Anda di halaman 1dari 4

Nama Guru : TATARIMA ZEBUA, S.Pd.

Kelas : 002
Nomor UKG : 201502036181

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab


No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
1. Rendahnya minat belajar 1. Kajian Literatur 1. Pembelajaran di dalam
matematika siswa.  Setiawan, A. (2016). kelas masih monoton.
 Syah (2011:145). 2. Guru belum merancang
 Beberapa faktor yang menyebabkan minat belajar siswa pembelajaran yang aktif
rendah adalah kurang dukungan dari orang tua, guru atau dan menyenangkan.
lingkungan sekitar. 3. Peserta didik tidak
 menggolongkan dua faktor yang mempengaruhi mendapat perhatian dari
minat belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor kedua orang tua yang
eksternal. sibuk bekerja.
4. Peserta didik sering
2. Hasil Wawancara terbawa arus lingkungan
yang kurang mendukung
 Ternyata peserta didik tidak mendapat perhatian dari orang
tua oleh karena orang tua sibuk bekerja. dalam proses belajar
disekolah.
 Ternyata peserta didik merasa bosan di dalam kelas karena
pembelajaran kurang variatif.
 Peserta didik tidak mendapat dukungan dari orang tua sehinga
belajar tidak dapat terkontrol.
 Lingkungan yang kurang mendukung sehingga siswa tidak
merasa nyaman untuk belajar.
https://drive.google.com/drive/folders/1Yi-zIUP-dcwMVEQYBiIdtSAf1Zuv3iR5?usp=sharing

2. Hubungan komunikasi 1. Kajian Literatur 1. Orang tua jarang


antara Guru dengan  Mulyasa (2009 :142). dilibatkan pada
orangtua masih kurang.  Hidayat (2013:95). kepentingan sekolah (rapat
 bahwa pembinaan yang tepat sangat dirasakan perlu agar atau kemajuan sekolah).
terjalin hubungan yang harmonis antara sekolah dalam hal 2. Sekolah jarang melakukan
ini guru danpeserta didik. perlawatan/kunjungan ke
 Kerjasama antara orang tua dan guru adalah hubungan rumah orang tua siswa.
komunikatif dalam memantau perkembangan belajar 3. Orang tua tidak
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
peserta didik yang diukur dari arus komunikasi orang tua mempunyai banyak waktu
dan guru, keterlibatan orang tua dalam menyelesaikan untuk mengontrol dan
masalah belajar peserta didik dan partisipasi penegakan membina anaknya selama
aturan sekolah. diluar sekolah.
4. Orang tua kurang dalam
2. Hasil Wawancara memberikan perhatian dan
 Orang tua siswa jarang dilibatkan dalam kegiatan rapat dorongan terhadap siswa
sekolah. dalam belajar dan kegiatan
 Orang tua siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan proses sekolah lainnya.
pembelajaran.
 Orang tua siswa kurang dalam hal waktu karena kesibukan
dan aktivitas mereka yang padat.
 Orang tua siswa memberikan semua tanggung jawab kepada
guru tentang peserta didik sehingga komunikasi dengan guru
sangat terbatas.
https://drive.google.com/drive/folders/1Yi-zIUP-dcwMVEQYBiIdtSAf1Zuv3iR5?usp=sharing

3. Guru belum 1. Kajian Literatur 1. Guru tidak memiliki waktu


mengoptimalkan model  Yulia Rizki Ramadhani (2020). yang cukup untuk
pembelajaran yang inovatif  Sagala (2003). merancang pembelajaran
sesuai dengan karakteristik  Santoso Ridwan (2012). yang inovatif.
materi  Metode dan Teknik Pembelajaran Inovatif. 2. Masih berfokus pada
 Pengembangan Pembelajaran Inovatif Berbasis Pendapingan materi yang banyak dan
Bagi Guru. banyaknya jam mengajar.
 Inovasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Berbasis 3. Berfokus pada tugas
Lingkungan Sosial Dan Budaya. administrasi dan laporan
yang dibutuhkan.
2. Hasil Wawancara
 Guru kurang memiliki waktu untuk merancang pembelajaran
yang inovatif.
 Terbatasnya pemahaman guru dalam menerapkan
pembelajaran yang inovatif.
 Guru terlalu banyak mengurusi administrasi dan laporan yang
harus diselesaikan.
https://drive.google.com/drive/folders/1Yi-zIUP-dcwMVEQYBiIdtSAf1Zuv3iR5?usp=sharing
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
4. Guru masih belum 1. Kajian Literatur 1. Pemahaman guru terhadap
mengoptimalkan  Waldopo (2014). penerapan TIK di dalam
pemanfaatan teknologi  Warsihna (2014). pembelajaran masih
informasi (TIK) dalam  Koesnandar, Ade, (2018). terbatas.
pembelajaran  Pemanfaatan TIK memberikan pengaruh positif dalam 2. Kurangnya pelatihan TIK
meningkatkan hasil Ujian Akhir. yang didapat guru.
 Model pembelajaran berbasis TIK harus disesuaikan dengan 3. Guru yang mau dan
kondisi sekolah. didapat diajak untuk
 Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK di Sekolah 3T. penggunaan TIK dalam
2. Hasil Wawancara pembeljaran mayoritas
 Guru jarang menggunakan teknologi informasi seperti PPT guru yang muda.
interaktif. 4. Guru masih banyak yang
 Guru belum pernah mengajar menggunakan aplikasi TIK belum tahu dan mengenal
sebagai pendukung pembelajaran. tentang pembelajaran yang
 Guru jarang mendapatkan diklat atau sejenisnya tentang TIK berbasis teknologi.
sehingga guru kurang memahami dalam penggunaan TIK
dalam pembelajaran.
 Guru yang sudah diatas 45 tahun kurang cakap dalam
penggunaan TIK dimana minat untuk mau tahu dan belajar
sudah berkurang mengingat usia.
https://drive.google.com/drive/folders/1Yi-zIUP-dcwMVEQYBiIdtSAf1Zuv3iR5?usp=sharing

5. Kemampuan guru dalam 1. Kajian Literatur 1. Guru tidak mempelajari


menyusun soal-soal HOTS  Indrawati S, Dkk (2022:1), Vol.1 No.1, Mei 2022. KKO yang terdapat dalam
belum optimal.  Pratiwi lely F (2022:765), Vol 1 No 6 April 2022. Taksonomi Bloom dalam
 Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemahaman guru penyusunan soal HOTS.
terhadap HOTS masih belum memadai. Hal ini 2. Guru tidak
mengembangkan
disebabkan masih ada beberapa guru belum mampu
pengetahuan dalam
membedakan antara C3, C4, dan C5. Penyebabnya
menyusun soal HOTS.
adalah kekeliruan dalam menafsirkan kata kerja
operasional pada ketiga ranah tersebut. Soal-soal yang
dibuat para guru belum maksimal memenuhi standar
HOTS.
 Selain itu kendala yang dihadapi guru yaitu
keterbatasan waktu, belum paham dalam mencari dan
mencocokan KKO (Kata Kerja Operasional), pemilihan
Masalah yang telah Analisis Eksplorasi Penyebab
No. Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
Diidentifikasi Masalah
KD (Kompetensi Dasar) yang terkadang kurang tepat,
minimnya sosialisasi, masih membuat soal yang
modelnya sama.

2. Hasil Wawancara
 Guru Masih membuat soal yang modelnya sama.
 Guru belum mampu membedakan penggunaan C3,C4,
dan C5.
 Siswa kesulitan dalam menyelsaikan soal Hots.
 Guru tidak mengembangkan diri terhadap penyusunan
soal Hots melalui pelatihan dan media teknologi.
https://drive.google.com/drive/folders/1Yi-zIUP-dcwMVEQYBiIdtSAf1Zuv3iR5?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai