Anda di halaman 1dari 6

160

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat
Darurat dalam Melakukan Triase
(The Effectiveness of the Australasian Triage Scale Training on the Knowledge of Emergency Room Nurses
in Conducting Triage)
Sapto Haryatmo1, Suci Artanti2*
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

*Email: arttanty@gmail.com
Abstract
Triage is a clinical risk management system that is very important in helping patients in the Emergency
Room. However, in the hospital there is frequent rotation or transfer of staff between units as well as
promotions, so that sometimes competent and experienced nurses are replaced by other, less experienced
nurses. The nurse's ability to carry out triage must also be maintained so that they are able to act properly
according to the specified procedure. This study aims to determine the knowledge of Emergency unit nurses
in conducting triage and to determine the effectiveness of the Australasian Triage Scale training in
increasing the knowledge of emergency unit nurses in conducting triage. The research method used was
quasi-experimental with a one group pre test post test design approach. Sampling was carried out using a
purposive sampling technique with a total of 29 nurses as respondents. The results showed that the average
level of knowledge before training was 41.03 and after training was 94.14. Data analysis using the t-test
obtained the t value (11.1493) > t-tab (2.048). There is a significant relationship between triage training and
the level of knowledge of ED nurses in conducting triage. Triage training for nurses can become a hospital
program to maintain the quality of nurses in providing services in the Emergency Unit.

Keyword: Australasian Triage Scale; Emergency Room; Nurse Knowledge; Training; Triage

Abstrak
Triase merupakan sebuah sistem pengaturan resiko klinis yang sangat penting dalam melakukan
pertolongan bagi pasien yang masuk di Unit Gawat Darurat. Akan tetapi, di Rumah Sakit sering
terjadi rotasi atau mutasi staf antar unit dan juga promosi, sehingga kadang perawat yang kompeten
dan berpengalaman akan digantikan oleh perawat lain yang kurang berpengalaman. Kemampuan
perawat dalam melakukan triase juga harus selalu dipertahankan agar mampu melakukan tindakan
dengan baik sesuai prosedur yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan perawat Unit Gawat Darurat dalam melakukan triase dan mengetahui keefektifan
pelatihan Australasian Triage Scale terhadap peningkatan pengetahuan perawat unit gawat darurat
dalam melakukan triase. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan
pendekatan one group pre test post test design. Pengambilan sampel dilakukan dnegan
menggunakan teknikpurposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 29 perawat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pengetahuan sebelum pelatihan adalah 41.03 dan
setelah pelatihan adalah 94.14. Analisis data menggunakan t-test didapat nilai t hitung (11.1493) >
t-tab (2.048). Terdapat hubungan signifikan antara pelatihan triase dengan tingkat pengetahuan
perawat IGD dalam melakukn triase. Pelatihan triase bagi perawat dapat menjadi program Rumah
Sakit untuk menjaga kualitas perawat dalam memberikan pelayanan di Unit Gawat Darurat.
Kata Kunci: Australasian Triage Scale; Pengetahuan Perawat; Triase; Unit Gawat Darurat

Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
161

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

LATAR BELAKANG pasien, juga memberi batasan waktu, berapa


lama pasien dapat menunggu sampai
Triase merupakan sebuah sistem pengaturan
mendapatkan pertolongan pertama. Hasil
resiko klinis yang di gunakan di Unit Gawat
penelitian menunjukkan triase menggunakan
Darurat untuk mengelola pasien dengan aman
ATS menunjukkan hasil yang lebih baik dan
ketika kebutuhan perawatan melebihi kapasitas
konsisten dibandingkan bila menggunakan
tenaga kesehatan (Jones et al., 2020). Hal ini
triase konvensional (Tri Atmojo et al., 2020).
digunakan untuk memastikan perawatan yang
Berdasarkan hal tersebut, sistem triase
diberikan sesuai kebutuhan pasien dan tepat
menjadi hal yang sangat penting dalam
waktu. Triase menjadi sebuah sistem yang
melakukan pertolongan bagi pasien yang masuk
penting di Unit Gawat Darurat terutama ketika
di Unit Gawat Darurat. Perawat yang bekerja di
terjadi peningkatan jumlah pasien yang masuk
Unit Gawat Darurat harus memiliki
ke unit ini. Sistem triase ini diharapkan dapat
pengetahuan serta keterampilan dalam
menentukan kondisi pasien gawat darurat dan
melakukan triase. Akan tetapi, di Rumah Sakit
menentukan pasien mana yang membutuhkan
sering terjadi rotasi atau mutasi staf antar unit
penanganan terlebih dahulu (Habib et al., 2016).
dan juga promosi, sehingga kadang perawat
Triase mulai dikembangkan di medan
yang kompeten dan berpengalaman akan
perang. Jumlah korban perang yang cukup
digantikan oleh perawat lain yang kurang
banyak dibandingkan jumlah tenaga kesehatan
berpengalaman. Kemampuan perawat dalam
mengharuskan tenaga kesehatan untuk
melakukan triase juga harus selalu
melakukan pemilahan pasien mana yang harus
dipertahankan agar mampu melakukan tindakan
ditolong terlebih dahulu. Triase yang
dengan baik sesuai prosedur yang ditentukan.
dikembangkan di dunia perang ini bertujuan
Dalam upaya meningkatkan performa
unruk mengerahkan segala daya dan upaya yang
pelayanan di Unit Gawat Darurat, revitalisasi
ada supaya dapat menyelamatkan korban perang
peran dan fungsi triase perlu dilakukan.
sebanyak mungkin (Habib et al., 2016). Konsep
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
triase yang digunakan di medan perang ini
pengetahuan perawat Unit Gawat Darurrat
akhirnya diterapkan juga di Rumah Sakit
dalam melakukan triase dan mengetahui
khususnya di Unit Gawat Darurat. Hal ini
keefektifan pelatihan Australasian Triage Scale
bertujuan agar pasien mendapatkan jenis dan
terhadap peningkatan pengetahuan perawat unit
kualitas pelayanan medis yang sesuai dengan
gawat darurat dalam melakukan triase.\
kebutuhan dengan memperhatikan jumlah
sumber daya yang tersedia (Tri Atmojo et al.,
2020). METODE
Sejalan dengan perkembangan ilmu
Penelitian ini menggunakan metode quasi
pengetahuan, konsep triase semakin
experimental dengan pendekatan one group pre
dikembangkan karena terbukti efektif untuk
test post test design. Subjek Penelitian adalah
menolong pasien yang masuk ke Unit Gawat
perawat Unit Gawat Darurat di salah satu
Darurat. Salah Satu jenis triase yang
Rumah Sakit swasta di Kabupaten
dikembangkan adalah Australasian Triage
Temanggung, Jawa Tengah. Teknik
System (ATS) (Department of Health and
pengambilan sampel adalah purposive sampling
Ageing, 2009). ATS dikembangkan di Australia
dengan jumlah responden sebanyak 29 perawat.
sejak tahun 1980 dan mulai diberlakukan pada
Pre test dilakukan sebelum dilaksanakan
tahun 1994 dan terus mengalami perbaikan.
intervensi dengan menggunakan kuesioner
Konsep ATS selain menetapkan prioritas
pengetahuan triase yang dapat diisi melalui
Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
162

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

google form. Intervensi yang dilakukan berupa Terdapat perbedaan rata-rata nilai pada pre
pelatihan triase dengan menggunakan metode test dan post test pada mayoritas peserta yang
Australasian Triage Scale (ATS) selama satu ditunjukkan pada Tabel 2.
hari. Post test dilakukan setelah selesai
Tabel 2
intervensi dengan menggunakan kuesioner yang
Perbedaan rata-rata tingkat pengetahuan
sama dengan pre test. Analisis data univariat
Mean SD
menggunakan distribusi frekuensi dan analisis
bivariat dilakukan dengan menggunakan paired Sebelum pelatihan 41.03 23.83056
t-test. Setelah pelatihan 94.14 11.30067

HASIL Dari tabel tersebut diketahui bahwa


Hasil penelitian didapatkan dari sebelum pelatihan dilakukan pengukuran tingkat
pelaksanaan pre test dan post test pada subjek pengetahuan dengan hasil rata-rata nilai 41,03
penelitian. Tabel 1 menunjukkan distribusi dari nilai maksimal 100. Setelah pelatihan
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penilaian dan terjadi peningkatan
pelaksanaan pelatihan. rata-rata nilai yaitu 94,14. Rata-rata peningkatan
Tabel 1 nilai pengetahuan adalah 53,10.
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Untuk melihat pengaruh dari pelaksanaan
pelatihan terhadap tingkat pengetahuan peserta,
Tingkat Sebelum Sesudah
dilakukan uji bivariat. Metode uji yang
pengetahuan f % f %
digunakan adalah paired t-test dan α=5%. Hasil
Baik 3 10.34% 27 93.10%
uji dapat dilihat pada Tabel 3.
Cukup 2 6.90% 1 3.45%
Kurang 23 79.31% 1 3.45% Tabel 3
Uji paired t-test
Mean SD t df
Dari Tabel 1 nampak bahwa sebelum
Post-Pre 53.10 25.6492 11.1493 28
mengikuti pelatihan, perawat yang memiliki
pengetahuan kategori baik adalah 10.34%,
perawat yang memiliki pengetahuan dalam Berdasarkan Tabel 3 tentang uji t (paired
kategori cukup adalah 6.90% dan perawat sample t test), terdapat perbedaan yang
dengan ketegori pengetahuan kurang adalah signifikan antara hasil sebelum dan sesudah
79.31%. Berdasarkan data tersebut, mayoritas pelatihan. Nilai t tabel pada derajat kebebasan
perawat berada pada kategori kurang dalam N-1=28 adalah 2,048. Nilai t hitung lebih besar
pengetahuan tentang triase. dibandingkan t tabel sehingga kesimpulan hasil
Dari tabel tersebut, dapat diketahui jumlah uji t adalah terdapat perbedaan signifikan pada
perawat yang berada dalam kategori tingkat pengetahuan mengenai triase setelah
pengetahuan baik bertambah menjadi 93.10%, mendapatkan pelatihan.
perawat dengan kategori pengetahuan cukup
turun menjadi 3.45% dan perawat dengan
kategori pengetahuan kurang turun menjadi PEMBAHASAN
3.45%. Data tersebut menunjukkan sebagian Penelitian ini berfokus pada pengetahuan
besar peserta mengalami peningkatan tentang triase pada perawat Unit Gawat Darurat
pengetahuan. (UGD). Fokus ini diambil sebagai upaya bagi
salah satu faktor pokok keberhasilan dan

Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
163

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

kualitas triase di rumah sakit yaitu pengetahuan agar perawat terampil dan siap melaksanakan
mengenai triase itu sendiri. Pengetahuan dalam tugasnya (Huriani, Khairina, & Fitria,
mengenai triase bersifat kompleks yang 2022). Kunjungan ke UGD mengalami
bergantung pada variabel lain seperti jenis peningkatan setiap tahun. Dengan begitu, dapat
kelamin, usia, tingkat pendidikan terakhir, masa terjadi situasi dimana triase sangat diperlukan
kerja, pelatihan, dan faktor individu perawat. yaitu saat jumlah pasien melebihi kemampuan
Dari semua itu, frekuensi pelatihan perawat petugas yang saat itu.
merupakan satu-satunya variabel yang Keterampilan perawat melakukan triase
berkorelasi dengan tingkat pengetahuan perawat harus baik sehingga tindakan prosedur triase
tentang triase (Widyani, Nuswantoro, & Basuki, dapat dilakukan dengan optimal oleh perawat
2020). ElShatarat et al (2022) (Huriani et al., 2022). Peningkatan pengetahuan
merekomendasikan pelatihan dan edukasi dalam dapat dilakukan dengan berbagai cara. Rahmati,
hal keperawatan gawat darurat untuk mengatasi e al (2013) menyarankan penyelenggaraan
kurangnya pengetahuan dan kekeliruan dalam pelatihan triase yang mencakup teori dan
praktik triase. praktik bagi perawat di rumah sakit.
Hasil pre test sebelum pelatihan Peningkatan pengetahuan baik secara teori
menunjukkan mayoritas perawat berada pada maupun praktik pada perawat di UGD
kategori berpengetahuan kurang dalam hal triase diharapkan akan meningkatkan kualitas
(79,31%). Hal ini dapat terjadi dengan lamanya pelayanan secara keseluruhan dan meningkatkan
tidak mendapatkan pelatihan ulang, terjadinya kepuasan pasien terhadap layanan yang
rotasi antar unit, tingginya tingkat pergantian diberikan. Triase yang tepat juga akan
perawat di UGD atau penyebab lain. Rotasi meningkatkan efektivitas tindakan dan
perawat dari divisi/unit lain akan mempengaruhi keberhasilan tugas kegawatdaruratan untuk
kinerja UGD jika perawat yang dimutasi belum mencegah kematian dan kecacatan pada pasien
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang gawat darurat.
dibutuhkan. Meskipun begitu, rotasi dapat Pelatihan merupakan salah satu langkah
memberikan nilai lebih karena memotivasi paling penting untuk meningkatkan
perawat untuk mencapai standar lebih tinggi, pengetahuan perawat. Dengan pelatihan
pengetahuan/ keterampilan yang belum dikuasai mengenai sistem triase, tidak hanya
dan terus mengembangkan diri untuk pengetahuan yang akan meningkat tetapi juga
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada kemampuan praktik dalam melakukan triase.
pasien (Ho, Chang, Shih, & Liang, 2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Triase merupakan bagian penting dalam edukasi/pelatihan triase mempengaruhi praktik
pelayanan terhadap pasien di UGD. Tantangan dan pengetahuan perawat UGD serta indikator
utama bagi pelayanan gawat darurat saat ini kualitatif UGD (Rahmati, Azmoon, Kalantari
adalah mempertahankan tingkat kualitas Meibodi, & Zare, 2013).
pelayanan secara keseluruhan dan kemampuan Pengetahuan yang cukup mendukung
menentukan serta memberikan treatment perubahan perilaku dalam melakukan triase.
individual sesuai kebutuhan setiap pasien di Diharapkan, dengan hasil penelitian yang
tengah banyaknya jumlah pasien yang datang menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap
(AlShatarat et al., 2022). Australasian Triage System dari dominan di
Dengan jumlah kunjungan yang meningkat kelompok pengetahuan kurang (79,31%)
sekitar 30% di seluruh dunia, pengetahuan menjadi dominan di kelompok pengetahuan
mengenai triase bagi perawat yang bertugas di baik (93,10%) akan meningkatkan kualitas
gawat darurat merupakan sebuah kebutuhan triase dalam pelayanan. Hal ini didukung oleh
Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
164

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Mohammed. (2022). Triage Knowledge and
terdapat hubungan signifikan di antara Practice and Associated Factors Among
pengetahuan tentang triase dan praktik triase Emergency Department Nurses. SAGE
sehingga diasumsikan bahwa peningkatan Open Nursing, 8, 23779608221130588. doi:
pengetahuan tentang triase akan membuat 10.1177/23779608221130588
praktik triase lebih baik (AlShatarat et al., Habib, H., Sulistio, S., Mulyana, R. M., &
2022). Albar, I. A. (2016). Triase Modern Rumah
Terlepas dari kenyataan bahwa setelah Sakit dan Aplikasinya di Indonesia.
pelatihan masih terdapat perawat yang berada ResearchGate.
dalam kategori pengetahuan kurang, secara https://www.researchgate.net/publication/31
umum terlihat bahwa pelatihan ini memberikan 1715654
peningkatan pengetahuan yang berarti. Pelatihan Department of Health and Ageing. (2009).
untuk meningkatkan pengetahuan perawat di Emergency Triage Education Kit; Triage
UGD merupakan hal yang harus dilakukan Workbook. Canberra City: Australian
secara rutin untuk memberikan konstribusi Government.
optimal. Ho, W. H., Chang, C. S., Shih, Y. L., & Liang,
R. D. (2009). Effects of job rotation and
KESIMPULAN DAN SARAN role stress among nurses on job satisfaction
Terdapat hubungan signifikan antara and organizational commitment. BMC
pelaksanaan pelatihan triase dengan tingkat Health Serv Res, 9, 8. doi: 10.1186/1472-
pengetahuan perawat UGD yang mengikuti 6963-9-8
pelatihan, ditunjukkan dengan hasil hitung t test Huriani, Emil, Khairina, Ilfa, & Fitria, Yola.
(11.1493) yang lebih besar dibandingkan t tabel (2022). Relationship of Knowledge and
(2,04841) pada N=29 dan α (0,05). Terjadi Perceptions Towards Triage Skills on
peningkatan pengetahuan pada sebagian besar Nurses in The Emergency Department.
responden, dengan persentase responden Indonesian Contemporary Nursing Journal,
memiliki pengetahuan baik sebesar 93,10% dari 7(1), 1-7. doi: 10.20956/icon.v7i1.19680
total responden. Pelatihan ATS terbukti efektif Jones, K. M., Marsden, J., & Jill Windle.
meningkatkan pengetahuan perawat UGD (2020). Emergency Triage: Manchester
dalam melakukan triase. Triage Group - Google Buku. John Wiley &
Pelatihan triase bagi perawat dapat menjadi Sons.
program bagi Rumah Sakit untuk menjaga https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=
kualitas perawat terutama dalam memberikan &id=DZusAQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR6
&dq=triage&ots=F62AAYKKDr&sig=Gzh
pelayanan di Unit Gawat Darurat. Kemampuan
JHp1x6p6C_2tV_FuJd7flTfg&redir_esc=y
melakukan triase tidak hanya dapat diukur
#v=onepage&q=triage&f=false
dengan pengetahuan akan tetapi juga
keterampilan dalam melakukan triase sehingga Rahmati, H., Azmoon, M., Kalantari Meibodi,
peneliti selanjutnya perlu melakukan M., & Zare, N. (2013). Effects of Triage
pengukuran keterampilan perawat dalam Education on Knowledge, Practice and
Qualitative Index of Emergency Room
melakukan triase.
Staff: A Quasi-Interventional Study. Bull
REFERENSI Emerg Trauma, 1(2), 69-75.
AlShatarat, Mohammad, Rayan, Ahmad, Eshah, Tri Atmojo, J., Pradana Putri, A., Widiyanto,
Nidal F., Baqeas, Manal Hassan, Jaber, A., Tri Handayani, R., Tri Darmayanti, A.,
Mohammad Jamil, & ALBashtawy, Tinggi Ilmu Kesehatan Mamba, S., &

Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
165

Sapto Haryatmo, Suci Artanti


Efektifitas Pelatihan Australasian Triage Scale terhadap Pengetahuan Perawat Unit Gawat Darurat dalam
Melakukan Triase

Magister Kesehatan Masyarakat, P. (2020).


AUSTRALASIAN TRIAGE SCALE
(ATS): LITERATURE REVIEW. Journal
of Borneo Holistic Health, 3(1), 20–25.
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/bortical
th/article/view/1305
Widyani, Fariza Nur Aini, Nuswantoro, Djohar,
& Basuki, April Poerwanto. (2020). Triage
Knowledge of Emergency Rooms Nurses at
Dr Soetomo Regional General Hospital.
Indonesian Journal Of Anesthesiology And
Reanimation, 2(1). doi:
https://doi.org/10.20473/ijar.V2I12020.13-
19

Jurnal Kesehatan, vol 11, no.2, Edisi Desember 2022, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

Anda mungkin juga menyukai