Anda di halaman 1dari 4

No :

Dokumen
No Revisi :
STANDAR OPERASIONAL Tanggal :
PROSEDUR Terbit
ALAT PELINDUNG DIRI Halaman :
(APD)

dr.ALOYSIUS ARIFIN ,MARS


1. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat
yang dirancang sebagai penghalang terhadap
penetrasi zat, partikel padat, cair, atau udara
untuk melindungi pemakainya dari cedera atau
penyebaran infeksi atau penyakit.

2. Tujuan Tujuan dan sasaran dari PPI adalah meningkatkan kualitas


pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga
melindungi sumber daya manusia kesehatan, pasien dan
masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Bertujuan untuk menghalangi pajanan bahan

infeksius pada kulit, mulut, hidung, atau mata

(selaput lendir) tenaga kesehatan, pasien atau

pengguna kesehatan.

Penggunaan APD yang efektif perlu didasarkan

pada potensi paparan, dampak penularan yang

ditimbulkan serta memahami dasar kerja setiap

jenis APO yang akan digunakan.

3. Kebijakan SK Penanggung jawab Klinik Darma Nusantara


4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Pedoman PPI diklinik
3. KAK Klinik

5. Alat dan Bahan 1. Pulpen/spidol


2. Form PPI

6. Prosedur Pelaksanaan penggunaan APD oleh petugas dilakukan pada


ruang lingkup sesuai dengan Pedoman PPI di klinik :
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Petugas dalam menggunakan APD memperhatikan hal
dibawah ini :
1) Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan
yang di
pakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia,
biologi/bahan infeksius.
2) APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator
Partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap
penutup
kepala, gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu
Boot).
3) Tujuan Pemakaian APD adalah melindungi kulit dan
membran
mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret,
ekskreta,
kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas
dan sebaliknya.
4) Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan
yang
memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien
terkontaminasi dari petugas.
5) Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai
di
lakukan.
6) Tidak dibenarkan menggantung masker di leher, memakai
sarung
tangan sambil menulis dan menyentuh permukaan lingkungan.
Penggunaan APD diklinik darma untuk unit masing-masing
dibedakan menjadi
1.Level 1 Ruang pendaftaran,poli umum dan ruang lainnya
hanya memakai masker medis dan gaun
2.Level 2 Ruangan Tindakan,ruang sterilisasi,ruang linen dan
poli kia memakai masker medis,sarung tangan,gown,
3.Level 4 Poli gigi memakai masker
surgical,gown,google,head cup.
APD yang dipersiapkan;
1. Gown
2. SarungTangan ( Handscoen)
3. Masker ( Bila diperlukan)
4. Sepatu
5. Goggles(kacamata) (bila diperlukan)
6. Penutup kepala (bila diperlukan)
Cara memakai:
1. Cuci tangan sebelum melakukan pekerjaan.
2. Pakai gown sesuai dengan level tingkatan sebelum
masuk keruang poli kia,poli umum ,dan poli gigi dipakai
selama bekerja, serta dilepas waktu mau meninggalkan
ruangan tersebut.
3. Ikat rambut dengan rapi (bagi yang berambut panjang)
dan yang memakai Jilbab, ujung Jilbab dimasukkan
kedalam supaya rapi.
4. Pakai handscoon (sarung tangan non latex) apabila
akan memulai aktivitas sesuai level penggunaan ADP
diklinik.
5. Gunakan masker bedah pada waktu melayanin pasien.
6. Apabila diperlukan memakai google seperti tindakan di
poli gigi
7. Segera cuci tangan sesudah selesai melakukan
pekerjaan.
(setelah lepas handschoen)

7. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan di Klinik Darma Nusantara

8. Dokumen Terkait Form Monitoring PPI


9. Rekaman Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai