Anda di halaman 1dari 3

DASAR TEORI

Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan yang didasarkan atas distribusi


diferensial komponen sampel di antara dua fasa. Menurut pengertian ini kromatografi selalu
melibatkan dua fasa, yaitu fasa diam (stationary phase) dan fase gerak (gerak phase). Fase
diam dapat berupa cairan dapat berupa eluen atau pelarut atau gas pembawa yang inert.
Gerakan fasa gerak ini ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial komponen-
komponen dalam sampel (Soebagio, 2003 : 55). Kromatografi adalah proses melewatkan
sampel melalui suatu kolom. Perbedaan kemampuan adsorbsi terhadap zat-zat yang sangat
mirip mempengaruhi resolusi zat terlarut dan menghasilkan apa yang disebut kromatogram
(Khopkar, 2003 : 130).

Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi


komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang
sama. Kromatografi kertas termasuk dalam kromatografi planar (planar atau flat-bed
chromatography) yang sering disebut juga dengan kromatografi bidang, merupakan salah
satu metode kromatografi yang sederhana dan praktis namun penggunaannya sangat luas.
Dengan satu tetes analit di atas kertas atau lapisan tipis yang bertindak sebagai fasa diam,
sistem pemisahan yang analog dengan kromatografi kolom dapat terjadi.
Semua prinsip yang berlaku dalam kromatografi kolom juga berlaku untuk
kromatografi bidang. Pemisahan terjadi dengan kesetimbangan berkesinambungan
(successive equillibrium) dari komponen analit antara fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan
terjadi karena perbedaan distribusi senyawa analit dalam dua fasa yang sama-sama tipis.
Waktu retensi dalam kromatografi bidang dinyatakan dalam faktor retardasi (Retardation
Factor, Rf) yang dapat dituliskan sebagai persamaan berikut :

jarak senyawa analit


Rf=
jarak pelarut
Adapun jarak yang diukur adalah jarak dari garis awal sampai dengan ujung depan
noda analit. Walaupun demikian, karena noda biasanya memanjang, yang diperhitungkan
adalah jarak dari awal sampai ke tengah noda karena kerapatan analit paling besar. Jarak
pelarut dapat terlihat dengan jelas setelah sistem mengering.
Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase yaitu fase
gerak dan fase diam. Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-
molekul campuran terserap pada permukaan partikel-partikel. Setelah sistem ini terserap oleh
kertas, sebagai akibat dari gaya kapiler akan merambat sepanjang kertas tersebut. Rambatan
ini dapat diusahakan dalam modus naik atau menurun. Selama proses pemisahan dilakukan,
sistem secara keseluruhannya disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya telah jenuh
dengan uap sistem pelarut.

PEMISAHAN ION LOGAM DENGAN TEKNIK


KROMATOGRAFI KERTAS
I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan dan
mengidentikasi campuran ion logam dengan kromatogra kertas.
II. Dasar Teori
Kromatogra adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-
komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah
satunya yang merupakan fase stasioner (fase diam) dan yang lainnya
berupa fase mobil (fase gerak). Metode pemisahan kromatogra
didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen di
antara dua fase (fase gerak dan fase diam) yang kepolarannya
berbeda. Kromatogra dapat digolongkan berdasarkan pada jenis
fase-fase yang digunakan. Pada percobaan ini dilakukan kromatogra
kertas untuk memisahkan ion-ion logam.
Kromatogra kertas adalah kromatogra yang pelaksanaan
pemisahannya menggunakan lembaran kertas saring yang berlaku
sebagai medium pemisahan dan juga sebagai penyangga. Teknik
kromatogra kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin
(1944) yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase
diam. Kertas merupakan selulosa murni yang mempunyai anitas
besar terhadap air atau pelarut polar lainnya. Cairan fase gerak yang
biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air akan
mengalir membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas
dengan kecepatan berbeda.
Prinsip kromatogra kertas adalah adsorbsi dan kepolaran,
dimana adsorbsi didasarkan pada panjang komponen dalam
campuran yang diadsorbsi pada permukaan fase diam dan kepolaran
komponen berpengaruh karena komponen akan larut dan terbawa
oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kece
Kromatogra adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-
komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah
satunya yang merupakan fase stasioner (fase diam) dan yang lainnya
berupa fase mobil (fase gerak). Metode pemisahan kromatogra
didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen di
antara dua fase (fase gerak dan fase diam) yang kepolarannya
berbeda. Kromatogra dapat digolongkan berdasarkan pada jenis
fase-fase yang digunakan. Pada percobaan ini dilakukan kromatogra
kertas untuk memisahkan ion-ion logam
Kromatogra adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-
komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah
satunya yang merupakan fase stasioner (fase diam) dan yang lainnya
berupa fase mobil (fase gerak). Metode pemisahan kromatogra
didasarkan pada perbedaan distribusi molekul-molekul komponen di
antara dua fase (fase gerak dan fase diam) yang kepolarannya
berbeda. Kromatogra dapat digolongkan berdasarkan pada jenis
fase-fase yang digunakan. Pada percobaan ini dilakukan kromatogra
kertas untuk memisahkan ion-ion l
DAFTAR PUSTAKA

Day, dan Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan (Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern).


Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Khopkar,SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta :UI-Press.

Soebagio,dkk.2003. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Malang.

Anda mungkin juga menyukai