasca kematiannya, ia Haris Nasution. Pasukan Gerakan 30 September (G30S)
secara anumerta (01-10-1965) mendatangi rumah Nasution dengan tujuan
dipromosikan menjadi untuk menculiknya. Tendean yang sedang tidur di ruang
kapten. belakang rumah Jenderal Nasution terbangun karena suara
Sejumlah jalan juga tembakan dan ribut-ribut dan segera berlari ke bagian
dinamai sesuai namanya, depan rumah. Ia ditangkap oleh gerombolan G30S yang
termasuk di Manado, mengira dirinya sebagai Nasution karena kondisi rumah
Balikpapan,dan di Jakarta. yang gelap. Nasution sendiri berhasil melarikan diri dengan
melompati pagar. Tendean lalu di bawa ke sebuah rumah di
Pahlawan Revolusi daerah Lubang Buaya bersama enam perwira tinggi
Indonesia lainnya. Ia ditembak mati dan mayatnya dibuang ke sebuah
sumur tua bersama enam jasad perwira lainnya.
SK Presiden RI No. 111/KOTI/Tahun 1965.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

tanggal 5 Oktober 1965

Marsda. TNI Anm. Prof. DR. Abdulrachman Saleh


nama julukan "Karbol
Sekolah di :
- HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau
Hollandsch Inlandsche School)
- MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini
SLTP
- AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU
- STOVIA (School Tot Opleiding van Inlandsche
Artsen). Karena bubar sebelum menyelesaikan
studinya maka ia meneruskan studinya di GHS
lahir di Jakarta, 1 Juli (Geneeskundige Hoge School), semacam sekolah
1909 Wafat di tinggi dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Ketika
Maguwoharjo, Sleman ia masih menjadi mahasiswa, ia sempat giat dalam
29 Juli 1947 Setelah berbagai organisasi Seperti Jong Java, Indonesia Muda,
menyelesaikan tugasnya dan KBI atau Kepanduan Bangsa Indonesia.
itu, ia berpindah ke bidang - Perkumpulan olah raga terbang dan berhasil
militer dan memasuki memperoleh ijazah atau surat izin terbang.
dinas Angkatan Udara, - Memimpin perkumpulan VORO (Vereniging voor
menjadi : Oosterse Radio Omroep), sebuah perkumpulan dalam
- Komandan Pangkalan bidang radio.
Udara Madiun pada - Ia menyiapkan sebuah pemancar yang dinamakan
1946. Siaran Radio Indonesia Merdeka.
- Mendirikan Sekolah - Mendirikan Radio Republik Indonesia (1945)
Teknik Udara dan
Sekolah Radio Udara di bapak fisiologi kedokteran Indonesia.
Malang.
- Sebagai Angkatan SK Pres: 071/TK/1974
Udara, ia tidak bertanggal 9-11-1974
melupakan profesinya
sebagai dokter, ia tetap
memberikan kuliah
pada Perguruan Tinggi
Dokter di Klaten, Jawa
Tengah.

NAMA PAHLAWAN DARI MALUKU


[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
J. Leimena
(dr. Johanes Leimena)
Dimakamkan di :
Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta
Beliau pernah menjabat :
- Wakil Perdana Menteri
- Menteri Sosial
- Menteri Ditribusi
- Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
- Ketua Umum Partai Kristen Indonesia (Parkinda)
- Menteri Kesehatan
Usia saat meninggal : - Pendiri GMKI
72 tahun SK No. 52/TK/2010, tanggal 11 November 2010
Lahir di Ambon, Maluku
6 Maret 1905
Wafat : di Jakarta,
29 Maret 1977

Brigadir Polisi Anm. Karel Sasuit Tubun

Lulus anggota POLRI. ditempatkan di Kesatuan Brimob


Ambon dengan Pangkat Agen Polisi Kelas Dua atau
sekarang Bhayangkara Dua Polisi. memiliki pangkat Agen
Polisi Kelas Satu atau sekarang Bhayangkara Satu Polisi di
Jakarta. Ketika Bung Karno mengumandangkan Trikora
yang isinya menuntut pengembalian Irian Barat kepada
lahir di Tual Maluku Indonesia dari tangan Belanda. Seketika pula dilakukan
Tenggara, Operasi Militer, ia pun ikut serta dalam perjuangan itu.
14 Oktober 1928 Setelah Irian barat berhasil dikembalikan, ia diberi tugas
meninggal di Jakarta, untuk mengawal kediaman Wakil Perdana Menteri, Dr. J.
1 Oktober 1965 Leimena di Jakarta. Berangsur-angsur pangkatnya naik
pada umur 36 tahun) menjadi Brigadir Polisi.
salah seorang korban Pemberian gelar
Gerakan 30 September pangkatnya dinaikkan menjadi Ajun Inspektur Dua Polisi.
pada tahun 1965. Ia adalah Namanya juga kini diabadikan menjadi nama sebuah Kapal
pengawal dari J. Leimena. Perang Republik Indonesia dari fregat kelas Ahmad Yani
Di makamkan dengan nama KRI Karel Satsuit Tubun
di TMP Kalibata, Jakarta SK Pres: 114/Koti/1965 bertanggal 5-10-1965
Pahlawan Revolusi.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI BALI


Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Kol.TNI.Anm.I.Gusti Ngurah Rai

Beliau berasal dari Kabupaten Badung, Bali.Nama


pasukannya bernama "Ciung Wenara" yan pertempuran
terakhir dikenal dengan nama Puputan Margarana.
(Puputan, dalam bahasa bali, berarti "habis-habisan",
sedangkan Margarana berarti "Pertempuran di Marga";
Marga adalah sebuah desa ibukota kecamatan di pelosok
Kabupaten Tabanan, Bali) Bersama 1.372 anggotanya
pejuang MBO (Markas Besar Oemoem) Dewan
Perjoeangan Republik Indonesia Sunda Kecil (DPRI SK)
dibuatkan nisan di Kompleks Monumen de Kleine Sunda
lahir di Eilanden, Candi Marga, Tabanan. Penghargaan dari
Desa Carangsari,Petang Pemerintah Indonesia Bintang Mahaputra dan kenaikan
Kabupaten Badung, Bali, pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta).Dan diabadikan
Hindia Belanda,30 Januari dalam nama bandar udara di Bali, Bandara Ngurah Rai.
1917
meninggal di SK Pres: 063/TK/1975 bertanggal 9-8-1975
Marga, Tabanan, Bali,
Indonesia,20 November
1946
pada umur 29 tahun

Mr. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung

adalah ahli sejarah dan tokoh politik Indonesia.


Beliau adalah raja Gianyar, menggantikan ayahnya Anak
Agung Ngurah Agung. Dan anaknya, Anak Agung Gde
Agung, adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan
pada Kabinet Persatuan Nasional.Pendidikannya Sarjana
hukum (Mr.) diraihnya di Jakarta dan gelar doktor
diperolehnya di Universitas Utrecht, Belanda, di bidang
sejarah.Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Dalam
Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era
lahir pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu ia pernah
di Gianyar, Bali,24 Juli menjabat pula sebagai Dubes RI di Belgia (1951), Portugal,
1921 Perancis (1953), dan Austria.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

meninggal
22 April 1999 SK Pres: 066/TK/TH 2007 bertanggal 6-11-2007
pada umur 77 tahun

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA TENGAH

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Jenderal Soedirman

Umur 31 tahun ia sudah menjadi Jenderal, meskipun sakit


paru-paru,ia tetap bergerilya melawan Belanda.Ia berlatar
belakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan
giat di kepanduan Hizbul Wathan.Zaman Jepang ia masuk
tentara Pembela Tana Air di Bogor setelah tamat lansung
menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima
Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya
terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik
Indonesia (Panglima TNI).Ia tercatat sebagai Panglima
sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.
Lahir
di Bodas Karangjati Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
Rembang ,Purbalingga ,24
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
-01-1916 - Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan:
Wafat :
Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Magelang, 29 Januari
1950 SK Pres : 314 Tahun 1964 bertanggal 10-12-1964
Dimakamkan:
Taman Makam Pahlawan
Semaki, Yogyakarta

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA TIMUR


[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Dr.Ir.Soekarno
nama Kusno Sosrodihardjo
Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru
di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal
dari Buleleng, Bali.Ketika kecil tinggal bersama kakeknya di
Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, diajak tinggal di
Surabaya ole Oemar Said Tjokroaminoto (teman bapaknya) dan
disekolahkan (H.B.S.) , mengaji di tempat Tjokroaminoto. Dan
bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).Saat di
Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo
dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin
organisasi National Indische Partij.mendirikan Algemene Studie
Tempat/tgl lahir : Club di Bandung. 1926).mendirikan Partai Nasional Indonesia
Surabaya,Jawa Timur, 06 (1927) menyebabkannya ditangkap Belanda (12-1929 dan
Juni 1901 memunculkan pledoinya yang fenomenal: Indonesia Menggugat,
Tempat/tgl di Wisma Yaso hingga dibebaskan (31-12- 1931.)bergabung dengan Partai
Wafat : Jakarta, 21 Juni
Indonesia (Partindo)(07-1932) kembali ditangkap (08-1933)
1970
Dimakamkan diasingkan ke Flores.diasingkan ke Provinsi Bengkulu.(1938-
di Blitar Jawa Timur 1942) dibebaskan tahun 1942.Masa penjajahan Jepang di ankat
kini menjadi ikon kota sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan
tersebut, karena setiap Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS.
tahunnya dikunjungi ratusan Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada Mr
ribu hingga jutaan Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun
wisatawan dari seluruh karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali
penjuru dunia. Terutama ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS
pada saat penyelenggaraan kembali berubah menjadi Republik Indonesia dan Presiden
Haul Bung Karno Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat sebagai
pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir.
Pendidikan Sekolah : Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah
SD di Surabaya, HBS presiden konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan
(Hoogere Burger School) pemerintah dilakukan setelah berkonsultasi dengannya.tahun
tamat 1920 dilanjutkan THS 1955, berinisiatif mengadakan Konferensi Asia-Afrika di
(Technische Hoogeschool Bandung yang menghasilkan Dasa Sila. Bandung dikenal
atau Sekolah Tekhnik Tinggi sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Bersama Presiden Josip Broz Tito
yg sekarang mrnjadi ITB (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

tamat 25 Mei 1926 Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) ia
Ia adalah penggali mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan
Pancasila. Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara Asia Afrika
Proklamator Kemerdekaan yang memperoleh kemerdekaannya..una menjalankan politik luar
Indonesia (bersama dengan negeri yang bebas-aktif dalam dunia internasional, Presiden
Mohammad Hatta) pada Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu dengan
tanggal 17 Agustus 1945.
pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita
Jabatan :
Presiden Republik Indonesia Khruschev (Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika
I Serikat), Fidel Castro (Kuba), Mao Tse Tung (RRC)

Menandatangani
Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar
SK Pers: 081/TK/1986 bertanggal 23-10-1986

Sutomo (Bung Tomo)

adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam


membangkitkan semangat rakyat untuk melawan
kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang
berakhir dengan pertempuran 10 November 1945 yang
hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo, seorang kepala


keluarga dari kelas menengah. Ia pernah bekerja sebagai
pegawai pemerintahan, sebagai staf pribadi di sebuah
perusahaan swasta, sebagai asisten di kantor pajak
pemerintah, dan pegawai kecil di perusahan ekspor-impor
Tempat/tgl lahir :
Belanda. Ia mengaku mempunyai pertalian darah dengan
Kampung Blauran
beberapa pendamping dekat Pangeran Diponegoro yang
Surabaya,
dikebumikan di Malang. Ibunya berdarah campuran Jawa
3 Oktober 1920
Tengah, Sunda, dan Madura. Ayahnya adalah seorang serba
Tempat/tgl wafat
bisa. Ia pernah bekerja sebagai polisi di kotapraja, dan
: di Padang Arafah ,
pernah pula menjadi anggota Sarekat Islam, sebelum
7 Oktober 1981
iapindah ke Surabaya dan menjadi distributor lokal untuk
Dimakamkan di
perusahaan mesin jahit Singer.
TPU NGAGEL Surabaya
Jabatan :
Menteri Negara urusan bekas pejuang bersenjata/veteran
Menteri Sosial ad Intern tahun 1955 - 1956
Anggota DPR 1956 -1959 dari partai Partai Rakyat
Indonesia

SK Pres: 041/TK/TH 2008 bertanggal 6-11-2008 Jawa


Timur
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI SUMATERA UTARA


Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional

Dr. Ferdinand Lumban Tobing


(FL TOBING)
Umur : 63 tahun, Agama :
Kristen Protestan
- Lulusan sekolah dokter STOVIA
- Beliau pernah bekerja di RS Cipto
mangunkusumo Jakarta.
- Menteri Penerangan, Menteri Hubungan Antar Daerah,
Menteri Transmigrasi dan Menteri Kesehatan (pejabat
sementara).
- Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur
Lahir di : Sumatera Utara. Namanya sekarang diabadikan
Sibuluan,Sibolga,Sumut menjadi nama bandara di kabupaten Tapanuli Tengah.
19 Februari 1899 SK Pres: 361 Tahun 1962 bertanggal 17 – 11 – 1962
Wafat di :
Jakarta,7 Oktober 1962

K.H. Zainul Arifin


Beliau anak tunggal dari keturunan raja Barus, Sultan
Ramali bin Tuangku Raja Barus Sultan Sahi Alam Pohan
dengan perempuan bangsawan asal Kotanopan,
Mandailing, Siti Baiyah boru Nasution. Karena
orangtuanya bercerai ia dibawa pindah oleh ibunya ke
Kotanopan, kemudian ke Kerinci, Jambi saat itu beliau
masi balita.
Kegiatan :
 Anggota GP Ansor 1930
 Ketua Cabang NU Jatinegara
 Ketua Majelis Konsul NU Batavia hingga 942.
Lahir di :  Wakil NU dalam kepengurusan Majelis Syura
Barus,Tapsel,SUMUT, Muslimin Indonesia (Masyumi)
2 September 1909  Aktif dalam organisasi kepemudaan NU, GP Ansor,
Wafat di Pekerjaan
Jakarta, 2 Maret 1963  Pegawai PAM di pemerintahan kotapraja kolonial
Berusia : 53 tahun (Gemeente) 5 taun),
Agama : Islam  Guru sekolah dasar dan mendirikan balai
Pendidikan pendidikan
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

 HIS (Hollands Karier


Indische School)  Bantuan hukum bagi masyarakat Betawi
 sekolah menengah  Aktif kembali dalam kegiatan seni sandiwara
calon guru, Normal musikal tradisional Betawi yang berasal dari tradisi
School. Melayu, Samrah,
 pengetahuan agama  Mendirikan kelompok samrah bernama Tonil
di Madrasah di surau Zainul
dan saat menjalani  Wakil partai Masyumi di Badan Pekerja Komite
pelatihan seni bela Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP)
diri Pencak  Memimpin gerilya Laskar Hizbullah di Jawa
usia 16 tahun.Pada tahun Tengah dan Jawa Timur (Agresi Militer I dan II.)
1955 itu pula Zainul  Anggota Komisariat Pemerintah Pusat di Jawa
berangkat haji untuk (KPPD), masa Pemerintahan Darurat Republik
pertama dan terakhir kali ke Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di Bukit
Tanah Suci bersama Tinggi, Sumatera Barat.
Presiden Sukarno. Di sana  Sekertaris Pucuk Pimpinan TNI.
ia dihadiahi sebilah pedang  Wakil Partai Masyumi di DPRS (1949)
berlapis emas oleh Raja  Wakil Partai NU
Arab Saudi, Raja  Wakil perdana menteri (waperdam) dalam Kabinet
Saud.Beliau Wafat Ali Sastroamijoyo I (1953-1955).
tertembak peluru Saat salat  Tokoh penting yang berhasil menempatkan partai
Idul Adha (14-05-1962) di NU ke dalam "tiga besar" pemenang pemilu 1955,
barisan terdepan bersama dimana jumlah kursi NU di DPR meningkat dari
Sukarno, Yang diarahkan hanya 8 menjadi 45 kursi.
seorang pemberontak DI/TII  Wakil ketua I DPR RI, setelah pemilu 1955,
dalam percobaannya  Wakil NU dalam Majelis Konstituante
membunuh presiden. Zainul  Ketua DPR Gotong Royong (DPRGR)
Arifin akhirnya wafat 2  aktif dalam kegiatan seni sandiwara musikal
Maret 1963 Setelah melayu, Stambul Bangsawan sebagai penyanyi dan
menderita luka bekas pemain biola. Stambul Bangsawan merantau ke
tembakan dibahunya selama Batavia (Jakarta).
sepuluh bulan .

