Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat Bulan Muharram 1445 H: Menyikapi Tahun Baru Islam

Teks Khutbah Jumat Bulan Muharram 1445 H


Khutbah Pertama

‫ َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُه‬،‫ َو َم ْو َلَنا ُمَح َّمِد ْبِن َع ْبِد ِهللا‬،‫ َو الَّص َالُة َو الَّس َالُم َع َلى َر ُسْو ِل ِهللا‬،‫َاْلَحْم ُد ِهلل‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه َال َنِبَّي َبْع َد ُه‬،‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه‬،‫َو َم َّو اَلُه‬.

‫ َفَيا ِعَباَد ِهللا‬،‫ َأَّم ا َبْعُد‬. ‫الَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َنِبِّيَنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َدَعا ِبَد ْع َو ِتِه ِالَى َيْو ِم الِّدْيِن‬
‫ُاْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو َن‬.

‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن‬، ‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬، ‫ َو ُهَو َأْص َد ُق اْلَقاِئِلْيَن‬، ‫َو َقاَل ُهللا َتَع اَلى ِفي ْالُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
)102 :‫َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم وُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن (آل عمران‬: ‫الَّر ِح ْيِم‬.

‫ ُك ُّل َنْفٍس َذ اِئَقُة اْلَم ْو ِت َو ِإَّنَم ا ُتَو َّفْو َن ُأُجوَر ُك ْم َيْو َم اْلِقَياَم ِة َفَم ْن ُز ْح ِز َح َع ِن الَّناِر َو ُأْد ِخ َل‬: ‫َو َقاَل ِفي َأَيٍة ُأْخ َر ى‬
)185 : ‫اْلَج َّنَة َفَقْد َفاَز َو َم ا اْلَحَياُة الُّد ْنَيا ِإاَّل َم َتاُع اْلُغ ُروِر (آل عمران‬.

Hadirin rahimakumullah,

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kekuatan keimanan, ketaqwaan dan kesehatan. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan
kepada semua pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Pada saat ini sampailah kita kepada hari yang dimuliakan oleh Allah SWT yang disebut
sebagai Sayyidul Ayyam (induk dari segala hari), Allah SWT masih memberikan umur
panjang sampai saat ini. Allah SWT juga telah memberikan nikmat sehat serta nikmat
istiqamah di dalam hati kita. Sehingga dengan nikmat tersebut, ringan melangkahkan kaki
menyambut seruan azan, datang memenuhi panggilan Allah, menunaikan salat fardhu
pada hari yang mulia ini.
Untuk itu kita bersyukur kepada Allah dengan memperbanyak mengucapkan hamdalah
(alhamdulillahi robbil 'alamin). Bersyukur dengan perbuatan, senantiasa istiqomah
melaksanakan segala perintah Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Selanjutnya, sholawat mari kita bacakan untuk Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan
dengan memperbanyak sholawat, dalam kehidupan kita diberikan istiqamah, dan di akhir
hayat ditutup dengan husnul khatimah, dan ketika menghadap Allah SWT mendapatkan
syafaatnya, insya Allah. Aamiin.

Baca juga:
Bulan Muharram 2023 sampai Tanggal Berapa? Ini Kalendernya
Baca juga:
Tahun Baru Islam 2023, Ini Dalilnya dari Al-Qur'an dan Hadits
Hadirin rahimakumullah,

Mari kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, di mana pun dan kapan pun kita
berada, karena kita tidak mengetahui kapan ajal akan tiba. Ketika saat ajal telah
mendekat, segala harta dan kedudukan tidak akan berguna lagi, demikian pula taubat dan
penyesalan.

Alhamdulillah, pada hari Rabu, kita telah sampai pada akhir hari bulan Zulhijah 1444
Hijriah. Kemudian Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk memasuki awal bulan
Muharram 1445 Hijriah.

Mari kita merenungkan arti dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kesempatan hidup
yang Allah berikan, sehingga kita dapat memulai awal Muharram 1445 Hijriah dengan
semangat baru.

Pelajaran terbesar yang bisa kita ambil adalah bahwa Allah masih memberi kita
kesempatan untuk melakukan introspeksi diri secara menyeluruh. Kita harus
mengevaluasi keimanan, keislaman, ibadah, akhlak mulia, hubungan sosial, peningkatan
ilmu, kewajiban, tanggung jawab, manajemen waktu, gaya hidup, dan semua aspek
kehidupan kita selama tahun sebelumnya.

Introspeksi diri adalah kunci utama dalam kehidupan. Dengan merenungkan diri kita, kita
dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan kita di masa lalu, melakukan perbaikan hari
ini, dan merencanakan masa depan.

Melalui introspeksi diri, kita dapat menutupi kelemahan masa lalu dan meningkatkan
kualitas diri pada hari ini dan masa depan. Hidup kita akan terus berkembang menuju arah
yang benar dan lurus.

Dengan melakukan introspeksi diri, kita dapat memahami hakikat dan persoalan diri
dengan jelas, menilai amal yang telah kita lakukan, dan meningkatkan kapasitas diri
sebagai bekal untuk perjalanan panjang dan pasti menuju akhirat.

Introspeksi diri adalah kekayaan yang harus kita miliki, karena sangat penting dalam
menjalankan kehidupan ini. Seperti yang dikatakan oleh Khalifah Umar RA,

‫َح اِس ُبْو ا َأْنُفْو َس ُك ْم َق ْب َل َأْن ُتَح اَس ُبْو ا‬

Artinya: Hisablah, hitung-hitunglah diri kamu sebelum kamu dihisab oleh Allah SWT.

‫َو ِز ُنْو اَه ا َقْب َل َأْن ُتَز اُنْو ا‬

Artinya: Timbang-timbang amal kamu sebelum amal kamu ditimbang oleh Allah SWT.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Mari kita bersiap untuk menghadapi hari di mana seluruh umat manusia akan dikumpulkan
di padang mahsyar di masa depan. Di sana, Allah akan meminta pertanggungjawaban
atas segala keyakinan, iman, perkataan, dan perbuatan kita secara mendetail dan
lengkap, tidak ada yang terlupakan. Apabila amal perbuatan kita baik, Allah akan
memberikan balasan yang baik pula. Namun, jika amal perbuatan kita buruk, maka
balasan yang diterima juga akan sesuai dengan hal tersebut.

Hadirin rahimakumullah,

Dalam kehidupan ini, ada tiga hal yang perlu kita refleksikan dan hitung-hitung, yaitu
pertama, agama, yaitu Islam. Kita perlu bertanya pada diri sendiri sejauh mana
pemahaman dan pengamalan kita terhadap ajaran agama ini. Sejauh mana kita
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW, yang
merupakan sumber utama ajaran agama?

Hadirin rahimakumullah,

Tentang masalah agama ini, kita harus selalu menghidupkan semangat belajar dalam diri.
Karena agama Islam adalah ilmu, dan ilmu tidak akan kita peroleh kecuali dengan proses
belajar dan mempelajarinya. Para ulama telah merumuskan ilmu agama Islam dengan
cara yang sangat ilmiah, rinci, dan sistematis, sehingga memudahkan kita untuk
memahami dan mengamalkannya. Secara keseluruhan, ilmu agama yang harus dipelajari
dan diamalkan mencakup iman, akidah, ibadah, akhlak, muamalah, masalah keluarga,
dan syariah.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Selanjutnya, terkait dengan urusan dunia, terdapat tiga hal yang perlu kita pertimbangkan.

Pertama, bagaimana cara kita menghadapi kehidupan dunia ini? Apakah kita
mencintainya dengan berlebihan dan menjadikannya sebagai tujuan utama dalam hidup?
Ataukah kita menganggap berbagai fasilitas dunia, seperti uang, rumah, dan kendaraan,
hanya sebagai sarana untuk menjalani kehidupan, sementara cinta kita pada Allah SWT
dan rasul-Nya lebih utama? Ingatlah, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa
menghindari keserakahan terhadap dunia adalah kunci mendapatkan cinta Allah.

Kedua, perhatikan dari mana asal usul semua harta yang kita miliki. Apakah harta yang
kita peroleh benar-benar berasal dari sumber yang halal, tidak dicampuri dengan yang
haram seperti riba, penipuan, pencurian, atau hal-hal yang diragukan (syubhat)? Karena
harta yang haram dan syubhat dapat menyebabkan hati menjadi sakit dan doa-doa kita
tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Akibatnya, keberkahan hidup kita di dunia akan hilang, dan di akhirat nanti kita akan
menghadapi hukuman dari Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT dan Rasul-Nya
memerintahkan kita untuk mengonsumsi, menggunakan, dan memanfaatkan harta dari
sumber yang halal dan yang telah diizinkan oleh-Nya.

Ketiga, bagaimana kita menggunakan dan memanfaatkan harta yang Allah SWT
anugerahkan kepada kita? Meskipun harta yang kita peroleh berasal dari cara yang halal
dan jenisnya pun halal, bukan berarti kita bisa menggunakannya secara sembarangan.
Islam mengatur sistem pengeluaran, distribusi, dan pemanfaatan harta. Sebenarnya, harta
yang Allah SWT titipkan kepada kita adalah modal untuk tujuan akhirat.

Oleh karena itu, Allah SWT mendorong kita untuk membelanjakan harta-Nya di jalan-Nya
setelah memenuhi kewajiban-kewajiban yang ada, seperti zakat, nafkah, infak, sedekah,
wasiat, dan sejenisnya. Dengan cara ini, harta yang Allah anugerahkan dapat bermanfaat
bagi kepentingan akhirat.
Hadirin rahimakumullah,

Selanjutnya, masalah akhirat yang akan menjadi tempat tinggal kita selamanya. Terkait
dengan hal ini, hanya ada dua kata kunci: ikhlaskan niat kita hanya karena Allah SWT
dalam segala ucapan dan amal yang saleh, sebanyak mungkin yang kita bisa lakukan.

Oleh karena itu, hidup kita harus berfokus pada akhirat dan tidak boleh lebih mencintai
dunia daripada akhirat, karena dunia akan musnah, termasuk jasad kita sendiri,
sementara akhirat adalah keabadian yang abadi. Selain itu, jadikanlah kesuksesan di
akhirat sebagai standar utama kesuksesan yang sejati.

Allah SWT berfirman,

‫ُك ُّل َن ْف ٍس َذ اِئَقُة اْلَم ْو ِت َو ِإَّنَم ا ُتَو َّفْو َن ُأُجوَر ُك ْم َي ْو َم اْلِقَياَمِة َفَم ْن ُز ْح ِز َح َع ِن الَّن اِر َو ُأْد ِخَل اْلَج َّنَة َفَقْد َف اَز َو َم ا اْلَح َي اُة الُّد ْن َي ا ِإاَّل َم َت اُع‬
)185 : ‫اْلُغ ُروِر (آل عمران‬

Artinya: "Semua yang bernyawa pasti mati. Nanti pada hari kiamat (akhirat) akan
disempurnakan pahala kalian. Siapa yang dijauhkan (pada hari itu) dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dialah yang sukses. Dan tidak adalah
kehidupan dunia ini melainkan kenikmatan yang menipu." (QS Ali-Imran: 185)

Mari kita bersyukur atas nikmat umur yang telah diberikan Allah kepada kita, sehingga kita
bisa menghirup udara segar di bulan Muharram 1445 Hijriah tahun ini. Mari kita lakukan
introspeksi diri (muhasabatun nafsi).

Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk meningkatkan kualitas dalam agama,
dunia, dan akhirat di tahun 1445 Hijriyah ini, dan semoga hidup kita pada tahun ini menjadi
lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Aamiin.

‫ ِإَّن ُه ُه َو الَّسِمْيُع‬،‫ َو َتَقَبَّل ُهللا ِم ِّن ْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َت ُه‬، ‫ َو َنَفَع ِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِمَن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر اْلَح ِكْي ِم‬، ‫َب اَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَع ِظ ْي ِم‬
‫ ِإَّنُه ُه َو اْلَغ ُفْو ُر‬،‫ َف اْس َتْغ ِفُرْو ُه‬.‫ َأُقْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر َهللا اْلَع ِظ ْي َم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُمْس ِلِمْي َن َو اْلُمْس ِلَماِت َو اْلُمْؤ ِم ِنْي َن َو اْلُمْؤ ِم َن اِت‬.‫اْلَع ِلْي ُم‬
‫الَّر ِحْي ُم‬.

Demikian contoh khutbah Jumat bulan Muharram ketika memasuki tahun baru Islam.
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai