Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERAPAN

Penentuan Tegangan Permukaan Cairan Cara Cincin Du Nouy

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Nazriati, M.Si

Hilda S.I., S.Farm., M.Farm.

Oleh :

Kelompok 7 Off I 2021

- Dea Nursukmadani (210332626453)


- Hasna Dalila Mufida (210332626494)
- Syahri Waluyo Hadi (210332626464)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2023
A. Tujuan

Menentukan tegangan permukaan cairan tunggal dari larutan

B. Dasar Teori

Cairan cenderung mengadopsi bentuk yang meminimalkan luas permukaan mereka,


untuk itu jumlah molekul maksimal berada dalam jumlah yang besar dan berinteraksi dengan
molekul-molekul yang lainnya.

Molekul pada permukaan mengalami tarikan ke dalam rongga cairan, karena gaya
tarik menarik di dalam rongga cairan lebih besar daripada gaya tarik oleh uap molekul yang
ada di atas permukaan cairan maka permukaan cenderung mengkerut untuk mencapai luas
sekecil mungkin sehingga mempunyai tegangan permukaan.(Dr. Sumari dkk. 2018)

Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya tiap satuan panjang yang bekerja
pada permukaan, atau sebgai energi per satuan luas yang diperlukan untuk memperluas
permukaan tiap satu satuan luas pada suhu, komposisi, dan tekanan yang tetap. Selain itu,
tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar
atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk luas
permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
permukaannya. Tegangan permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam satuan cgs.( Dr.
Sumari dkk. 2018)

Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang,
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya
lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang nonadesiv berlaku sebaliknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan yakni :

a) Suhu, tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, pada saat


suhu meningkat maka energi kinetik molekul-molekul yang berada pada cairan
akan semkain besar, akibatnya gaya antar molekul dalam cairan semakin lemah
sehingga tegangan permukaan cairanpun juga akan semakin berkurang.
b) Zat terlarut (solute), penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas
larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat
yang berada dipermukaan cairan membentuk lapisan monomolecular, maka
akan menurunkan tegangan permukaan, zat tersebut biasa disebut dengan
surfaktan.

c) Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan,


karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.
Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus.
Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.

d) Jenis Cairan, pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara
molekulnya besar, seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar.
Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil,
maka tegangan permukaannya juga kecil.

e) Konsentrasi zat terlarut, konsentrasi zat terlarut (solute) suatu larutan biner
mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan
adsorbsi pada permukaan larutan. Telah diamati bahwa solute yang ditambahkan
kedalam larutan akan menurunkan tegangan antar muka, karena mempunyai
konsentrasi dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya
solute yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan antar muka
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam larutan.
(Juliyanto, Eko, dkk. 2015)

Pengukuran tegangan permukaan dapat menggunakan metode cincin Du


Nouy, cara ini didasarkan atas penentuan gaya yang diperlukan untuk menarik cincin
Pt dari permukaan cairan. Cincin digantung pada neraca torsi, kemudian ditarik dari
cairan dengan memutar kawat torsi. Gaya yang diperlukan secara ideal adalah :

Karena dalam kenyataan ada sebagain cincin yang terangkat sebelum


permukaan cairan terpecahkan, sehingga persamaan (1) memerlukan faktor koreksi β,
yang merupakan fungsi dari R3/V dan R/r. dimana V = Volume cairan yang terangkat,
r = jari jari kawar dan R = jari-jari cincin. Dengan mempertimbangkan faktor koreksi,
tegangan permukaan diberikan oleh persamaan :
-

a = 0.725

b = 0.09075 m-1det2

c = 0.04534 – 1.679 (r/R)


C. Metode Percobaan
1. Alat
- Tensiometer Du Nouy
- Cincin platina
- Termometer
- Gelas kimia 50 ml
- Gelas ukur 50 ml
2. Bahan
- Larutan alkohol
- Larutan NaCl 1 M
- Larutan MgCl2 50 ml
3. Langkah percobaan

Dibersihkan cincin dengan


dicelupkan pada alkohol

Dibakar cincin selama 5 detik

Digantungkan cincin pada lengan


rotasi

Ditempatkan cairan yang akan


diukur pada gelas kimia

Diletakkan di atas
penyangga cuplikan
Dinaikkan penyangga cuplikan
hingga cincin tercelup 0,5 cm

Diatur rotasi hingga lengan


menunjukkan angka 0

Diturunkan cuplikan secara perlahan


sehingga berada di permukaan cairan

Diputar lengan torsi perlahan hingga


cincin terlepas dari permukaan

Dicatat besar sudut


torsinya
D. Analisis Data dan Pembahasan
Data Pengamatan:
1. Aquades (Air Murni)
Air murni Besar Sudut Torsi
130

