Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja 1

LEMBAR PENGAMATAN VIDEO MODEL PEMBELAJARAN


(30 menit)

A. Tujuan

Peserta dapat:

1. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Problem-based Learning;


Jawaban :

Pengertian Problem-based Learning


Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)
Langkah-langkah Problem-based Learning
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang
diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik
lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran
2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta
didik melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok
mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas,
sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat
3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang
diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang
relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1) agar peserta didik mencari
informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang
telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu
dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya peserta didik
berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan
solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan
dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya.
5. Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),
kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan
yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir
semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran,
baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian.

2. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Project-based Learning;


Jawaban :
Pengertian Project-based Learning
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metoda
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek
yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Melalui
PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai
elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya.
PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Langkah-langkah Project-based Learning


1. Penentuan Pertanyaan Mendasar atau Esensial
Model pembelajaran berbasis proyek menekankan pada prinsip konstruktivis, di
mana siswa diharapkan dapat membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan
pengalaman belajar yang dilakukannya secara mandiri. Oleh karena itu penting sekali
jika pembelajaran berbasis proyek dimulakan dari sebuah pertanyaan mendasar atau
esensial yang nantinya akan menjadi masalah yang harus dipecahkan melalui proyek
yang dibuat oleh siswa. Guru dapat melakukan hal ini dengan terlebih dahulu
memberikan stimulus, misalnya tayangan-tayangan video yang menarik, atau
menghadirkan bentuk-bentuk permasalahan nyata di sekitar mereka yang kemudian
dikemas untuk disajikan di awal pembelajaran. Dari sinilah kemudian pertanyaan-
pertanyaan muncul untuk diselesaikan oleh siswa melalui proyek.
2. Mendesain Perencanaan Proyek
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa model pembelajaran proyek akan
memberikan kemandirian dan keleluasaan kepada siswa untuk berkreasi, maka
setelah mereka dapat merumuskan pertanyaan esensial untuk proyek mereka,
dilanjutkan dengan mendesain perencanaan proyek yang akan mereka lakukan. Siswa
bekerja secara berkelompok untuk membuat sebuah perencanaan bagaimana proyek
mereka dilaksanakan. Tentunya bantuan guru diperlukan untuk menjaga agar proyek
yang direncanakan rasional dan logis serta bermanfaat bagi pembelajaran mereka.
3. Menyusun Jadwal
Walapun pembelajaran berbasis proyek memberikan keleluasaan kepada siswa untuk
berkreasi menentukan bagaimana proyek mereka dibuat dan dilaksanakan, mereka
tetap harus membuat sebuah penjadwalan yang menjaga agar proyek dapat
terselesaikan secara baik dengan menggunakan waktu yang efektif. Di sinilah
kemampuan berpikir siswa juga dilatih untuk kritis dan pandai memperkirakan hal-
hal apa yang perlu mereka lakukan untuk persiapan, pembuatan, hingga proyek
mereka dapat terselesaikan tanpa harus molor dari batas waktu yang ditetapkan oleh
guru.
4. Memonitor Kemajuan proyek
Langkah keempat ini tidak hanya dilihat dari aspek guru saja, tetapi juga harus dilihat
dari aspek siswa. Guru dan siswa (kelompok siswa) harus memonitor kemajuan
proyek yang mereka buat. Apakah sudah berjalan sesuai perencanaan mereka atau
belum? Apa hambatan yang ditemui? Lalu apa saja upaya yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya? Kemajuan proyek perlu tersus dipantau oleh guru yang
mungkin dapat memberikan bantuan tambahan jika memang diperlukan. Selain itu
siswa juga harus belajar bekerja sesuai rencana jadwal yang mereka buat, apakah
semuanya sudah berjalan dengan baik.
5. Menguji Proses dan Hasil Belajar
Guru, dalam pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek harus menguji
(mengevaluasi) proses dan hasil belajar selama siswa melaksanakan proyek dan di
akhir proyek. Keduanya sangat penting, agar nantinya guru dapat memberikan
umpan balik, penguatan, bantuan, fasilitasi, dan sejenisnya. Kemudian guru juga
tetap harus mengevaluasi bagaimana perolehan hasil belajar siswa, baik dari aspek
sikap, keterampilan, maupun pengetahuan.
6. Melakukan Evaluasi Pengalaman Membuat Proyek atau Melaksanakan Proyek
Guru dapat membantu siswa untuk melakukan refleksi diri dalam tujuan membuat
siswa terbiasa untuk selalu mengevaluasi pembelajaran proyek mereka. Di akhir
pembelajaran, selain guru melakukan penilaian (pengujian proses dan hasil belajar)
baik dari aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan, guru juga memfasilitasi siswa
untuk berpikir dan mengingat kembali hal-hal terbaim apa yang telah dapat mereka
buat selama mengerjakan suatu proyek, lalu hal-hal apa yang masih perlu diperbaiki,
sehingga proyek mendatang yang akan dilaksanakan oleh mereka akan dapat berjalan
dengan lebih lancar dan berhasil.

