Anda di halaman 1dari 5

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,

Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran
Menulis Teks Editorial.

Lokasi SMA Swasta Katolik Frateran Podor Larantuka


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas-Kelas XII
Tujuan yang ingin dicapai PPL 1: Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model
problem based learning (PBL) peserta didik mampu
menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial
PPL 2: Setelah melaksanakan pembelajaran dengan model
problem based learning (PBL) peserta didik mampu
merancang teks editorial dengan memperhatikan struktur
dan kaidah kebahasaan teks editorial.
Penulis Fransiskus Dolu Toulwala, S.Pd.
Tanggal PPL 1: Rabu, 21 Juni 2023
PPL 2: Kamis, 13 Juli 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Kondisi yang menjadi latar 1. Guru belum mengenal model-model pembelajaran
belakang masalah, mengapa 2. Guru belum menggunakan model pembelajaran inovatif
praktik ini penting untuk 3. Guru kurang mengaji model pembelajaran yang berpusat
dibagikan, apa yang menjadi pada peserta didik.
peran dan tanggung jawab anda 4. Keterampilan menulis peserta didik sangat kurang
dalam praktik ini. 5. Kurangnya minat membaca peserta didik
6. Peserta didik sulit memahami isi bacaan
7. Peserta didik kurang mampu menanggapi isi bacaan
8. Perta didik sulit berkomentar tentang masalah
kontekstual
9. Kesulitan peserta didik dalam menganalisis fakta dalam
bentuk data atau angka.
10. Peserta didik kurang mampu menulis teks editorial
11. Proses pembelajaran masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif masih rendah yaitu: level C1
(mengingat), level C2 (memahami) dan C3 (Aplikasi)
12. Guru kurang memanfaatkan TPACK dalam
pembelajaran,

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


1. Berbagai itu baik untuk sesama profesional
2. berbagai informasi dalam dunia pendidikan sangat
bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di indonesia
3. Dapat memberikan inspirasi bagi bapa ibu guru hebat
dalam mendesain pembelajaran yang bermakna.
4. Berbagi untuk mendapat masukan, kritik dan saran dari
sesama guru demi perbaikan pembelajaran.
5. Berbagi sebagai ruang koloborasi pendidik dalam upaya
menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan
berpusat pada peserta didik

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab Anda


dalam praktik ini?
1. Menemukan masalah dengan melakukan identifikasi
masalah pembelajaran pada mata pelajaran bahasa
indonesia
2. Menemukan alternatif solusi dari berbagai sumber, baik
dari literatur, wawancara dengan kepala sekolah,
pengawas sekolah, rekan sejawat dan pakar lainya.
3. Mendesain perangkat pembelajaran yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah
4. Menyusun perangkat RPP, LKPD, bahan ajar, media
pembelajaran dan instrumen penilaian dan refleksi
5. Pelaksanaan rencana aksi yang dipantau oleh dosen
pembimbing dan guru pamong.
6. Melakukan perekaman proses pembelajaran
7. Mengedit video tersebut sesuai dengan sintaks model
pembelajaran yang dilakukan berdurasi 15 menit
8. Melakukan refleksi pembelajaran yang sudah
dilaksanakan
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan tersebut?
tantangan untuk mencapai 1. Gaya belajar peserta didik yang beragam.
tujuan tersebut? Siapa saja yang 2. Latar belakang peserta didik yang heterogen.
terlibat, 3. Kurangnya pengetahuan umum peserta didik karena
kurangnya literasi baca.
4. Peserta didik belum terbiasa menemukan masalah dan
memecahakan secara mandiri
5. Kurangnya motivasi belajar peserta didik.

Siapa saja yang terlibat?


1. Guru berperan sebagai pengajar di kelas
2. Rekan guru Inke Theresia Bahy, S.Pd., berperan sebagai
partner di sekolah yang juga membantu pada saat
pelaksanaan wawancara
3. Kepala sekola, Drs. Robertus Sabon Taka berperan
sebagai penanggung jawab dan pengarah serta penasihat
saat pelaksanaan rencana aksi dari awal sampai akhir
4. Peserta didik berperan sebagai subjek dalam
pembelajaran
5. Kamerawan berperan mendokumentasikan proses
pembelajaran.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan tersebut
dilakukan untuk menghadapi 1. Guru mengidentifikasi masalah, menemukan kajian
tantangan tersebut/strategi apa literatur dari beberapa jurnal dan melakukan wawancara
yang digunakan/bagaimana ke rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar
prosesnya, siapa saja yang 2. Guru merumuskan solusi yang tepat untuk menghadapi
terlibat /Apa saja sumber daya masalah
atau materi yang diperlukan 3. Guru melakukan koordinasi dengan peserta didik yang
untuk melaksanakan strategi ini akan dijadikan subjek kegiatan ini
4. Pelaksanaan rencana aksi sesuai jadwal yang ada di
LMS
Strategi yang digunakan:
Strategi yang dipilih untuk memecahkan masalah peserta
didik kurang mampu menulis teks editorial adalah
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dalam pembelajaran teks editorial. Model ini dipilih
untuk melibatkan peserta didik mengeksplor
pemahamannya sesuai apa yang dialaminya dalam
kehidupan sehari-hari, agar peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran.
Bagaimana prosesnya
Kegiatan awal,
guru memulai pembelajaran dengan, menyapa peserta
didik, berdoa, menyanyikan lagu wajib nasional, mengecek
kehadiran, apersesi, penyampaian kompetensi dasar,
indikator dan tujuan pembelajaran. Melakukan pretes.
Kegiatan inti,
Peserta didik diminta menyimak berita online atau
penjelasan guru terkait materi. Peserta didik membentuk
kelompok, memberikan LKPD, peserta didik membaca
berita online dan berdiskusi tentang masalah yang diangkat
dalam berita online tersebut. Peserta didik menulis hasil
diskusi di dalam LKPD. Setelah berdiskusi, peserta didik
menyajikan hasil diskusi dan kelompok lain, menanggapi,
merevisi hasil kerja kelompok lain.
Kegiatan Penutup
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran, melakukan postes mendengar informasi
materi selanjutnya atau menerima penugasan.

Siapa saja yang terlibat


1. Guru sebagai pengajar.
2. Kamerawan membantu merekam kegiatan PPL
3. Peserta didik sebagai subjek dalam kegiatan ini.
4. Guru pamong dan dosen sebagai observer.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan


untuk melaksanakan strategi ini
Guru mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan
yaitu: ruangan kelas XII IPA 1, infokus, laptop (gambar
rangsangan, materi dalam PDF, LKPD), RPP, Bahan ajar,
LKPD 2 set per kelompok, lembar penilaian keterampilan
dan sikap, lembar soal pre test dan post test, kertas flanel,
spidol, solatif, laptop , android, internet, sumber arus,
pointer, loudspeaker dan perangkat lainnya yang mendukung
keterlaksanaan aksi.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah
Bagaimana dampak dari aksi yang dilakukan?
dari Langkah-langkah yang Peserta didik tampak lebih aktif dalam memecahkan masalah
dilakukan? Apakah hasilnya karena masalah yang disajikan sangat erat dengan kehidupan
efektif? Atau tidak efektif? peserta didik sangat berantusias berdiskusi masalah tersebut.
Mengapa? Bagaimana respon Peserta didik percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi,
orang lain terkait dengan bertanya jawab, menanggapi, merevisi dan menyimpulkan
strategi yang dilakukan, Apa materi pembelajaran.
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
ketidakberhasilan dari strategi Pembelajran ini sangat efektif, karena melalui strategi,
yang dilakukan? Apa model dan media pembelajaran yang digunakan hasil kerja
pembelajaran dari keseluruhan peserta didik menunjukan nilai di atas KKM. Dan dalam
proses tersebut kesempatan tertentu, ketika guru bertanya tentang materi,
penugasan dan latihan, peserta didik menjawab dan
menyajikan hasil tugas dengan benar.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan?
Mereka mengamati pembelarajan dan menyampiakan
bahwa ternyata menulis itu mudah kalau mengetahuai
langkah penulisan. Pembelarja PBL yang digunakan sangat
tepat dalam membelarajaran ini.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor Keberhasilan:

1. Penentuan model pembelajaran yang tepat


2. Guru; harus mampu menjadi fasilitator dengan membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir,
memberikan arahan yang jelas, dan memberikan
dukungan yang diperlukan.
3. Adanya kerja sama dalam kelompok, sehingga
kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi dengan
baik dalam mengatasi masalah dan mendiskusikan solusi
sangat penting.
4. Keterlibatan Peserta didik: Peserta didik harus menjadi
pusat dari pembelajaran mereka sendiri, mencari
informasi, mengajukan pertanyaan, dan mencari solusi.
Selain itu, peserta didik harus mengeksplorasi masalah
yang kompleks dan mencari solusi yang baik dengan
alasan dan bukti yang kuat.

Faktor Ketidakberhasilan:

1. Guru selaku fasilitator kurang mampu menjelaskan


mater atau pertanayaan dengan efektif dan efisien.
2. Kurang Informasi: kurangnya pengetahuan umum
peserta didik disebabkan karena kurang membaca.
3. Kelompok Tidak Efektif: Jika kelompok kerja tidak
berfungsi dengan baik, mungkin terjadi konflik atau
dominasi oleh salah satu anggota kelompok, yang dapat
menghambat proses pembelajaran.
4. Kurangnya Motivasi hanya mencari cara cepat untuk
menyelesaikan tugas tanpa memperhatikan proses
pembelajaran.
5. Waktu yang Terbatas: memerlukan waktu yang cukup
untuk eksplorasi masalah dan pemecahannya.
Kurangnya waktu dapat mengurangi efektivitas model
pembelajaran.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?

Perkuliah pendidikan profesi guru dengan praktek


pengalaman lapangan di dalamnya memberikan
pengalaman berharga bagi saya dalam meningkatkan
kemampuan saya sebagai guru. Strategi pembelajran,
media, dan model pembelajaran sangat menentukan
keberhasilan pembelajan.
Saya bersama para dosen, guru pamong dan rekan-rekan
guru berkolaborasi dalam memecahkan masalah
pembelajaran di sekolah masing-masing.
Dalam pembelarjan di kelas saya bersama peserta didik
berkolaborasi memecahakan masalah pembelajaran teks
editorial. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi, berani
bertanya kepada guru, dan memberikan tanggapan terhadap
kelompk lain.
Tentunya setiap pembelajaran, pasti ada tantangan.
Beberapa peserta didik mungkin mengalami kesulitan
dalam pembelajaran. Kesulitan ini disebabakan oleh
masalah pemahaman yang lambat, pengetahuan umum
yang kurang, kurangnya kemampuan komunikasi yang
efektif, penguasaan teknologi yang kurang memadai dan
mungkin juga ada masalah pribadi.
Tantangan-tantangan ini semakin membuat saya semakin
bersemangat untuk menemukan solusi terbaik. Tantangan
membuat kita semakin kreatif dalam pembelajaran.

Berdasarkan keseluruhan cerita praktik baik ini, saya


mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan
perubahan demi kemajuan pendidikan dengan menerapkan
model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada murid
sehingga terwujud pelajar profil pancasila dan merdeka
belajar.

Anda mungkin juga menyukai