2. Dua Cairan yang Saling Larut


Sampel campuran antara aquades dan etanol dengan variasi komposisi:
Komposisi (Aquades dan Etanol) Besar Sudut Torsi
25% 109,9
50% 93,1
75% 87,2

3. Sistem Padat-Cair
Sampel campuran antara aquades dan NaCl dengan variasi konsentrasi:
Konsentrasi (M) Besar Sudut Torsi
1M 115,6
0,5 M 114,3
0,25 M 111,53
0,1 M 113,83

4. Sampel MgCl2 1 M:
Konsentrasi (M) Besar Sudut Torsi
1M 114
Analisis Data
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tegangan
permukaan cairan dengan alat tensiometer Du Nouy. Pertama, diukur aquades sebagai
cairan tunggal. Kemudian larutan kedua yaitu campuran aquades dan etanol sebagai
dua cairan yang saling larut. Larutan tersebut diambil sebanyak 50 mL dengan
komposisi etanol yang bervariasi yakni 25%; 50%; dan 75%. Larutan ketiga ialah
sistem padat-cair berupa campuran aquades dan NaCl dengan konsentrasi yang
bervariasi yakni 1 M; 0,5 M; 0,25 M; 0,1 M.
Perhitungan tegangan permukaan dapat diperoleh dari persamaan berikut:
𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0

Dengan:
 𝛾 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
 𝛾0 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟
 𝜃 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
 𝜃0 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖

Diketahui:
 𝛾0 = 7,28 𝑥 10−4
 𝜃0 = 130

1. Dua Cairan yang Saling Bercampur (Aquades-Etanol)


a. Tegangan permukaan komposisi 25% volume etanol
𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
109,9
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 6,15 x 10−4 N/m
b. Tegangan permukaan komposisi 50% volume etanol
𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
93,1
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 5,21 x 10−4 N/m
c. Tegangan permukaan komposisi 75% volume etanol
𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
87,2
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 4,88 x 10−4 N/m

2. Sistem Padat-Cair (Aquades-NaCl)


a. Tegangan permukaan larutan NaCl 1 M
𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
115,6
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 6,47 x 10−4 N/m

b. Tegangan permukaan larutan NaCl 0,5 M


𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
114,3
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 6,40 x 10−4 N/m

c. Tegangan permukaan larutan NaCl 0,25 M


𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦 = 𝜃 𝑥 𝑦0
0
111,53
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 6,24 x 10−4 N/m

