Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib kita jaga dan kita
syukuri keberadaannya. Mengingat fungsinya yang begitu penting bagi kelangsungan
hidup manusia yaitu sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan tanah lonsor, pencegah
terjadinya polusi udara dan memperkecil terhadap resiko dari efek rumah kaca dan
memperlambat terjadinya pemanasan global dan sebagainya.
Kawasan Konservasi adalah “kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan suaka
alam, kawasan pelestarian alam, taman buru dan hutan lindung atau kawasan lindung”.
Mengingat begitu pentingnya akan keberadaan hutan, maka tidak ada kata lain selain
menjaga dan melestarikan. Untuk itu ditopang dengan SDM yang berkualitas dan memiliki
jiwa-jiwa korsa konservasi dalam mengemban tugas suci tersebut.
Selain dengan telah dibentuknya berbagai UPT yang bergerak di bidang konservasi,
dirasa perlu juga untuk membentuk kader-kader konservasi (Pelajar Pencinta Alam) yang
tediri atas kumpulan para generasi muda sebagai generasi penerus perjuangan konservasi
ini. Dalam hal ini Balai Besar KSDA Papua berorientasi kepada para pelajar SMA/SMK
dalam pembentukan kader-kader konservasi tersebut.
Pendidikan lingkungan lebih efektif diberikan mulai dari usia dini, hal ini
dikarenakan dengan pemberian pendidikan dimulai dari usia dini dapat membentuk
karakter dan kepribadian anak untuk dapat lebih mencintai lingkungannya. Pendidikan
lingkungan dapat dimulai dengan memberikan pemahaman terhadap pelajar baik siswa
SLTP maupun siswa SMU. Selain dapat membentuk karakter diri dengan pendidikan
lingkungan di kalangan pelajar ini diharapkan para pelajar ini nantinya dapat menjadi agen
agen yang dapat dan mampu menyebarluaskan dan mengajak orang orang disekitar mereka
untuk dapat lebih mencintai lingkungan.
Dari tahun ke tahun Balai Besar KSDA Papua telah membentuk kader konservasi
untuk turut membantu tugas-tugas Balai Besar KSDA Papua dalam menjalankan cita-cita
konservasi. Oleh sebab itu dirasa perlu untuk selalu diakukan pendampingan dalam rangka
pembinaan dan pengajaran kepada kader-kader konservasi tersebut sehingga dapat
menambah wawasan, pengetahuan dan teknik dalam mengemban tugas-tugas konservasi
dalam upaya melestarikan alam dan lingkungan.

1
Sehubungan dengan hal tersebut maka Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Papua menyelenggarakan kegiatan pendampingan dalam rangka Pembinaan Pelajar Pecinta
Alam.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah
1. Sebagai pelopor (agen) dan penggerak upaya-upaya konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya
2. Berperan aktif dalam menumbuhkembangkan gerakan aksi nyata dalam
upaya-upaya konservasi sumber daya alam ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungannya.
3. Mengenalkan dan menerapkan sistem Pendidikan Lingkungan dan
Konservasi serta menerapkan karakter dan kepribadian sebagai pejuang
konservasi.

C. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah Kader konservasi/Pelajar Pecinta Alam Kota Jayapua
dan Kabupaten Jayapura di ruang lingkup pendidikan Sekolah Menegah Atas/Sekolah
Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah.

D. Dasar Pelaksanaan
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
3. Undang- undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
4. Keputusan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
No.SK.41/IV-Set/HO/2006 tentang Pedoman Pembentukan Kader Konservasi.
5. Keputusan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
No.SK.45/IV-Set/HO/2006 tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Pecinta
Alam.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Didalam menjaga kawasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dapat
dilakukan secara preventif maupun persuasif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
melalui pencegahan pengerusakan hutan oleh masyarakat disekitar hutan. Untuk
melakukan pencegahan ini dapat dilakukan melalui kegiatan yang bersifat penyuluhan dan
sosialisasi. Maksud dan tujuan dari kegiatan penyuluhan dan sosialisasi adalah untuk
memberikan informasi, mengajak, menghimbau dan merubah pola pikir masyarakat untuk
dapat lebih menjaga dan melestarikan Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Papua. Hal
dasar yang dapat dilakukan adalah melalui pemberian pendidikan lingkungan.
Pendidikan lingkungan harus dilakukan sinergis dan berkelanjutan mulai dari
pemberian pendidikan lingkungan kepada masyarakat berusia dewasa maupun kepada
masyarakat yang masih berusia muda atau anak-anak. Dengan diberikannya pendidikan
lingkungan kepada segala usia ini diharapkan nantinya didalam satu keluarga akan dapat
saling mengingatkan apabila salah satu anggota keluarganya melakukan tindakan yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Hal ini dilakukan karena dipandang bahwa
seseorang akan lebih dapat sadar atau mengerti apabila yang mengingatkan atau
menyadarkan merupakan orang orang terdekat mereka sendiri dalam hal ini adalah
keluarga. Si anak akan lebih sadar apabila dia diingatkan dan diberi contohnya oleh sang
ayah agar lebih mencintai lingkungan, begitu juga sang ayah akan lebih sadar apabila si
anak sendiri yang mengingatkan apabila sang ayah melakukan kegiatan yang merusak
lingkungan.
Pendidikan lingkungan lebih efektif diberikan mulai dari usia dini, hal ini
dikarenakan dengan pemberian pendidikan dimulai dari usia dini dapat membentuk
karakter dan kepribadian anak untuk dapat lebih mencintai lingkungannya. Pendidikan
lingkungan dapat dimulai dengan memberikan pemahaman terhadap pelajar baik siswa
SLTP maupun siswa SMU. Selain dapat membentuk karakter diri dengan pendidikan
lingkungan di kalangan pelajar ini diharapkan para pelajar ini nantinya dapat menjadi agen
agen yang dapat dan mampu menyebarluaskan dan mengajak orang orang disekitar mereka
untuk dapat lebih mencintai lingkungan. Keberadaan Kawasan Konservasi Sumber Daya
Alam Papua akan dapat terjaga dan lestari dengan adanya agen agen konservasi yang
berada disekitar Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Papua. Hal ini dikarenakan
keterbatasan sumberdaya yang ada di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua

3
yang tidak akan mampu menjaga kawasannya tanpa dibantu atau tanpa adanya peran serta
aktif dari masyarakat disekitar kawasan Konservasi Papua.
Dari agen agen ini diharapkan dapat membantu Balai Besar KSDA Papua dalam
menyebarluaskan dan mensosialisasikan arti penting keberdaan Kawasan Konservasi
Sumber Daya Alam Papua bagi dunia pada umumnya dan Papua pada khususnya.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam pembentukan agen agen konservasi
masa depan ini adalah
 Melalui kegiatan Bina Cinta Alam dan Pembentukan Kader Konservasi. Kegiatan
ini difokuskan pada sekolah disekitar Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dan
kabupaten lainnya melihat kondisi dan situasi nantinya.

Bina Cinta Alam (BCA) merupakan kegiatan dimana para siswa diajak untuk dapat
mencintai lingkungan atau alam di sekitar mereka. Pemahaman dilakukan dengan
memberikan pandangan terhadap para siswa tentang arti penting alam terhadap
kelangsungan hidup manusia dan dampak yang ditimbulkan apabila kelestarian lingkungan
atau alam ini mengalami kerusakan atau ketidakseimbangan. Hal nyata yang dapat
dilakukan adalah dengan mengajak orang tua mereka untuk menceritakan dengan
membandingkan kondisi alam atau lingkungan pada saat orang tua mereka masih kecil
dengan kondisi alam atau lingkungan saat sekarang. Dengan cerita orang tua para pelajar
maka siswa akan lebih percaya, paham dan mengerti bahwa kerusakan lingkungan yang
terjadi di masa orang tua mereka telah menimbulkan dampak buruk terhadap mereka maka
dengan begitu para siswa akan berpikir untuk tidak melakukan hal hal yang sudah
dilakukan orang tua mereka di masa lalu yang dapat merusak lingkungan sehingga dimasa
depan dampak buruk yang diakibatkan terhadap kerusakan lingkungan dapat dihindari dan
tidak terjadi lagi.
Hal lain yang dilakukan dalam kegiatan BCA ini adalah selain mengajak para siswa
untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan adalah dengan mengajak
para siswa bagaimana caranya untuk memperbaiki lingkungan disekitar mereka yang sudah
mengalami kerusakan, salah satunya melalui kegiatan penanaman. Kegiatan penanaman
dapat dilakukan di sekitar sekolah mereka secara bersama sama sehingga dimasa depan ada
kebanggaan di dalam diri mereka bahwa pohon itu mereka yang tanam yang dulunya
masih kecil sekarang menjadi sudah besar dan dapat memberikan manfaat kepada banyak
orang.

4
Dengan adanya kebanggaan tersebut diharapkan rasa cinta lingkungan atau alam
para pelajar atau siswa dapat terus terjaga dan semakin baik dimasa mendatang. Selain
kegiatan Bina Cinta Alam ada satu lagi kegiatan yang dilakukan yakni kegiatan
Pembentukan Kader Konservasi. Kegiatan Pembentukan Kader Konservasi ini pada
dasarnya merupakan kelajutan dari kegiatan Bina Cinta Alam. Hal ini dilakukan agar
pendidikan lingkungan dikalangan pelajar dapat terus berlanjut dan berkesinambungan.
Pembentukan Kader Konservasi merupakan kegiatan mencetak dan menciptakan
kader atau agen agen peduli lingkungan dan kegiatan konservasi alam. Luaran dari
kegiatan ini adalah adanya pelajar yang dapat menyebarluaskan tentang informasi tentang
arti penting kelestarian lingkungan dan konservasi alam serta mampu mengajak
masyarakat disekitar mereka untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
kelestarian lingkungan dan konservasi alam. Kegiatan dimulai dengan pemberian
pemahaman tentang arti konservasi dan konservasi alam kepada para pelajar. Setelah
mereka mengerti tentang arti konservasi dan konservasi alam kemudian mereka diberikan
pemahaman tentang arti penting dan tujuan dari konservasi alam serta dampak yang
ditimbulkan apabila tidak melakukan konservasi alam. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan gambaran dan contoh kegiatan dimasa lalu yang dilakukan yang kemudian
berakibat dimasa sekarang apabila tidak melakukan konservasi alam. Apabila para pelajar
sudah mengerti arti, arti penting, tujuan dan manfaat dari konservasi alam kemudian para
pelajar diajarkan bagaimana memberitahukan informasi yang mereka miliki kepada
masyarakat disekitar lingkungan mereka dan bagaimana cara mengajak masyarakat untuk
melakukan tindakan yang yang berkaitan dengan konservasi alam. Sehingga kedepan para
pelajar yang sudah terbentuk ini dapat dan mampu menjadi agen-agen yang handal didalam
menyebarluaskan informasi dan mengajak masyarakat disekitar mereka untuk lebih
mencintai lingkungan dan melakukan tindakan yang berkaitan dengan konservasi alam.
Dengan semakin banyak agen yang terbentuk maka konservasi alam akan lebih terjaga
lestari.
Keberadaan dan kelestarian kawasan hanya dapat terjadi apabila ada dukungan dari
masyarakat disekitar kawasan konservasi di Papua. Dukungan dari masyarakat dapat
dilakukan melalui pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk dapat lebih berperan
serta aktif dalam pelestarian. Salah satu peran tersebut adalah dengan menjadikan para
pelajar dikalangan masyarakat untuk menjadi agen-agen konservasi Balai Besar Sumber
Daya Alam.

5
BAB III
METODOLOGI

E. Metode

Kegiatan ini berupa pembinaan dalam bentuk pengajaran baik berupa teori maupun
praktek yang dilakukan dua kali dalam sebulan selama setahun. Kegiatan ini dilaksanakan
disekolah tempat organisasi Pelajar Pecinta Alam tersebut yang berada di Kota Jayapura
dan Kabupaten Jayapura. Pemberian teori dilakukan di kelas sedangkan praktek dilakukan
di lapangan yang dianggap memenuhi persyaratan untuk kegiatan praktek.

Adapun materi-materi yang diberikan adalah sebagai berikut :


1. Perundang-undangan tentang Kehutanan
dan Konservasi
2. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya (KSDAH&E)
3. Pengetahuan Dasar Silvikultur
4. Pengetahuan Dasar Dendrologi
5. Pengenalan dan Penyelamatan Terhadap
Satwa yang Dilindungi Undang-Undang
6. Sejarah Pecinta Alam
7. Pengetahuan Dasar Survival dan Praktek
Lapangan
8. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) dan Praktek Lapangan
9. Teknik Perkemahan (Camping) dan
Praktek Lapangan
10. Teknik Lintas Alam (Hiking) dan Praktek
Lapangan
11. Teknik Peghijauan / Reboisasi dan
Praktek Lapangan
12. Manajemen Perjalanan dan Perlengkapan
dan Praktek Lapangan

6
(Terlampir di Silabus Kegiatan)

Dari hasil kegiatan pembinaan ini diharapkan dapat melahirkan para kader-kader
konservasi yang memiliki jiwa-jiwa konservasi dan memiliki keterampilan serta
pengetahuan dibidang konservasi dalam upaya mewujudkan cita-cita konservasi.

BAB IV
RENCANA KERJA

F. Rencana Kegiatan
Terlampir di Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

G. Rencana Waktu
Terlampir di Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

H. Rencana Biaya
Rencana Biaya Pelaksanaan dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) BA. 29 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Tahun
Anggaran 2016.

7
BAB V
OUTPUT DAN OUTCOME

I. Output
Output dari kegiatan ini adalah adanya suatu pembinaan dalam bentuk pengajaran
terhadap Pelajar Pecinta Alam dan praktek dilapangan yang dilakukan secara rutin,
terbinanya kader konservasi.

J. Outcome
Outcome dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat membawa wawasan dan
pengetahuan serta keterampilan bagi kader-kader konservasi (Pelajar Pecinta Alam) dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya dalam melakasanakan tugas-tugas konservasi.

A. Impact/Dampak
Kegiatan ini diharapkan akan memberi dampak dengan munculnya
kesadaran para generasi muda akan pentingnya keberadaan alam dan lingkungan
sehingga diharapkan dapat menggerakan hatinya untuk terus melestarikan alam dan
lingkungan sebagai perwujudan cita-cita konservasi.

B. Manfaat
Kegiatan ini memberikan manfaat yang cukup besar dalam kelestarian alam
dan lingkungan, diantaranya adalah dengan terbinanya para generasi muda ini
dalam organisasi Pelajar Pecinta Alam sehingga mampu menjadi pelopor generasi
muda dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan, data membantu tugas dari
Balai Besar KSDA Papua dalam menyebarkan informasi atau himbauan akan

8
pentingnya kelestarian aam dan lingkungan baik di likungna sekolah maupun
tempat tinggal masing-masing dan lain-lain.

BAB VI
PENUTUP

Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Pelajar Pecinta Alam ini disusun untuk
memberikan arahan bagaimana kegiatan ini akan dilaksanakan sehingga dapat diselesaikan
dengan tepat waktu dan tepat sasaran.
Setelah kegiatan ini dilaksanakan, diharapakan dapat melahirkan para generasi
muda yang memiliki jiwa-jiwa konservasi dan memiliki keterampilan serta pengetahuan
dibidang konservasi dalam upaya mewujudkan cita-cita konservasi. Serta diharapkan dari
kegiatan ini dapat menarik simpati dari para generasi muda yang lain untuk turut serta
bergabung dan berada pada barisan terdepan para generasi muda dalam upaya pelestarian
alam dan lingkungan.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem siap melahirkan agen-
agen peduli lingkungan dan kegiatan konservasi alam yang dapat menyebarluaskan tentang
informasi tentang arti penting kelestarian lingkungan dan konservasi alam serta mampu
mengajak masyarakat disekitar mereka untuk melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan kelestarian lingkungan dan konservasi alam.

9
10

Anda mungkin juga menyukai