Anda di halaman 1dari 7

Elianora : Hubungan pengetahuan orang tua dengan status karies gigi anak...

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN STATUS KARIES


GIGI ANAK USIA 7-12 TAHUN DI SD 04 KAMPUNG OLO PADANG

Dewi Elianora, Sri Pandu Utami, Nyak Agam Al Amin


Bagian Pedodonti, FKG Universitas Baiturrahmah, Padang
Jl. Raya By. Pass KM. 15 Sei Sapih, Padang
Email : dewi.elianora12345@gmail.com

KATA KUNCI ABSTRAK

Pengetahuan Orang Tua, Masalah kesehatan rongga mulut terbesar yang umum dihadapi yaitu
Indeks Karies DMF- karies. Salah satu faktor penting penyebab terjadinya karies yaitu
T/def-t kurangnya pengetahuan orang tua tentang prevalensi karies gigi. Nilai
kebersihan rongga mulut penting untuk diketahui tiap individu, hal
tersebut berperan dalam upaya pencegahan terhadap terjadinya karies.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan orang tua tentang karies gigi siswa dengan indeks
DMF-T/def-t pada kelompok usia 7-12 tahun di SDN 04 Kampung
Olo. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh orang tua dan siswa murid usia 7-12 tahun SD 04 Kampung
Olo, Padang Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 285 anak
dengan 166 sampel orang tua dan anak, waktu penelitian pada 25-30
Mei 2016 dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner
dan indeks karies DMF-T dan def-t. Analisis secara univariat
ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan
menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yaitu
(85,5%) responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, sebagian
besar yaitu 83,7% siswa memiliki karies gigi berdasarkan DMF-T
sangat rendah. Paling banyak siswa mengalami karies gigi berdasarkan
def-t sangat rendah yaitu (39,8%) siswa dan ada hubungan tingkat
pengetahuan orang tua terhadap prevalensi akries gigi ebrdasarkan
DMF/def-t.

KEYWORDS ABSTRACT

Parent’s knowledge, The biggest oral health problem that is commonly faced by dental
DMF-T/def-t caries practitioner is caries. One of the crucial factor in caries formation cis
index. that the parent’s knowledgedeficiency regarding to preventing dental
caries. Oral hygiene value is important to be known by every
individual to prevent caries from happening. The purpose of this study
is to determine the correlation between parent’s knowledge level about
dental caries and DMF-T/deft-t index in elementary school students (7-
12 years old) SDN 04 Kampung Olo. This study was analytic
observational with cross-sectional approach. The population is the
parents and students in SDN 04 Kampung Olo-Padang with age
between 7-12 years old. The total population number in this study is
285 children with 166 samples of parents-and-children. This study was
conducted from 25-30 May 2016 and the research instrument used
questionnaire and DMF-T and def-t caries index. Univariate analysis
illustrated by using distribution frequency table and bivariate analysis
by using chi-square test with 95% reliability, α=0.05 the result
showed that most of respondent (85.5%) have a high level of

145
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 145 - 151

knowledge and most students (83.7%) have a low level of dental caries
(based on DMF-T). Most students (39.8%) had very low caries
according to def-t. And there is correlation between the parent’s
knowledge level and the caries prevalence according to DMF-T/def-t.

PENDAHULUAN tinggi. Pendidikan ibu, perilaku ibu terhadap

Gigi adalah salah satu alat pencernaan yang kesehatan gigi anak seperti frekuensi

mempunyai fungsi sebagai alat pemotong, menyikat gigi dan pemberian makanan manis

makanan serta sebagai alat pengunyah pada anak juga merupakan hal yang

makanan. Diketahuinya fungsi-fungsi gigi signifikan hubungannya dengan status karies

tersebut maka yang utama adalah agar gigi gigi pada anak berumur 1-5 tahun9.

dapat terpelihara dengan baik dan dapat Penelitian tentang karies gigi pada anak usia

digunakan sesuai fungsinya3. 1-3 tahun di Iran menyatakan bahwa

Hasil penelitian terhadap anak prasekolah di prevalensi karies terlihat lebih tinggi pada

Turki menunjukkan bahwa 40% anak anak yang memiliki orang tua berpendidikan

berumur 3 tahun mengalami karies gigi. rendah, sebaliknya pada anak yang memiliki

Angka karies gigi ini berbeda di setiap orang tua berpendidikan tinggi, prevalensi

negara. Di USA, 35% anak mengalami karies karies gigi cenderung lebih rendah. Hasil ini

gigi, sedangkan di Inggris angka ini juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan

meningkat dua kali lipat dan untuk Australia dan pemeliharan kesehatan orang tua

mencapai tiga kali lipat. Penelitian yang terhadap kesehatan gigi dan mulut anaknya4.

dilakukan pada anak berumur 4 tahun di Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 prevelensi

Turki, menunjukkan hasil yang tidak jauh karies gigi tertinggi terjadi di Kalimantan

berbeda dengan anak berumur 3 tahun, yaitu Barat, dimana terjadi perkiraan jumlah

50% anak mengalami karies gigi, USA kejadian karies adalah 71,1% atau sebanyak

sebesar 49%, sedangkan Skotlandia memiliki 2.203.029 orang, sedangkan prevelensi karies

angka yang jauh lebih tinggi yaitu 86% 5 . gigi adalah Nusa Tenggara Barat dengan

Penelitian tentang prevalensi karies gigi di pravelensi karies gigi adalah sebanyak

antara anak 1-5 tahun di Tabuk, Saudi Arabia 31,1% atau 1.002.456 orang. Jumlah

menyebutkan bahwa tingkat pendidikan ibu prevalensi karies gigi Sumatera Barat adalah

merupakan faktor yang paling penting yang urutan no. 7 terbanyak dari 33 propinsi yaitu

mempengaruhi status karies gigi anaknya. sebanyak 51,3% atau 1.758.447 orang8.

Anak-anak dengan ibu yang memiliki tingkat Kesehatan gigi harus ditekankan pada anak-

pendidikan rendah memiliki risiko karies gigi anak, sejak kecil mereka harus dapat

lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak menggosok gigi mereka dalam gerakan naik

dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan turun, sisi dalam dan luar, sesudah makan
dan sebelum tidur. Jajanan dan permen

146
Elianora : Hubungan pengetahuan orang tua dengan status karies gigi anak...

jangan dimakan diwaktu makan atau dilakukan di SD 04 Kampung olo, Padang,


menjelang tidur. Hal ini merupakan sumber Sumatera Barat, Waktu penelitian akan
penyakit gigi yang lazim. Pertumbuhan gigi, dilaksanakan bulan Mei, tahun 2016.
baik yang sementara maupun yang tetap Alat yang digunakan dalam penelitian ini,
harus diawasi. Kunjungan teratur pada dokter yaitu : Alat Oral Diagnostic, alat tulis,
gigi penting dilakukan setiap bulan, atau lembaran formulir pemeriksaan, kuesioner.
setidaknya 4 sampai 6 bulan. Tidak adanya Bahan yang digunakan dalam penelitian ini,
rasa sakit bukan berarti tidak adanya yaitu : Alkohol, handscoon dan masker.
penyakit atau karies pada gigi6. Cara kerja pada penelitian ini adalah : Survey
Sekolah Dasar 04 Kampung olo, Padang, ke Dinas Kesehatan Kota Padang,
bertempat di jalan Gajah Mada, Gunung Melakukan survey ke sekolah dengan indeks
Pangilun, di belakang APIKES Iris. Jumlah dmf-T dan def-t tertinggi di Kota Padang,
murid di SD ini sebayak 354 anak, dan SD meminta permohonan izin penelitian dari
ini merupakaan UKS dari Puskesmas Lapai, pihak Fakultas Kedokteran Gigi
dari penjelasan orang Pukesmas bahwa SD Baiturrahmah, pemberian surat permohonan
ini cukup kooperatif dan bersedia di jadikan izin melakukan penelitian di SD 04
tempat penelitian7. Kampung Olo, Padang, pemberian surat
persetujuan informed consent pada orang tua

METODE siswa yang menjadi responden, pengisian

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan kuesioner pada orang tua siswa yang menjadi

menggunakan pendekataan cross sectional responden, pemeriksaan gigi pada siswa yang

study dimana variabel independen dan terpilih menjadi responden, melakukan

variabel dependen dikumpulkan dalam waktu pencatatan data yang diperoleh dari

bersamaan. Populasi dalam penelitian ini pengisian kuesioner dan pemeriksaan gigi,

adalah seluruh orang tua dan siswa murid melakukan pengolahan data dan analisa data

usia 7-12 tahun SD 04 Kampung Olo, dalam bentuk tabel dan grafik.

Padang Jumlah populasi pada penelitian ini


adalah 285 anak. Besar sampel diperoleh HASIL
dengan menggunakan rumus Slovin yang Pengumpulan data dilakukan pada siswa-
telah diketahui besar sampel populasinya, siswi usia 7-12 tahun di SDN 04 Kampung
yaitu 166 orang tua dan anak. Olo Padang tanggal 25-30 Mei 2016. Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi variabel pada penelitian ini berjumlah 166 orang.
independen adalah pengetahuan orang tua, Pengambilan data dilakukan dengan
sedangkan yang menjadi variabel dependen memberikan kuesioner kepada masing-
adalah karies gigi. Penelitian ini akan masing siswa berdasarkan dari pertanyaan

147
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 145 - 151

kuisioner pengetahuan, dan memeriksa karies Sedang 8 4,8

gigi yang dilakukan secara bersamaan. Total 166 100


Berikut ini disajikan hasil dari penelitian
tentang karakteristik siswa-siswi yang terdiri Tabel 3. Distribusi Frekuensi Karies Gigi Berdasarkan
dari jenis kelamin, umur dengan uraian def-t Pada Siswa-Siswi di SDN 04 Kampung Olo

sebagai berikut : Frekuensi Persentase


Karies Gigi def-t
(f) (%)

Sangat rendah 66 39,8


Grafik 1. Gambaran Jenis Kelamin Siswa-Siswi di Rendah 32 19,3
SDN 04 Kampung Olo
Sedang 46 27,7
Jenis Kelamin Siswa Tinggi 10 6
Sangat tinggi 12 7,2
Total 166 100
80,00% 50,60% 49,40%
60,00%
Frekuensi

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karies Gigi Populias


40,00% Berdasarkan DMF-T dan def-t Pada Siswa-Siswi di
SDN 04 Kampung Olo
20,00%
Indeks Karies Rata- Keterangan
0,00% Gigi Rata
0,65 Sangat
DMF-T rendah
2,48 Rendah
Grafik 2. Umur Siswa-Siswi di SDN 04 Kampung Olo def-t
Umur Responden
31
30,2 Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua
29,4 28 dengan Karies Gigi Berdasarkan DMF-T Pada Siswa-
28 28 28
28,6 Siswi di SDN 04 Kampung Olo
27,8
27 27
Frekuensi

27
26,2
25,4
24,6
7 tahun 8 tahun 9 tahun 10 tahun 11 tahun 12 tahun

Tabel 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dengan Karies Gigi Berdasarkan def-t Pada Siswa-
Orang Tua Pada Siswa-Siswi di SDN 04 Kampung Olo Siswi di SDN 04 Kampung Olo
Tingkat Frekuensi Persentase
Pengetahuan (f) (%)
Tinggi 142 85,5
Rendah 24 14,5
Total 166 100 Hasil uji statistik (chi square) diperoleh nilai
p = 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karies Gigi Berdasarkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
DMF-T Pada Siswa-Siswi di SDN 04 Kampung Olo
antara tingkat penegtahuan orang tua dengan
Frekuensi Persentase
Karies Gigi DMF-T
(f) (%)
kejadian karies gigi berdasarkan def-t.

Sangat rendah 139 83,7

Rendah 19 11,4

148
Elianora : Hubungan pengetahuan orang tua dengan status karies gigi anak...

PEMBAHASAN pada kategori sangat rendah dan didukung

Hasil penelitian diperoleh sebagian besar oleh penelitian yang dilakukan oleh Dewanti,

yaitu (85,5%) responden memiliki tingkat 2012 tentang hubungan tingkat pengetahuan

pengetahuan tinggi dan hanya sebagian kecil tentang kesehatan gigi dengan perilaku

yaitu (14,5%) responden yang memiliki perawatan gigi pada anak suia sekolah di

tingkat pengetahuan rendah. Hal ini berarti SDN Pondok Cina 4 Depok, mengatakan

hampir semua responden (85,5%) yang bahwa pengetahuan merupakan domain yang

memiliki pengetahuan tentang menjaga sangat penting untuk terbentuknya tindakan

kebersihan rongga mulut rendah. Kategori seseorang. Pengetahuan orang tua sangat

pengetahuan responden dinilai berdasarkan penting dalam mendasari terbentuknya

jawaban dari kuesioner yang dinilai perilaku yang mendukung kebersihan gigi

berdasarkan skor tentang pengetahuan dan mulut anak mereka2.

menjaga kebersihan rongga mulut. Berdasarkan tabel 5 diperoleh hasil dari 142

Pada hasil penelitian didapatkan banyak siswa yang memiliki pengetahuan tinggi

responden yang memiliki tingkat paling banyak mangalami karies gigi sangat

pengetahuan tentang kebersihan rongga rendah yaitu 87,3% responden dan dari 24

mulut anak pada kategori tinggi. Hal ini juga responden yang memiliki tingkat

dibuktikan dari jawaban kuesioner sebanyak pengetahuan rendah paling banyak

89,9% responden sudah tahu tentang mengalami karies gigi juga sangat rendah

kesehatan gigi, sebanyak 85,5% responden yaitu 62,5% responden. Hasil uji statistik (chi

sudah mengetahui tentang gigi berlubang, square) diperoleh nilai p = 0,000< 0,05,

sebanyak 66,9% responden selalu melihat maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perkembangan gigi anak mereka dan hubungan yang bermakna antara tingkat

sebanyak 72% responden melihat anak pengetahuan dengan karies gigi berdasarkan

mereka sudah menyikat gigi 2x dalam sehari. DMF-T dan berdasarkan tabel 6 dari 142

Pengetahuan orang tua yang tinggi akan siswa yang memiliki pengetahuan tinggi

mewujudkan sikap dan tindakan yang baik. paling banyak mangalami karies gigi sangat

Pada penelitian yang dilakukan tentang rendah yaitu 45,1% responden dan dari 24

hubungan tingkat pengetahuan orang tua responden yang memiliki tingkat

tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan pengetahuan rendah paling banyak

tingkat keparahan karies gigi siswa SDN mengalami karies gigi sangat tinggi yaitu

Tumaluntang Minahasa Utara diperoleh hasil 37,5% responden. Hasil uji statistik (chi

sebagian besar responden yaitu 88,8% square) diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05,

memiliki pengetahuan yang tinggi sehingga maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

tingkat keparahan karies gigi anak berada hubungan yang bermakna antara tingkat

149
Jurnal B-Dent, Vol 3, No. 2, Desember 2016 : 145 - 151

penegtahuan dengan kejadian karies gigi akan semakin berkembang di rongga mulut.
berdasarkan def-t. Perawatan gigi sangat penting dilakukan agar
Pengetahuan yang rendah yang dimiliki anak terhindar dari penyakit gigi. Perawatan
orang tua dalam menjaga kebersihan gigi dan gigi merupakan usaha penjagaan untuk
mulut anak mereka akan mendapatkan hasil mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
indeks karies gigi juga tidak baik, hal Gigi yang sehat dilihat dari bagaimana
tersebut juga bisa dipengaruhi oleh peran seseorang melakukan perawatan gigi.
petugas kesehatan, guru dan peran orang tua. Perawatan gigi yang dilakukan antara lain
Pada penelitian yang dilakukan Hutabarat, menggosok gigi (cara menggosok gigi yang
2009 yang melakukan penelitian tentang benar, pemilihan sikat gigi yang benar, dan
peran petugas kesehatan, guru dan orang tua frekuensi menggosok gigi yang benar),
dalam melaksanakan UKGS dengan tindakan mengatur makanan (memilih makanan yang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut baik untuk menguatkan gigi dan melakukan
murid sekolah dasar di Kota Medan tahun penggosokan gigi setelah makan),
2009. Hasil penelitian tersebut menunjukan penggunaan flouride, dan melakukan
pengetahuan murid yang rendah dalam hal pemeriksaan rutin ke dokter.
perawatan gigi karena kurangnya peran dari
pihak sekolah dan juga peran orang tua SIMPULAN
dalam memberikan pendidikan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian tentang
1
terhadap murid tersebut . Hubungan Pengetahuan Orang Tua dengan
Asumsi peneliti terhadap hasil penelitian Status Karies Gigi Anak Usia 7-12 Tahun di
terdapat hubungan pengetahuan tentang SD 04 Kampung Olo, Padang, maka dapat
menjaga kebersihan rongga mulut dengan disimpulkan bahwa sebagian besar yaitu
indeks karies berdasarkan DMF-T/def-t, 85,5% responden memiliki tingkat
artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan pengetahuan tinggi dan hanya sebagian kecil
individu dalam menjaga kebersihan rongga yaitu 14,5% responden yang memiliki tingkat
mulut maka semakin berkurang indeks karies pengetahuan rendah. Sebagian besar yaitu
gigi individu tersebut. Hal ini dipengaruhi 83,7% siswa memiliki karies gigi
oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor berdasarkan DMF-T sangat rendah. Paling
tidak rajin menggosok gigi sebanyak 2x banyak siswa mengalami karies gigi
sehari, menyikat gigi hanya sebentar saja berdasarkan def-t sangat rendah yaitu
dengan cara dan waktu yang tidak tepat (39,8%) siswa. Terdapat hubungan yang
dalam menggosok gigi serta pemakaian sikat bermakna antara tingkat pengetahuan orang
gigi bersama dengan keluarga lain sehingga tua dengan karies gigi berdasarkan DMF-T.
hal tersebut akan menyebabkan karies gigi Terdapat hubungan yang bermakna antara

150
Elianora : Hubungan pengetahuan orang tua dengan status karies gigi anak...

tingkat penegtahuan orang tua dengan karies in Tehran,Iran. Journal of Indian Society of
Pedodontics and Preventive Dentistry; 3(4):
gigi berdasarkan def-t. 4-9.
5. Namal N, Vehit H.E, Can G. 2005. Risk factor
for dental caries in Turkish preschool
DAFTAR PUSTAKA children. Istambul. J Indian Soc Pedod Prev
Dent; 9(10): 115-118.
1. Hutabarat, N. (2009). Peran petugas 6. Pearce, Eveliyn. C. 2006. Anatomi dan
kesehatan, guru dan orang tua dalam Fisiologi Untuk Paramedis, PT. Gramedia
melaksanakan UKGS dengan tindakan Pustaka Agung Utama; Jakarta. Hal 212.
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut murid 7. Pukesmas Lapai, 2015. Data Unit Kesehatan
sekolah dasar di kota Medan tahun 2000. Sekolah. Padang. Sumatera Barat.
Universitas Sumatera Utara. 8. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2013
2. Jackly, C.H. (2015). Hubungan tingkat (internet). 2013. (27 Desember 2015).
pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi Available from:
dan tingkat keparahan karies gigi siswa SDN http://depkes.go.id/dowmloads/rikesds203/Ha
Tumaluntung Minahasa Utara. Universitas sil% 0Rikesdas%202013.pdf
Sam Ratulangi, Manado. 9. Sabbah WA, Stewart BL, Owusu GB.
3. Marsetyo H. 2005. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Prevalence and determinants of caries among
Kesehatan dan Produktivitas Kerja. Rineka 1-5 year-old Saudi children in Tabuk, Saudi
Cipta; Jakarta. Hal 65-70. Arabia. The Saudi Dental Journal 2009;
4. Mohebbi SZ, Virtanen JI, Vahid-Golvayegani 1(2):1-2.
M, Vehkalahti MM. 2006. Early childhood
caries and dental plaque among 1-3-year-olds

151

Anda mungkin juga menyukai