Anda di halaman 1dari 3

No :

Dokumen
STANDAR OPERASIONAL No Revisi :
PROSEDUR Tanggal :
PENGENDALIAN DAN Terbit
PENCEGAHAN INFEKSI Halaman :
( PPI) PERLINDUNGAN
KESEHATAN PETUGAS

dr.ALOYSIUS ARIFIN ,MARS


1. Pengertian agar tercipta tatanan kerja di setiap FKTP yang
mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan
petugas kesehatan terutama dari risiko pajanan penyakit
infeksi
2. Tujuan
Melindungi kesehatan dan keselamatan
petugas baik tenaga medis, perawat, bidan
maupun petugas penunjang sebagai orang yang
paling berisiko terpapar penyakit infeksi,
karena berhadapan langsung dengan pasien
penderita penyakit menular setiap saat atau
akibat terpapar dari lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan.

3. Kebijakan SK Penanggung jawab Klinik Darma Nusantara nomor :


4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
2. Pedoman PPI Klinik
3. KAK PPI Klinik
5. Alat dan Bahan 1. Pulpen/spidol
2. Form PPI

6. Prosedur PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS


Tatalaksananya adalah sebagai berikut:
a. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir
dan sabun/cairan antiseptik sampai bersih
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh
tanpa luka atau tusukan, cuci dengan sabun dan air
mengalir
c. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan
kumur -kumur dengan air beberapa kali.
d. Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air
mengalir (irigasi), dengan posisi kepala miring kearah
mata yang terpercik.
e. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan
bersihkan dengan air.
f. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan
dihisap dengan mulut

Tata laksana pasca pajanan, sebagai berikut:


Jika tertusuk benda tajam bekas pakai maka:
1.Jangan panik
2.Cuci di bawah air mengalir, biarkan darah yang keluar
sebanyak banyak dan jangan memijit area Iuka (karena
akan membuat sisa bekas tusukan semakin masuk ke
dalam Iuka, kemudian obati Iuka.

3.Lapor pada atasan, untuk segera membuat laporan ke


Penanggung jawab PPI sebagai bahan upaya pencegahan
dan pengobatan di klinik.
4.Dilakukan penelusuran jarum bekas pakai pasien
dengan tujuan memastikan apakah betul bekas pakai
pasien, dan apakah pasien terpapar HIV, Hep B atau
lainnya.
5.jika pasien negatif maka kasus tidak dilanjutkan,
petugas diberikan konseling kesehatan,
6.jika pasien positif maka pastikan status petugas
(korban) tidak terpapar dari HIV, Hepatitis dengan
pemeriksaan laboratorium, jika negatif maka petugas
diberikan konseling saja dan immunisasi sesuai
ketentuan.

7.Setelah diberikan immunisasi kepada petugas


dilakukan pengawasan 3, 6, 12 bulan atau sesuai standar
yang ditetapkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan

7. Unit Terkait Seluruh Unit Pelayanan di Klinik Darma Nusantara

8. Dokumen Terkait Form Monitoring PPI


9. Rekaman Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai