Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SODONGHILIR
Jl. Raya Timur No. 18 Sodonghilir Kode Pos 46473
Telp. (0265) 7560743 e-mail : puskessdh17@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAKSANAAN SUB PIN (PEKAN IMUNISASI NASIONAL) NOPV2

A. Pendahuluan
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dan
berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Sehubungan dengan itu maka
kebutuhan akan vaksin makin meningkat seiring dengan keinginan dunia untuk mencegah
berbagai penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dan kematian. Peningkatan kebutuhan
vaksin telah ditunjang pula oleh upaya perbaikan produksi vaksin dengan meningkatkan
efektifitas dan keamanan vaksin

B. Latar Belakang
Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio Bersama dengan negara anggota
WHO lainnya di Regional South East Asia Region (SEARO) pada bulan Maret 2014, sementara
itu masih tersisa negara Afganistan dan Pakistan yang masih dikategorikan endemis penyakit
polio. Seluruh negara telah berkomitmen untuk bersama melakukan upaya seoptimal mungkin
untuk membasmi penyakit polio dari seluruh dunia pada tahun 2026.
Pandemi COVID-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan
optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi
rutin yang cukup signifikan, termasuk imunisasi polio yaitu Oral Polio Vaccine (OPV) dan
Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Hal ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak
mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin bertambah banyak.
Walaupun kasus polio akibat virus polio liar sudah tidak ditemukan lagi di Indonesia
selama lebih dari 10 tahun, namun penyakit ini masih mungkin terjadi di wilayah Indonesia oleh
karena importasi virus dari negara lain atau virus vaksin yang bermutasi di daerah dengan
cakupan imunisasi polio yang rendah dalam jangka waktu lama.
Pada bulan November 2022, terkonfirmasi kasus poliomyelitis pada anak usia 7 tahun
yang diakibatkan oleh Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2). Penemuan kasus ini di
tanggulangi secara cepat oleh tim gabungan Kementerian Kesehatan RI beserta mitra yang
melakukan pengumpulan sampel tinja dari kontak erat, pengumpulan sampel tinja dari anak

1
sehat sekitar lingkungan, pengumpulan sampel lingkungan, mengkaji data kasus Acute Flaccid
Paralysis (AFP) secara retrospektif, serta mendukung persiapan pelaksanaan imunisasi dalam
rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Outbreak Response Immunization
(ORI).
Komite Ahli Eradikasi Polio dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian
Technical Advisory Group on Immunization) merekomendasikan agar dilakukan pemberian
imunisasi novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) melalui kegiatan Sub Pekan Imunisasi
Nasional (Sub PIN) sejumlah 2 putaran di wilayah KLB maupun wilayah lainnya yang berisiko
tinggi, sesuai kajian epidemiologi. WHO.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan penanggulangan KLB Polio VDPV2
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan persiapan dan penyusunan mikroplaning
b. Melaksanakan edukasi kesehatan/penyuluhan Kesehatan
c. Melaksanakan pemberian imunisasi nOPV2
d. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
e. Melaksanakan pemantauan dan penanggulangan KIPI

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1.
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Sub PIN Nopv2 Bayi-balita usia 0-59 bulan : Imunisasi NOPV2 pada
pada bayi balita diberikan 2 putaran yaitu pada bulan
April dan mei. Jenis imunisasi OPV yang diberikan
yaitu nOPV2

2. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Persiapan
Pendataan sasaran bayi usia 0-59 bulan, petugas meminta data bayi balita pada kader
masing-masing kelurahan. Data bayi balita dubutuhkan untuk menghitung kebutuhan
logistik.
b. Sosialisasi
Sosialisasi dapat dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung
dilakukan dalam bentuk penyuluhan kepada kader posyandu yang mempunyai sasaran bayi
balita maupun kepada orang tua, bekerja sama dengan pihak kelurahan, agar mereka
memahami manfaat imunisasi yang akan diberikan. Secara tidak langsung dapat dilakukan
2
melalui pemberitahuan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan pengumuman melalui
tempat-tempat ibadah, pemasangan spanduk, dan media elektronik tentang pelaksanaan
Sub PIN nOPV2.
c. Persiapan Logistik
1) Vaksin Kebutuhan vaksin untuk Sub PIN nOPV2 dapat dihitung berdasarkan jumlah
sasaran bayi balita.
2) Alat
Alat yang diperlukan adalah polio dropper untuk meneteskan vaksin polio
3) Plastik klip
Plastic klip digunakan untuk sebagai tempat memilah masing” vial yg masih utuh, vial
terbuka, limbah penutup vial vaksin serta handscoon sebelum limbah disimpan pada box
limbah.
4) Kartu Sub PIN nOPV2
Adalah alat untuk merekam status imunisasi nOPV2 dosis 1 dan 2
d. Pelaksanaan
1) Menyiapkan vaksin dan logistik lainnya
2) Pemberian vaksin
Vaksin Alat Dosis Pemberian Imunisasi
NoPV2 Polio Dropper 2 Tetes Lokasi pemberian imunisasi yaitu
secara oral dengan diberikan 2 tetes
vaksin

3. Sasaran
Sasaran kegiatan SUB PIN nOPV2 adalah seluruh bayi balita usia 0-59 bulan, tanpa melihat
status imunisasi sebelumnya
4. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 2023
Maret April Mei
1 Pendataan/ penjaringan 
sasaran
2 Persiapan logsitik 
3 Pelaksanaan SUB PIN  
(pekan Imunisasi Nasional)
Polio nOPV2
4 Pelaporan  
5 Evaluasi program  

E. Pencatatan,Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


3
1. Pencatatan
Identitas bayi balita, Tanggal pemberian serta no batch vaksin nOPV2 harus dicatat pada
kartu vaksin nOPV2. Kartu vaksin nOPV2 diberikan kepada orangtua bayi balita untuk
dibawa kembali pada dosis ke-2 dan disimpan setelah selesai dosis ke-2. Setiap bayi balita
yang sudah diimunisasi juga diinput ke dalam aplikasi ASIK sesuai tanggal serta lokasi
pemberian imunisasi
2. Pelaporan
Jumlah bayi balita yang diimunisasi tiap harinya harus dilaporkan kepada Dinas Kesehatan.
Sebelum meninggalkan posyandu atau tempat pelaksanaan vaksin, petugas imunisasi
membuat laporan dengan mengisi formulir laporan SUB PIN nOPV2 meliputi jumlah
sasaran, jumlah anak yang diimunisasi, jumlah vial vaksin, dan jumlah alat dropper yang
dipakai.
3. Evaluasi
Kegiatan Setelah seluruh kegiatan SUB PIN nOPV2 dalam wilayah kerja puskesmas selesai
dilaksanakan, pengiriman laporan dilakukan secara berjenjang dari tingkat puskesmas ke
tingkat Kabupaten.

Mengetahui, Penanggungjawab Imunisasi


Kepala UPTD Puskesmas Sodonghilir

Popon Herlina, S.KM Ria Adythia Asmara, S. Kep., Ners


NIP 19790806 200604 2 005 NIP. 19920611 202012 2 014

4
F.

G. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah bayi 0-12 bulan dan ibu hamil dengan status
imunisasi tidak lengkap dan tidak mendapat imunisasi sesuai jadwal.

H. Tempat/Lokasi Sweeping
Lokasi sweeping imunisasi dengan bayi yang tidak lengkap imunisasinya adalah
Desa/Kelurahan yang tidak UCI (Universal Child Immunization).

I. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pada bulan juli sampai dengan desember

J. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Pelaksanaan Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap kali selesai pelaksanaan kegiatan, untuk
melakukan rencana tindakan selanjutnya, kemudian pelaporan langsung dibuat setelah
kegiatan selesai.

K. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan sesuai dengan format yang ada pada saat kegiatan dan selesai
kegiatan.
Pelaporan dilakukan setelah selesai kegiatan secara menyeluruh sesuai jadwal.
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai serta menganalisa hasil cakupan
kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sodonghilir Penanggung jawab Program Imunisasi

POPON HERLINA, S.KM Ria Adythia Asmara, S. Kep., Ners


NIP : 19790806 200604 2 005 19920611 202012 2 014

Anda mungkin juga menyukai