Anda di halaman 1dari 3

Analisa bahan ajar kb-4 Artikel 2

Oleh : Indra gunara


Kelas : PAI 2.22

PEMBELAJARAN REMEDIAL SEBAGAI SUATU UPAYA DALAM MENGATASI


KESULITAN BELAJAR

Maria Waldetrudis Lidi

a. Tiga konsep beserta deskripsinya yang ditemukan di dalam bahan ajar

1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Remedial

Remedial berasal dari bahasa Inggris, yang berarti menyembuhkan,


mengobati,memperbaiki atau memperbaiki. Artinya pembelajaran remedial
adalahpembelajaran yang memperbaiki sehingga menjadi baik atau pulih darimasalah
pembelajaran yang dianggap sulit.

2. Tujuan Pembelajaran Remidial

Mukhtar dan Rusmini (2005) berpendapat bahwa tindakan remedial bertujuan untuk :

(1) membuat siswa memahami dirinya sendiri, terutamahasil belajarnya.

(2) dapat meningkatkan/mengubah cara belajar siswamenjadi lebih baik.

(3) mengetahui cara memilih bahan ajar dan ruanganyang tepat.

(4) dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapatmendorong prestasi akademik jauh
lebih baik.

(5) mampu menyelesaikantugas belajar yang diberikan setelah mengatasi hambatan


yangmenyebabkan kesulitan belajar dan membentuk sikap dan kebiasaanbelajar
yang baru

3. Prinsip Pembelajaran Remedial

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan
sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain (Suprihatiningrum, 2013) sebagai berikut :

 Adaptif: program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk


belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gayabelajar masing-masing.
 Interaktif: pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa untuk secara
intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia.
 Fleksibilitas dalam metode pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
 umpan balik sesegera mungkin
 Kesinambungan dan ketersediaan dalam pemberian pelayanan:program
pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan,
dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus
berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat siswa dapat
mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing

4. Waktu Pelaksanaan PembelajaranRemedial

Program remedial diberikan hanya untuk kompetensi dasar tertentu yang belum
dikuasai oleh siswa. Remedial hanya dilakukan maksimal dua kali. Siswa yang telah
mengalami remedial sebanyak dua kali, namun nilainya masih di bawah standar
minimum, maka penanganannya harus melibatkan orangtua atau wali dari siswa.

b. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social

Penyusunan RPP remedial Setelah mengidentifikasi kesulitan belajar, guru harus


menyiapkan RPP yang mendukung dengan mempertimbangkan realitassosial siswa. Misalnya,
jika siswa berasal dari latar belakang miskin, guru dapat mengadakan sesi perawatan di
luar kelas reguler untuk memastikan akses bagi siswa. RPP juga harus mencakup metode dan
materi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga mereka dapat menghubungkan
apa yang mereka pelajari dengan realitas sosial mereka. Salah satu cara untuk
mengontekstualisasikan pendidikan remedial dalam realitas social adalah dengan
menggunakan materi pendidikan yang relevan dengan kehidupan siswa. Guru dapat
memilih contoh dan kasus dari masyarakat untuk menunjukkan aplikasi praktis dari konsep
yang diajarkan. Misalnya, jika siswa mengalami kesulitan dalam memahami matematika,
guru dapat menjelaskan konsep matematika dengan menggunakan contoh masalah
keuangan sehari-hari yang berkaitan dengan kehidupan sosial
mereka.Mengontekstualisasikan pembelajaran remedial dengan realitas social membantu
memastikan bahwa aspek sosial siswa ditujukan untuk mengatasiketidakmampuan belajar.
Dengan mempertimbangkan latar belakang sosial,lingkungan dan pengalaman mahasiswa,
pendidikan kedokteran dapat menjadi lebih relevan, inklusif dan efektif dalam memenuhi
kebutuhan belajar mereka.

c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna

Ketika pembelajaran remedial dipadukan dengan pembelajaran bermakna,siswa melihat


makna dalam usahanya untuk mengatasi kesulitan belajaryang dialaminya. Dalam konteks
pembelajaran yang menarik, siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan
kehidupan nyata mereka sehingga mereka dapat melihat manfaatnya secara langsung.
Misalnya, jikasiswa sulit memahami matematika, pembelajaran remedial dapat
menghubungkan konsep matematika dengan situasi kehidupan nyata, seperti pengelolaan
keuangan pribadi, penganggaran, atau penggunaan matematika dalam aktivitas sehari-hari. Itu
membuat siswa melihat bahwa pemahaman matematika memiliki dampak yang signifikan pada
kehidupan mereka. Selainitu, dalam konteks pembelajaran yang mendukung, agar
pembelajaran bermakna, materi pembelajaran harus disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari
siswa. Guru harus memilih dan menyajikan materi yang relevan dan dapat diterapkan
pada situasi nyata siswa. Misalnya, jika siswa mengalami kesulitan membaca dan
memahami teks, guru dapat menggunakan teks yang berkaitan dengan minat dan
pengalaman siswa, seperti berita, cerita pendek, atau teks informatif yang berkaitan dengan
kehidupan sosial mereka.Ini membantu siswa melihat bahwa apa yang telah mereka pelajari
dapat diterapkan pada situasi sehari-hari yang berbeda. Secara
keseluruhan,mengontekstualisasikan pembelajaran remedial dengan pembelajaran bermakna
memberdayakan siswa untuk mengatasi ketidak mampuan belajar dengan cara yang
relevan, menarik, dan bermakna. Dengan menerapkan materi pembelajaran dalam
kehidupan nyata, melibatkan siswa secara aktif dan menerapkan penilaian yang
mencerminkan realitas sosial, Pendidikan remedial dapat lebih efektif dan berdampak
signifikan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai