Sejarah Kedokteran Islam Dan Pengobatan Di Dunia
Sejarah Kedokteran Islam Dan Pengobatan Di Dunia
Pengobatan di Dunia
Admin Web RSUD Kertosono
Ilmu Pengetahuan
13/04/2020
Pencapaian beliau lainnya yang luar biasa adalah pengertiannya akan sifat
sebuah penyakit, yang sebelumnya hanya melibatkan gejala, namun Ar-
Razi membuat sebuah terobosan dengan melihat faktor apa saja yang
menyebabkan gejala-gejala tersebut. Pada kasus cacar dan campak
beliau menyalahkan darah, dan karena saat itu mikroba belum
ditemukan, maka ini adalah pernyataan yang masuk akal.
Ilmu kedokteran Islam didefinisikan sebagai ilmu pengobatan yang model dasar,
konsep, nilai, dan prosedur- prosedurnya sesuai atau tidak berlawanan dengan Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Prosedur medis atau alat pengobatan yang digunakan tidak
spesifik pada tempat atau waktu tertentu. Ilmu kedokteran Islam itu universal,
mencakup semua aspek, fleksibel, dan mengizinkan pertumbuhan serta
perkembangan berbagai metode investigasi dan pengobatan penyakit.
Dengan demikian, penyederhanaan seperti di atas merupakan hal yang tidak mutlak
dapat dibenarkan, walaupun cara-cara pengobatan yang disebut-sebut berkaitan
dengan kedokteran Islam tersebut merupakan bagian dari kedokteran Islam itu
sendiri. Bahkan, bisa dikatakan bahwa life style dan pedoman hidup sehat yang
dicontohkan oleh Rasulullah adalah kebenaran hakiki yang tidak diragukan
manfaatnya bahkan dalam penelitian modern lambat laun diketahui manfaat
medisnya melalui berbagai penelitian.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al- Ahzab: 21)
Pada ayat di atas ditegaskan, bahwa segala hal yang dicontohkan oleh Rasulullah
SAW merupakan teladan yang baik, tidak terkecuali dalam hal pengobatan dan
kedokteran. Banyak sunnah-sunnah Rasul yang setelah diteliti lebih lanjut, ternyata
terbukti memberikan manfaat. Orang yang melakukan wudhu’ dengan baik,
termasuk di dalamnya melakukan istinsyaq (menghirup air lewat hidung) dan
istintsar (mengeluarkan air yang dihirup lewat hidung), menurut hasil penelitian Prof.
DR. Syahathah dari bagian THT Fakultas Kedokteran Universitas Alexandria,
istinsyaq dapat membersihkan hidung dari kuman-kuman dan istintsar dapat
mengeluarkan kuman tersebut sehingga mengurangi terjadinya infeksi hidung Begitu
pun dengan cara pengobatan misalnya dengan menggunakan madu. Menurut hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhari madu yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah telah
terbukti kebenarannya. George (2007) serta Gethin (2008), telah
mendemonstrasikan bahwa madu dari tumbuhan Leptospermum Scoparium memiliki
aktivitas antibakteri yang tinggi, bahkan tim dokter Divisi bedah plastic RSCM
meneliti lebih lanjut efek anti bakteri tersebut mendapatkan hasil bahwa tiga jenis
bakteri yang terkenal berbahaya yaitu, Pseudomonas sp, Stapilococus sp serta
bakteri yang terkenal karena kebal terhadap berbagai antibiotic, MRSA (methicillin-
resistant stapilococus aureus) ternyata dapat dimatikan oleh madu.
Idealnya, seorang yang melakukan praktek kedokteran dalam kedokteran Islam, baik
itu dokter modern ataupun praktisi thibbun nabawi hendaklah berperan deliberative
(sebagai guru yang memberitahu pasien apa yang harus dikerjakan dan mengapa
hal itu harus dikerjakan) sehingga hubungan dokter pasien atau praktisi kesehatan
dan pasien menjadi efektif untuk penyembuhan pasien.
Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/05/16/mmvjw2-
pengobatan-ala-nabi-tak-bertentangan-dengan-pengobatan-modern
http://fuldmkgindonesia.wix.com/fuldmkg#!Kedokteran-Islam-Integrasi-Kedokteran-
Modern-dan-Thibbun-Nabawi-/c1f1x/FAC2F99A-2C6B-4603-9B94-A0A210B203B9
http://www.dakwatuna.com/2012/05/01/20182/kedokteran-islam-integrasi-
kedokteran-modern-dan-thibbun-nabawi/#axzz3rF8f3Tpp