3. menjelaskan pengertian dan langkah-langkah Inquiry/ Discovery Learning.


Jawaban :

Pengertian Inquiry/Discovery Learning


Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.

Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan
inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau
prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa
pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang
direkayasa oleh guru

Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing


dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana
pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher
oriented menjadi student oriented.

Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya


untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika.
Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan
berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan.

Langkah-langkah Inquiry/Discovery Learning


1. Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
belajar, dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi)
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

2. Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar
timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai
kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar
yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)


Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)

c. Data collection (Pengumpulan Data).


Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini
berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya

d. Data Processing (Pengolahan Data)


Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data
dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi,
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi,
bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu

e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)


Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi

B. Petunjuk

1. Bentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 orang.


2. Buka video Model-model Pembelajaran, tulis langkah-langkah pembelajaran dengan
Problem-based Learning, Project-based Learning, Inkuiri/Discovery Learning (30
menit).
3. Amati pembelajaran dari awal sampai akhir.
4. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa
yang terjadi.
5. Isilah catatan seperlunya terkait keterlaksanaan butir-butir yang diamati.
6. Pada Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*), HANYA isi pada butir-butir
pendekatan/model pembelajaran yang diterapkan.
7. Diskusikan catatan-catatan tersebut dalam kelompok Anda.
8. Sajikan hasil kerja kelompok Anda kepada kelas (10 menit).

C. Lembar Pengamatan

Keterlaksanaan
No Butir-butir Amatan Catatan
Ya Tidak
A Kegiatan Pendahuluan
1 Mengondisikan suasana pembelajaran √ Tidak telihat dalam video
Keterlaksanaan
No Butir-butir Amatan Catatan
Ya Tidak
yang menyenangkan.
2 Mendiskusikan kompetensi yang sudah
dipelajari dan dikembangkan sebelumnya
√ Tidak telihat dalam video
berkaitan dengan kompetensi yang akan
dipelajari dan dikembangkan.
3 Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan √ Terlihat
sehari-hari.
4 Menyampaikan garis besar cakupan materi
√ Terlihat
dan kegiatan yang akan dilakukan.
5 Menyampaikan lingkup dan teknik
√ Terlihat
penilaian yang akan digunakan.
B Kegiatan Inti
1 Pengelolaan Pembelajaran
a. Guru membantu siswa membentuk
√ Terlihat
kelompok.
b. Guru membimbing siswa dalam kerja
√ Terlihat
kelompok.
c. Guru menguasai materi pelajaran. √ Terlihat
d. Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta √ Terlihat
didik.
e. Guru memberikan kesempatan untuk
melakukan kolaborasi antar peserta √ Terlihat
didik
f. Guru memberikan kesempatan untuk
√ Terlihat
berkreasi
g. Guru memberikan kesempatan untuk
saling berfikir kritis dan saling √ Tidak terlihat
mengkritisi
h. Guru memulai dan mengakhiri proses
√ Terlihat
pembelajaran tepat waktu.
i. Guru membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas yang √ Terlihat
akan dilakukan.
j. Guru menggunakan bahasa yang baik
√ Terlihat
dan benar.
k. Guru mendorong siswa untuk
memanfaatkan sumber belajar yang ada √ Tidak terlihat
di sekolah maupun di luar sekolah.
l. Guru memanfaatkan teknologi dan
√ Terlihat
Informasi.
Keterlaksanaan
No Butir-butir Amatan Catatan
Ya Tidak
2 Penerapan Pendekatan/Model
Pembelajaran*)
Problem-based Learning
a. Melaksanakan tahap 1 Orientasi
√ Terlihat
terhadap masalah
b. Melaksanakan tahap 2 Organisasi
√ Terlihat
belajar
c. Melaksanakan tahap 3 Penyelidikan
√ Terlihat
individual maupun kelompok
d. Melaksanakan tahap 4 Pengembangan
dan penyajian hasil penyelesaian √ Terlihat
masalah
e. Melaksanakan tahap 5 Analisis dan
√ Tidak terlihat
evaluasi proses penyelesaian masalah
Project-based Learning
a. Melaksanakan tahap 1 Penentuan
√ Terlihat
projek
b. Melaksanakan tahap 2 Perancangan
√ Terlihat
langkah-langkah penyelesaian projek
c. Melaksanakan tahap 3 Penyusunan
√ Terlihat
jadwal pelaksanaan projek
d. Melaksanakan tahap 4 Penyelesaian
projek dengan fasilitasi dan monitoring √ Terlihat
guru
e. Melaksanakan tahap 5 Penyusunan
laporan dan presentasi/publikasi hasil √ Terlihat
projek
f. Melaksanakan tahap 6 Evaluasi proses
√ Terlihat
dan hasil projek
Inquiry/Discovery Learning
a. Siswa merumuskan pertanyaan,
masalah, atau topik yang akan √ Terlihat
diselidiki
b. Siswa merencanakan prosedur atau
langkah-langkah pengumpulan dan √ Terlihat
analisis data.
c. Siswa mengumpulkan informasi, fakta,
maupun data, dilanjutkan dengan √ Terlihat
kegiatan menganalisisnya.
d. Siswa menarik simpulan-simpulan
√ Terlihat
(jawaban atau penjelasan ringkas)
e. Siswa menerapkan hasil dan √ Terlihat
mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan
atau permasalahan lanjutan untuk dicari
Keterlaksanaan
No Butir-butir Amatan Catatan
Ya Tidak
jawabnya.
f. Guru memancing atau menggali
√ Terlihat
pertanyaan-pertanyan dari siswa.
g. Guru memfasilitasi siswa pada saat
mengumpulkan informasi sampai √ Terlihat
menganalisisnya.
h. Guru membimbing siswa dalam
√ Terlihat
menarik simpulan-simpulan.
i. Guru memancing diskusi di antara
√ Terlihat
siswa dalam penerapan hasil temuan.
j. Guru mengeksplorasi pertanyaan,
√ Terlihat
masalah, atau topic lanjutan.
C Kegiatan Penutup
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta
didik untuk membuat rangkuman/simpulan √ Terlihat
kegiatan pembelajaran.
2 Melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan √ Terlihat
secara konsisten dan terprogram.
3 Memberikan umpan balik terhadap proses
√ Tidak terlihat
dan hasil pembelajaran.
4 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau
√ Tidak terlihat
memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik.
5 Menyampaikan rencana pembelajaran pada
√ Terlihat
pertemuan berikutnya.

Surakarta, 22 November 2018

Pengamat,

Natalia Prabandari, S.Kom.


SMP Kristen Satya Wacana Salatiga

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai