Bahan Ajar 3
Bahan Ajar 3
3 KELAS XII
sebab akibat blokade oleh Belanda maka hasil panen Indonesia yang
melimpah tidak dapat dijual keluar negeri sehingga pemerintah berani
memperkirakan bahwa pada pada musim panen 1946 akan diperoleh
suplai hasil panen sebesar 200.000 sampai 400.000 ton. Sebagai
imbalannya pemerintah India bersedia mengirimkan bahan pakaian
yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia pada saat itu. Saat itu
Indonesia tidak memikirkan harga karena yang penting adalah
dukungan dari negara lain yang sangat diperlukan dalam perjuangan
diplomatik dalam forum internasional. Adapun keuntungan politis
yang diperoleh Indonesia dengan adanya kerjasama dengan India ini
adalah Indonesia mendapatkan dukungan aktif dari India secara
diplomatik atas perjuangan Indonesia di forum internasional.
2) Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Membuka hubungan dagang langsung ke luar negeri dilakukan oleh
pihak pemerintah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara
lain :Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta Amerika
(Isbrantsen Inc.). Tujuan dari kontak ini adalah membuka jalur
diplomatis ke berbagai negara. Dimana usaha tersebut dirintis oleh
BTC (Banking and Trading Corporation) atau Perseroan Bank dan
Perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang
membantu usaha ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro
Djojohadikusumo dan Ong Eng Die. Hasil transaksi pertama dari
kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli barang-barang
ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi
selanjutnya kapal Amerika yang mengangkut barang pesanan RI dan
akan memuat barang ekspor dari RI dicegat dan seluruh muatannya
disita oleh kapal Angkatan Laut Belanda.
Karena blokade Belanda di Jawa terlalu kuat maka usaha diarahkan
untuk menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan
tujuan Malaysia dan Singapura.Usaha tersebut dilakukan sejak 1946
sampai akhir masa perang kemerdekaan.Pelaksanaan ini dibantu oleh
Angkatan laut RI serta pemerintah daerah penghasil barang-barang
ekspor.Karena perairan di Sumatra sangatlah luas, maka pihak
Belanda tidak mampu melakukan pengawasan secara ketat.Hasilnya
Indonesia berhasil menyelundupkan karet yang mencapai puluhan
ribu ton dari Sumatera ke luar negeri, terutama ke Singapura. Dan
Indonesia berhasil memperoleh senjata , obat-obatan dan barang-
barang lain yang dibutuhkan.
Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di Singapura
yang diberi nama Indonesian Office (Indoff). Secra resmi badan ini
merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar
negeri, namun secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi
[ INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL] KD 3.3 KELAS XII
jauh sebelum kedatangan pengaruh luar: India, Tiongkok, dan Islam. Begitu
pengaruh India masuk, yang juga membawa sistem sosial hierarkinya, yakni
feodalisme, maka sistem demokrasi ini tersingkir ke desa-desa. Hatta
kemudian menyimpulkan dalam Demokrasi asli terdapat lima hal penting,
yaitu musyawarah, mufakat, Gotong royong, hak mengadakan protes bersama,
dan hak untuk menyingkir dari kekuasaan raja. Kelima hal penting ini pula
yang kemudian menjadi dasar yang kuat bagi tokoh peregerakan Nasional
Indonesia untuk menjadikan Demokrasai sebagai landasan sistem
pemerintahan di Indonesia ketika telah mencapai kemerdekaan.
Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.Dipimpin Oleh : Mr.
Ali Sastroamijoyo
Program :
Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera
menyelenggarakan Pemilu.
Pembebasan Irian Barat secepatnya.
Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali
persetujuan KMB.
Penyelesaian Pertikaian politik
Hasil :
Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu PNI, Masyumi, dan
NU.Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Program :
Program kabinet ini disebut Rencana Pembangunan Lima
Tahun yang memuat program jangka panjang, sebagai berikut.
Perjuangan pengembalian Irian Barat
Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat
terbentuknya anggota-anggota DPRD.
Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi
nasional berdasarkan kepentingan rakyat.
Selain itu program pokoknya adalah,
Pembatalan KMB,
Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima
tahun, menjalankan politik luar negeri bebas aktif,
Melaksanakan keputusan KAA.
Hasil :
Mendapat dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai
titik tolak dari periode planning and investment, hasilnya adalah
Pembatalan seluruh perjanjian KMB.
Kendala/ Masalah yang dihadapi :
- Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat.
- Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin
menguat dan mengarah pada gerakan sparatisme dengan
pembentukan dewan militer seperti Dewan Banteng di
Sumatera Tengah, Dewan Gajah di Sumatera Utara,
Dewan Garuda di Sumatra Selatan, Dewan Lambung
Mangkurat di Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni
di Sulawesi Utara.
- Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena
pemerintah pusat dianggap mengabaikan pembangunan di
daerahnya.
- Pembatalan KMB oleh presiden menimbulkan masalah
baru khususnya mengenai nasib modal pengusaha
Belanda di Indonesia. Banyak pengusaha Belanda yang
menjual perusahaannya pada orang Cina karena memang
merekalah yang kuat ekonominya. Muncullah peraturan
yang dapat melindungi pengusaha nasional.
- Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI.
Masyumi menghendaki agar Ali Sastroamijoyo
[ INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL] KD 3.3 KELAS XII
b) Sistem Ekonomi
Keadaan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi liberal
dipengaruhi oleh ketidakstabilan politik bangsa Indonesia pada saat itu.
- Kondisi ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi Liberal :
1. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27
Desember 1949, bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi
dan keuangan seperti yang telah ditetapkan dalam KMB. Beban
tersebut berupa hutang luar negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan
utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
2. Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu
sebesar 5,1 Miliar.
3. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil
bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila permintaan
ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul perekonomian
Indonesia.
[ INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL] KD 3.3 KELAS XII
a. Gunting Syafruddin
Kebijakan ini adalah Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya
memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga
nilainya tinggal setengahnya.Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri
Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan
RIS.Tindakan ini dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950
berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950.
Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1
Miliar.Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang
memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas
menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi
jumlah uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan
dari pemerintah Belanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp.
200 juta.
[ INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL] KD 3.3 KELAS XII