Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Hubungan Perilaku Ibu Pada Anak Autis Dengan


Nilai DMF-T Dan Kebutuhan Perawatan Gigi INDAH
PERMATASARI1, TANIA SASKIANTI2*, MEGA MOEHARYONO3
1
Mahasiswa Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya – Indonesia
2
Staf Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga Surabaya –
Indonesia
*Penulis Koresponden
Email ID: tania-s@fkg.unair.ac.id *
Diterima: 15.04.20, Revisi: 21.05.20, Diterima: 07.06.20

ABSTRAK
Latar Belakang: Prevalensi autisme adalah 6 per 1000 orang, biasanya terlihat sebelum anak berusia 3 tahun.
Itu Ciri utama autisme berkaitan dengan masalah interaksi sosial dengan orang lain, gangguan dalam
komunikasi, pengulangan, pengulangan perilaku, dan ketidakstabilan kognitif .
Tujuan: Menganalisis hubungan antara perilaku ibu dengan anak autis ditinjau dari DMF-T nilai dan kebutuhan
perawatan gigi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Pengumpulan data adalah diperoleh dari pengisian HU-DBI (Hiroshima University - Dental Behavioral
Inventory) daftar pertanyaan.
Hasil: Setelah dilakukan analisis terhadap hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi (p) > 0,05, sehingga
terdapat tidak ada hubungan antara perilaku ibu dengan nilai DMF-T/dmf-t (skor DMF-T) baik ditinjau dari
pengetahuan, sikap, praktek dan korelasinya dengan kebutuhan perawatan gigi.
Kesimpulan: hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan, sikap, dan praktik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan indeks karies dan kebutuhan
perawatan di anak-anak dengan autisme.
Kata kunci: Indeks DMF-T, Perilaku Ibu, Autisme

PENDAHULUAN keluarga/orang tua anak autis dimana


Autisme merupakan gangguan perkembangan merekalah yang mengajarkan keterampilan dan
saraf yang menyebabkan anak-anak tampak kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
tidak dapat terhubung dengan orang lain[1], anak.autisUntuk itu kesehatan gigi dan mulut
seolah-olah mereka hidup di dunia mereka anak autis sangat bergantung pada orang tua
sendiri. autisme pada anak laki-laki adalah 3-4 dimana orang tua berperan sebagai orang
kali lebih tinggi dari pada perempuan anak-anak. pertama yang dikenal oleh anak yang selalu
Prevalensi autisme adalah 6 per 1000 orang, mendidik, melatih dan menyayangi.anakDalam
biasanya terlihat sebelum anak berusia 3 tahun hal ini khususnya ibu, ibu sebagai orang terdekat
tua[2]. Ciri-ciri utama autisme adalah berkaitan dengan anak yang selalu mendidik, mengajar,
dengan masalah interaksi sosial dengan orang dan melatih keterampilan anaknya khususnya
lain, gangguan komunikasi, pengulangan, dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut.
[3]
pengulangan perilaku , dan ketidakstabilan Seorang anak yang biasanya tidak terlalu kritis
kognitif[4]. Tidak ada manifestasi oral yang terhadap sesuatu akan cenderung mengambil
spesifik pada anak-anak autis telah dijelaskan, posisi yang sama dengan sikap ibunya karena
meskipun kebersihan mulut anak autis diketahui proses peniruan model yang
kekurangan. Namun, banyak penulis telah dianggapnya.pentingPerilaku manusia dapat
menemukan prevalensi karies gigi tidak berbeda dibagi menjadi tiga macam aspek, yaitu
dibandingkan dengan individu non-autistik, dan pengetahuan, sikap[15,16], dan perilaku[17]. Perilaku
dalam beberapa kasus prevalensi karies pada ibu mengenai kesehatan gigi dan mulut dapat
autis anak-anak bahkan relatif rendah[5]. dijadikan contoh oleh anak sehingga dapat
Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan digunakan untuk memprediksi status atau kondisi
gigi anak adalah orang tua harus memperhatikan kesehatan gigi dan mulut.anaknyaTujuan
kesehatan gigi anak , memperkenalkan anak ke penelitian ini adalah untuk menganalisis
[6]

dokter gigi, dan mengajarkan anak untuk selalu hubungan antara perilaku ibu dengan anak autis
menyikat gigi di malam hari[7-9]. Faktor lain yang ditinjau dari nilai DMF-T dan kebutuhan
mempengaruhi adalah lingkungan, pendidikan, perawatan gigi
pendapatan[10]. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
1570| Jurnal Internasional Penelitian Farmasi | Okt - Des 2020 | Jilid 12 | Issue 4
Indah Permatasari dkk / Korelasi Perilaku Ibu Pada Anak Autis Dengan Nilai Dmf-T Dan Kebutuhan
Perawatan Gigi

BAHAN DAN METODE (Universitas Hiroshima - Gigi Inventarisasi


Penelitian ini merupakan penelitian observasional Perilaku) kuesioner tentang
analitik dengan desain penelitian cross sectional. perilaku dalam menjaga kebersihan gigi dan
Studi itu dilakukan di Sekolah Luar Biasa AGCA mulut oleh ibu sebagai orang tua dari anak autis
Pusat Surabaya. Populasi dalam penelitian ini dan pemeriksaan kesehatan gigi menggunakan
apakah semua anak didiagnosis dengan autisme DMF-T / dmf-t Indeks.
di Sekolah Luar Biasa, dengan total 34 mata
pelajaran bersama dengan orang tua dari anak HASIL
autis di sesuai dengan kriteria sampel. Itu Penelitian ini dilakukan pada siswa Sekolah Luar
teknik pengambilan sampel yang digunakan Biasa AGCA Center di Surabaya dengan jumlah
adalah total sampling. Pengumpulan data sampel 34 anak autis dan orang tua kandungnya
diperoleh dari pengisian dari HU-DBI sebagai responden pada bulan September –
Oktober 2018.

Tabel 1: Distribusi Karakteristik Anak Autistik


Karakteristik Frekuensi Persenta
se %

() 8 23,5
3-6 tahun 17 50
7-9 tahun 9 26,5
>10 tahun

Tingkat pendidikan ibu 7 20,6


Pendidikan Dasar (SD/SMP/SMA) perguruan 27 79,4
tinggi

Status Pekerjaan Ibu 16 47


Tidak bekerja 3 8,8
Pegawai pemerintah 11 32.4
Karyawan Swasta 4 11,8
lainnya

Pendapatan Ibu 1 2,9


< Rp 1.000.000,- 6 17,6
Rp 1.000.000 - Rp 3.000.000 17 50
> Rp 3.000.000,- 10 29,4
lainnya

Klasifikasi Keparahan Karies (DMF-T / dmf-t 22 64,8


Index) Sangat Rendah = 0,0 - 1,1 4 11,8
Rendah = 1,2 - 2,6 4 11,8
Sedang = 2,7 - 4,4 2 5,8
TINGGI = 4,5 - 6,5 2 5,8
Sangat Tinggi = > 6,6

Kebutuhan perawatan gigi anak autis 12 35,2


1 2 5,9
2 0 0
3 20 58,9
Tidak Dibutuhkan
Perilaku ibu dalam menjaga kesehatan anak-anak 34 100
Pengetahuan 0 0
Tinggi
Rendah 31 91,1
Sikap 3 8,9
Tinggi
Rendah 18 53
Praktik 16 47
Tinggi
Rendah

1571| Jurnal Internasional Penelitian Farmasi | Okt - Des 2020 | Jilid 12 | Issue 4
Indah Permatasari dkk / Korelasi Perilaku Ibu Pada Anak Autis Dengan Nilai Dmf-T Dan Kebutuhan
Perawatan Gigi

Tabel 2: Hubungan Spearman antara Perilaku Ibu dengan Skor DMF-T / dmf-t
Pengetahuan Sikap Praktek

Sig (p) r Sig ( p) r Sig (p) r

SKOR DMF-T 0,4 -0,1 0,6 0,08 0,8 0,03

Kebutuhan 0,2 -0,19 0,3 0,1 0,2 0,2


Perawatan Gigi

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil keparahan menurut WHO menunjukkan tingkat
penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi (p) > keparahan yang rendah tingkat. Dari hasil
0,05, sehingga tidak ada hubungan antara penelitian, karies gigi persentase dengan tingkat
perilaku ibu dengan nilai DMF-T/dmf-t (skor DMF- keparahan karies sangat rendah adalah 64,8%,
T) baik pada ditinjau dari pengetahuan, sikap, pada tingkat keparahan karies rendah 11,8%,
praktek dan korelasinya dengan kebutuhan karies sedang keparahan karies 11,8%,
perawatan gigi. keparahan karies tinggi 5,8%, dan tingkat
keparahan yang sangat tinggi yaitu 5,8%. Dalam
PEMBAHASAN hasil penelitian, semua responden memiliki
Dalam penelitian ini, persentase anak autis yang tingkat pengetahuan 100%. Hal ini dapat
diteliti adalah laki-laki sebesar 61,7% dan disebabkan oleh mayoritas responden yaitu
perempuan sebesar 38,3%. Ini sejalan dengan sebanyak 79,41% memiliki pendidikan perguruan
Nugraheni 2012 penelitian, yang sebelumnya tinggi, sedangkan responden dengan pendidikan
menyatakan bahwa prevalensi autisme berkisar dasar (SD/Menengah/Tinggi) sebesar 20,58%.
antara 1-2 per 1000 penduduk, dengan distribusi Pendidikan dapat mempengaruhi status
laki-laki lebih banyak daripada perempuan (4:1). kesehatan seseorang. Semakin tinggi tingkat
Hal ini terkait dengan perbedaan hormon pendidikan seseorang, semakin mudah untuk
produksi. Pada pria, produksi lebih tinggi hormon menerimanya informasi[20]. Seseorang yang
testosteron daripada wanita sebaliknya, Wanita memiliki tingkat yang lebih tinggi pendidikan
menghasilkan hormon estrogen yang lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih baik
daripada pria. Kedua hormon ini memiliki dalam memelihara dan merawat giginya[21].
kebalikannya fungsi gen pengatur otak yang Dalam hasil penelitian, sebanyak 91,1%
disebut retinoic alpha reseptor anak yatim terkait responden memiliki sikap yang baik, sedangkan
asam atau RORA. Itu hormon testosteron dapat sebanyak sebagai 8,8% memiliki sikap yang
menghambat kinerja RORA sementara estrogen buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
meningkatkan kerja RORA. Jika pekerjaan dilakukan oleh Oktarina pada tahun 2016 bahwa
RORA terhambat akan terjadi menjadi masalah ada hubungan antara tingkat sikap orang tua
koordinasi otak, misalnya gen harus memiliki tentang kesehatan gigi dan mulut dengan
tugas melindungi saraf sel dari stres dan Praktek menjaga kesehatan gigi pada anak.
peradangan tetapi jika kinerja terhambat maka Pendidikan akan meningkatkan informasi dan
sel tidak dapat bekerja dengan baik[19]. pengaruh perkembangan sikap seseorang
Dalam hasil studi indeks karies atau karies terhadap yang baru nilai-nilai yang
tingkat keparahan anak autis usia 3-14 tahun diperkenalkan[20]. Menurut Notoatmodjo (2007),
menunjukkan bahwa 44% responden memiliki sikap adalah kesiapan individu bertindak sesuai
gigi karies dan diperoleh rata-rata DMF-T 1,5 dengan perasaan dan pikirannya berdasarkan
yang menurut klasifikasi karies tingkat nilai-nilai yang diyakini. Sehingga sikap dapat
dipelajari, tidak dibawa sejak lahir, tidak menetap periodontal dan kebutuhan perawatan
kemudian mereka bisa berubah. Dan bisa periodontal pada anak autis (p>0,05) ditinjau dari
dikatakan sikap itu adalah awal dari perilaku pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hal ini sejalan
yang mempengaruhi seseorang tindakan. dengan Oktarina, Tumaji dan Penelitian
Sedangkan hasil penelitian aspek tindakan Roosihermiatie tahun 2016 bahwa tidak ada
menunjukkan bahwa sebanyak 91,1% dari hubungan yang signifikan antara perilaku ibu
responden memiliki perilaku yang baik, (pengetahuan, sikap, dan praktik) dengan lisan
sedangkan sebanyak sebagai 8,8% memiliki kesehatan anak-anak. Hal ini dapat disebabkan
perilaku buruk. Hasil dari ini penelitian sama karena pengetahuan, sikap, dan praktik
dengan hasil penelitian dilakukan oleh Ahmad et bukanlah satunya faktor yang mempengaruhi
al (2009) juga mengatakan tidak ada hubungan perilaku seseorang. Di penelitian Oktarina, dkk
yang signifikan antara perilaku dan indeks (2016), sebagai Blum's Teori menyatakan bahwa
keparahan karies gigi[22]. Tidak adanya hubungan status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau
antara perilaku tentang pemeliharaan kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor
gigi dan karies mungkin disebabkan oleh penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik dan
tindakan yang telah terjadi tetapi masih budaya), perilaku, dan kesehatan jasa. Pola
tergantung pada klaim atau bimbingan. asuh ibu juga mempengaruhi perilaku ibu dalam
Namun, setelah menganalisis data, penelitian ini merawat dan memelihara kesehatan gigi anak.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang Dalam penelitian ini 44,1% orang tua dari anak-
signifikan antara perilaku ibu dengan jaringan anak dengan

1572| Jurnal Internasional Penelitian Farmasi | Okt - Des 2020 | Jilid 12 | Issue 4
Indah Permatasari dkk / Korelasi Perilaku Ibu Pada Anak Autis Dengan Nilai Dmf-T Dan Kebutuhan
Perawatan Gigi

Autisme Menggunakan Asuransi BPJS. Selain signifikan antara pengetahuan, sikap, dan praktik
penghasilan dan ketenagakerjaan, asuransi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan
kesehatan juga memiliki berdampak besar pada indeks karies dan kebutuhan perawatan pada
perawatan gigi. penggunaan dari asuransi gigi anak autis.
dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
biaya perawatan gigi dan mulut, menyebabkan Benturan Kepentingan: Tidak Ada
tingginya permintaan akan perawatan kesehatan
gigi dan mulut[23], perawatan gigi penskalaan (1x Sumber Pembiayaan: Self-Funding
setahun), dan seterusnya (BPJS Kesehatan
Buku Panduan, 2014). Kemudahan perawatan Ethical Clearance
kesehatan gigi fasilitas yang disediakan, dapat Penelitian ini telah disetujui oleh Universitas
mendorong ibu untuk anaknya ke dokter gigi Airlangga, Fakultas Kedokteran Gigi, Riset
dalam hal perawatan gigi anak-anak. Ini Kesehatan Komisi Ethical Clearance
menunjukkan keseragaman atau data yang
homogen sehingga tidak ada yang besar REFERENSI
perbedaan indeks DMF-T anak autis, sehingga
1. Melati F, Indriyanti R, Setiawan AS. Efektivitas
sebagian besar anak autis memiliki kondisi gigi
yang sehat. Pada anak dengan autisme Analisis Perilaku Terapan (ABA) berkaitan dengan
kesehatan mulut dapat terpengaruh karena menyikat gigi pada anak autis. Dent J (Majalah
keterbatasan pemahaman tentang pentingnya Kedokt Gigi) 2019;52(3):117–21.
menjaga kesehatan mulut, kesulitan dalam 2. Jaber MA. Pengalaman karies gigi, status kesehatan
berkomunikasi lisan kebutuhan kesehatan, dan mulut dan kebutuhan perawatan pasien gigi autis. J
obat antikonvulsan yang memiliki berdampak
Appl Oral Sci 2011;19(3):212–7. 3. Syahputra MF, Sari
pada kesehatan gingiva dan ketakutan akan oral
prosedur kesehatan, anak autis cenderung PP, Arisandi D, Abdullah D,
hiperaktif dan memiliki otot yang tidak terkontrol Napitupulu D, Setiawan MI, dkk. Implementasi
gerakan. Anak-anak dengan autisme juga augmented reality untuk melatih fokus pada anak
memiliki tingkat yang rendah sekresi saliva, ini berkebutuhan khusus [Internet]. Dalam: 2nd
juga dapat menyebabkan rendahnya oral International Conference on Computing and
kebersihan anak autis. Hal ini dapat disebabkan
Applied Informatics 2017, ICCAI 2017.
oleh faktor latar belakang ibu, termasuk
pekerjaan, pendapatan (sosial ekonomi), Departemen Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
pendidikan ibu, dan faktor lainnya. Paling anak Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas
autis berasal dari orang tua yang memiliki status Sumatera Utara, Medan, Indonesia: Institute of
sosial ekonomi yang tinggi sehingga mereka lebih Physics Publishing; 2018.
kemungkinan mendapatkan pelayanan kesehatan 4. Penilaian Kesehatan Mulut Chavez M. Kelompok
dalam mencapai derajat kesehatan gigi.
Anak Gangguan Autisme. J Clin Pediatr Dent
2017;41(2):147–9.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan 5. Orellana L, Silvestre F, Sanchis S. Manifestasi oral
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang pada kelompok orang dewasa dengan gangguan
spektrum autisme. J Sekte Odontostomatol on Friendly City 2017. Departemen Ortodonti,
Disable atau Spec pasien 2012; Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera
6. Achmad H, Pratiwi R, Sumintarti, Ramadhany S, Utara, Kampus USU, Jl. Alumni No 2, Medan,
Mudjari S, Rahma M. Identifikasi Karies Anak Usia 20155, Indonesia: Penerbitan Institut Fisika; 2018.
Dini (PAUD) di PAUD anak berdasarkan faktor 9. Mufida L, Darmawan Setijanto R, Palupi R,
risiko demografi dan ph saliva. Indian J Public Heal Bramantoro T, Ramadhan C, Ramadhani A. Profil
Res Dev [Internet] 2019;10(5):598–603. karies dan kebersihan gigi dan mulut pengguna
7. Ria N, Eyanoer P. Asosiasi perilaku menggosok gigi narkoba (narkoba dan obat berbahaya) di balai
dengan indeks kebersihan mulut pada siswa yang rehabilitasi narkoba. J Int Oral Heal [Internet]
menggunakan alat cekat [Internet]. Dalam: L. W, 2019;11(7):S6–9.
D. W, W. M, JK B, PC E, M. de J, dkk., editor. 1st 10. Budiyanti AE. Prawatan Endodontik Pada Anak.
International Conference on Tropical Medicine Jakarta: EGC; 2006.
and Infectious Diseases, ICTROMI 2017, 11. Herdiyati N, Arlette S, Darnasla D. Pengetahuan
bersamaan dengan The 23rd National Congress Kesehatan Mulut Pada Orang Tua Anak Autis Di
of the Indonesian Society of Tropical and Bandung-Indonesia. Dent J 2014;47(3):146–52.
Infectious Diseases Consultant, ISTIC 2017 dan 12. Sengkey M, Pangemanan, DHC Mintjelungan C.
the 18th Annual Meeting of Int. Politeknik Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Anak
Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan, Jl. Autis Di Kota Manado. J E-Gigi 2015;3(2):235–
Jamin Ginting KM. 13, Medan, 20137, Indonesia: 40.
Penerbitan Institut Fisika; 2018. 13. Pinat LMA, Setijanto D, Bramantoro T. Hubungan
8. Bahirrah S. Hubungan Gigi Berjejal dan Kebersihan antara pengetahuan ibu dan pola asuh orang tua
Mulut pada Penduduk Perkotaan di Medan terhadap karies anak di daerah terpencil
[Internet]. Dalam: 4th International Conference

1573| Jurnal Internasional Penelitian Farmasi | Okt - Des 2020 | Jilid 12 | Issue 4
Indah Permatasari dkk / Korelasi Perilaku Ibu Pada Anak Autis Dengan Nilai Dmf-T Dan

Area Kebutuhan Perawatan Gigi. J Int Dent Med


Res 2017;10(3):905–8. 14. Azwar S. Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 1997.
15. Noaman BR. Penilaian faktor perilaku yang terkait
dengan karies gigi pada anak-anak pra-sekolah dari
keluarga status sosial ekonomi tinggi. Dent J
(Majalah Kedokt Gigi) 2019;52(2):66.
16. Achmad MH, Pratiwi R, Sugiharto S, Handayani H,
Singgih MF, Mudjari S, dkk. Analisis faktor risiko
biopsikososial dengan karies anak usia dini
(PAUD) pada anak prasekolah Indonesia. Pesqui
Bras Odontopediatria Clin Integr [Internet]
2019;19(1).
17. Wawan A, Dewi M. Teori dan Pengukuran
Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
18. Budiharto. Kontribusi Umur, Pendidikan , Jumlah
Anak, Status Ekonomi Keluarga, Pemanfaatan
Fasilitas Kesehatan Gigi dan Pendidikan Kesehatan
Gigi terhadap Perilaku Ibu. JKGUI 1998;5(2):99–
108.
19. Deshinta R, Hardiani R, Dewi E. Pengaruh Metode
Glenn Doman Terhadap Kemampuan Interaksi
Sosial Autistik di SLB-B dan TPA Autistik (Taman
Pendidikan dan Asuhan Kabupaten Jember. E-
Jurnal Pustaka Kesehat 2015;3(1):67 –73.20.
Oktarina T. Korelasi Faktor Ibu dengan Status
Kesehatan Mulut TK di Kelurahan Kemayoran,
Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya Bul
Penelit Sist Kesehat 2016;19(4):226-235.21.
Susi BH, A U. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang
Tua Dengan Karies Pada Gigi Sulung Anak Umur
4 Dan 5 Tahun Maj Kedokt Andalas
2012;36(1):97–105.22.
Ahmad M, Jindal M, Khain S, Hashmi S. Oral Health
Knowledge, Praktek, Status Kebersihan Mulut dan
Prevalensi Karies Gigi Pada Siswa Tunanetra di
Residential Institute of Aligarh J Dent Oral Hyg
2009;1(2):22–6.23.Danial
M, Kalantar M. Cakupan Kesehatan Universal dan
KesehatanInterdiscipl Med Dent Sci 2016;4(1):

1–2.1574| Jurnal Internasional Penelitian Farmasi | Okt - Des 2020 | Vol 12 | Issu e 4

Anda mungkin juga menyukai