Kelompok 1 Persamaan Garis Lurus Tanpa Pembahasan
Kelompok 1 Persamaan Garis Lurus Tanpa Pembahasan
Disusun oleh:
Pendidikan Matematika/01
2023
A. Persamaan Garis Lurus
Dalam setiap garis lurus, tentunya memiliki suatu persamaan linear dalam x
dan y. Sebaliknya, untuk setiap persamaan linear dalam x dan y merupakan
suatu garis lurus. Persamaan garis lurus merupakan persamaan yang apabila
digambarkan dalam bidang kartesius akan membentuk suatu garis lurus. Dalam
persamaan garis lurus kita juga akan mengenal kemiringan suatu garis yang
biasa kita sebut sebagai gradien, disimbolkan dengan m. Terdapat dua bentuk
umum persamaan garis lurus yakni bentuk implisit dan bentuk eksplisit.
1. Bentuk implisit
𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0
Keterangan:
A, B, dan C merupakan bilangan-bilangan nyata/riil
x dan y merupakan variabel
C merupakan konstanta
A dan B tidak bersama-sama
nol Contoh:
a. 5𝑥 + 2𝑦 − 10 = 0
Keterangan : 𝐴 = 5, 𝐵 = 2, 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = −10
2. Bentuk eksplisit
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
Keterangan:
x dan y merupakan variabel
m merupakan gradien atau kemiringan garis
c merupakan konstanta
Contoh:
a. 𝑦 = 6𝑥 + 8
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1)
persamaan garis lurus apabila diketahui dua titik yakni 𝐴 = (𝑥1, 𝑦1) dan 𝐵 =
(𝑥2, 𝑦2) dengan menggunakan rumus
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
𝑦2 − 𝑦1 = 𝑥2 − 𝑥1
Contoh:
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (−1,3) dan memiliki
kemiringan 3!
Penyelesaian:
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1)
𝑦 − 3 = 3(𝑥 − (−1))
𝑦 − 3 = 3(𝑥 + 1)
𝑦 − 3 = 3𝑥 + 3
𝑦 = 3𝑥 + 3 + 3
𝑦 = 3𝑥 + 6
Berdasarkan gambar di atas kita tahu bahwa titik 𝑇(𝑥1, 𝑦1) terletaj pada garis g.
Dan di mana titik 𝑇1 merupakan proyeksi dari titik T pada sumbu x dan
begotupun dengan titik 𝑇2 yang merupakan proyeksi dari titik 𝑇2 pada normal
garis ON. Maka kita akan memperoleh sebuah hubungan yakni
𝑂𝑁 = 𝑂𝑇1 + 𝑇2𝑁 ⟺ 𝑂𝑇1𝑐o𝑠𝛼 + 𝑇1𝑇 𝑠i𝑛𝛼
- 𝑛 = 𝑥1𝑐o𝑠 𝛼 + 𝑦1𝑠i𝑛 𝛼
Hubungan di atas berlaku untuk setiap titik yang terletak pada garis g. Maka dari
itu kita dapat menentukan persamaan normal dengan menggunakan rumus
𝛼 𝑥 𝑐o𝑠 𝛼 + 𝑦 𝑠i𝑛 𝛼 = 𝑛 atau 𝑥 𝑐o𝑠 𝛼 + 𝑦 𝑠i𝑛 − 𝑛 = 0
Kaitannya dengan persamaan garis lurus umu dengan persamaan normal
garis, kita dapat mengubah persamaan umum ke dalam persamaan normal dan
begitupun sebaliknya.
Misalkan kita memiliki persamaan garis g yakni 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0, kemudian
kita mengalikan kedua ruas dengan bilangan k. Maka akan diperoleh:
𝑘𝐴𝑥 + 𝑘𝐵𝑦 + 𝑘𝐶 = 0
Kemudian harga k akan dipilih sedemikian sehingga akan memenuhi
𝑘𝐴 = 𝑐o𝑠 𝛼 atau 𝑘2𝐴2 = 𝑐o𝑠2𝛼
𝑘𝐵 = 𝑠i𝑛 𝛼 atau 𝑘2𝐵2 = 𝑠i𝑛2𝛼
Apabila persamaan 𝑘2𝐴2 = 𝑐o𝑠2𝛼 dan 𝑘2𝐵2 = 𝑠i𝑛2𝛼 dieleminasi maka akan
didapatkan 𝑘2(𝐴2 + 𝐵2) = 1. Kemudian kita akan mendapatkan 𝑘 = ± 1
.
√Æ2 +𝐵2
60°
Tentukan persamaan normal suatu garis lurus dengan panjang normal 10 satuan!
Penyelesaian:
𝑥 𝑐o𝑠 𝛼 + 𝑦 𝑠i𝑛 𝛼 − 𝑛 = 0
𝑥 𝑐o𝑠 60° + 𝑦 𝑠i𝑛 60° − 10 = 0
1 1
𝑥 + 𝑦 √3 − 10 = 0
2 2
1 1
𝑥 + 𝑦 − 10 = 0
2 2
Jika titik 𝑇 terletak pada posisi lain dari garis g yaitu di sebelah kiri, maka nilai
ruas kiri akan berbeda tandanya, dapat positif maupun negative. Tapi, karena
jarak harus positif, maka rumus tersebut diberi tanda harga mutlak. Persamaan
garis normal dari 𝑔 ≡ 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0, yaitu
𝐴 𝐵 𝐶
𝑥+ 𝑦+ =0
±√𝐴2 + 𝐵 2
±√𝐴2 + 𝐵2 ±√𝐴2 + 𝐵2
Penyelesaian :
Dengan rumus
𝑚𝑥1 − 𝑦1 + 𝑛
𝑑=| |
√𝑚2 + 1
Maka,
9+2−9
=| |
√9 + 1
9+2−9
=| |
√9 + 1
2
=| |
√10
1
= √10
5
𝑔1 ≡ 𝐴1𝑥 + 𝐵1𝑦 + 𝐶1 = 0
𝑔2 ≡ 𝐴2𝑥 + 𝐵2𝑦 + 𝐶2 = 0
Ditinjau dari posisi dua garis tersebut, didapatkan beberapa kemungkinan, yaitu:
persamaan (1) dan (2) mempunyai satu pasang nilai 𝑥 dan 𝑦 yang nyata
(real) berhingga. Dapat dikatakan, garis 𝑔1dan 𝑔2 mempunyai titik potong.
Koordinat titik potong ini dapat dicari dengan metode substitusi, eliminasi,
atau dapat menggunakan aturan Cramer.
Æ1
2) = 𝐵1 = 𝐶1 , maka dua persamaan tersebut dependent. Sehingga
Æ2 𝐵2 𝐶2
mempunyai tak berhingga pasang nilai 𝑥 dan 𝑦. Dapat dikatakan bahwa garis
𝑔1dan 𝑔2 tersebut berimpit.
Æ1
3) = 𝐵1 G 𝐶1 , maka dua garis tersebut mempunyai gradien yang sama, yaitu
Æ2 𝐵2 𝐶2
Æ1
= 𝐵1
. Hal ini, karena Æ1 = 𝐵1 ⇔ Æ1
= Æ2. Sehingga dua garis tersebut
Æ2 𝐵2 Æ2 𝐵1 𝐵2
𝐵2
sejajar.
Contoh
𝑔1 ≡ 3𝑥 − 2𝑦 + 6 = 0
𝑔2 ≡ 𝑥 + 2𝑦 − 6 = 0
𝑔3 ≡ 9𝑥 − 6𝑦 + 11 = 0
𝑔4 ≡ 3𝑥 + 6𝑦 + 12 = 0
Penyelesaian :
1𝑥
𝑔2 : 𝑦 = +3
−2
3𝑥 11
𝑔 :𝑦 = +
3
2 6
agar dua garis saling tegak lurus, hasil kali gradien kedua garis itu adalah -1.
Contoh :
Penyelesaian :
2𝑥 − 𝑦 + 8 = 0 → 𝑦 = 2𝑥 + 8
Sehingga memiliki gradien 𝑚1 = 2
6𝑥 − 3𝑦 + 9 = 0 → 3𝑦 = 6𝑥 + 9
tan 𝜃 = 0
𝜃 = 0°
F. Persamaan parameter
𝑥 = −3 + 𝑡
𝑦 = 1 + 6𝑡
Dari persamaan diatas, kita lihat bahwa jika terdapat nilai 𝑡 yang memenuhi
maka akan terdapat nilai 𝑥 dan 𝑦. Sehingga persamaan diatas dapat
menunjukkan persamaan suatu garis, misalkan 𝑡 yang diambil adalah 1, maka
𝑥 = −3 + 1
𝑥 = −2
𝑦 = 1 + 6(1)
𝑦=7
Dari nilai x dan y tersebut akan membentuk (−2,7) dan seterusnya.
Kemudian jika nilai x yang ditentukan, maka nilai dari t pada persamaan
pertama akan didapatkan serta nilai y pada persamaan kedua jika
memsubtitusikan hasil nilai t pada persamaan pertama tadi. Misalnya 𝑥 =
2, 𝑚𝑎𝑘𝑎:
2 = −3 + 𝑡
𝑡 = 5
𝑦 = 1 + 6(5)
𝑦 = 31
𝑥 = −3 + 𝑡
𝑡=𝑥 + 3
𝑦 = 1 + 6(𝑥 + 3)
𝑦 = 1 + 6𝑥 + 18
𝑦 = 6𝑥 + 19
Sehingga diperoleh persamaan garis 𝑦 = 6𝑥 + 19.
Jika dalam suatu persamaan garis untuk menyatakan hubungan antara x dan y
dengan menggunakan variabel ketiga, misalnya 𝑥 = ƒ1(𝑡), 𝑦 = ƒ2 (𝑡), maka
variabel ketiga ini (dalam contoh diatas ialah t), disebut parameter dan
persamaannya disebut persamaan parameter dari garis tersebut. Mencari relasi
antara x dan y dengan menghilangkan parameter disebut mengeliminasi
parameter parameter dari persamaan.
Kemudian untuk menentukan persamaan paraameter dan persamaan vektor
garis lurus pada bidang dapat menggunakan langkah-langkah seperti berikut:
1. Buatlah suatu garis g yang melalui titik 𝑃1(𝑥1, 𝑦1) dan 𝑃2(𝑥2, 𝑦2) dengan
𝑥1 G 𝑥2 atau 𝑦1 G 𝑦2
2. Kemudian ambil sembarang titik 𝑄(𝑥, 𝑦) yang terletak pada garis g sehingga
dapat kita peroleh panjang̅𝑃̅1̅𝑄̅⃗, panjang 𝑃̅ 1̅ 𝑃̅ 2⃗,, ̅𝑄̅⃗ dan ̅𝑃̅1⃗
panjang 𝑂 panjang
3. Dari langkah 2, untuk setiap titik sebarang 𝑄(𝑥, 𝑦) pada garis g maka
berlaku
𝑃̅1̅𝑄̅⃗ = 𝜆 𝑃̅ 1̅ 𝑃̅ 2⃗, dimana λ adalah suatu parameter, yaitu bilangan
yang berubah-ubah.
Contoh soal :
Suatu garis lengkung memiliki persamaan
𝑥 = 𝑟 𝑐o𝑠 𝜃
𝑦 = 𝑟 𝑠i𝑛 𝜃
1. Tentukan persamaan garis yang melalui titik (−2,5) dan (3, −4) dengan
gradien 2!
2. Ubahlah persamaan parametrik di bawah ini ke dalam bentuk kartesian atau
persamaan garis!
𝑥 = 𝑡−1
𝑦 = 𝑡2
3. Tentukan persamaan parameter dari garis yang dibentuk dari dua titik yaitu
(1,8) 𝑑𝑎𝑛 (6,2) !
4. Rubahlah persamaan garis −3𝑥 − 4𝑦 + 10 = 0 dalam bentuk persamaan
normal Hesse
5. Tentukan persamaan normal garis 3x + 4y +12 = 0 .
6. Tentukan apakah garis-garis berikut ini berhimpit, berpotongan, atau sejajar !
𝑙1 ≡ 2𝑥 − 3𝑦 + 6
𝑙2 ≡ 4𝑥 − 6𝑦 + 20
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman. (2009). Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.
Yunita, A., & Hamdunah. (2017). Geometri Analitik. Padang: Penerbit Erka.