Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATERI DAN PELAJARAN PAI DI SD

“LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK DAN MODEL-MODELNYA”

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Idris S.Pd,I M,A

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Risma 21531136
2. Shella Silvana 21531143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullhi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat kelak.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Muhammad Idris, S.Pd.I., MA


Selaku Dosen Pengampu mata kuliah materi dan pembelajaran PAI di SD yang telah
mempercayai kami membahas materi dengan pembahasan mengenai lembar Kerja Peserta
Didik dan Model-Modelnya. Oleh karena itu, kami berharap penyusunan dalam bentuk
makalah ini akan memberikan banyak manfaat dan memperluas ilmu pengetahuan kita.
Sekian kami ucapkan terima kasih. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Rejang Lebong,19 September


2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)............................................................2
B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)..............................................................................3
C. Model-Model Pengembangan LKPD..............................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia telah mengalami berbagai perkembangan dan reformasi
kurikulum dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu reformasi yang signifikan adalah
peralihan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka, yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan relevansi kurikulum dengan
kebutuhan peserta didik serta tuntutan zaman.
Pembelajaran adalah proses peserta didik dan pendidik berinteraksi, dimana pendidik
berusaha untuk membuat peserta didik belajar. Dengan kata lain, pembelajaran
merupakan upaya mewujudkan kondisi agar suatu kegiatan belajar dapat terlaksana.
Pembelajaran juga pada dasarnya tidak menitikberatkan apa yang dipelajari, melainkan
untuk menciptakan bagaimana peserta didik mengalami proses belajar. Pada awalnya,
proses pembelajaran menuntut pendidik untuk mengetahui kemampuan dasar yang
dimiliki oleh peserta didik meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang
akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan pendidik
untuk mengetahui karakter yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar mengajar
merupakan modal terpenting penyampaian bahan ajar dan menjadi parameter suksesnya
penerapan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran di sekolah, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) memiliki peran penting sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran dan mengukur pencapaian peserta didik. Seiring dengan perubahan
kurikulum, LKPD juga mengalami perubahan dalam hal konten, metode, dan pendekatan
pembelajaran.1
Makalah ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap LKPD dalam
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, akan diungkap perbedaan
esensial antara keduanya, serta memberikan pemahaman tentang berbagai macam LKPD
yang digunakan dalam dua kurikulum tersebut. Analisis ini diharapkan akan memberikan
pandangan yang lebih jelas kepada pendidik, peneliti, dan pihak terkait dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia sesuai dengan perkembangan
kurikulum terbaru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud LKPD?
2. Analisis LKPD Pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
3. Apa saja Model-Model Pengembangan LKPD?

C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari LKPD
2. Untuk mengetahui LKPD pada Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka.
3. Untuk mengetahui apa saja model-model pengembangan LKPD.

1
Mutia Zalza Nabila, 2023, "Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based
Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hlm. 3.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Kurikulum terbaru, istilah LKS mengalami perubahan menjadi lembar kerja


peserta didik atau disingkat menjadi LKPD. Salah satu penyebabnya adalah adanya
perubahan paradigma pendidikan terhadap guru dan peserta didik, yang dulunya
pembelajaran lebih berpusat pada guru dan peserta didik hanya menerima pelajaran.
Sedangkan sekarang, lebih berpusat pada peserta didik terutama dalam memperoleh
informasi dengan guru sebagai pembimbing.2
LKPD (lembar kerja peserta didik) adalah bahan ajar yang berisi lembaran-
lembaran yang berisi ringkasan materi serta tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik. Lembaran kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas standar kompotensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan , materi, metode, media,
sampai pada instrumen penilaian yang akan dicapainya sehingga memudahkan peserta
didik dalam menyelesaikan tugas.3
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sarana pembelajaran yang dapat
digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas peserta didik dalam
proses belajar mengajar. Pada umumnya, LKPD berisi petunjuk praktikum, percobaan
yang bisa dilakukan dirumah, materi untuk diskusi, dan soal-soal latihan maupun segala
bentuk petunjuk yang mampu mengajak peserta didik beraktivitas dalam proses
pembelajaran.4
Menurut Trianto Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah panduan peserta
didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
Lembar kerja peserta didik dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek
kognitif maupun panduan untuk semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen atau demonstrasi.5 Lembar Kerja Peserta Didik merupakan salah satu jenis
alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKPD merupakan perangkat pembelajaran
sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan rencana pembelajaran. Lembar
kerja peserta didik berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal atau
pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik.6
Berdasarkan definisi LKPD di atas, dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) adalah alat penting dalam dunia pendidikan yang berfungsi

