Bab Liza Okk
Bab Liza Okk
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak
dan mulut secara keseluruhan di awali dari kebersihan gigi dan mulut pada
setiap individu. Selain itu gigi geligi merupakan salah satu organ pencernaan
kesehatan gigi dan mulut sebaiknya dilakukan sejak usia dini. Usia sekolah
dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang
baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk pemeliharaan
mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan sikat gigi, metode penyikatan
gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang tepat (Reca, 2020).
perhatian khusus dari tenaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini disebabkan
dan mulut mereka sendiri, termasuk anak usia sekolah dasar. Kelompok anak
usia sekolah dasar merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi
dan mulut sehingga perlu diperhatikan dan dicegah secara baik dan benar.
mengingatkan anak untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, perlu dilakukan
1
2
kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk mencegah
masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan tercapainya tingkat kesehatan gigi
sejak usia dini. Peran sekolah sangat diperlukan dalam proses menciptakan
kebiasaan menyikat gigi pada anak. Usia sekolah dasar merupakan saat ideal
Oleh karena itu anak lebih dapat diajarkan cara memelihara kesehatan gigi
dan mulut secara lebih rinci, sehingga akan menimbulkan rasa tanggung
bergantung pada stimulus yang masuk dan tingkat atau kemampuan adaptasi
3 hal, yaitu masukan (input), kontrol, efektor, dan keluaran (output) (Dian,
2012).
kebersihan gigi dan mulut. Banyak anak yang tidak diberi pengetahuan
pasta gigi, jenis sikat, waktu menyikat, dan metode menyikat gigi yang
Charter, horizontal, vertikal, Scrub, dan Roll telah diajarkan selama beberapa
dekade. Dari beberapa metode menyikat gigi, metode Bass dan metode Roll
3
memotivasi menyikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi yang tepat.
Teknik kebiasaan sikat gigi secara horizontal lazim dilakukan dan dikenal
secara umum, namun hal itu merupakan kesalahan karena dengan cara
demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi ngingival dan abrasi gigi,
selain itu juga akna menyebabkan penyakit periodontal akan lebih mudah
terjadi. Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting agar tidak melukai gusi.
Hendaknya sikat gigi diganti tiap sebulan sekali, karena dengan demikian
bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi (Hidayat, 2016).
yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga pasti akan dikerjakan oleh
anak ataupun orang tuanya. Pada prinsipnya teknik menyikat gigi anak adalah
akumulasi plak. Salah satu cara menghilangkan plak yaitu dengan menyikat
bakteri, melekat pada permukaan gigi dan selalu terbentuk di dalam mulut
dan bila bercampur dengan gula yang ada dalam makanan akan membentuk
asam. Plak akan terlihat satu sampai dua hari apabila tidak ada langkah-
dan mulut bersih dari sisa-sisa makanan yang bisa menyebabkan kerusakan
2012).
dapat dicegah. Sebanyak 78% anak-anak di dunia, yakni sekitar 573 juta
anak, menderita penyakit gigi yang tidak terawat, dan terutama disebabkan
total kehilangan 2,4 juta hari kerja, dan 1,6 juta hari sekolah. Sedang di
Thailand per 1000 murid kehilangan 1900 jam sekolah per tahunnya karena
penduduk Indonesia bermasalah gigi dan mulut, tetapi hanya 10,2% yang
proporsi terbesar dengan masalah gigi dan mulut adalah kelompok umur 5-9
tahun (67,3%) dengan 14,6% telah mendapat perawatan oleh tenaga medis
gigi. Sedangkan proporsi terendah dengan masalah gigi dan mulut adalah
umur 3-4 tahun (41,1%) dengan 4,3% telah mendapat perawatan oleh tenaga
Tingginya angka penyakit gigi dan mulut saat ini sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor perilaku masyarakat
5
Data menunjukkan 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari
77,2% yang menyikat giginya, hanya 8,1% yang menyikat gigi tepat waktu
(Yudita, 2019).
terhadap kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah masalah kesehatan
gigi dan mulut juga masih perlu peningkatan. kasus yang mengalami karies
gigi mencapai 80 %, bahkan lebih dari 90 % anak berumur lima tahun telah
Bireuen, jumlah sasaran peserta didik SD/MI sebanyak 6.185 orang, jumlah
peserta didik yang dijaring sebanyak 5.842 orang, dan yang mengalami karies
terhadap 10 orang siswa/siswi, hanya 2 orang yang tau tatacara menyikat gigi
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
keterampilan menyikat gigi pada anak, ruang lingkup waktu sampai Desember
2022 dan ruang lingkup tempat hanya di SDN 2 Kuala Kabupaten Bireuen.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bireuen.
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Agar anak mampu secara terampil menyikat gigi dengan benar sehingga,
tidak terjadi karies pada gigi, gigi berlubang dan gangguan kesehatan gigi
3. Bagi Peneliti
Dapat menjadi bahan referensi serta tolak ukur dalam memantau sejauh
mana upaya yang diterapkan anak dalam menyikat gigi untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut, sehingga pihak terkait seperti dokter gigi,
5. Bagi pemerintah
F. Sistematika Penulisan
BAB I
A. Latar belakang
B. Rumusan masaalah
D. Tujuan penelitian
8
E. Manfaat penelitian
F. Sistematika penulisan
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
B. Kerangka Teori
BAB III
1) Kerangka Konsep
1. Kerangka konsep
2. Definisi operasional
3. Hipotesis
2) Metode Penelitian
4. Instrumen penelitian
6. Pengolahan data
7. Analisa data
8. Jadwal penelitian
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
diberikan contoh suatu model yang baik serta dengan teknik yang
secara langsung, program audio visual, atau melalui sikat gigi massal
satunya melalui penyuluhan dan pelatihan cara sikat gigi yang benar
diedukasikan pada anak usia 6-12 tahun tentang kesehatan gigi dan mulut
b. Memberikan informasi anak usia 6-12 tahun bahwa gigi seri atas dan
c. Menilai risiko untuk penyakit gigi dan mulut pada anak dengan
3. Pembersihan gigi dan mulut yang tidak rutin dan tidak benar
sebagai berikut:
c. Lembaga pemerintah
d. Institusi
masyarakat
2. Konsep Keterampilan
tertentu, mengetik surat, membangun rumah, dan lain-lain. Selain itu, ada
terlatih memetik gitar akan terampil dalam bermain gitar atau seorang
yang terlatih dan biasa mengendarai mobil akan menjadi sopir yang
terampil. Demikian pula untuk berbagai macam pekerjaan lain yang dapat
bercocok tanam bagi petani, mengajar bagi guru, membuat kursi bagi
tukang kayu, memotong dan menjahit baju bagi penjahit, dan lain-lain.
penyingkiran plak secara mekanis. Saat ini telah banyak tersedia sikat
cara menggosok gigi yang benar, pemilihan sikat gigi yang benar,
sikat gigi yang nyaman dan kuat serta mempunyai bulu sikat yang
kali sehari yaitu pagi setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur
(Aflah, 2018).
ibu hamil, bayi, anak balita, dan anak usia prasekolah maka harus
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar,
kunjungan berkala ke dokter gigi baik ada keluhan ataupun tidak ada
suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang akan meningkatkan
kunyah gigi pada rahang atas dan bawah, dan permukaan bagian
Apabila bulu sikat sudah mekar alias rusak ataupun sikat gigi
dan pipi. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan
berikut:
Gerakan ini, bulu sikat akan bisa masuk kedalam gusi dan
10-20 kali gosokan juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu
tekanan yang disertai getaran, dan ujung bulu sikat ditekankan masuk
dilakukan sejak usia dini. Usia sekolah dasar merupakan saat yang
dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan sikat gigi, metode
18
(Reca, 2020).
kedua rahang tertutup lalu gigi disikat dengan gerakan ke atas dan
ke akar gigi dan arah bulu sikat pada margin gingiva, sehingga
tetapi ujung bulu sikat harus berkontak denga tepi gusi. Setiap
19
vertikal.
besar, sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat
parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi. Jenis sikat gigi yang
sampai keras, yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun bulu
sikat.
menggosok gigi
d. Kondisi Dan Kelainan Gigi Dan Mulut Yang Sering Terjadi Pada Anak
Kelainan yang terjadi pada gigi dan mulut pada anak meliputi
(Permenkes, 2016).
Warna putih pada lidah sering kita dapatkan pada bayi yang minum
ASI maupun susu formula. Sisa-sisa air susu yang menempel pada
obat anti jamur, namun bila belum terlalu parah dapat dilakukan
lunak.
dapat terjadi pada gigi anterior maupun pada gigi posterior. Lubang
menggunakan botol pada waktu tidur malam, karena pada saat tidur
posisi kepala lebih rendah dari pada botol sehingga air susu
posterior akan berlubang juga Selain itu gigi berlubang pada anak
Wajah akan terlihat sembab, disertai rasa sakit yang hebat dan
gigi tersebut. Fistula juga dapat terjadi pada gigi gangren (mati) yang
22
semakin parah dan gigi harus dicabut. Bila gigi penggantinya masih
yang tidak dirawat dapat menjadi fokal (sumber) infeksi yang dapat
ataupun alergi.
4) Stomatitis
Sariawan yang sering terjadi pada rongga mulut (Gambar 24), dapat
mukosa mulut.
kuantitas pendidikan yang baik dan benar pada anak usia sekolah
usia sekolah adalah anak dengan rentang usia 6–12 tahun, yang
dan perkembangan fisik anak. Periode ini juga disebut sebagai periode
timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada
pendapat. Anak kecil berfokus pada perilaku dan bukan pada motivasi
diplot secara sentral atau perifer. Anak kecil mengingat berbagai hal
adalah masa golden age, ialah suatu masa emas dalam periode
pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini segala hal yang
tercurah dan terserap pada diri anak akan menjadi dasar dan memori
yang tajam pada diri anak tersebut. Hal terkait dengan kesehatan gigi,
jika pada masa emas anak ini telah terbentuk memori, perilaku,
kebiasaan dan sikap tentang cara merawat gigi dan mulut, maka sikap
25
gigi perlu ditanamkan pada masa balita, dan usia prasekolah. Orang
gigi di malam menjelang tidur, kalau orang tuanya juga tidak pernah
kesehatan gigi dan mulut anak perlu ditingkatkan antara lain tentang
pertumbuhan gigi anak serta kelainan gigi dan mulut yang sering
akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak siap untuk
hal. Masa usia sekolah sering pula disebut sebagai masa intelektual
dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
stabil, rata–rata akan tumbuh 5cm (2 inci) setiap tahunnya, serta berat
(Nurhasanah, 2015).
a) Ciri fisik
b) Kepandaiannya
penting.
c) Emosi
d) Sosial
berkelompok.
(Rahayu, 2019).
(Permenkes, 2016).
anak usia 12 tahun. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak
29
(Permenkes, 2016).
upaya promotif-preventif.
2016)
30
masyarakat
yaitu:
meliputi:
bentuk:
31
peserta didik;
karena itu komponen KIE dan deteksi dan penanganan dini pada
(Permenkes, 2016).
B. Kerangka Teori
Edukasi Keterampilan
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menyikat gigi
kesehatan
menyikat gigi:
menggunakann
1. Waktu penyikatan gigi
leaflet
2. Sikat gigi dengan lembut
3. Sikat gigi minimal 2 menit
4. Sikat gigi dengan urutan yang
sama setiap harinya
5. Rutin mengganti sikat gigi
6. Jaga kebersihan sikat gigi
7. Jangan takut gusi berdarah
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berhubungan
: Berpengaruh
A. Kerangka Konsep
35
1. Kerangka konsep
Ketrampilan Menyikat
Edukasi Kesehatan Gigi
Gambar. 3.1.
Kerangka Konsep
2. Definisi operasional
Tabel. 3.1.
Definisi Operasional Dan Metode Pengukuran
Terhadap Beberapa Variabel
3. Hipotesis
36
Bireuen
B. Metode Penelitian
O1 X O2
Gambar 4.1.
Rancangan One Group Pretest Posttest
Keterangan:
a. Populasi
orang.
b. Sampel
a. Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian
4. Instrumen penelitian
benar pada anak usia sekolah dan 1 kali setelah dilakukan edukasi.
1) Data Primer
kesehatan
2) Data Sekunder
6. Pengolahan data
a. Editing (Editing)
Bireuen.
b. Coding (Kode)
master table atau data base computer. Data yang telah diberi kode
responden terakhir.
d. Processing (Proses)
e. Tabulating (Tabel)
7. Analisa data
a. Analisa Univariat
(Iman, 2016)
P= x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
b. Analisa Bivariat
data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
sampel yang besar (diatas 50) uji normalitas yang dipakai adalah
8. Jadwal penelitian
Tabel 3.1
Langkah Penyusunan dan Pelaksanaan Penelitian Menurut Waktu Berjalan
2022
Bulan
No Proses Pelaksanaa penelitian
Oktober November Desember
1. Penyusunan proposal : X X
- Penyelesaian bab I, II, dan
III
- Penyusunan instrument
2. Seminar proposal dan revisi X
proposal
3. Penetapan perijinan X
4. Pengambilan data X
5. Pengolahan dan analisa data X
6. Penyusunan bahan untuk X
43