d. Tegangan permukaan larutan NaCl 0,1 M


𝛾 𝜃
 =𝜃
𝛾0 0
𝜃
 𝑦= 𝑥 𝑦0
𝜃0
113,83
 𝑦= 𝑥 7,28 𝑥 10−4 N/m
130
 y = 6,37 x 10−4 N/m
Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan permukaan cairan
dengan cara cincin Du Nouy. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah dengan
mencelupkan cincin Pt ke dalam cairan yang akan diukur tegangannya. Tegangan
permukaan dapat terjadi karena permukaan suatu zat cair cenderung menegang
sehingga permukaan zat cair tersebut terlihat seperti selaput tipis. Penentuan ini
didasarkan atas gaya yang dibutuhkan agar cincin Pt tertarik ke permukaan cairan.
Dalam percobaan ini diperoleh besar sudut torsi pada komposisi 25% volume etanol
sebesar 109,9°, komposisi 50% volume etanol sebesar 93,1°, dan komposisi 75%
volume etanol sebesar 87,2°. Dari hasil yang didapatkan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar komposisi etanol dalam suatu campuran akan
mengakibatkan semakin kecil skala sudut torsi yang terbaca pada tensiometer Du
Nouy. Makin kecil skala yang terbaca menandakan semakin kecil gaya yang
diperlukan untuk menarik dan melepaskan cincin yang tercelup dalam cairan.
Pada pengukuran selanjutnya, yaitu sistem padat-cair berupa aquades dan
NaCl. Didapatkan hasil yaitu larutan NaCl 1 M sebesar 115,6°, larutan NaCl 0,5 M
sebesar 114,3°, larutan NaCl 0,25 M sebesar 111,53°, larutan NaCl 113,83°. Sama
seperti pengukuran sebelumnya bahwa semakin besar atau bertambah konsentrasi
NaCl maka semakin kecil skala sudut torsi yang terbaca pada tensiometer. Namun di
sini terdapat anomali dimana pada data larutan NaCl 0,1 M justru mengalami
kenaikan. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan kesalahan selama praktikum ataupun
pengukuran. Adapun kesalahan yang dapat terjadi seperti kurangnya ketelitian saat
membaca alat, dan terdapat kemungkinan pula karena posisi cincin yang kurang tepat
berada pada permukaan cairan.
Langkah berikutnya ialah menghitung tegangan permukaan dari data-data
yang telah didapatkan. Dengan persamaan berikut:
𝛾 𝜃
=
𝛾0 𝜃0
Dalam persamaan tersebut nilai ø sebanding dengan nilai tegangan permukaan
aquades sebesar 7,28 x 10-4 N/m. Nilai tegangan permukaan cairan murni lebih besar
daripada larutan karena faktor adanya zat terlarut. Seperti pada data sistem dua cairan
yang saling larut (aquades dan etanol). Diperoleh data y secara berurutan dari
komposisi 25%; 50%; dan 75% yaitu 6,15 x 10−4 N/m; 5,21 x 10−4 N/m; dan 4,88 x
10−4 N/m. Dari data perhitungan tersebut didapatkan bahwa semakin besar komposisi
etanol dalam aquades semakin kecil nilai tegangan permukaannya. Adapun faktor
yang menyebabkan hal tersebut adalah karena semakin banyak zat terlarut dalam hal
ini merupakan etanol dalam campuran sehingga menurunkan nilai tegangan
permukaan cairan.
Pada data campuran dengan sistem padat-cair (aquades dan NaCl) didapatkan data y
secara berurutan yaitu larutan NaCl 1 M sebesar 6,47 x 10−4 N/m, larutan NaCl 0,5 M
sebesar 6,40 x 10−4 N/m, larutan NaCl 0,25 M sebesar 6,24 x 10−4 N/m, dan larutan
NaCl 0,1 M sebesar 6,37 x 10−4 N/m. Dari data tersebut diperoleh bahwa semakin
kecil konsesntrasi larutan NaCl maka makin kecil pula tegangan permukaan.
Tegangan permukaan menurun seiring dengan menurunnya konsentrasi karena solut
yang penambahnya ke dalam larutan dapat menaikkan tegangan permukaan memiliki
konsentrasi yang lebih kecil berada di permukaan daripada di dalam larutan. Disini
pula terdapat kejanggalan pada data larutan NaCl dengan konsentrasi 0,1 M dimana
data tersebut menunjukkan kenaikan. Padahal berdasarkan teori hal tersebut tidaklah
benar. Kejanggalan tersebut dapat terjadi disebabkan karena kesalahan-kesalahan
yang terjadi saat praktikum.

E. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tegangan suatu permukaan cairan
ialah konsentrasi
2. Semakin tinggi komposisi etanol dalam suatu campuran menyebabkan tegangan
permukaan semakin kecil
3. Semakin turun konsentrasi maka tegangan permukaan akan semakin kecil.
4. Terdapat faktor kesalahan yang mungkin terjadi yang dapat mempengaruhi
pengukuran seperti kurangnya ketelitian saat pembacaan alat, dan posisi cincin
yang kurang tepat saat percobaan.

F. Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa yi lebih kecil daripada y cairan-cairan murninya?
Jawab:
Hal ini karena nilai yi sendiri merupakan nilai rata-rata dari nilai cairan-cairan
murninya
2. Jelaskan cara lain untuk penentuan y dengan prinsip yang sama seperti cara cincin
Du Nouy!
Jawab:
Metode kenaikan kapiler. Tegangan permukaan dapat diukur dengan melihat
ketinggian cairan yang naik melalui suatu kapiler.
3. Bagaimana pengaruh suhu pada tegangan permukaan?
Jawab:
Suhu berpengaruh pada tegangan permukaan. Semakin meningkat suhu maka
tegangan permukaan semakin menurun, karena meningkatnya energi kinetik
molekul.
Lampiran

Rangkaian alat Larutan kadar alkohol 25%;


50%;75 %
Besar sudut torsi

Larutan NaCl dengan


konsentrasi 0 M;0,1 M;0,25
M;0,5 M; 1 M
Daftar Pustaka

Dr. Sumari, M. Si, Dr. Nazriati, M.Si, 2018. Laporan Praktikum Kimia Fisika II. Malang :
Universitas Negeri Malang

Juliyanto, Eko, dkk. 2015. Menentukan Tegamgan Permukaan Zat Cair. Jurnal Kajian
Pendidikan Sains ; Progam Studi Fisika Universitas Sains Alquran.

Syarif H, Mira Nur Fadilah. 2016. Laporan Praktikum Kimia Fisika II; Penentuan Tegangan
Permukaan Cairan dengan Cara Cincin Du Nouy. Malang : Universitas Negeri Malang.
Online

Atkins, P. Paula, d. J. 2010. Physical Chemistry. 9th edition. New York : W. H. Freeman and
Company.

Efendy. 2017. Molekul, struktur, dan sifat-sifatnya. Malang : Indonesian Academic


Publishing

Anda mungkin juga menyukai