2
Randi Sudirman, 2022, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model
Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Pada Materi Prinsip dan Praktik ekonomi Islam Kelas XI SMA
Negeri 1 Majene, Hlm. 30.
3
“Risca Awal Sari, 2017, Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) pada pembelajaran PAi Terhadap
Hasil Belajar Peserta Ddidik Di SMP Negeri 4 Talakar Kabupaten Talakur. Hlm. 7. ”
4
Das Salirawati, Penyusunan dan Kegunaan LKS Dalam Proses Pembelajaran (Makalah FMIPA UNY Yogyakarta), Hlm.2.
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan , Jakarta, Bumi Aksara: 2012, Hlm.111.
6
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011, Hlm.74.

2
sebagai panduan belajar bagi siswa. Lembar kerja ini dirancang untuk membantu siswa
memahami dan menguasai materi pelajaran, serta merangsang kreativitas dan pemikiran
kritis mereka.

B. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


a) Lembar Kerja Peserta Didik Kurikulum 2013
Salah satu perangkat pembelajaran Sadalah Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) dalam konteks Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
kurikulum 2013 dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang pendekatan
pembelajaran, tujuan, dan penggunaan LKPD.
Kurikulum 2013 menuntut adanya perubahan dari LKS menjadi LKPD.
Perbedaan antara LKS dengan LKPD selain pada kata siswa dan peserta didik adalah
LKPD berisi muatan materi yang singkat dengan soal yang lebih interaktif dan
kontekstual terhadap peserta. Tujuan dibuatnya LKPD yaitu untuk memudahkan guru
dalam menyampaikan materi pembelajaran dan membantu peserta didik dalam
memahami pembelajaran yang diajarkan, kemudian dapat juga menjadikan peserta
didik mandiri dan aktif di kelas melalui tugas yang diberikan guru. LKPD standar
Kurikulum 2013 berkarakter adalah LKPD yang menerapkan pendekatan saintifik
(Scientific Approach)7
Proses pembuatan LKPD Kurikulum 2013 yang dibuat oleh guru dapat dilihat
dari cara melakukan analisis kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD,
menentukan judul LKPD, menulis LKPD dan menentukan alat penilaian. Peran
bahan ajar LKPD digunakan untuk menyajikan materi, sumber belajar bagi peserta
didik untuk berkomunikasi secara interaktif dan mandiri sehingga LKPD Kurikulum
2013 mampu berperan dan meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. LKPD kurikulum 2013 akan digunakan
sebagai pedoman untuk presentasi, materi yang sudah dicari dan dituliskan pada
LKPD dapat peserta didik baca dan pahami sehingga peserta didik lebih mudah dan
percaya diri dalam penguasaan materi presentasi tersebut.8

b) Lembar Kerja Peserta Didik Kurikulum Merdeka


Kurikulum merdeka memungkinkan guru untuk mengeksplorasi pembelajaran
inovatif dan kolaboratif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan lingkungan
belajar masing-masing. Penggunaan LKPD yang menarik pada pembelajaran yang
menerapkan kurikulum merdeka dinilai mampu menunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Peserta didik dapat melaksanakan tugas belajarnya melalui kegiatan yang
diminatinya. Asesmen diagnostik yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dapat
dijadikan pedoman dalam menyusun kegiatan-kegiatan pada LKPD. Pembelajaran
yang berlangsung akan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga respon yang
tercipta akan kuat dan berlangsung lama. LKPD yang dirancang memungkinkan
7
Luncana Faridhoh Sasmito Dan Ali Mustadi,Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Tematik-Integratif
Berbasis Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Karakter, V.No 1 (2015).
8
Angraeni, Lestari, and Legiani, “Peran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kurikulum 2013 Terhadap Kemandirian
Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasilan Dan Kewarganegaraan.Hlm. 133-134.

3
peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajar yang kolaboratif, artinya bekerja
sama dengan teman-temannya untuk memperoleh pengalaman belajar agar
keterampilan kolaboratif peserta didik akan terasah.
c) Langkah Penyusunan LKPD
Langkah-langkah menyusun LKPD harus sesuai dengan rencana pembelajaran (RPP)
yang berkesinambungan yang telah dikatakan oleh Prastowo:
1) Analisis Kurikulum
Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pertama kali yaitu dengan
menganalisis kurikulum. Pada umumnya pokok bahasan materi yang dianalisis
yaitu dengan mempertimbangkan materi pokok, setelah itu kompetensi yang
terdapat dalam peserta didik.
2) Menyusun Judul LKPD
Menyusun judul pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), ditetapkan
berdasarkan KD, serta materi pokok yang ada di dalam kurikulum atau dari
pengalaman peserta didik. LKPD disusun berdasarkan dengan judulnya agar
aktivitas pembelajaran lebih terarah.
3) Penulisan LKPD
Penulisan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ditulis dengan menentukan KD
yang dikuasai, selanjutnya menentukan alat penilaian terhadap proses kerja dan
hasil kerja peserta didik juga metode pembelajaran yang digunakan adalah
kompetensi, yang penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi.
4) Menyusun Materi
Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dilihat berdasarkan karya yang
akan dicapai. Informasi pendukung tentang materi LKPD merupakan gambaran
umum tentang apa yang akan dipelajari.
5) Struktur LKPD
Struktur Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) biasanya berupa judul, petunjuk
pembelajaran, kompetensi yang akan dicapai, informasi penunjang, tugas,
langkah kerja serta penilaian. Dengan memperhatikan uraian di atas maka
penyusunan LKPD akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang
diinginkan.9

Format LKPD:
a) Judul
Pada bagian judul ini yang berisi topik yang akan menjadi fokus kegiatan
belajar siswa. Pada bagian ini bisa dituliskan kata atau kalimat.
b) Pendahuluan
Bagian ini berisi pendahuluan atau pengantar yang menghantarkan apa
pentingnya siswa mengerjakan LKS. Pada bagian pendahuluan ini bukan berisi
wacana yang merupakan ringkasan materi. Sehingga dengan demikian di dalam
pendahuluan hanya berisi uraian pembuka untuk memberikan motivasi kepada siswa.
c) Bahan/Alat/Sumber
9
Nurul Puspita Sari, 2022 PengembanganLembarKerjaPesertadidik(LKS)BerbasisPOE
(Predict,Observ,Explain)Kelas XII SMA Negeri 16 Makassar, Hlm. 30-32.

4
Pada komponen ketiga berisi tiga sub komponen yaitu bahan alat dan sumber.
Bahan merupakan unsur yang harus ada di dalam lks, karena bahan ini yang menjadi
pusat perhatian dari siswa untuk dilakukan kegiatan. Sehingga bahan menjadi wajib
hukumnya artinya harus ada di dalam setiap lks. Sebagai acuan, bahan dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang “dikerjain” siswa. Bahan dapat berupa barang
atau benda yang secara kasat mata terlihat seperti air, tanah, garam dan sebagainya,
namun bisa juga berupa hal yang abstrak misalnya rumus, tabel, artikel dan
sebagainya
Berikutnya adalah “alat” yang merupakan barang yang digunakan oleh siswa
untuk melakukan aktivitas belajar. Alat hanya diperlukan apabila siswa dalam
melakukan aktivitas belajarnya memerlukan bantuan alat. Dengan demikian alat
bersifat tidak wajib dan hanya perlu saat dibutuhkan saja. Sebagai acuan, alat dapat
diartikan sebagai bagai segala sesuatu yang diperlukan siswa untuk mengerjakan
bahan.
Akhirnya “sumber” dalam komponen ini dapat berupa buku atau referensi
yang didalamnya terdapat materi-materi yang digunakan sebagai bahan dalam LKPD
ini. Dalam LKS, sumber tidak harus ada, jika materi yang menjadi bahan sudah
disediakan di LKPD ini. Sebagai acuan maka sumber dapat diartikan sebagai segala
sesuatu dimana terdapat bahan yang dikerjain siswa atau dimana bahan itu berada.
d) Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan dalam LKPD merupakan komponen kunci yang berisi
perintah-perintah atau suruhan suruhan yang harus dilakukan siswa untuk
melaksanakan kegiatan. Perintah atau suruhan ini harus dilakukan siswa cecara
berurutan mulai dari pertama sampai terakhir. Ketentuan pemberian perintah atau
suruhan haruslah kriteria yang pertama jelas, kedua rinci, dan ketiga runtut. Kriteria
jelas disini adalah jelas apa yang harus dilakukan siswa dan bukan perintah yang
yang kompleks atau berisi kegiatan yang majemuk. Kerinci artinya kegiatan-kegiatan
an itu tidaklah komplek atau global. Akan tetapi perintah tersebut merupakan
kegiatan yang detil satu persatu. Akhirnya runtut artinya perintah melakukan
kegiatan itu haruslah urut dan tidak terbalik. Kegiatan yang mendahului harus
diperintahkan terlebih dahulu sebelum perintah yang yang selanjutnya.
Merumuskan kegiatan harus bersangkut paut dengan bahan yang menjadi
fokus kegiatan LKS. Oleh karena rincian kegiatan menjadi pedoman bagi siswa
melakukan kegiatan makan kalimat yang berupa kalimat perintah. Misalnya amati
peta dan cermati daerah-daerah yang menghasilkan bahan tambang nikel.
e) Pertanyaan
Komponen terakhir dari format LKPD ini adalah pertanyaan. Pada komponen
ini guru diharapkan menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mana jawabannya
merupakan hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan pada tahap rincian kegiatan.

C. Model-Model Pengembangan LKPD


Terdapat beberapa jenis model-model pengembangan bahan ajar yaitu diantaranya
model pengembangan Assure, ADDIE, Dick dan Carey, Gagne dan Briggs, serta model
pengembangan 4-D. Model-model ini akan diuraikan sebagai berikut :

5
a) Model pengembangan ASSURE
Model pengembangan ASSURE meliputi 6 tahapan sebagai berikut :
1) Analyze Learners, tahap pertama adalah menganalisis pembelajaran,
pembelajaran biasanya berlakukan kepada sekelompok siswa atau mahasiswa
yang mempunyai karakteristik tertentu.
2) State Standards and Objectives, tahap kedua adalah merumuskan standar dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, standar diambil dari Kompetensi Inti
yang sudah ditetapkan
3) Select Strategies, Technology, Media, And Materials, tahap ketiga dalam
merencanakan pembelajaran yang efektif adalah memilih strategi, teknologi,
media dan materi pembelajaran yang sesuai
4) Utilize Technology, Media and Materials, tahap keempat adalah menggunakan
teknologi, media dan material yang melibatkan perencanaan peran sebagai guru
atau dosen dalam menggunakan teknologi, media dan materi
5) Require Learner Participation, tahap kelima adalah mengaktifkan partisipasi
pembelajar, belajar tidak cukup hanya mengetahui, tetapi harus bisa merasakan
dan melaksanakan serta mengevaluasi hal-hal yang dipelajari sebagai hasil
belajar.
6) Evaluate and Revise, tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi
perencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya, evaluasi dan revisi dilakukan
untuk melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang pilih atau gunakan
dapat mencapai tujuan yang telah tetapkan sebelumnya.10

b) Model Pengembangan ADDIE


Model pengembangan ADDIE (Analysis-Design-DevelopImplement-
Evaluate) merupakan model pembelajaran yang bersifat generik. Model
pengembangan ADDIE dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. 11 Model ini
menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :
1) Analysis (analisa)
Melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi masalah, dan melakukan analisis
tugas.
2) Desain
Yang dilakukan dalam tahap desain ini, pertama, merumuskan tujuan
pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic).
Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yag telah dirumuskan tadi. Kemudian tentukanlah strategi
pembelajaran media yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
3) Development (pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi kenyataan.
4) Implementation (implementasi atau eksekusi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang
sedang buat.
10
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Hlm. 225
11
Pujiadi, “Penelitian Pendidikan Bergenre Research and Development (R&D)”

6
5) Evaluation (evaluasi atau umpan balik)
Evaluasi yaitu proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang
dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi merupakan
langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah
sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program
pembelajaran.
c) Model Pengembangan Dick dan Carey
Model pengembangan oleh Dick dan Carey:
1) Identifikasi tujuan
Tahap awal model ini adalah menentukan tujuan, maksud dari tujuan adalah apa
yang diinginkan setelah pelaksanaan program pengajaran.
2) Melakukan analisis instruksional
Analisis instruksional yakni menentukan kemampuan apa saja yang terlibat dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan menganalisa topik atau materi
yang akan dipelajari.
3) Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa
Mengidentifikasi tingkah laku awal dan karakteristik siswa yaitu menganalisis
keterampilan awal yang dimiliki oleh siswa, serta karakter siswa dalam
melaksanakan proses pembelajaran,dimana mereka belajar, dan konteks apa yang
digunakan.
4) Merumuskan tujuan kinerja
Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang tingkah laku awal siswa
kemudian dirumuskan pernyataan khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa
setelah menyelesaikan pembelajaran.
5) Pengembangan tes acuan patokan
Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan.
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, kembangkan produk evaluasi
untuk mengukur kemampuan melakukan tujuan pembelajaran.
6) Pengembangan strategi pengajaran
Informasi dari lima tahap sebelumnya, dilakukan pengembangan strategi
pengajaran untuk mencapai tujuan akhir.
7) Pengembangan atau memilih pengajaran
Tahap ini akan digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan pengajaran,
seperti petunjuk pembelajaran untuk siswa, materi, tes dan panduan belajar.
8) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi data tersebut.
Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formative yang dihasilkan
adalah instrumen atau angket penilaian yang digunakan untuk mengumpulkan
data.
9) Revisi pengajaran
Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data dari
evaluasi formatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya dianalisis serta
diinterpretasikan.
10) Mengembangkan evaluasi sumatif

7
Summative evaluation bertujuan mempelajari efektifitas keseluruhan sistem dan
dilakukan setelah tahap formative evaluation.12
d) Model Pengembangan Gagne dan Briggs
Model pengembangan intruksional Briggs ini bersandarkan pada prinsip
keselarasan antara tujuan yang akan dicapai, strategi untuk mencapainya dan evaluasi
keberhasilannya.Model ini merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan
bagaimana suatu proses pembelajaran dirancang secara sistematis dari awal sampai
akhir.13
e) Model Pengembangan 4D
Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop,
dan Disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-D, yaitu pendefinisian,
perancangan, pengembangan, dan penyebaran.14 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada setiap tahap pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Define (Pendefinisian)
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-
syarat pembelajaran.
2) Design (Perancangan)
Tahap perancangan bertujuan untuk merancang perangkat pembelajaran.
3) Develop (Pengembangan)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari beberapa pakar.
4) Disseminate (Penyebarluasan)
Pada tahap dissemination dibagi dalam tiga kegiatan yaitu: validation testing,
packaging, diffusion and adoption.

12
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Cet. VIII; Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
Hlm. 275
13
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Hlm.189.
14
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif , 2015, Hlm. 278

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Istilah LKS mengalami perubahan menjadi lembar kerja peserta didik atau disingkat
menjadi LKPD. Sekarang, lebih berpusat pada peserta didik terutama dalam memperoleh
informasi dengan guru sebagai pembimbing. Salah satu penyebabnya adalah adanya
perubahan paradigma pendidikan terhadap guru dan peserta didik, yang dulunya
pembelajaran lebih berpusat pada guru dan peserta didik hanya menerima pelajaran. Tujuan
dibuatnya LKPD yaitu untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
dan membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran yang diajarkan, kemudian dapat
juga menjadikan peserta didik mandiri dan aktif di kelas melalui tugas yang diberikan guru.
LKPD standar Kurikulum 2013 berkarakter adalah LKPD yang menerapkan pendekatan
saintifik
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah alat penting dalam dunia pendidikan
yang berfungsi sebagai panduan belajar bagi siswa. Lembar kerja ini dirancang untuk
membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran, serta merangsang kreativitas
dan pemikiran kritis mereka. Terdapat beberapa jenis model-model pengembangan bahan ajar
yaitu diantaranya model pengembangan Assure, ADDIE, Dick dan Carey, Gagne dan Briggs,
serta model pengembangan 4-D.

9
DAFTAR PUSTAKA

Angraeni, Desti, Ria Yuni Lestari, and Wika Hardika Legiani. “PERAN LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK (LKPD) KURIKULUM 2013 TERHADAP
KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
(Studi Deskriptif di Kelas IX SMP Negeri 10 Kota Serang).”

Das Salirawati, Penyusunan dan Kegunaan LKS Dalam Proses Pembelajaran (Makalah
FMIPA UNY Yogyakarta),

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Cet. VIII; Jakarta:
Rajawali Pers, 2015).

Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011,

Luncana Faridhoh Sasmito Dan Ali Mustadi,Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Tematik-Integratif Berbasis Pendidikan Karakter Pada Peserta Didik Sekolah
Dasar, Jurnal Pendidikan Karakter, V.No 1 (2015).

Kurniawati, Nindi. “Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Pendidikan
matematika,” n.d.

Mutia Zalza Nabila, 2023, "Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem
Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam.

Nurul Puspita Sari, 2022 PengembanganLembarKerjaPesertadidik(LKS)BerbasisPOE


(Predict,Observ,Explain)Kelas XII SMA Negeri 16 Makassar.

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan

Pujiadi, “Penelitian Pendidikan Bergenre Research and Development (R&D)”

Putra, Roni. “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif pada Mata
Pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMKN 2 Teluk Kuantan” 05, no. 04 (2023)

10
Randi Sudirman, 2022, Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Model
Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Pada Materi Prinsip
dan Praktik ekonomi Islam Kelas XI SMA Negeri 1 Majene,

Risca Awal Sari, 2017, Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Peserta Dididk (LKPD) pada
pembelajaran PAi Terhadap Hasil Belajar Peserta Ddidik Di SMP Negeri 4
Talakar Kabupaten Talakur. Hlm. 7.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan


Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , Jakarta, Bumi Aksara: 2012

11

Anda mungkin juga menyukai