Abstrak : Irene’s Donuts merupakan program interaktif dalam bentuk program komputer/ versi
manual yang memberikan pemahaman tentang faktor risiko karies sejak dini sehingga pencegahan
lebih awal penting dilakukan melalui peran serta orang tua. Penelitian ini untuk mengetahui
efektifitas penerapan metode Irene’s Donuts (UKGS Inovatif) terhadap pengetahuan, sikap, praktik
ibu dan skor risiko karies pada anak kelas I SDN 33 Kota Banda Aceh. Penelitian ini adalah
eksperimental semu dengan rancangan pre test and post test group design. Subjek penelitian seluruh
murid kelas I SDN 33 Kota Banda Aceh yang berjumlah 66 anak dan orang tuanya sebagai
responden. Intervensi yang diberikan berupa penerapan metode Irene’s Donuts dan instrumen
penelitian ini berupa kuesioner, instrumen simulator risiko karies, check list, buku catatan, tape
recorder dan kamera. Analisis data (kuantitatif) menggunakan paired samples t-test dan analisis
delta. Sedangkan analisis data (kualitatif) menggunakan content analysis. Berdasarkan analisis data
(kuantitatif), ada perbedaan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan skor risiko karies anak kelas I
d
i
dengan penerapan metode Irene’s Donuts (p<0,05). Hasil analisis delta menyatakan penerapan
.
c
metode Irene’s Donuts efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan dapat
a
.
menurunkan skor risiko karies anak (p<0,05). Berdasarkan analisis data (kualitatif), Irene’s Donuts
h
c e
dapat diterima dengan baik. Kesimpulan Penerapan metode Irene’s Donuts efektif dapat
meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu dan dapat menurunkan skor risiko karies anak serta
program tersebut dapat diterima dengan baik s a
a ke
u w
Kata kunci: Metode Irene’s Donuts, Pengetahuan, Sikap, Praktik ibu, Skor Risiko Karies Anak
s
na program in computer program form/ manual version which
Abstract : Irene’s Donuts is an interactive
gives understanding about caries risk factor early so that early prevention is important to do through
participation of parents. This research to know the effectiveness implementation of Irene’s Donuts
Method (UKGS Innovative) against knowledge, attitude, mother’s practice, and caries risk score in
class I elementary school students of SDN 33 Banda Aceh. This research use quasi-experimental by
pre test and post test group design. The research subject is entire class I elementary school student of
SDN 33 Kota Banda Aceh totaling 66 students and their parents as a respondent. Interventions are
provided in the form of implementation of Irene’s donuts and the instrument of this research are
questioner, caries risk simulator, check list, notebook, tape recorder, and camera. The statistical
analysis for quantitative data use paired samples t-test and delta analysis, and for qualitative data use
content analysis. Based on data analysis (quantitative), there is a differences in knowledge, attitude,
mother’s practice, and caries risk score in class I students with an implementation of Irene’s donuts
method (p<0,05). Result of delta analysis represent that the implementation of Irene’s donuts are
effective in improving knowledge, attitude, mother’s practice and reduce caries risk score of the
students (p<0,05), data analysis (qualitative), Irene’s donuts are well received. The implementation of
irene’s donuts are effective in improving knowledge, attitude, mother’s practice and reduce caries risk
score, this program are well received.
Keywords: Irene’s Donuts Method, Knowledge, Attitude, Mother’s Practice, Children Caries Risk
Score
112
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 113
na
penyakit terbesar dengan kunjungan 4779 mendorong kebiasaan anak dalam menjaga
kunjungan. Menurut hasil pemeriksaan gigi dan kebersihan gigi dan mulutnya sedini mungkin.
mulut kelompok umur 6-14 tahun di Kota Banda Salah satunya melalui penyuluhan dengan
Aceh pada kegiatan UKGS menunjukkan bahwa metode Irene’s Donuts dalam UKGS Inovatif.
4
34% anak menderita karies. Keadaan kesehatan Simulator risiko karies (Irene’s Donuts) adalah
gigi dan mulut di wilayah Kota Banda Aceh suatu program interaktif dalam bentuk program
menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan komputer atau versi manual. Dengan mengisi
mulut masih memprihatinkan. faktor-faktor risiko terkait dengan perilaku anak,
Faktor risiko penyebab karies dipengaruhi kondisi kesehatan gigi anak, kondisi/ lingkungan
oleh beberapa faktor antara lain dari dalam, ibu dan anak, pengetahuan, sikap dan praktik ibu
misalnya morfologi gigi, susunan gigi dalam (orang tua anak), maka program akan
rongga mulut, struktur gigi dan saliva. Sedangkan menampilkan gambaran besar risiko anak
faktor luar yaitu perilaku anak yang buruk, gaya terhadap kemungkinan karies. Irene’s Donuts
hidup, pola makan, kebiasaan ngemil, kebersihan merupakan sebuah program yang dibuat
mulut yang buruk, frekuensi dan kebiasaan berdasarkan penelitian Irene Adyatmaka yang
114 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124
melibatkan 2.800 murid TK dan orang tuanya. konsumsi buah dan sayur orang Aceh berada
Irene’s Donuts merupakan aplikasi simulator di bawah 30 kilogram pertahun atau kurang
karies yang terdiri 20 buah pertanyaan yang dari 50 gram perhari. Angka ini, bila
ditujukan kepada orang tua tentang pengetahuan, dibandingkan secara nasional berada di tingkat
sikap dan praktik dari orang tua itu terbawah.9 Tradisi dan pola makan tersebut dapat
sendiri serta kebiasaan anak yang berhubungan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
dengan kesehatan gigi dan mulut. Metode terutama anak-anak. Oleh karena itu diperlukan
“Irene’s Donuts” merupakan metode baru dalam penerapan metode Irene’s Donuts untuk
pendidikan kesehatan gigi dengan menggunakan meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu
informasi teknologi. Irene’s Donuts adalah dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan untuk
program interaktif simulator risiko karies yang menurunkan skor risiko karies anak. Penyuluhan
melakukan pendekatan seawal mungkin dengan dengan metode Irene’s Donuts sangat cocok
melibatkan orang tua. dilakukan untuk mengendalian faktor risiko
Kebudayaan Aceh sangat dipengaruhi oleh karies pada anak. Metode Irene’s Donuts ini
kebudayaan Islam. Aceh memiliki aneka ragam menggunakan sentuhan IPTEK yang dapat
budaya dengan gaya dan nilai-nilai yang dianut memberikan gambar visual besar risiko karies
sehingga orang Aceh mempunyai cara pandang i d
yang dihadapi dan kemungkinan perbaikannya
.
atau persepsi yang berbeda. Etnik Aceh memiliki
. ac disertai adanya gambar-gambar yang dapat
sikap, praktik ibu dan skor risiko karies anak Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan bulan
sebelum diintervensi. Sedangkan variabel Desember 2013 sampai dengan Januari 2014.
dependen(terpengaruh) yaitu pengetahuan, sikap, Analisis bivariat bertujuan untuk menguji
praktik ibu dan skor risiko karies anak sesudah hipotesis pada penelitian ini. Hipotesis tersebut
diintervensi. diuji dengan teknik uji t perbedaan selisih (paired
Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner sample t-test dan analisis delta (perbedaan
untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan praktik peningkatan/penurunan). Berikut disajikan hasil-
ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut hasil analisis statistik tersebut.
anak, instrumen simulator risiko karies untuk
Analisis Perbedaan Selisih (Paired Sample
mengukur skor risiko karies anak. Lembar
T-test)
observasi (check list), buku catatan, tape Pengetahuan Responden, terjadi peningkatan
recorder, dan kamera digunakan untuk observasi dari pre-test ke post-test I dengan rerata selisih
tingkah laku ibu pada saat proses penerapan 14,83, dari post-test I ke post-test II
metode Irene’s dan untuk mengetahui persepsi dengan rerata selisih 6,97 dan dari pre-test ke
ibu terhadap tingkat penerimaan penggunaan post-test II dengan rerata selisih 21,80. Ada
metode Irene’s Donuts dengan wawancara perbedaan rerata nilai pengetahuan yang
mendalam (indepth interview). Kuesioner dalam bermakna secarai dstatistik (p<0,05).
.
cResponden,
penelitian ini diadop dari penelitian (disertasi) a
Sikap
.
terjadi peningkatan dari
Irene Adyatmaka sehingga kuesioner tidak eh ke post-test I dengan rerata selisih 3,24
pre-test
c
memerlukan uji validitas dan reliabilitas
s adari post-test I ke post-test II dengan
e
w ak
Analisis data pada penelitian ini untuk data rerata selisih 6,47 dan dari pre-test ke post-test II
s u
kuantitatif menggunakan uji statistik parametrik dengan rerata selisih 9,71. Ada perbedaan rerata
na
paired t-test dan analisis delta. Sedangkan untuk nilai sikap yang bermakna secara statistik
data kualitatif menggunakan content analysis. (p<0,05).
Pengukuran awal pengetahuan, sikap, perilaku Praktik Responden, terjadi peningkatan dari
dan skor risiko karies dilakukan sebelum pre-test ke post-test I dengan rerata selisih 13,70,
perlakuan pre-test. Pengukuran sesaat setelah dari post-test I ke post-test II dengan rerata
perlakuan dilakukan post-test I, selanjutnya selisih 13,05 dan dari pre-test ke post-test II
setelah dua minggu perlakuan dilakukan post-test dengan rerata selisih 26,74. Ada perbedaan rerata
II. Analisis data menggunakan Statistik Program nilai praktik yang bermakna secara statistik
for Social Scince (SPSS), dengan pengujian (p<0,05).
hipotesis berdasarkan taraf signifikan p<0,05. Skor risiko karies anak, menunjukkan bahwa
dengan uji wilcoxon, diperoleh ada perbedaan
HASIL PENELITIAN
yang signifikan skor risiko karies dari pre-
Hasil penelitian yang dilaksanakan pada
test ke post-test I, dari post-test I ke post-test II
orang tua murid (ibu) dan murid kelas I SDN 33
dan dari pre-test ke post-test II didapat nilai
p<0,001 secara statistik (p<0,05).
116 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124
Tabel 1. menunjukkan bahwa ada penurunan skor risiko karies secara statistik
perbedaan peningkatan nilai pengetahuan (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis tersebut
secara statistik (p<0,05). Ada perbedaan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
peningkatan nilai sikap secara statistik metode Irene’s Donuts efektif dapat
(p<0,05). Ada perbedaan peningkatan nilai meningkatkan pengetahuan, sikap, praktik ibu
praktik secara statistik (p<0,05). Ada dan dapat menurunkan skor risiko karies anak.
perbedaan Analisis hasil data kualitatif sebagai berikut:
Observasi Tingkah Laku Responden pada saat Penerapan Metode Irene’s Donuts
Tabel 2. Hasil observasi tingkah laku responden pada saat penerapan metode Irene’s Donuts
i d
No Aspek yang diobservasi Penilaian
. n % Katagori
1 Ekspresi wajah
Gerakan tubuh
Gembira/senang
Mengangguk-ngangguk . ac
Penuh perhatian
e h
Mau mendengarkan dengan seksama
47 71,2 Baik
Antusias
Keseriusan dalam mengikuti ac
Mau menerima saran
s
Penerapan Metode Irene’s Donuts e
Sangat serius
2 Ekspresi wajah
Gerakan tubuh
ak
Ekspresi datar
w
Biasa
Penuh perhatian s u
Empati dan mendengarkan
na
13 19,7 Cukup
Antusias Menghormati saran/ rekomendasi
Keseriusan dalam mengikuti
Penerapan Metode Irene’s Donuts Serius
Ekspresi wajah Bingung
3 Gerakan tubuh Mengangkat bahu/ menggelengkan kepala
Penuh perhatian Tidak memperhatikan
Antusias Tidak mau menerima saran/ rekomendasi 6 9,1 Kurang
Keseriusan dalam mengikuti
Acuh
Penerapan Metode Irene’s Donuts
Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil observasi dalam mengikuti penerapan Irene’s Donuts
tingkah laku responden pada saat proses (sangat serius).
penerapan metode Irene’s Donuts, tingkah Persepsi Ibu terhadap Tingkat
laku ibu mayoritas lebih ke arah baik sebesar Penerimaan Penggunaan Metode
71,2% yaitu ekpresi wajah (gembira/ senang), Irene’s Donuts setelah Intervensi (Post
gerakan tubuh
Test I dan Post Test II)
(mengangguk-ngangguk), penuh perhatian Hasil persepsi ibu terhadap tingkat
(mau mendengarkan dengan seksama), antusias penerimaan penggunaan metode Irene’s
(mau menerima saran/ rekomendasi), keseriusan
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 117
Donuts setelah intervensi (post test I dan post sekedar diberikan materi dan tanya jawab saja
test II)menunjukkan bahwa mengenai motivasi akan tetapi ibu juga diberi kesempatan untuk
dari penerapan program Irene’ Donuts pada mengutarakan masalah-masalah yang dihadapi
tahap post test I sebesar 77,3% dan post test II khususnya tentang kesehatan gigi anak dan dapat
sebesar 84,8% ibu menyatakan sangat secara langsung bertanya terhadap materi yang
termotivasi. Mengenai hasil simulator risiko disampaikan. Kesimpulan dari materi yang
dimengerti pada post test I sebesar 90,9% dan sehingga secara langsung dapat meningkatkan
post test II sebesar 84,8% ibu menyatakan hasil pengetahuan ibu. Hal ini juga dikarenakan
cetak mengerti setelah dijelaskan. Mengenai metode Irene’s Donuts merupakan penyuluhan
kegunaan lembar cetak simulator risiko gigi yang dapat mengarahkan ibu untuk mendidik
berlubang post test I sebesar 66,7% dan post test anaknya melakukan kebiasaan pemeliharaan
II sebesar 75,8% ibu menyatakan sangat kesehatan gigi sejak dini yang dapat
bermanfaat untuk mengetahui faktor risiko gigi mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut di
berlubang dan cara pencegahannya. Mengenai kemudian hari.2 Hal ini sesuai dengan pendapat
rekomendasi hasil cetak simulator risiko gigi Riyanti yang menyatakan bahwa pengetahuan
i d
orang tua sangat penting dalam mendasari
berlubang dalam penerapan sebesar 71,2% dan .
post test II sebesar 72,7% ibu menyatakan dapat
. ac
terbentuknya perilaku yang mendukung dan tidak
eh
10
diterapkan. Mengenai desain simulator risiko mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
c
gigi berlubang pada post test I sebesar 63,6% dansaPengetahuan (knowledge) merupakan domain
post test II sebesar 83,3% ibu menyatakan a ke yang sangat penting dalam membentuk tindakan
sangat
menarik. u w seseorang. Pengetahuan adalah hasil dari tahu,
s
PEMBAHASAN na dan ini terjadi setelah orang melakukan
dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Penginderaan terjadi melalui panca indera
Mulut Anak dan Skor Risiko Karies manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada
Hasil penelitian dengan melakukan analisis perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.11
perbedaan selisih (paired sample t-test) pada Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode
kelas I, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Irene’s Donuts dapat meningkatkan pengetahuan
rerata nilai pengetahuan dari pre test ke post test ibu sehingga dengan pengetahuan, ibu sudah
I, dari post test I ke post test II, dan dari pre test mulai mengetahui informasi yang baru serta
ke post test II (p<0,05). Peningkatan belajar memahami objek baru tersebut yaitu
pengetahuan disebabkan karena dengan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut
Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test tersebut. Proses penilaian dapat bermakna positif
II pada kelas I menunjukkan ada perbedaan atau negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan
peningkatan pengetahuan (p<0,05), (tabel: 1). pendapat Budiharto yang menyatakan bahwa
Terjadinya peningkatan pengetahuan ini sikap dipandang sebagai hasil belajar bukan hasil
membuktikan bahwa penerapan metode Irene's perkembangan atau sesuatu yang diturunkan.
Donuts efektif dapat meningkatkan pengetahuan Keyakinan ini muncul setelah peserta
ibu, hal ini disebabkan ibu diberi kesempatan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi
untuk mengemukakan masalah mengenai dan mulut.7 Hasil ini menunjukkan bahwa
kesehatan gigi dan mulut anaknya dan Irene’s penerapan metode Irene Donuts dapat
Donuts juga menampilkan gambar visual besar memberikan pemahaman kepada ibu tentang
risiko karies yang dihadapi dan kemungkinan faktor-faktor risiko karies dan cara
perbaikannya disertai adanya gambar-gambar pencegahannya sehingga pengetahuan ini akan
yang dapat menarik perhatian orang tua membawa ibu untuk berfikir dan berusaha supaya
murid/murid. Orang tua terutama seorang ibu anaknya tidak terkena karies, dalam berfikir ini
seharusnya memiliki pengetahuan mengenai komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja
pendidikan kesehatan gigi yang baik terutama sehingga ibu berniat untuk menjaga kesehatan
dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak10 i d
gigi dan mulut anaknya dan ibu tersebut telah
.
2. Sikap Responden dalam Pemeliharaan . ac
mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang
Hasil penelitian dengan melakukan analisis terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya
perbedaan selisih (paired sample t-test) pada diharapkan responden akan mampu
kelas I, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan melaksanakan atau mempraktikkannya tentang
rerata nilai praktik responden dari pre test ke post apa yang diketahui atau disikapinya atau dinilai
test I, dari post test I ke post test II, dan dari pre baik. Dengan penerapan metode Irene’s Donuts
test ke post test II (p<0,05) . Hal ini ini ibu tertarik sehingga ibu berusaha bertindak
menunjukkan bahwa ada kecenderungan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat
perubahan praktik kearah baik sesudah penerapan Budiharto yang menyatakan bahwa perilaku
metode Irene’s Donuts. Hal ini dikarenakan mulai dibentuk dari pengetahuan baru yang
Irene’s Donuts menggunakan program komputer didapat. Pengetahuan baru ini akan menimbulkan
yang memperlihatkan gambar-gambar dan tanggapan batin dalam bentuk sikap terhadap
ilustrasi sehingga ibu merasa tertarik terhadap suatu objek. Rangsangan yang timbul disadari
materi yang diberikan dan ibu juga menganggap sepenuhnya dan kemudian akan terbentuk dalam
materi tersebut menguntungkan bagi kesehatan suatu tindakan. Perubahan perilaku seseorang
gigi anaknya serta dengan diberikan penerangan- tidak terlepas dari proses belajar.7 Peningkatan
penerangan secara lisan yang membuat perilaku dalam penelitian ini didasari dengan
penyuluhan lebih menarik, berkesan dan tidak i d
pengetahuan dan penerapan dalam bentuk sikap
.
membosankan sehingga mudah diingat dan
. acdan praktik yang positif sehingga dapat bertahan
mudah diterapkan. Hasil penelitian ini lama.
c eh
mendukung penelitian Santoso yang menyatakan a Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test
s
bahwa pendidikan kesehatan gigi dengan
a ke II pada kelas I menunjukkan adanya perbedaan
pemberian informasi yang diikuti oleh u wlatihan peningkatan praktik (p<0,05), (tabel:1). Hasil
akan efektif merubah perilaku dan a
s
n meningkatkan analisis ini membuktikan bahwa dengan
pemahaman seseorang.12 Suatu sikap belum tentu penerapan metode Irene’s Donuts efektif dapat
otomatis terwujud dalam suatu tindakan (over meningkatkan praktik ibu dalam pemeliharaan
behavior), untuk mewujudkan sikap menjadi kesehatan gigi dan mulut anaknya. Hal ini
suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor dikarenakan program Irene’s Donuts tersebut
pendukung atau kondisi yang memungkinkan, dapat melatih ibu untuk mencegah karies pada
antara lain adalah fasilitas.11 Dalam penelitian ini anak sehingga dapat menjadi kebiasaan yang
peneliti menyediakan krem CPP-ACP untuk positif dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan
dibawa pulang oleh ibu sehingga melatih ibu mulut anaknya. Hasil penelitian ini juga
untuk mencegah proses terjadinya karies dengan mendukung pendapat Poernomo yang
memberikan suplemen calcium phosphate menyatakan bahwa terbentuknya perilaku baru
khususnya untuk menjaga keseimbangan proses atau perubahan perilaku juga sangat dipengaruhi
4
demin-remin menjadi positif. Setelah seseorang oleh interaksi antara individu dengan lingkungan
mengetahui stimulus atau objek kesehatan melalui proses belajar.13
kemudian mengadakan penilaian atau pendapat
4. Skor Risiko Karies Anak
120 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.1, April 2014, 112 – 124
Hasil penelitian dengan melakukan analisis cara pencegahan karies serta memberdayakan ibu
perbedaan selisih (paired sample t-test) pada dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak.3
kelas I, menunjukkan bahwa terjadi penurunan
Hasil Data Kualitatif
skor risiko karies anak dari pre test ke post test I,
1. Observasi Tingkah Laku Responden
dari post test I ke post test II, dan dari pre test ke
pada saat Penerapan Metode Irene’s Donuts
post test II (p<0,05). Hasil ini menunjukkan
Berdasarkan hasil observasi tentang tingkah
bahwa ada kecenderungan sesudah dilakukan
laku responden pada saat penerapan metode
penerapan metode Irene’s Donuts adanya
Irene’s Donuts, tingkah laku ibu ke arah baik
perubahan skor risiko karies kearah baik. Dengan
sebesar 71,2% (tabel 2). Hal ini disebabkan
penerapan metode Irene’s Donuts
karena metode Irene’s Donuts belum pernah
ibu dapat menanyakan secara langsung
dilakukan sebelumnya dan merupakan sesuatu
tentang faktor-faktor risiko yang dapat
hal yang baru bagi mereka sehingga peran serta/
menyebabkan karies pada anak dan
partisipasi ibu sangat mendukung program
bagaimana pencegahannya karena risiko pada
tersebut, ditambah lagi SRK Irene’s Donuts
masing-masing anak berbeda-beda dan bervariasi
dalam bentuk program komputer dan dengan
sejalan dengan waktu. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian ini juga mendukung penelitian Irene i d
adanya gambar-gambar sehingga menarik
perhatian c . dan anak. Meskipun ibu tidak
ibu
Adyatmaka yang dilakukan pada 10.000 ribu a
berkata. apa-apa, ekpresi wajah dan tingkah
murid-murid SD Kristen Penabur Jakarta dengan
c eh mungkin sudah memberi petunjuk,
lakunya
menggunakan metode Irene Donuts terbukti a
dapat menurunkan angka karies gigi yang k es karena ekpresi wajah dan tingkah laku tersebut
w a bukanlah hal yang pribadi. Kebanyakan dari
s u
signifikan, yaitu rata-rata DMF-T 0,3 artinya
tingkah laku ibu mempunyai sinyal khusus yang
setara dengan Negara Jepang.
n a 14
Hasil ini
berkata bagaimana perasaan mereka. Sinyal-
menunjukkan bahwa penerapan metode Irene
sinyal tersebut memberikan informasi penting
Donuts ini dapat memberikan dampak perubahan
tentang apa yang ibu rasakan dan apa yang ibu
perilaku ibu untuk mengendalikan faktor risiko
mungkin lakukan selanjutnya, tapi hampir selalu
dan mencegah karies pada anak sehingga dapat
ada lebih dari satu kemungkinan.15
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.
Dalam menguji berbagai spesifikasi masing-
Hasil analisis delta dari pre-test ke post-test
masing tahap, dalam menilai suatu tingkah laku
II pada kelas I menunjukkan adanya perbedaan
sebelum dapat berkata apakah pada saat
penurunan skor risiko karies anak
penerapan metode Irene’s Donuts menyenangkan
(p<0,05)(tabel:1) Hasil analisis ini membuktikan
atau tidak menyenangkan bagi responden yang
penerapan metode Irene Donuts efektif dapat
merasakannya. Istilah menyenangkan disini
menurunkan skor risiko karies. Hal ini
bersifat problematik karena tidak cukup spesifik.
menunjukkan bahwa penerapan metode Irene
Emosi-emosi bahagia tidak mempunyai ekpresi
Donuts pada prinsipnya dapat menyadarkan
wajah yang berbeda, emosi bahagia akan selalu
orang tua tentang faktor risiko karies anak dan
berwujud satu jenis roman muka yaitu
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 121
senyuman.15 Hasil observasi ini sejalan dengan agama). Persentase penduduk muslimnya adalah
persepsi ibu terhadap tingkat penerimaan yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup
penggunaan metode Irene’s Donuts, yang sesuai syariah Islam. Berbeda dengan
menyatakan ibu-ibu berkesan dan mengharapkan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh
program ini dapat diprogramkan secara memiliki otonomi yang diatur tersendiri.8
berkelanjutan. Rumah Aceh banyak mengandung nilai-nilai
keagamaan yang tercermin dalam bentuk cara
2. Persepsi Ibu terhadap Tingkat
dan letak bangunan maupun ukiran yang terdapat
Penerimaan Penggunaan Metode Irene’s Donuts
di dalamnya. Adanya ukiran disetiap bagian
setelah Intervensi (Post Test I dan Post Test II)
rumah Aceh ini dipengaruhi oleh ajaran Islam
Persepsi ibu terhadap tingkat penerimaan
seperti bentuk tulisan kaligrafi yang
penggunaan metode Irene’s Donuts mendapat
mencerminkan nilai agama, sehingga sangat
respon yang memuaskan, dimana ibu-ibu sangat
berpengaruh terhadap kehidupan yang
termotivasi untuk menjaga kesehatan gigi
memberikan inspirasi Islam dalam gerak atau
anak karena desain simulator risiko gigi
aktivitas penghuninya. Rumah Aceh merupakan
berlubang ini sangat menarik, program tersebut
ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi
juga sangat bermanfaat untuk mengetahui faktor
i d
terhadap alam. Oleh karena itu, melalui rumah
risiko gigi berlubang dan cara pencegahannya .
serta rekomendasi hasil cetak simulator risiko . ac
Aceh kita dapat melihat budaya, pola hidup dan
yang menganggap pintu rumah Aceh sebagai hati memberikan informasi dengan selengkap-
orang Aceh. Hal ini terlihat dari bentuk fisik lengkapnya.
pintu tersebut yang memang sulit untuk Begitu juga dengan program Irene’s Donuts,
memasukinya, namun begitu kita masuk akan walaupun Irene’s Donuts merupakan program
begitu lapang dada disambut oleh tuan rumah. yang baru di Aceh, dimana budaya (kebiasaan-
Disamping itu, ada hal yang ganjil dalam kebiasaan setiap etnis, adat, agama, geografis dan
arsitektur rumah Aceh dimana rumahnya besar, sosial ekonomi) serta latar belakangnya yang
tetapi pintu dan jendelanya kecil-kecil. Hal ini berbeda serta orang Aceh juga sulit dipengaruhi
banyak dipengaruhi oleh etika (akhlak) pergaulan oleh hal-hal yang baru.18 Oleh karena itu orang
yang telah mengakar dalam masyarakat Aceh. Aceh sangat selektif terhadap sesuatu hal yang
Sifat orang Aceh dari luar kelihatannya sangat baru tersebut. Hal ini terlihat pada saat awal
tertutup sehingga banyak anggapan yang pendekatan penerapan metode Irene’s Donuts
menyatakan orang aceh sangat kejam. Bahkan memang agak sulit dimana ibu-ibu masih
karena sifat tertutupnya itu, rakyat Aceh sangat bertanya-tanya tentang apa kegunaan program
ditakuti oleh Belanda pada masa penjajahan, Irene’s Donuts namun setelah ada penjelasan
padahal sebenarnya orang Aceh memiliki sifat atau edukasi, ibu-ibu merasakan banyak
lembut, sangat terbuka dan peramah. 16
manfaatnya dani dternyata ibu-ibu sangat antusias,
a c. aktif dan sangat mendukung
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat mau berpartisipasi
disimpulkan bahwa setiap orang luar yang program h . tersebut.
datang ke Aceh harus dapat memahami karakter a
ce Beberapa masukan ibu-ibu terhadap
masyarakat Aceh. Di satu sisi orang Aceh k es penerapan metode Irene’s Donuts yaitu
w a
u yang sebaiknya istilah-istilah dalam simulator risiko
berpegang teguh pada ajaran agama Islam
s
na luar yang karies dari segi bahasa disederhanakan lagi dan
menjadi budayanya, jadi setiap orang
datang dengan mengucapkan “Assalamualaikum” supaya mendapatkan hasil cetak simulator risiko
maka orang luar tersebut sudah dianggap sebagai karies yang lebih baik sebaiknya menggunakan
saudara. Kemudian penerimaan orang Aceh kertas manila agar tidak mudah rusak. Mengenai
terhadap pendatang yang ingin memperoleh kesan, semua responden menyatakan berkesan
informasi disarankan melakukan pendekatan ke karena simulator risiko karies ini merupakan
mesjid-mesjid sehingga timbul interaksi yang suatu inovasi yang baik, dimana ibu dan anak
baik sehingga dengan adanya interaksi tersebut dapat melihat langsung prediksi/kemungkinan
orang Aceh akan membantu dan memberikan anaknya mengalami karies sehingga dengan
informasi yang dibutuhkan. Namun orang Aceh adanya program Irene’s Donuts ini dapat
akan bersikap tertutup bila pendatang tersebut menyadarkan ibu tentang faktor risiko gigi
tidak jelas tujuannya dan mencurigakan, tapi berlubang dan cara pencegahannya
sebaliknya bila pendatang dapat menyesuaikan Adapun terkait dengan hasil penelitian ini,
diri, maka masyarakat Aceh akan membantu dan maka perlu modifikasi program Irene’s Donuts
untuk mencapai keberhasilan program yang lebih
Efektivitas Penerapan Metode Irene’s Donuts ……. 123
2. Supaya program Irene’s Donuts menjadi kesadaran dan pemahaman tentang faktor-
lebih menarik lagi sebaiknya didesain dalam faktor risiko karies anak sejak dini dan cara
bentuk gambar bergerak (video) sehingga lebih pencegahan karies. Walaupun dilihat dari
dapat menarik perhatian anak dan ibu. segi budaya, orang aceh sulit dipengaruhi
3. Pada saat mencetak hasil simulator risiko oleh hal-hal yang baru namun setelah ada
karies versi komputer sebaiknya dapat disimpan penjelasan dan edukasi, ibu-ibu mulai
dalam file/folder
merasakan banyak manfaat dari metode
4. Supaya program Irene’s Donuts dapat i d
berkelanjutan, sebaiknya program ini dapat a c.
Irene’s Donuts sehingga ibu-ibu mau