SK Pres: 35 Tahun 1963


bertanggal 4 – 3 – 1963

Mayjen. TNI. Anm.D.I. Pandjaitan.


dimakamkan di
TMP Kalibata pada tanggal 5 Oktober 1965
Beliau terbunuh pada peristiwa G 30 S tanggal 30
September 1965
karir :
 Anggota TKR (sekarang TNI).
 Pada saat itu jabatan beliau adalah Asisten IV
Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).
Beliau bersama kesembilan korban G 30 S lainnya
Lahir di dijuluki pahlawan Revolusi. Untuk mengenang jasa-
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Balige,Sumatera Utara, jasanya dibangun Monumen Pancasila Sakti di Lubang


19 Juni 1925 Buaya, Jakarta Timur.
Wafat di :
Lubang Buaya,Jakarta, SK Pres: 111/Koti/1965 bertanggal 5-10-1965
01 Oktober 1965 Pahlawan Revolusi

Tengku Amir Hamzah


- Belajar mengaji di Maktab Putih di sebuah rumah
besar bekas istana Sultan Musa, di belakang Masjid
Azizi Langkat di belakang Masjid Azizi Langkat
- Sekolah Menengah Langkatsche School (HIS),
- MULO di Medan dandi Jakarta,
- Aglemeene Middelbare School (AMS) jurusan
Sastra Timur di Solo
- Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta
Sebagaimana kerajaan Melayu lainnya, Langkat juga
Lahir di : memiliki tradisi sastra yang kuat. Lingkungan istana
Tanjung Pura,Langkat, inilah yang pertama kali mengenalkan dunia sastra pada
28 Februari 1911 dirinya. Dalam lingkungan yang seperti itulah,
Wafat di : kecintaan Amir terhadap sejarah, adat-istiadat dan
Kwala Begumit, Binjai, kesusasteraan negerinya tumbuh. Lingkungan
20 Maret 1946 Tanjungpura juga sangat mendukung perkembangan
Usia : 35 tahun sastra Melayu, mengingat penduduknya kebanyakan
Makam : berasal dari Siak, Kedah, Selangor dan Pattani. Pernah
Masjid Azizi menjabat sebagai:
TanjungPura,Langkat,Sumut - Memimpin Kongres Indonesia Muda di Solo (1931)
menghasilkan 50 sajak asli, 77 - Menurutnya, bahasa Melayu adalah bahasa yang
sajak terjemahan, 18 prosa liris molek, yang tertera jelas dalam suratnya kepada
asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 Armijn Pane pada bulan November 1932.
prosa asli dan 1 prosa - Bahasa Indonesia bagi Amir adalah simbol dari
terjemahan. Secara keseluruhan kemelayuan, kepahlawanan, dan juga keislaman.
ada sekitar 160 karya Amir - Syair-syair Amir adalah refleksi dari relijiusitas,
yang berhasil dicatat kecintaan pada ibu pertiwi dan kegelisahan sebagai
seorang pemuda Melayu.
SK Pres: 106/TK/1975 - Kumpulan sajak Buah Rindu,Nyanyi Sunyi,Setanggi
Timur,Terjemah Baghawat Gita

H. ADAM MALIK
Jabatan :
 Wakil presiden Indonesia yang ketiga.
 Menteri Indonesia pada beberapa Departemen,
antara lain Departemen Luar Negeri dan
Departemen Perdagangan.
 Ketua DPR tahun 1977 – 1978.
 Menteri Luar Negeri, pada tahun 1971
 Terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang
menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Lahir di : Bersama Menteri Luar Negeri negara-negara


Pematang Siantar,SUMUT ASEAN,
22 Juli 1917  Pelopor terbentuknya ASEAN tahun 1967.
Wafat di :  Wakil Perdana Mentrei.
Bandung Jabar  Pelopor berdirinya Kantor Berita Antara
5 September 1984 Untuk mengenang perjuangan beliau, dibangun sebuah
Dimakamkan di museum di jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.
TMP Kalibata Jakarta
SK pres: 107 / TK / 1998 bertanggal 6 – 11 – 1998

Jenderal Besar TNI A.H. Nasution

Beliau merupakan salah satu tokoh yang menjadi


sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun
yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani
Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.
- Pada saat itu beliau menjabat sebagai Menteri
Pertahanan RI.
- Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
Sebagai seorang pakar militer, AH Nasution sangat
dikenal sebagai ahli perang gerilya. Gagasan perang
gerilya dituangkan dalam bukunya yang
fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare.
Lahir di Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing,
Kotanopan, Sumut, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di
3 Desember 1918 sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer
meninggal di dunia, West Point Amerika Serikat.
Jakarta,6 September 2000 JABATAN :
umur 81 tahun) Jenderal Besar TNI,Ahli Perang Gerrilya,Panglima
Dimakamkan Angkata Perang.Ketua MPRS,Menteri Pertahanan dan
TMP Kalibata Jakarta KSAD sebanyak 2 kali menjabat.

SK Pres: 073/TK/2002
bertanggal 6 – 11 – 2002

Mayjen (Purn) H Tengku Rizal Nurdin

Putera Melayu Deli ini pernah menjabat sebagai :


- Pangdam I TNI Bukit Barisan tahun 1997-1998.
- Gubernur Sumatera Utara selama dua periode
antara tahun 1998 sampai dengan 2005.
Sebuah kecelakaan tragis mengakhiri hidupnya. Dia
meninggal dalam kecelakaan pesawat Mandala
Airlines penerbangan RI 091 jurusan Medan-Jakarta
pada tanggal 5 September 2005.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Penetapan : Keppres No. 083/TK/2005


tanggal 9 November 2005

Lahir :
Bukittinggi,21 Februari 1948
Wafat :
Medan, 5 September 2005

Tahi Bonar Simatupang


( T.B. Simatupang )

Pendidikan :
- HIS Pematangsiantar dan lulus pada 1934.
- MULO Tarutung 1937,
- AMS di Jakarta dan selesai pada 1940.
- diterima di Koninklije Militaire Academie
(KMA) - akademi untuk anggota KNIL, di
lahir di Bandung dan selesai pada 1942,
Sidikalang, - dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari
Sumatera Utara, Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.
28 Januari 1920 (1969)
meninggal - Pernah menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan
di Jakarta, Perang RI (1948-1949)
1 Januari 1990 - Kepala Staf Angkatan Perang RI (1950-1954).
pada umur 69 tahun - Penasihat Militer di Departemen Pertahanan
RI. 1954-1959
Simatupang dilahirkan dalam Ia kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan
sebuah keluarga sederhana. Jenderal dari dinas aktifnya di kemiliteran karena
Ayahnya Simon Mangaraja perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno
Soaduan Simatupang, terakhir pelayanan Gereja dan aktif menyumbangkan pemikiran-
bekerja sebagai pegawai pemikirannya tentang peranan Gereja di dalam
kantor pos. masyarakat.
- Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia,
Penetapan : Keppres - Ketua Majelis Pertimbangan PGI,
- Ketua Dewan Gereja-gereja Asia,
No. 068/TK/2013 - Ketua Dewan Gereja-gereja se-Dunia, dll.
tanggal 6 November 2013 - Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia
- Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan
Manajemen (IPPM) dan pencetusnya
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Letjen TNI
(Purn)Djamin Gintings
lahir di Karo, Sumut, 12 Januari 1921 dan
wafat di Ottawa, Kanada, 23 Oktober 1974
pada umur 53 tahun

Beliau tokoh dari Sumatera Utara dan beliau adalah


pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan
Hindia Belanda, beliau juga seorang petinggi TNI yang
berhasil menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan
pada April 1958

Kepress No.115 TK 2014


Tanggal 06 Nov 2014

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI PAPUA

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :

Frans Kaisiepo
Hidup : 1921 – 1979
Adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans
terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia
Serikat sebagai wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama
Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap. Selain
itu, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua antara
tahun 1964-1973. Ia dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang
jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara
Frans Kaisiepo di Biak.
Lahir di Wardo, Biak,
Papua, SK Pres: 077 /TK/ 1993 bertanggal 14- 9-1993
10 Oktober 1921
meninggal di Jayapura,
Papua,
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

10 April 1979
pada umur 57 tahun

Silas Papare

Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat


pada tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah
Belanda. Ia sangat gigih dalam memperjuangkan
kemerdekaan Papua sehingga beliau sering berurusan
dengan aparat keamanan Belanda dalam memerangi
kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau
dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon
Papua untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan
di Serui, Silas berkenalan dengan Dr. Sam Ratulangi,
Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke
Lahir di Serui, Papua, tempat tersebut. Perkenalannya tersebut semakin
18 Desember 1918 menambah keyakinan beliau bahwa Papua harus bebas dan
meninggal di Serui, bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau
Papua, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII).
7 Maret 1973 Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh Belanda dan
pada umur 54 dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan
tahunPejuang penyatuan diri menuju Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau
Irian Jaya (Papua) ke mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta dalam
dalam wilayah Indonesia rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk
memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah RI.
SK Pres: 077 /TK/ 1993
bertanggal 14- 9-1993

Johanes Abraham Dimara


Nama kecilnya Arabel berganti Anis
Pendidikan :
- Tamat SD tahun 1930. Sekolah pertanian selesai
tahun 1935. Sekolah Injil (saat itu usianya mendekati
20 tahun),
- Menjadi guru agama Kristen. Dan menjadi guru
penginjil di kecamatan Leksula, Maluku Tengah .
Tepatnya di pulau Buru.
- Anggota Heiho (zaman Jepang). Bekerja dipelabuhan
Namlea Ambon (ketika Indonesia Merdeka)
- Beliau sempat ditangkap dan dipenjara bersama para
lahir di desa Korem Biak pejuang Indonesia lainnya. Tahun 1949, setelah
Utara, 16 April 1916 penyerahan kedaulatan, bergabung dengan Batalyon
Meninggal di Jakarta,20 Patimura APRIS dan ikut dalam penumpasan RMS.
Oktober 2000 . Dia adalah Dan beliau termasuk salah seorang pejuang yang ikut
putra dari Kepala dalam pembebasan Irian Barat. Sala satu anggota OPI
Kampung Wiliam (Organisasi Pembebasan Irian Barat
Dimara.Kala itu usia
beliau masih 13 tahun dan Keppres No. 52/TK/2010, tanggal 11 November 2010
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

masih SD dia diangkat


anak oleh orang Ambon
bernama Elisa Mahubesi
dan dibawa kekota Ambon

NAMA PAHLAWAN DARI PROVINSI JAWA BARAT

Nama nama pahlawan berikut ini saya rangkum berdasarkan dari daerah kelahiran
dengan maksud tujuan untuk memberikan motivasi untuk generasi muda saat ini agar
dapat mencontoh pahlawan-pahlawan dari daerahnya yang mempunyai semangat
didalam memperjuangkan daerahnya sampai tingkat nasional bahkan dalam percaturan
tingkat internasional. dan juga dipaparkan sekelumit biografi hidup sampai wafatnya.
Dan Surat Keputusan dari Negara untuk gelar pahlawan Nasional :
Prof.Dr. Koesoemah Atmadja, SH.
 Gelar diploma dari Rechtshcool (Sekolah Kehakiman)
(1913)
 Gelar Doctor in de recht geleerheid pun diperoleh
dengan disertasi yang berjudul De Mohamedaansche
Vrome Stichtingen in Indie (1922) dari Universitas
Leiden, Belanda.
Kariernya sebagai :
- Pegawai pengadilan di Bogor 1919.
- hakim di Raad Van Justitie (Pengadilan Tinggi) di
Belanda
- Voor Zitter Landraad (Ketua Pengadilan Negeri) di
Lahir Indramayu. Hakim Pengadilan Tinggi Padang, Ketua PN
Purwakarta,Jawa Barat Semarang, dan Hakim PT Semarang.Masa Jepan Pada
Tgl : 8 september 1898 1942, Ketua Tihoo Hooin (Pengadilan Negeri) di
Meninggal Semarang.
di Jakarta,11-08-52 - Pemimpin Kehakiman Jawa Tengah (1944)
dimakamkan - Anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan
di Taman Makam Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI pada tanggal 29
Pahlawan Kalibata. April 1945
- Ditugaskan membentuk lembaga peradilan Indonesia
Ketua Mahkamah Agung tertinggi yaitu MA Republik Indonesia pada tahun 1950.
Indonesia Pertama - Ketua MA Republik Indonesia dari tahun 1950 - 1952)
- Memindahkan Kantor MA ke Jakarta dari Yogyakarta.
- Menolak memimpin Negara boneka bentukan Belanda
SK Pres: 124 Tahun 1965 Negara Pasundan pada tahun 1947.
bertanggal 14 – 5 – 1965 - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada
dan Guru Besar Sekolah Tinggi Kepolisian.
[ BAHAN AJAR TOKOH NASIONAL DAN DAERAH] KD 3.2 KELAS XII

Laksamana Laut R.E.Martadinata

Pendidikan :
HIS di Lahat 1934,MULO di Bandung 1938
AMS di Jakarta 1941 dan SPT 1944

Pada zaman pendudukan Jepang ia bekerja sebagai aspiran


Lahir : Bandung , (calon) atau penerjemah di sekolah tinggi pelayaran
29 Maret 1921 Semarang.
Wafat : Riung Gunung, Saat PPKI membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
6-10-66 (usia 45 tahun) yang kemudian disahkan Presiden Soekarno pada 23
di makamkan TMP Agustus 1945, ia juga turut membentuk BKR Laut Jawa
Kalibata Barat
SK Pres: 220 Tahun 1966 7-10-1966

Raden Dewi Sartika


Beliau adalah putri kedua dari lima bersaudara dari
kalangan bangsawan Sunda. Ayahnya bernama Raden
Rangga Somanagara, Patih Bandung. Sedangkan Ibunya
adalah Raden Ayu Rajapermas, putri Bupati Bandung
Raden Adipati Wiranatakusumah IV (1846-1876).
- Membuka Sakola Isteri pada 16 Januari 1904
- Pada 1910 kemudian diganti menjadi Sakola
Kautamaan Isteri
- pada 1914 diganti menjadi Sakola Raden Dewi. Di
sekolah khusus wanita ini, murid-muridnya mendapat
pelajaran keterampilan wanita selain pelajaran umum.
Lahir di Bandung, Disini juga diajarkan pelajaran agama Islam, yang
4-12-1884 tidak diajarkan di sekolah-sekolah bergaya Barat.
wafat di Sk Pres: 252Tahun 1966 1-2-1966
Cineam,Tasikmalaya,
11-September 1947

Anda mungkin juga menyukai