Anda di halaman 1dari 46

Angkatan XIII

Golongan III

RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN JALUR TRIASE
DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MORO’O, KECAMATAN MORO’O,
KABUPATEN NIAS BARAT.

OLEH :

AHMAD KURNIAWAN MENDROFA, S. Kep., Ns


PENATA MUDA TINGKAT I / IIIb
NIP. 19920622 202203 1 004

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai – nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN). Rancangan Aktualisasi dengan judul Optimalisasi kepatuhan perawat dalam
penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o,
Kabupaten Nias Barat.
Rancangan Aktualisasi ini merupakan salah satu kegiatan pembelajaran dalam
Pelatihan Dasar CPNS untuk mewujudkan kompetensi dalam mengaplikasikan sasaran kinerja
pegawai di unit kerja pemerintah daerah masing-masing sesuai dengan tingkatannya melalui
beberapa kegiatan yang disusun untuk nantinya diaplikasikan di unit kerja pemerintah masing-
masing.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan.
Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan dorongan serta saran-saran dari berbagai pihak,
khususnya coach dan mentor, segala hambatan, rintangan dan kesulitan tersebut dapat diatasi
dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas
dukungan yang diberikan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini kepada yang terhormat :
1. Bapak Bupati Nias Barat yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang telah memfasilitasi proses Pelatihan Dasar
(Latsar) CPNS
3. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) provinsi Sumatera Utara
yang telah memberikan kesempatan penulis mengikuti Latsar CPNS Tahun Anggaran
2023
4. Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kolaka Timur
yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar.
5. Bapak Dr.Drs. Abdul Rajab, M.M selaku coach yang telah memberi waktu, dukungan
dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
6. Bapak Semianus Gulo, S. Kep., Ns, M.K.M selaku kepala puskesmas sekaligus mentor,
beserta seluruh staf di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o yang sudah membimbing,
memfasilitasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan Rancangan Aktualisasi.
7. Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman serta bimbingan kepada
penulis sehingga mempermudah penulis dalam memahami materi pelatihan

i
8. Bapak Dame H. Simamora dan Bapak Arman Lahagu selaku LO Angkatan XIII
Kelompok 1
9. Keluarga tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan untuk kelancaran
kepada penulis dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS
10. Rekan-rekan seperjuangan, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Khususnya
Angkatan XIII Kelompok 1 yang telah saling membantu selama mengikuti pelatihan
dasar CPNS ini.
Demikian Rancangan Aktualisasi ini dibuat, penulis menyadari rancangan Aktualisasi
ini masih belum sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan
pendapat yang bersifat membangun sebagai perbaikan dalam Rancangan Aktualisasi yang
penulis susun. Semoga bermanfaat bagi kita semua sebagai ASN yang BerAKHLAK untuk
memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Indonesia.

Nias Barat, September 2023


Penulis,

Ahmad Kurniawan Mendrofa, S. Kep., Ns

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.1 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi........................................4
1.1.1 Profil Puskemas.............................................................4
1.1.2 Struktur Organisasi........................................................6
1.1.3 Visi, Misi Dan Tata Nilai Organisasi.............................7
1.1.4 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi.............................7
1.1.5 Uraian Jabatan Fungsional Ahli Pertama Perawat.........8
1.2 Tujuan Aktualisasi..................................................................10
1.3 Manfaat Aktualisasi................................................................10
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi.....................................................11
1.5 Waktu Dan Tempat Aktualisasi..............................................11

BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU...........................................12


2.1 Identifikasi Isu.........................................................................12
2.2 Analisis Isu..............................................................................13
2.2.1 Analisis Isu Dengan Teknik APKL...........................13
2.2.2 Analisis Isu Dengan Teknik USG.............................14
2.3 Dampak Isu Terpilih...............................................................15
2.4 Role Model..............................................................................15

BAB III STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH...........................17


3.1 Penetapan Gagasan Dan Kegiatan Kreatif..............................17
3.2 Konsepsi Nilai Dasar ASN......................................................17
3.3 Manajemen ASN.....................................................................25
3.4 Smart ASN..............................................................................28
3.5 Rancangan Aktualisasi............................................................30
3.6 Jadwal Kegiatan Aktualisasi...................................................42
3.7 Estimasi Biaya.........................................................................43

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................44

iii
DAFTAR TABEL

1.1 Nama Desa Dan Jumlah Penduduk............................................................5

2.1 Identifikasi Isu Di Uptd Puskesmas Rawat Inap Moro’o.......................12

2.2 Analisis Isu Dengan Teknik Apkl..............................................................13

2.3 Analisis Isu Dengan Teknik Usg................................................................14

2.4 Profil Role Model........................................................................................15

3.1 Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu..............................................................17

3.2 Rancangan Aktualisasi...............................................................................30

3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi...............................................42

iv
DAFTAR GAMBAR

1.1 Pasien Di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o.............................3

1.2 File Rekam Medis Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o..................3

1.3 Sampah Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o...................................4

1.4 Peta Wilayah Kecamatan Moro’o...............................................................4

1.5 UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o.......................................................5

1.6 Struktur Organiasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o.....................6

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Bab 1
Pasal 1 dan 2 menyebutkan Aparatur Sipil Negara yang disingkat menjadi ASN adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas negara lainnya digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan serta pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam mewujudkan peran dan tugas ASN yang
profesional, ASN harus memiliki nilai-nilai dasar Core Values dan Employer Branding yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif , dan Kolaboratif
yang disebut dengan BerAKHLAK.
Peraturan Lembaga Admistrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menyebutkan untuk mendapatkan
sosok ASN yang profesional dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka perlu dilaksanakan
pembinaan melalui pelatihan. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang disingkat
dengan Latsar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan dimana wajib
menjalani masa percobaan selama 1 (satu) tahun yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme
serta kompetensi bidang.
Menurut Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat, salah satu jabatan fungsional
Aparatur Sipil Negara adalah Perawat. Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakasanakan pelayanan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat, baik dalam keadaan sehat

1
maupun sakit di fasyankes seperti puskesmas dan fasyankes lain.
Salah satu Indikator mutu pelayanan klinis di Instalasi Gawat Darurat adalah
kemampuan menangani life saving. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan manajemen
tatalaksana triase pasien di IGD. Pelayanan IGD mengacu pada konsep triase dimana pasien
akan dilayani berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya. Secepat apapun pasien datang ke IGD,
namun masih ada kondisi pasien lain yang lebih gawat, maka IGD akan memprioritaskan
pasien yang kondisinya lebih gawat daripada pasien yang datang dahulu tersebut.
Triase terkait dengan pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan dinamis dalam
waktu singkat dengan informasi yang terbatas. Hal ini dapat berjalan dengan baik jika didukung
tenaga medis yang kompeten dan sarana yang memadai. Tenaga kesehatan yang dimaksud
adalah dokter umum dan perawat yang bertugas jaga di IGD. Dalam perananannya, tenaga
kesehatan dan dokter jaga adalah orang yang pertama kali menerima pasien, dan akan
mengklasifikasikan pasien sesuai dengan keilmuannya dan diaplikasikan dengan sistem triase.
Sedangkan sarana yang dimaksud adalah salah satunya jalur triase dilantai area instalasi gawat
darurat.
Dalam sistem triase IGD, ada 4 kategori warna. Empat kategori warna tersebut memiliki
arti masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi pasien, yaitu:
1. Kategori merah
Pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area resusitasi) yang
butuh pertolongan segera. Kriteria pasien yang masuk dalam kategori ini adalah mengalami
kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis segera.
2. Kategori kuning
Pasien dalam kategori kuning merupakan prioritas kedua (area tindakan) yang juga
membutuhkan pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang termasuk kategori ini tidak dalam
kondisi kritis.
3. Kategori hijau
Kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga (area observasi). Pasien dalam kategori ini
umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu berjalan atau mencari
pertolongan sendiri.
4. Kategori hitam
Kategori hitam hanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak mungkin ditolong
lagi atau sudah meninggal.
Menurut KBBI, patuh adalah taat aturan atau berdisiplin. Menurut Nurbaiti (2004)
dalam Lukman (2007, hal 3) menyatakan bahwa kepatuhan dapat dipengaruhi oleh faktor

2
internal seperti usia, pengetahuan, motivasi dan faktor eksternal seperti pendidikan, dan masa
kerja. Kurang patuhnya perawat dalam melakukan triase dapat merendahkan mutu pelayanan
itu sendiri.
Sejak tahun 2022, penulis bekerja sebagai CPNS yang ditugaskan di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat, dengan jabatan sebagai Ahli
Pertama - Perawat. Selama bertugas, penulis telah melakukan pengamatan dan menemukan
beberapa isu yang ada di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, diantaranya:

1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas


Rawat Inap Moro’o

Gambar 1.1. Pasien di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o


Pada gambar diatas tampak pasien dilayani tempat tidur pada jalur merah atau pada
tempat tidur pasien yang gawat dan darurat, sedangkan keadaan pasien adalah pasien yang tidak
gawat dan tidak darurat.

2. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengisian rekam medis

Gambar 1.2 File Rekam Medis Pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o

3
Berdasarkan gambar 1.2 tampak pengisian rekam yang tidak lengkap seperti jam
dilayani, diagnosa, riwayat penyakit, keluhan saat masuk, pemeriksaan fisik, perencanaan
layanan, dll, yang seharusnya diisi lengkap sebagai acuan kita dalam memberikan asuhan
kepada pasien dan sebagai data untuk follow up pasien.

3. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengelompokan limbah medis infeksius dan


non infeksius

Gambar 1.3. Sampah di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o


Pada gambar diatas tampak sampah medis (botol infus, set infus, masker, kasa) dan non
medis (plastik jajanan, tissu) diletakkan dalam satu tong sampah dan belum dipilah.

1.2 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi


1.2.1 Profil Puskesmas

Gambar 1.4. Peta Wilayah Kecamatan Moro’o

4
UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o saat ini dipimpin oleh Bapak Semianus Gulo,
S.Kep., Ns, M.K.M, yang berada di Desa Hilifadolo, Kecamatan Moro’o Kabupaten Nias Barat.
Kecamatan Moro’o merupakan salah satu kecamatan di Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang
terdekat dengan pusat pemerintahan dan perdagangan dan memiliki luas wilayah ± 52,30 Km 2,
dengan memanfaatkan tanah sebagian besar untuk bangunan, pemukiman penduduk dan lahan
pertanian. Jumlah KK di lingkungan kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o adalah
sebanyak 263 KK. Kecamatan Moro’o memilik batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Nias Utara.
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Mandrehe
3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Mandrehe Barat
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Samudera Indonesia

Dokumentasi Pribadi
Gambar. UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
Gambar 1.5. UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o terbagi kedalam empat (4) wilayah,
yaitu :
NO NAMA DESA JUMLAH PENDUDUK
1 Hiliwalo’o II 456
2 Gunungbaru 1420
3 Siduahili 1164
4 Hilifadolo 1669

Tabel 1.1. Nama desa dan jumlah penduduk

5
1.2.2 Struktur Organisasi

Gambar 1.6. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o

6
1.2.3 Visi dan Misi Kepala Daerah

Adapun Visi dan Misi dari Bupati Nias Barat yaitu :


a. Visi
“Terwujudnya Nias Barat yang Bersih, Unggul dan Maju”
b. Misi
1. Membangun sistem manajemen pemerintahan daerah yang baik, transparan,
profesional, dan bersih dari SUAP / KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
2. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengelolaan keuangan daerah serta
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
3. Meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh aspek kehidupan masyarakat
4. Mengembangkan ekonomi masyarakat yang berbasis agrominawisata (pertanian,
perikanan, peternakan, pariwisata) dan ekonomi kreatif
5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar (jalan, jembatan, gedung sekolah,
puskesmas, rumah sakit, instalasi air bersih)
6. Mengembangkan inovasi daerah dalam rangka meningkatkan kualitas daya saing
daerah, masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya
7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur dan masyarakat yang
lebih maju.

1.2.4 Tata Nilai Organisasi

P = Profesional yaitu : Mampu melaksanakan tugas dengan baik dalam memberikan


pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensinya.
R = Responsif yaitu : Memiliki perilaku kerja yang peka terhadap situasi dan
kebutuhan lingkungan kerja serta melayani secara prima.
I = Inovatif yaitu : Mampu menciptakan ide yang kreatif dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
M = Motivasi yaitu : Menjadi garda terdepan dalam mendorong masyarakat
berperilaku hidup sehat.
A = Akuntabel yaitu : Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP dan
standar pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan

7
dipertanggungjawabkan.

1.2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


a. Tugas Organisasi
1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
2. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.
b. Fungsi Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pelayanan medis
2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis & non medis
3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
4. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan
5. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan

1.2.5 Uraian Tugas Jabatan Fungsional Ahli Pertama – Perawat


Berdasarkan Petikan Keputusan Bupati Nias Barat Nomor 813 – 317 Tahun 2022 Tentang
Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, Bupati Nias Barat memutuskan, bahwa
Nama : Ahmad Kurniawan Mendrofa, S. Kep., Ns
NIP : 19920622 202203 1 004
Pendidikan : Ners
Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan :
Golongan Ruang : III/b
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o,
Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, yang dimaksud

8
dengan perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan. Perawat
Ahli Pertama memiliki tugas pokok dan rincian kegiatan Perawat Ahli Pertama sesuai dengan
jenjang jabatan.
a. Tugas Pokok
Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang
meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan keperawatan.
b. Uraian Kegiatan
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawatkategori keahlian sesuai jenjang jabatan,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan
tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada

9
tahap pre/intra/post operasi
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

10
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan
perawat
51. Melakukan preseptorship dan mentorship

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai konsep dasar BerAKHLAK, peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN) dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil
Negara di unit organisasi dalam upaya pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Perawat Ahli
Pertama di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias barat.
1.3.2 Tujuan Khusus
Meningkatnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Moro’o

1.4 Manfaat
Adapun manfaat aktualisasi adalah :
a. Bagi penulis
Menjadi ASN yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK,
serta kedudukan dan perannya untuk tercapai ASN yang profesional dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas sebagai pelayan public.
b. Bagi Organisasi
Peningkatan kinerja petugas kesehatan dan memperbaiki kualitas pelayanan untuk

11
mewujudkan visi dan misi kepala daerah dan tata nilai organisasi
c. Bagi Masyarakat
Kepuasaan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

1.5 Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini meliputi kegiatan pengoptimalan pelaksanaan
sistem triase pada tenaga kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Moro’o. Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari nilai nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yaitu: BerAKHLAK serta kedudukan dan perannya sebagai ASN yang diterapkan
sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Ahli Pertama. Adapun rencana kegiatan antara
lain, sebagai berikut:
a. Pemasangan jalur triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
b. Sosialisasi sistem triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
c. Monitoring pelaksanaan sistem triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
d. Penyusunan laporan aktualisasi.

1.6 Waktu dan Tempat Aktualisasi


a. Waktu pelaksanaan : 2 Oktober – 4 November 2023
b. Tempat pelaksanaan : IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o,
Kabupaten Nias Barat.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS ISU

12
2.1 Identifikasi Isu
Isu merupakan suatu hal yang terjadi di ruang lingkup suatu organisasi yang jika tidak
diselesaikan akan menimbulkan dampak yang negatif bagi instansi, unit kerja, maupun organisasi
tersebut. Dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada unit kerja, tahap pertama yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Selanjutnya, untuk menentukan isu tersebut layak untuk
diangkat atau tidak, maka perlu dilakukan analisis mendalam terhadap permasalahan tersebut.
Sehingga dalam menyelesaikan suatu permasalahan dibutuhkan langkah-langkah atau proses dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyelesaikan
masalah adalah mengidentifikasi isu-isu masalah tersebut
Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan unit kerja, terdapat beberapa isu
problematik yang muncul di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, yaitu :
1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas Rawat Inap
Moro’o
2. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengisian rekam medis
3. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilahan limbah medis infeksius dan non infeksius

Tabel 2.1. Identifikasi Isu di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o


No Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1 Kurangnya kepatuhan Masih sering ditemukan Pasien dilayani dan ditempatkan
perawat dalam pasien dengan triase jalur berdasarkan jalur triase yang
penggunaan jalur triase hijau atau kuning tapi di tersedia
UPTD Puskesmas Rawat layani di tempat tidur pasien
Inap Moro’o jalur merah
2 Rendahnya kepatuhan Masih banyak terdapat Meningkatnya kepatuhan
petugas dalam pengisian rekam medis yang tidak petugas dalam pengisian rekam
rekam medis dengan lengkap pengisiannya. medis dengan lengkap
lengkap.
3 Rendahnya kepatuhan Masih sering ditemukan Meningkatnya Pemahaman
petugas dalam sampah medis yang dibuang Petugas terhadap Pemilahan
pemilahan limbah medis ditempat non-medis. Sampah Medis Dan Non- Medis
infeksius dan non
infeksius
2.2 Analisis Isu dan Penetapan Isu Terpilih
2.2.1 Analisis Isu dengan Teknik APKL

13
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, maka akan dilakukan analisis
berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode APKL. Unsur-unsur yang
dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak/Kelayakan. Adapun pengertian APKL yaitu:
1. Aktual, artinya isu itu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
2. Problematik, artinya isu itu memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya.
3. Kekhalayakan, artinya isu itu yang menyangkut hidup orang banyak.
4. Kelayakan, artinya isu itu masuk diakal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya

Tabel 2.2. Analisis Isu dengan Teknik APKL

Kriteria APKL
No Isu Keterangan
A P K L
Kurangnya kepatuhan perawat dalam
1 penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas Rawat ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
Inap Moro’o
Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengisian
2 ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
rekam medis dengan lengkap.
Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilahan
3 ✓ ✓ ✓ ✓ Memenuhi
limbah medis infeksius dan non infeksius

Keterangan :

A = Aktual K = Kekhalayakan

P = Problematik L = Layak/ Kelayakan

Berdasarkan analisis hasil APKL di atas, ada dua isu yang layak untuk diangkat dan
memenuhi syarat. Dari isu yang telah ditetapkan tersebut, akan dianalisis untuk menilai isu mana
yang menjadi isu yang paling prioritas untuk diselesaikan, maka akan dilihat menggunakan
analisis USG.

2.2.2 Analisis Isu dengan Teknik USG


Untuk menentukan isu prioritas maka dilakukan analisis isu menggunakan metode USG

14
(Urgency, Seriousness dan Growth). Metode ini merupakan salah satu alat untuk memilih masalah
prioritas dengan menggunakan penilaian skala likert 1–5, sehingga dapat diketahui dengan jelas
urutan kepentingan isu/masalah dengan menggunakan tiga komponen pembanding, yaitu:

1. Urgency, yakni seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu.
Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi bobot urgensi
masalah tersebut.
2. Seriousness, yakni seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
dampak/akibat jika isu tersebut tidak segera diselesaikan. Semakin besar dampak dari isu
tersebut maka tingkat keseriusan akan semakin tinggi
3. Growth, yakni seberapa besar isu tersebut berkembang dikaitkan dengan kemungkinan isu
akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Tabel 2.3. Analisis Isu dengan Teknik USG

USG
No Isu Tota Rangking
U S Gl
1 Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur 5 5 5 15 I
triase UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
2 Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengisian rekam 4 5 4 13 II
medis dengan lengkap.

3 Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilahan limbah 4 4 4 12 III


medis infeksius dan non infeksius

Keterangan :
1 = Sangat kecil 2 = Kecil 3 = Sedang
4 = Besar 5 = Sangat Besar

Dari tabel di atas bahwa isu yang menjadi prioritas adalah “Kurangnya kepatuhan
perawat dalam penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan
Moro’o, Kabupaten Nias Barat”.

2.2.3 Dampak Isu Terpilih


Berdasarkan 3 teknik analisis masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Kurangnya

15
kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o” harus
segera diselesaikan jika tidak, maka akan berdampak :
1. Dapat membahayakan pasien jika pemilahan pasien prioritas tidak terlaksana dengan baik
2. Menurunnya kepercayaan pasien terhadapa kualitas mutu pelayanan
3. Tidak terarahnya alur penanganan pasien gawat darurat.

2.3 Role Model

Nama Semianus Gulo, S.Kep., Ns.,M.K.M

NIP NIP. 19831225 201101 1 009

Pangkat /
Penata Muda TK. I / III b
Golongan

Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap


Jabatan
Moro’o

Desa Lolozirugi, Kec. Mandrehe


Alamat
Kabupaten Nias Barat

Role Model adalah seseorang yang memberikan teladan yang baik bagi orang lain dan
penulis. Dalam hal ini yang menjadi role model penulis adalah Kepala UPTD Puskesmas Rawat
Inap Moro’o yaitu Semianus Gulo, S.Kep., Ns., M.K.M. Alasan penulis menjadikan beliau sebagai
role model karena beliau adalah pemimpin intelektual yang bisa dijadikan sebagai panutan,
disiplin, ramah dan bertanggung jawab dalam bekerja. Beliau juga selalu menghargai semua staf,
tidak membeda-bedakan apapun latar belakangnya, beliau selalu terbuka dalam bekerjasama.
Sehingga para staf merasa terbantu dengan kehadiran beliau untuk memajukan pelayanan kesehatan
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o Kabupaten Nias Barat.

BAB III
STRATEGI PENYELESAIAN ISU TERPILIH

16
3.1 Penetapan Gagasan dan Kegiatan Kreatif
Dari hasil penetapan Isu terpilih akan diselesaikan dengan Gagasan Kretaif. Gagasan Kreatif
untuk menyelesaikan Isu dengan judul “Optimalisasi kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur
triase UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o”
Unit kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat.
Isu yang diangkatkan : Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat.
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o
Kabupaten Nias Barat.

Kegiatan :

1. Pemasangan jalur triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap


Moro’o;
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Membuat bagan alur dan desain jalur triase
c. Berkoordinasi hasil desain jalur dan alur triase kepada PJ IGD
UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
d. Melakukan pemasangan alur dan jalur triase
2. Sosialisasi sistem triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap
Moro’o;
a. Menyusun materi sosialisasi
b. Mengatur waktu sosialisasi dengan petugas kesehatan IGD
UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
c. Melakukan kegiatan sosialisasi
3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem triase di IGD UPTD
Puskesmas Rawat Inap Moro’o
a. Membuat instrument evaluasi pelaksanaan triase
b. Meminta petunjuk mentor tentang instrument evaluasi

17
pelaksanaan triase
c. Melakukan evaluasi system triase
4. Penyusunan laporan aktualisasi.
a. Menyiapkan data pembuatan laporan
b. Menyusun laporan kegiatan
c. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi

3.2 Relevansi Nilai Dasar ASN dengan Rencana Kegiatan Aktualisasi


Nilai-nilai dasar merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi. Seorang ASN harus memiliki nilai yang menjadi dasar dalam menjalankan tugas sebagai
aparatur negara. Penerapan nilai-nilai dasar bagi ASN bertujuan agar terciptanya ASN yang
memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, kolusi dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. Nilai dasar ASN dikenal
dengan istilah core values ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan,Akuntabel, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Seluruh kegiatan yaang direncanakan dan akan dilaksanakan
memliki relevansi atau keterkaitan dengan nilai dasar ASN, relevansi kegiatan sebagai berikut :
a. Berorinetasi Pelayanan
Berorinetasi pelayanan dalam pelaksanaan tuganya, dimaknai dengan bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasaan masyarakat. Budaya pelayanan
dalam birokrasi pemerintahan akan sangat ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh
pegawai ASN. Adapun panduan perilaku yang terkandung dalam berorientasi pelayanan adalah :
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
Akuntabel adalah sikap dan perilaku dengan bertanggungjawab kepada seseorang/organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Panduan perilaku yang
terdapat dalam akuntabel adalah :
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan

18
berintegritas tinggi.'
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien.
Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi Dalam
pelaksaan aktualisasi ini perlu menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, khusunya nilai tanggung
jawab, kepercayaan, dan konsistensi dalam menjalankan tugas di UPTD Puskesmas Pulau-Pulau
Batu Barat.
c. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Dalam hal ini ASN memiliki
kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, ternasuk mewujudkannya dalam
kinerja. Panduan perilaku yang terkandung dalm kompeten adalah :
1. Meningkatkan kompetensi untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
2. Melakukan tugas dengan kualitas terbaik.
3. Membantu oranglain belajar.
Dalam menjalankan aktualisasi perlu menerapkan nilai-nilai dasar kompeten terutama dalam
peningkatan kompetensi diri untuk menunjang pekerjaan menjadi lebih baik lagi.
d. Harmonis
Harmonis adalah sikap salig peduli dan menghargai perbedaan. Dalam menjalankan tugas
pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut dapat mengatasi permsalahan keberagaman, bahkan
menjadi unsur perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis sangat penting dilakukan dalam lingkungan kerja
dan kehidupan berbangsa. Panduan perilaku dalam harmonis adalah :
1. Membangun tempat kerja yang kondusif
2. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
3. Suka menolong orang lain
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini perlu menerapkan nilai-nilai harmonis. Suasana harmonis
dalam lingkungan kerja akan membuat kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktivitas bekerja dan
kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat.
e. Loyal

19
Loyal adalah tindakan berdedikasi tinggi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara. NKRI. Panduan perilaku dalam Loyal adalah :
1. Memegang teguh ideology Pancasila, UUD NKRI tahun 1945, NKRI serta pemerintah
yang sah.
2. Menjaga rahasia jabatan dan Negara
3. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara.
Penerapan nilai-nilai dasar loyal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini,
yaitu mengutamakan sikap terbuka, sopan santun, dan hormat kepada atasan dengan terlebih dahulu
meminta izin kepada atasan sebelum melakukan kegiatan serta bersikap sopan santun saat
berdiskusi.
f. Adaptif
Adaptiif adalah perilaku yang terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun
menghadapi perubahan. Panduan perilaku dalam adaptif adalah :
1. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
2. Berindak Proaktif
3. Terus berinovasi dengan mengembangkan kreatifitas
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai dasar adaptif,
yaitu efektivitas dan efisiensi serta inovatif dalam menjalankan kegiatan sehingga menjadi solusi
pemecahan masalah dan langkah perbaikan di unit kerja.
g. Kolaboratif
Kolaboratif adalah sikap membangun kerjasama yang sinergis, adanya sikap dan perilaku
untuk mengedepankan kerjasama secara keseluruhan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun panduan perilaku yang terkandung dalam kolaboratif adalah:
1. Memberi kesempatan kepada berabagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Nilai-nilai dasar kolaboratif yang akan diterapkan pada pelaksanaan kegiatan aktualisasi
ini, seperti adanya sikap saling membantu, bekerja sama, dan peduli terhadap sesama rekan kerja.

Tabel 3.1 Relevansi Nilai Dasar ASN BerAKHLAK

20
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Core Values BerAKHLAK
.
Menghubungi Kepala Akuntabel : penulis akan membuat
Puskesmas dan membuat jadwal temu sebagai bentuk tanggung
janji untuk meminta jawab terhadap rencana kegiatan
petunjuk Harmonis : penulis akan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
dengan pimpinan
Kolaboratif : penulis akan terbuka
dalam bekerja sama menentukan janji
untuk bertemu
Melakukan komunikasi Adaptif : penulis akan terus
dengan bahasa yang sopan berinovasi dan mengembangkan
dan pakaian yang rapih kreativitas dalam pembicaraan untuk
mengembangkan ide penulis
Kolaboratif : penulis meminta
Meminta
petunjuk untuk pemanfaatan berbagai
petunjuk kepala sumber daya untuk tujuan bersama
1 Loyal : saat meminta petunjuk terkait
Puskesmas Rawat
rancangan aktualisasi yang
Inap Moro’o mengangkat isu Instansi, penulis
mengedepankan nama baik pimpinan
dan instansi
Memohon persetujuan Berorientasi Pelayanan : penulis
pimpinan terkait kegiatan memohon pertemuan dengan ramah
aktualisasi dan habituasi Akuntabel : penulis meminta
yang akan dilakukan. persetujuan sebagai bentuk integritas
penulis dengan tidak
menyalahgunakan kewenangan
jabatan penulis sebagai dokter umum
yang memiliki pimpinan
Kompeten : penulis meminta
persetujuan pimpinan sebagai bentuk
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
2 Pemasangan alur Mempersiapkan alat dan Berorientasi Pelayanan : dalam
bahan mempersiapkan alat dan bahan,
dan jalur triase di
penulis akan ramah saat melakukan
IGD UPTD
penawaran harga kepada penjual dan
Puskesmas Rawat cekatan dalam memilih alat dan bahan
Inap Moro’o yang akan digunakan
Akuntabel :penulis akan menyiapkan
alat dan bahan dengan jujur sesuai
kebutuhan dan bertanggung jawab
terhadap penyediaan alat dan bahan

21
tersebut
Kolaboratif : penulis akan
bekerjasama dan memberikan
kesempatan pihak lain berkontribusi
dalam hal ini dengan pihak penjual
penyedia alat dan bahan yang penulis
butuhkan
Membuat bagan alur dan Akuntabel : penulis akan bertanggung
desain jalur triase jawab dan cermat dalam
mempersiapkan bagan alur dan desain
jalur triase
Kompeten : dalam membuat bagan
alur dan desain jalur triase penulis
akan mengerahkan kemampuan dan
kualitas terbaik penulis
Adaptif : penulis akan membuat
bagan alur dan desain jalur triase
dengan kreatif dan inovatif baik dalam
penggunaan alat dan bahan untuk
mendesain maupun dalam perubahan
atau kesalahan mendesain
berkoordinasi hasil desain Berorintasi Pelayanan : penulis
jalur dan alur triase kepada akan mengkonsultasikan hasil desain
PJ IGD UPTD Puskesmas kepada PJ IGD dengan ramah serta
Rawat Inap Moro’o menerima masukan untuk perbaikan
tiada henti
Harmonis : penulis akan
mengkonsultasikan desain dengan PJ
IGD agar tidak miskomunikasi dalam
lingkungan kerja sehingga lingkungan
kerja tetap kondusif
Kolaboratif : penulis akan meminta
saran dan kritik dari PJ IGD sebagai
wujud keterbukaan dalam bekerjasama
menghasilkan desain jalur triase yang
baik dan benar
Melakukan pemasangan Berorientasi pelayanan : penulis
alur dan jalur triase akan memasang jalur triase dengan
cekatan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan terbaik
Loyal : penulis akan melakukan
pemasangan jalur triase sesuai dengan

22
aturan yang berlaku berdasarkan
referensi dan memperhatikan arahan
pimpinan instansi
Kolaborasi : penulis akan meminta
bantuan dari petugas kesehatan IGD
Puskesmas Rawat Inap Moro’o untuk
sama-sama membuat jalur triase
3 Sosialisasi system Menyusun materi sosialisasi Berorientasi pelayanan : penulis
triase kepada akan melakukan penyusunan materi
petugas kesehatan sosialisasi kepada petugas kesehatan
IGD Puskesmas
sebagai bentuk tanggung jawab dan
Rawat Inap
Moro’o dapat diandalkan oleh instansi dalam
memberikan pengetahuan kepada
orang lain
Kompeten : penulis akan melakukan
penyusunan materi sosialisasi kepada
petugas kesehatan dengan memberikan
kemampuan terbaik dan kualitas
terbaik penulis
Adaptif : penulis akan melakukan
penyusunan materi sosialisasi dengan
memperhatikan perubahan-perubahan
baru maupun referensi terbaru sebagai
bentuk penyesuaian diri dengan
perkembangan
Mengatur waktu sosialisasi Akuntabel : penulis akan dengan jujur
dengan petugas kesehatan menyampaikan waktu yang tersedia
IGD UPTD Puskesmas untuk melakukan sosialisasi kepada
Rawat Inap Moro’o
petugas kesehatan serta bertanggung
jawab terhadap waktu yang disepakati
Adaptif : penulis akan bertindak
proaktif dalam mengatur waktu
pertemuan untuk sosialisasi
Kolaboratif : penulis akan terbuka
dalam bekerja sama menentukan
kontrak waktu yang tepat untuk
melakukan sosialisasi
Melakukan kegiatan Akuntabel : penulis akan melakukan
sosialisasi sosialisasi dengan cermat dan
bertanggung jawab serta disiplin
terhadap waktu yang disepakati

23
Kompeten : penulis akan memberikan
sosialisasi tentang materi yang penulis
susun berdasarkan keilmuan yang
penulis miliki dan membagikannya
dengan petugas kesehatan sebagai
bentuk membantu orang lain belajar
Adaptif : penulis akan bertindak
proaktif dalam menyampaikan materi
sosialisasi
Harmonis : dalam menyampaikan
sosialisasi penulis akan menghargai
setiap orang yang penulis hadapi
terutama ketika ada pertanyaan atau
sanggahan
4 Monitoring dan Membuat instrument evaluasi Akuntabel : penulis akan membuat
evaluasi pelaksanaan triase instrument evaluasi dengan jujur
pelaksanaan sesuai dengan referensi dan sebagai
system triase di bentuk tanggung jawab terhadap
IGD UPTD keiatan yang telah penulis lakukan
Puskesmas Rawat serta disiplin dalam menentukan target
Inap Moro’o penyelesaian instrumen
Kompeten : penulis akan membuat
instrument evaluasi dengan
mengerahkan kemampuan dan kualitas
terbaik penulis
Kolaboratif : penulis akan membuat
instrument evaluasi dengan terbuka
kepada orang lain untuk memberikan
masukan dan saran

Meminta petunjuk mentor Berorientasi pelayanan : penulis


tentang instrument evaluasi akan meminta petunjuk kepada mentor
pelaksanaan triase dengan ramah dan siap melakukan
perbaikan apabila diperlukan
Kolaboratif : penulis akan meminta
saran dan kritik dari mentor sebagai
bentuk keterbukaan dalam
bekerjasama
Adaptif : penulis akan berinovasi dan
kreatif menanggapi hasil petunjuk
apabila ada perbaikan, kritik dan saran
dari mentor

24
Melakukan evaluasi Akuntabel : penulis akan mengisi
system triase lembar evaluasi dengan jujur sesuai
dengan penilaian yang objektif dan
disiplin terhadap instrument yang ada
Adaptif :penulis akan bertindak
proaktif dalam melakukan pengisian
lembar evaluasi
Harmonis : dalam melakukan
evaluasi penulis akan menghargai
setiap orang yang dievaluasi tanpa
membeda-bedakan nya
Loyal : penulis akan menyimpan hasil
evaluasi untuk dibahas seusuai dengan
waktu dan tempat yang tepat sebagai
bentuk tanggung jawa menjaga rahasia
jabatan maupun rahasia Negara
5 Penyusunan Menyiapkan data Akuntabel : penulis akan bertanggung
pembuatan laporan jawab dalam menyiapkan bahan-bahan
laporan laporan kegiatan
Kompeten : dalam menyiapkan
bahan-bahan laporan penulis akan
melakukannya dengan memberikan
kemampuan dan kualitas terbaik
penulis
Loyal : bahan-bahan laporan yang
penulis siapkan akan penulis jaga
sampai laporan tersebut dapat diterima
Menyusun laporan kegiatan Berorientasi pelayanan : dalam
menyusun laporan kegiatan penulis
akan terbuka untuk melakukan
perbaikan tiada henti apabila ada
kesalahan dalam penyusunannya
Akuntabel : penulis akan
menyelesaikan laporan kegiatan
dengan jujur apa adanya dan
bertanggung jawab terhadap apa yang
telah dilaksanakan
Kolaboratif : penulis akan terbuka
dalam menerima masukan dan saran
dalam penyusunan laporan kegiatan
Melaporkan hasil kegiatan Berorientasi pelayanan : penulis
aktualisasi akan melaporkan hasil aktualisasi
kepada pimpinan dengan ramah
Akuntabel : dalam melaporkan hasil
aktualisasi penulis akan
menyampaikannya dengan jujur,

