Anda di halaman 1dari 7

PENCEGAHAN KORUPSI MELALUI IMPLEMENTASI

TATA KELOLA SEKOLAH BERINTEGRITAS


HANDAYANI
Direktorat Dikyanmas - Kedeputian Pencegahan KPK RI

PENGERTIAN KORUPSI TINDAK PIDANA KORUPSI


Transparansi Internasional:
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai neg
Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio, dari kata kerja eri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya me
corrumpere, yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, me reka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang di
mutarbalik, menyogok percayakan kepada mereka.
UU No 31 tahun 1999 :
Secara harfiah berarti: Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, perbuatan memperkaya diri
Kebusukan, Keburukan, sendiri, menguntungkan diri sendiri atau oran lain atau suatu korporasi, menyalah
gunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
Kebejatan, Ketidakjujuran, jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomi
dapat disuap, tidak an negara
bermoral Robert Klitgaard:

Korupsi dapat terjadi jika ada monopoli kekuasaan yang dipegang oleh seseorang
yang memiliki kemerdekaan bertindak atau yang berlebihan, tanpa ada per
tanggungjawaban yang jelas.
DELIK
3030 TINDAK
DELIK PIDANA
TINDAK KORUPSI
PIDANA KORUPSI
UU 31/1999
UU 31/1999
jo. UUjo.20/2001)
UU 20/2001 /16+(6'4,#&+0;# -14725+

Kerugian keuangan negara Pasal 2(1); 3 Dilakukan karena ingin memenuhi kebu Dilakukan karena adanya sifat keserak
tuhan hidupnya sehari-hari yang tidak t ahan untuk bisa hidup secara berlebih
ercukupi oleh gajinya yang rendah. Ber A B an (bermewah- mewahan).
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); hubungan dengan Niat dan Perilaku. Corruption Corruption Berhubungan dengan Niat dan Perila
Pemberian sesuatu/janji by need by greed ku.
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b;
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan) Ps 6(2); Ps 12 c,d

Penggelapan dalam jabatan Pasal 8; 9; 10 a,b,c Merupakan de C


Corruption by
D
Corruption by
lik-delik yg dia Korupsi terjadi karena adanya pertemua opportunities Exposure Korupsi tercipta karena adanya teka
n antara niat dan kesempatan. nan.
Perbuatan pemerasan Pasal 12 huruf e,f,g dopsi dari KU
HP (berasal da
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d; ri pasal 1 ayat 1
Perbuatan curang
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h sub c UU no. 3 • Sikap permisif Terhadap korupsi
Benturan kepentingan /71) • Peraturan perundangan belum memadai
Pasal 12 huruf i • Lemahnya law enforcement
dalam pengadaan • Kurangnya keteladanan dan kepemimpinan
PENYEBAB • Lemahnya sistem penyelenggaraan negara, pengelolaan d
Gratifikasi Pasal 12B jo Pasal 12C unia usaha, dan masyarakat yang tidak mengindahkan prin
sip-prinsip good governance
Korupsi yang secara langsung terkait dengan kerugian keuangan negara hanya KORUPSI • Lemahnya Integritas moral
• Pendapatan/penghasilan yg rendah
sebagian kecil dari jenis korupsi yang ada (2 pasal). • Sebab-sebab lainnya

28 pasal lain lebih terkait dengan aspek PERILAKU

PELAKU DAN PELAKU KORUPSI


MODUS KORUPSI ,CDCVCP               ,ON
(2004 sampai dengan 2017) #PIIQVC &24FCP &24&            

-GRCNC .GODCIC-GOGPVGTKCP -   -    -      - 

&WVC$GUCT - - -   -  - - - - - - - 
-QOKUKQPGT -     - - - - - - - - - 
)WDGTPWT  -      - -      

9CNKMQVC$WRCVKFCP9CMKN - -             

'UGNQP++++++               
*CMKO - - - -         
,CMUC - - - -  - -  - -   
2QNKUK - - - - - - - -   - - - - 
2GPICECTC -  - - - -  - - - -   - 
5YCUVC               
.CKPP[C              
-QTRQTCUK - - - - - - - - - - - - -  

,WONCJ-GUGNWTWJCP               


MODUS KORUPSI KORUPSI
0Q ,GPKU2GTMCTC               ,ON
&KNCMWMCP FCNCO
Pengadaan Barang/
1 2 12 8 14 18 16 16 10 8 9 15 14 14 15 171
Jasa DGPVWM MGTLCUCOC
Perizinan
2 - - 5 1 3 1 0 3 5 1 1 2 22 CPVCT CPIIQVC
Penyuapan MGNWCTIC 
3 - 7 2 4 13 12 19 25 34 50 20 38 79 93 396

4
Pungutan
- - 7 2 3 - - 0 - 1 6 1 0 21
Suami-Istri
1
Penyalahgunaan
$CRCM #PCM
5 Anggaran - - 5 3 10 8 5 4 3 - 4 2 1 1 46 #FKM  -CMCM FNN
TPPU
6 - - - - - - - - 1 7 5 1 3 8 25
1. Proyek Hambalang
Merintangi Proses
7 - - - - - - - - 2 - 3 0 2 7 2. Pengadaan Barang-Jasa
KPK
3. Suap Pilkada, Suap Perizinan, TPPU hasil Korupsi, dll.
,7/.#*             99 121 688

KORUPSI
M
Mahasiswa Terlibat Korupsi Akibat
Perilaku Koruptif yang Dianggap Biasa 2CFC VCJWP -2-
OGPGTKOC TCVCTCVC
RGPICFWCP OCU[C
TCMCV VGTMCKV FWICCP
RGP[CNCJIWPCCP FCPC
RGPFKFKMCP UGECTC
PCUKQPCN
,QLVLDWLI
Transparansi dan Akuntabilitas P
engelolaan Dana Pendidikan Pengawasan Dana Pe
ndidikan

PPDB Online Kepatuhan Kode Eti


Sekolah Berintegritas S k l h Berintegritas
Sekolah B i i merupakan
k suatu
k PTK

pendekatan untuk mendorong tercipta


nya satuan pendidikan (Sekolah) yang b
erintegritas dengan menerapkan prinsip Pengelolaan Pengaduan M
-prinsip tata kelola yang baik (good gove asyarakat
rnance) yaitu Akuntabel, Transparansi d
Akurasi Update Dapodik yang
an Partisipatif dan Penegakan Aturan se Terintegrasi Aplikasi JAGA
hingga dapat menekan potensi/ resiko ti Rekrutmen, Rotasi dan Mutasi P
Satgas Pendidikan ndak pidana korupsi di Sekolah serta me TK yang Transparan dan Akunta
ndukung lingkungan pembelajaran yang bel
Pengendalian Gratifikasi dan Lar
kondusif dalam rangka proses internalis angan Pungli
Direktorat Dikyanmas asi nilai-nilai anti korupsi kepada peserta Implementasi Pembelajaran Anti
didik dan warga sekolah dengan dukung korupsi
an semua stakeholder terkait.
Komisi Pemberantasan Korupsi PEMDA
Implementasi Tata Kelola Sekolah 2018 - 2019
2017 Berintegritas dan Pembelajaran A
ntikorupsi yang dikuatkan dengan SINERGI DENGAN
penandatanganan RAD oleh Kepal KORSUPGAH
Koordinasi Teknis persiapan deng a Daerah
an Disdik dan Inspektorat Provinsi IMPLEMENTASI (
/ Kab/Kota.
Menganalisa kesenjangan implem PILOTING)
entasi Tata kelola sekolah melalui i %HQFKPDUN 5HQFDQD$NVL
0DOXW nstrument self assessment 'DHUDK
5LDX 6XPXWW
,03/(0(17$6,
KORTEKS FINALISASI PENY
USUNAN PANDU
.DOVHO 6XOWHQ AN
J 021(9 :RUNVKVRS Regulasi Terkait (Pergu
WORKSHOP Panduan Tata Kel b, Perbup/ Perwal)
ola Sekolah Berin
Workshop implementasi Tata kelo tegritas dan Pem
3DS%DU -DWHQJ '., la Sekolah Berintegritas dan Pemb belajaran Antikor
elajaran Antikorupsi di 5 Provinsi d upsi
an Kab/Kota (Ibu Kota Provinsi): Ri
au, Sumut, Kalsel, Sulteng, Papua
Barat.

Manfaat
Tujuan
 6HNRODK PHQMDGL PRGHOLPSOHPHQWDVL EXGD\D DQWLNRUXSVL \DQJ
GLEDQJXQ PHODOXL SHPEHODMDUDQ DQWLNRUXSVL GDQ SHUEDLNDQ WDWD
 0HZXMXGNDQ OLQJNXQJDQ SHPEHODMDUDQ \DQJNRQGXVLI NHOROD
GDODP UDQJND LQWHUQDOLVDVL QLODLQLODL DQWLNRUXSVL
NHSDGD SHVHUWD GLGLN GL6HNRODK  8QWXN PHQFHJDK UHVLNR WLQGDN SLGDQD NRUXSVL WHUNDLW GHQJDQ
GDQDGDQD SHQGLGLNDQ \DQJDGD GLVHNRODK 'DQD%26%DQWXDQ
6HNRODK7XQMDQJDQGOO
 0HQGRURQJ VHNRODK PHQHUDSNDQ SULQVLSSULQVLS WDWD
NHOROD \DQJEDLN JRRGJRYHUQDQFH GHQJDQ QLODL  6HNRODK PHQMDGL UROHPRGHOEDJL VHNRODK ODLQGLZLOD\DK VHNLWDU
XWDPDQ\D DQWDUD ODLQVTCPURCTCPUKRCTVKUKRCUK Q\D
CMWPVCDKNKVCU
 .HSHUFD\DDQ SXEOLN GDQ SHPHULQWDK WHUKDGDS VHNRODK WHUVHEXW
PHQLQJNDWGDQ PHPEXND SHOXDQJ EDJL VHNRODK XQWXN
PHQGDSDWNDQ LQVHQWLI XQWXN NHPDMXDQ VHNRODKQ\D
n Ta t 9 Inisiatif
a nt ta Sekolah Berintegritas
Transparansi Pengawasan
 6HNRODK %HULQWHJULWDV  7DKXQ  3LORWLQJ6HNRODK Pengelolaan Dana Dana
Pendidikan Pendidikan
GDSDW GLDGRSVL ROHK %HULQWHJULWDV GL3URYLQVL .DEXSDWHQ
6HNRODK GLVHOXUXK NRWD \DQJWHODK PHQJLQLVLDVL 5HQFDQD
MHQMDQJ SHQGLGLNDQ $NVL 'DHUDK3HQFHJDKDQ .RUXSVL GL Kepatuhan
PPDB Kode Etik
C 5&/+ 6HNWRU 3HQGLGLNDQ Online PTK
5/
D 5/2/6U  2TQXKPUK 4KCW
E 5/#
5/#5/-/#
5/-/  2TQXKPUK -CNKOCPVCP5GNCVCP Pengelolaan
 2TQXKPUK 5WNCYGUK6GPICJ Akurasi Update Pengaduan
Dapodik Masyarakat
 2TQXKPUK 2CRWC$CTCV Terintegrasi
 2TQXKPUK 5WOCVTC7VCTC Aplikasi JAGA
Rekrutmen, Rotasi
 2TQXKPUK ,CVGPI dan Mutasi PTK yang
 2TQXKPUK /CNWV Pengendalian Transparan dan
Gratifikasi dan Akuntabel
 2TQXKPUK )QTQPVCNQ Larangan Pungli
Implementasi
 2TQXKPUK &-+,CMCTVC Pembelajaran
Antikorupsi

1. PPDB Online
INDIKATOR INDIKATOR
4. Akurasi Dapodik yang
• Terpublikasinya PPDB Online Terintegrasi Aplikasi JAGA
secara transparan 5. Kepatuhan Kode
3. Pengendalian Etik PTK
• Terlaksananya PPDB Online Gratifikasi dan • Adanya pemutakhiran data
yang akuntabel Larangan Pungli Dapodik secara berkala • Tersusunnya kode etik
• Tersedianya sarana Pengaduan • Tersedianya infrastruktur dan tata tertib PTK
masyarakat dan tindaklanjut pendukung proses yang partisipatif.
laporan terkait PPDB Online. pemutakhiran dapodik • Tersosialisasikanya
• Terbitnya regulasi / aturan
• Terintegrasinya data Dapodik kode etik dan tata
Pemda terkait
dengan Aplikasi JAGA dan tertib kepada seluruh
2. Transparansi pengendalian Gratifikasi
aplikasi pendukung lainnya. PTK
Pengelolaan Dana dan larangan pungli
• Adanya tindaklanjut
Pendidikan • Tersosialisasinya regulasi/
atas Pengaduan
aturan pengendalian
• Terbitnya Regulasi/ aturan Pemda 6. Pengelolaan dugaan pelanggaran
Gratifikasi/ larangan pungli
• Terpublikasinya informasi Pengaduan Masyarakat etik.
kepada seluruh pemangku
Pengelolaan Keuangan Sekolah
kepentingan. • Adanya sistem dan media Pengaduan
yang update dan dapat diakses
• Adanya tindaklanjut masyarakat beserta mekanisme
publik secara luas
Pelaporan Gratifikasi dan tindaklanjutnya (website, hotline,
• Tersedianya Personil yang
pungli yang kotak Pengaduan, dsb)
kompeten dalam pengelolaan
dikoordinasikan dengan • Adanya pembentukan satgas
Dana BOS dan keuangan lainnya
Inspektorat Daerah dan penanganan Pengaduan masyarakat
• Meningkatnya kompetensi PTK,
Pusat. • Tersosialisasikan dan
Pengawas dan Komite Sekolah
dalam Pengelolaan Sekolah terpublikasikannya mekanisme
Berintegritas. Pengaduan masyarakat.
 
INDIKATOR
R R D
TK T
A . e an Pend
• Adanya pelaksanaan audit . egulator
• Tersosialisasikannya tematik dana pendidikan idikan aera
egulasi terkait ole inspektorat daera
• Pusat
• Adanya penga asan dan • Adanya partisipasi publi
tindaklan ut ter adap • aera isdik Pr
dalam penga asan dana
Pengaduan dugaan pendidikan di daera o insi abupate
penyimpangan terkait • eningkatnya kapasitas
rekrutmen rotasi dan auditor inspektorat dan
n ota an il
mutasi PT . . omite
unsur masyarakat yang emenag
terlibat dalam penga asan ekola
dana pendidikan.

• Terimplementasinya insersi pembela aran antikorupsi di


setiap en ang pendidikan dalam rangka memperkuat
pendidikan karakter intra ekstra o kurikuler
. Asosiasi . omunitas
• eningkatnya kompetensi dan pengembangan kapasitas rganisasi P ektor Pendidi
terkait pembela aran antikorupsi bagi inas Pendidikan
I AK Penga as epala ekola uru dan Peserta idik ro esi kan asyara
• Terimplementasinya internalisasi pembiasaan kampanye
nilai nilai antikorupsi di sekola poster gerakan anti
kat
menyontek kantin ke u uran duta antikorupsi dll .
 

A A
 'LN\DQPDV EHUNRODERUDVL GHQJDQ  3HPGD PHQJHOXDUNDQ .HELMDNDQ
.RUVXSJDK XQWXN PHQGLVHPLQDVL 3HUDWXUDQ3HUJXE3HUZDO3HU
NDQ 6HNRODK %HULQWHJULWDV GHQJDQ EXS WHUNDLW 3HQFHJDKDQ .RUXSVL
,QLVLDWLIQ\D NH 3HPGD 6DVDUDQ 6HNWRU 3HQGLGLNDQ
I T 3(0'$
K  3HPGD PHQHULPDPHQJLQLVLDVL  3HPGD PHQHULPD GDQ PHQ\X
GDQ PHQ\XVXQ 5HQFDQD $NVL VXQ 5HQFDQD $NVL 'DHUDK3HQFH
'DHUDK3HQFHJDKDQ .RUXSVL JDKDQ .RUXSVL 6HNWRU 3HQGLGL
6HNWRU 3HQGLGLNDQ VHVXDL  NDQ VHVXDL ,QLVLDWLI 6HNRODK
R A ,QLVLDWLI 6HNRODK %HULQWHJULWDV %HULQWHJULWDV
K K K D

 3HPGD PHODNXNDQ EHQFKPDUN


SLORWLQJSHQGDPSLQJDQ
GHQJDQ .3.XQWXN SHQLQJNDWDQ
R T NDSDVLWDV
(Pergub, Perbup/
Perwal)
ON  .3.GDQ ./3PHODNXNDQ 0RQHY
 EHUDVDPD


Anda mungkin juga menyukai