25
cermat dan bertanggung jawab,
disiplin dalam menyelesaikan
kegiatans sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan dan melakukannya
dengan integritas tinggi
Adaptif : penulis akan cepat
menyesuaikan diri dengan perubahan
apabila hasil yang penulis laporkan
harus diperbaiki
Harmonis : penulis akan melaporkan
hasil aktulisasi kepada pimpinan tanpa
memandang latar belakang

3.3 Relevansi Kedudukan dan Peran ASN dalam Mewujudkan Smart ASN dengan Rencana
Kegiatan Aktualisasi
Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan sebuah disiplin yang berkaitan dengan
pengelolaan dan administrasi pegawai negeri atau aparatur sipil negara dalam suatu pemerintahan.
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ASN memilik kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, serta kode etik ASN.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan ASN dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus
jelas. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

26
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN memiliki fungsi dan tugas
sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik.
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Pelayan publik.
Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN yaitu perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan
yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas.
b. Cuti.
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
d. Perlindungan.
e. Pengembangan kompetensi.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang.
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab.

27
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikapperilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti fliterasi
digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Transformasi
digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai perbincangan, regulasi pendukung dan upaya
konkret menerapkan transormasi digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah
di Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang sangat luar biasa
dalam aspek ini. Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak terlepas dengan
perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi
yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasiaplikasi produk IT termasuk dapat dengan
bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar dalam Smart ASN, yaitu Integritas,
Nasionalisme, profesinalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa Asing, berjiwa
hospitalisasi (keramhan), asn memiliki kemampuan networking dan ASN memiliki jiwa
enterpeneurship.

Tabel 3.2 Relevansi Kedudukan dan Peran ASN dalam Mewujudkan Smart ASN
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kedudukan dan Peran ASN dalam

28
. mewujudkan Smart ASN
Mempersiapkan alat dan Manajemen ASN : penulis akan
bahan melaksanakan tugas dengan jujur,
Membuat bagan alur dan bertanggung jawab, berintegritas
Pemasangan alur desain jalur triase ringgi, cermat dan disiplin,
dan jalur triase di berkoordinasi hasil
1 IGD UPTD desain jalur dan alur SMART ASN : penulis akan
Puskesmas Rawat triase kepada PJ IGD melakukan tugas dan tanggungjawab
Inap Moro’o UPTD Puskesmas Rawat penulis dengan professional, berjiwa
Inap Moro’o hospitality dan cermat menggunakan
Melakukan pemasangan IT
alur dan jalur triase
Menyusun materi Manajemen ASN : penulis akan
sosialisasi melaksanakan tugas melakukan
sosialisasi dengan penuh tanggung
Mengatur waktu jawab, professional, cermat dan
Sosialisasi system sosialisasi dengan disiplin sesuai dengan kontrak
triase kepada petugas kesehatan IGD waktu yang disepakati
2 petugas kesehatan UPTD Puskesmas
IGD Puskesmas Rawat Inap Moro’o SMART ASN : penulis akan
Rawat Inap Moro’o melakukan sosialisasi dengan
Melakukan kegiatan professional, mengandalkan
sosialisasi wawasan global, menggunakan IT
yang tepat dan menyampaikannya
dengan jiwa hospitality
Membuat instrument Manajemen ASN : penulis akan
evaluasi pelaksanaan melakukan monitoring dan evaluasi
triase dengan sopan dan tanpa tekanan,
Monitoring dan
Meminta petunjuk mentor jujur dan berintegritas tinggi
evaluasi
tentang instrument SMART ASN : penulis akan
pelaksanaan system
3 evaluasi pelaksanaan melakukan monitoring dan evaluasi
triase di IGD UPTD
triase dengan professional dan
Puskesmas Rawat
Melakukan evaluasi berintegritas
Inap Moro’o
system triase
Menyiapkan data
pembuatan laporan
4 Penyusunan Menyiapkan data Manajemen ASN : penulis akan
laporan pembuatan laporan bertanggung jawab dan jujur
Menyusun laporan dalam menyusun laporan
kegiatan aktualisasi

29
Melaporkan hasil SMART ASN : penulis akan
kegiatan aktualisasi menyusun laporan dengan
menggunakan IT yang tepat dan
berintegritas

30
3.4 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o, Kecamatan Moro’o, Kabupaten Nias Barat
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
2. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pengisian rekam medis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
3. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilahan limbah medis infeksius dan non infeksius di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Moro’o
Isu yang diangkat : Kurangnya kepatuhan perawat dalam penggunaan jalur triase di UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
Gagasan Pemecahan Isu : 1. Pemasangan jalur triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o;
2. Sosialisasi sistem triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o;
3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan sistem triase di IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o
4. Penyusunan laporan aktualisasi.

31
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Visi, Penguatan Nilai
No Kegiatan Output / Hasil
Kegiatan Kuliah Misi Organisai Organisasi
1 Pemasangan alur Mempersiapkan Terwujudnya alur Akuntabel Memberikan pelayanan yang Mendukung
dan jalur triase di alat dan bahan dan jalur triase di (melaksanakan tugas dengan profesional dan berkualitas penguatan Nilai
IGD UPTD lantai IGD UPTD jujur dan bertanggung jawab) sesuai dengan salah satu misi Organisasi yaitu
Puskesmas Rawat Kepala daerah yaitu Profesional,
Puskesmas Rawat
Inap Moro’o Kolaboratif “Meningkatkan kualitas Responsif
Inap Moro’o (memberi kesempatan berbagai pelayanan di seluruh aspek Inovatif
pihak untuk berkontribusi) kehidupan masyarakat” Motivasi
Berorintasi Pelayanan Akuntabel
(ramah dan cekatan)
Membuat bagan Akuntabel
alur dan desain (bertanggung jawan dan
jalur triase cermat)
Kompeten
(melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik)
Adaptif
(terus berinovasi dan kreatif)
berkoordinasi hasil Berorintasi pelayanan
desain jalur dan (melakukan perbaikan tiada
alur triase kepada henti, ranah)
Harmonis
PJ IGD UPTD
(Membangun lingkungan kerja
Puskesmas Rawat yang kondusif)
Inap Moro’o Kolaboratif
(terbuka dalam bekerja sama)
Melakukan Berorientasi Pelayanan
pemasangan alur (memahami dan memenuhi
dan jalur triase kebutuhan masyarakat dan
cekatan)
Loyal

32
(memegang teguh ideology
pancasila)

Kolaboratif
(memanfaatan sumber daya
untuk tujuan bersama)
Sosialisasi system Menyusun materi Meningkatnya Berorientasi pelayanan Memberikan pelayanan yang Mendukung
2 triase kepada sosialisasi pengetahuan (dapat diandalkan) profesional dan berkualitas penguatan Nilai
petugas petugas kesehatan Kompeten sesuai dengan salah satu misi Organisasi
terkait system (melaksanakan tugas dengan Kepala daerah yaitu yaitu
kesehatan IGD
triase kualitas terbaik) “Meningkatkan kualitas Profesional,
Puskesmas Rawat Adaptif pelayanan di seluruh aspek Responsif
Inap Moro’o (cepat menyesuaikan diri) kehidupan masyarakat” Inovatif
Mengatur waktu Berorientasi pelayanan Motivasi
sosialisasi dengan (ramah) Akuntabel
petugas kesehatan Harmonis
(menghargai latar belakang
IGD UPTD
orang lain)
Puskesmas Rawat Kolaboratif
Inap Moro’o (terbuka dalam bekerjasama)
Loyal
(menjaga nama baik sesama
asn, pimpinan dan instansi)
Akuntabel
(jujur dan bertanggung jawab)
Adaptif
(bertindak proaktif)
Kolaboratif
(terbuka dalam bekerjasama)
Melakukan Akuntabel
kegiatan (jujur dan bertanggung jawab)
sosialisasi Adaptif
(bertindak proaktif)
33
Kolaboratif
(terbuka dalam bekerjasama)
Membuat Akuntabel
instrument evaluasi (melaksanakan tugas dengan
pelaksanaan triase bertanggung jawab, cermat dan
disiplin)
Kompeten
(membantu orang lain belajar)
Adaptif
(bertindak proaktif)
Harmonis
(menghargai setiap orang)
3 Monitoring dan Meminta petunjuk Tersedia draft Akuntabel Memberikan pelayanan yang Mendukung
evaluasi mentor tentang pelaksanaan (jujur, bertanggung jawab dan profesional dan berkualitas penguatan Nilai
pelaksanaan instrument evaluasi evaluasi berupa disiplin) sesuai dengan salah satu misi Organisasi yaitu
form ceklis Kompeten Kepala daerah yaitu Profesional,
system triase di pelaksanaan triase
(melaksanakan tugas dengan “Meningkatkan kualitas Responsif
IGD UPTD kualitas terbaik) pelayanan di seluruh aspek Inovatif
Puskesmas Rawat Kolaboratif kehidupan masyarakat” Motivasi
Inap Moro’o (terbuka dalam bekerjasama) Akuntabel
Melakukan Tersetujuinya Berorientasi pelayanan
evaluasi system instrument (ramah, melakukan perbaikan
triase evaluasi tiada henti)
pelaksanaan Kolaboratif
system triase (terbuka untuk bekerjasama)
Adaptif
(inovatif dan kreatif)
Menyiapkan data Terisinya Akuntabel
pembuatan instrument (jujur dan disiplin)
laporan evaluasi berupa Adaptif
ceklis (bertindak proaktif)
Harmonis
(menghargai setiap orang)

34
Loyal
(Menjaga rahasia jabatan )
Menyiapkan data Adanya laporan Akuntabel Memberikan pelayanan yang Mendukung
pembuatan aktualisasi (bertanggung jawab) profesional dan berkualitas penguatan Nilai
laporan Kompeten sesuai dengan salah satu misi Organisasi yaitu
(melaksanakan tugas dengan Kepala daerah yaitu Profesional,
kualitas terbaik) “Meningkatkan kualitas Responsif
Loyal pelayanan di seluruh aspek Inovatif
(menjaga rahasia jabatan dan kehidupan masyarakat” Motivasi
negara) Akuntabel
Menyusun laporan Akuntabel
kegiatan (jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi)
Kolaboratif
(memberi kesempatan berbagai
pihak untuk berkontribusi)
Penyusunan Berorientasi Pelayanan
4
laporan (melakukan perbaikan tiada
henti)
Melaporkan hasil Berorientasi pelayanan
kegiatan aktualisasi (ramah)
Akuntabel
(jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan integritas
tinggi)
Adaptif
(cepat menyesuaikan diri dengan
perubahan)
Harmonis
(menghargai latar belakang)

35
1.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

WAKTU
NO KEGIATAN Oktober November
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V

Pemasangan alur dan jalur triase di IGD UPTD


1
Puskesmas Rawat Inap Moro’o

Sosialisasi system triase kepada petugas kesehatan


2
IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan system triase di


3
IGD UPTD Puskesmas Rawat Inap Moro’o

4 Penyusunan laporan aktualisasi

36
37
PENUTUP

38
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Habituasi: Modul Pelatihan


dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil .Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan


dasar Calon Pegawai Negeri Sipil .Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan


dasar Calon Pegawai Negeri Sipil .Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen Aparatur Sipil


Negara: Modul Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. SMART ASN: Modul Pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

39

Anda mungkin juga menyukai