Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN

GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

JURNAL PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir


Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan
Program Studi Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh :

YENI KARTIKA SARI


2016.011917

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN


PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN GIGI DENGAN
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH
Yeni Kartika Sari1, Yuli Widyastuti2, Anik Enikmawati3
1
Mahasiswa program D III Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
2
Dosen pengampu prodi D III Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
3
Dosen pengampu prodi D III Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 Tegalsari RT 02 RW 32, Kadipiro, Surakarta
*
Email yenikartika0120@gmail.com

Latar Belakang : Karies gigi merupakan kondisi hilangnya ion-ion mineral secara kronis dan
terus menerus dari permukaan email yang disebabkan oleh bakteri. Menggosok gigi merupakan
salah satu upaya perawatan gigi untuk mencegah karies gigi. Diketahui bahwa Indonesia adalah
salah satu negara di dunia yang memiliki kejadian karies gigi tertinggi yang diakibatkan kurangnya
perawatan gigi.
Tujuan : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian
karies gigi pada anak pra sekolah.
Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun yang
termasuk dalam kriteria inklusi sejumlah 37 sampel. Instrumen penelitian ini dengan
menggunakan kuesioner dan lembar observasi, analisa data menggunakan uji contingency
coefficient.
Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi memiliki kategori baik 28
responden (75,7%), dengan kejadian karies 12 responden (32,4%). Ada hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian karies gigi pada anak pra sekolah.
Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan gigi dengan kejadian
karies gigi pada anak pra sekolah.

Kata Kunci : Karies Gigi, Kejadian Karies, Tingkat Pengetahuan

THE CORRELATION THE LEVEL OF MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT DENTAL


CARE WITH EVENT OF DENTAL CARE IN PRA SCHOOL CHILDREN

Yeni Kartika Sari1, Yuli Widyastuti2, Anik Enikmawati3

Background : Dental caries is a condition of chronic and continuous loss of mineral ions from the
enamel surface caused by bacteria. Brushing teeth is one of the dental care efforts to prevent
dental caries. It is known that Indonesia is one of the countries in the world that has the highest
incidence of dental caries due to a lack of dental care.
Objective : To determine the relationship between the level of maternal knowledge about dental
care and the incidence of dental caries in pre-school children.
Research method : This study uses a correlation method with a cross sectional approach. The
samples studied were all mothers who had children aged 4-6 years who were included in the
2
inclusion criteria of 37 samples. The instrument of this research was using questionnaires and
observation sheets, analyzing the data using the contingency coefficient test.
Results : The level of knowledge of mothers about dental care has a good category of 28
respondents (75.7%), with the incidence of caries 12 respondents (32.4%). There is a relationship
between the level of knowledge of mothers about dental care and the incidence of dental caries in
pre-school children.
Conclusion : There is a correlation between the level of knowledge of mothers about dental care
and the incidence of dental caries in pre-school children.

Keywords : Dental Caries, Caries Incidence, level of Knowledge

3
PENDAHULUAN mencegah terjadinya karies gigi.
Karies gigi adalah berupa Berdasarkan hasil survei Riskesdas tahun
hilangnya ion-ion mineral secara kronis 2013 penduduk yang tinggal di perkotaan
dan terus menerus dari permukaan email banyak berperilaku menyikat gigi dengan
pada mahkota atau permukaan akar gigi benar dibandingkan pedesaan. Demikian
yang disebabkan oleh bakteri dan produk- pula semakin tinggi pendidikan maka
produk yang dihasilkannya (Deynilisa, semakin baik perilaku menyikat gigi
2015). dengan benar (Riskesdas, 2013).
Organisasi Kesehatan Dunia Berdasarkan latar belakang
(WHO) tahun 2016 menyatakan angka masalah yang telah diuraikan di atas,
kejadian karies pada anak sebesar 60%- peneliti tertarik untuk mengadakan
90%. Menurut hasil penelitian di negara- penelitian tentang Hubungan Tingkat
negara Eropa, Amerika dan Asia Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Gigi
termasuk Indonesia, ternyata 90% anak di dengan Kejadian Karies pada Anak Pra
bawah 18 tahun terserang karies gigi. Sekolah.
Menurut Riskesdas tahun 2013 di
Jawa Tengah menunjukkan 25,4% METODOLOGI PENELITIAN
penduduknya mengalami masalah pada Penelitian ini menggunakan metode
gigi dan mulut. Terdapat 31,0% yang korelasi dengan pendekatan cross
menerima perawatan dari tenaga medis. sectional. Sampel yang diteliti adalah
Masalah rendahnya perawatan gigi seluruh ibu yang memiliki anak usia 4-6
disebabkan oleh banyak faktor salah tahun yang termasuk dalam kriteria
satunya adalah karena masih rendahnya inklusi sejumlah 37 sampel. Instrumen
tingkat pengetahuan ibu mengenai penelitian ini dengan menggunakan
pentingnya perawatan gigi, hal ini kuesioner dan lembar observasi, analisa
disebabkan karena kurang atau salah data menggunakan uji contingency
informasi mengenai pentingnya coefficient. Penelitian dilakukan di
perawatan gigi, banyak ibu yang merasa Busthanul Athfal Aisyiyah Desa Segaran,
bahwa gosok gigi dua kali sehari sudah Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
cukup untuk membersihkan gigi sehingga Rencana penelitian akan dilakukan pada
tidak perlu berulang kali untuk bulan Januari sampai Februari 2019.
membersihkan gigi. Padahal setelah
selesai makan atau minum akan HASIL DAN PEMBAHASAN
meninggalkan sisa-sisa makanan yang Hasil
bisa menyebabkan masalah pada gigi bila Analisa Univariat
tidak dibersihkan (Riskesdas, 2013). a. Umur
Penyebab karies gigi pada anak pra Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
sekolah adalah karena kurangnya Berdasarkan Umur
perilaku menggosok gigi setelah makan Umur Frekuensi Persentase
dan sebelum tidur, konsumsi makanan %
yang manis dan lengket seperti permen
dan coklat. Setiap orang perlu menjaga Dewasa 25 67.6
kesehatan gigi dan mulut dengan cara awal
menyikat gigi dengan benar untuk (25-35)
4
Dewasa 10 27.0 Pekerja Frekue Persent
akhir an nsi ase %
(36-45)
Lansia 2 5.4 IRT 26 70.3
awal
SWAST 4 10.8
(lebih
A
dari 46)
BURU 7 18.9
Total 37 100.0
H
Sumber : Hasil olah data tahun 2019 Total 37 100.0
Berdasarkan tabel diatas, dapat
Sumber : Hasil olah data tahun
diketahui bahwa sebagian besar
2019
responden berada pada rentang usia
Berdasarkan tabel
25-35 tahun sejumlah 25 responden
diatas, dapat diketahui bahwa
dan paling sedikit berada pada
sebagian besar responden bekerja
rentang usia lebih dari 46 tahun
sebagai IRT sejumlah 26
sejumlah 2 responden.
responden dan paling sedikit
b. Pendidikan
bekerja sebagai swasta sejumlah
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
4 responden.
Berdasarkan Pendidikan
d. Tingkat Pengetahuan
Pendidi Frekue Persent
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
kan nsi ase %
Berdasarkan Tingkat
SD 2 5.4 Pengetahuan
Tingkat Frekue Persent
SMP 10 27.0 Pengetah nsi ase %
uan
SMA 9 24.4 Baik 28 75.7
SMK 16 43.2 Cukup 4 10.8
Total 37 100.0 Kurang 5 13.5
Sumber : Hasil olah data tahun Total 37 100.0
2019
Berdasarkan tabel Sumber : Hasil olah data tahun
diatas, dapat diketahui bahwa 2019
sebagian besar responden Berdasarkan tabel
berpendidikan SMK sejumlah 16 diatas, dapat diketahui bahwa
responden dan paling sedikit sebagian besar responden
berpendidikan SD sejumlah 2 memiliki tingkat pengetahuan
responden. baik sejumlah 28 responden, 4
c. Pekerjaan responden memiliki tingkat
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi pengetahuan cukup dan 5
Berdasarkan Pekerjaan

5
responden yang memiliki tingkat Cukup 4 0 4
pengetahuan kurang. (33. (0%
e. Kejadian Karies Gigi 3%) )
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kurang 5 0 5
Berdasarkan Kejadian Karies (41. (0%
Gigi 7%) )
Kejadi Frekue Persenta Total 12 25 37
an nsi se % (100 (10
Karies %) 0%)
Gigi Sumber : Hasil olahan data tahun
Karies 12 32.4 2019
Tabel 4.7 Distribusi Uji
Tidak 25 67.6 Contingency Coefficient
Karies Symmetric Measures
Total 37 100.0
Val Approxi
Sumber : Hasil olah data tahun ue mate
2019 Signific
Berdasarkan tabel diatas, ance
dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden tidak terjadi Nomi Conting .69 .000
karies sejumlah 25 responden nal ency 0
dan terjadi karies sebanyak 12 by Coeffici
responden. Nomi ent
Analisa Bivariat nal
Tabel 4.6 Distribusi Tingkat N of 37
Pengetahuan Dengan Kejadian Valid
Karies Gigi Case
Tingka Kejadian To Nil s
t Karies Gigi tal ai Sumber : Hasil olahan data tahun
Penget p 2019
ahuan Berdasarkan tabel diatas,
Perawa dapat diketahui bahwa sebagian
tan besar responden tidak terjadi karies
Gigi dengan tingkat pengetahuan baik
Kari Tid sebanyak 25 responden (100%),
es ak responden yang mengalami kejadian
Kari karies dengan pengetahuan baik
es sebanyak 3 responden (25%), cukup
Baik 3 25 28 0,0 sebanyak 4 responden (33.3%), dan
(25 (10 00 kurang sebanyak 5 responden
%) 0%) (41.7%).
Berdasarkan hasil uji
Contingency Coefficient didapatkan
6
bahwa probabilitas (p) uji signifikan kategorikan menjadi tiga kelompok,
korelasi kedua variabel adalah tingkat pengetahuan baik sebesar 28
sebesar 0.000, sehingga nilai p<0.05 responden, cukup sebesar 4
yang berarti bahwa ada hubungan responden, kurang sebesar 5
antara tingkat pengetahuan responden. Individu dengan
perawatan gigi dengan kejadian pengetahuan yang baik akan selalu
karies gigi. menjaga kebersihan dirinya untuk
PEMBAHASAN menghindari kondisi atau keadaan
1. Karakteristik Umur dirinya sakit (Notoatmodjo, 2009).
Umur responden berada Salah satu cara agar terhindar
pada 25-48 tahun. Umur dapat dari penyakit adalah menggosok gigi.
mempengaruhi tingkat pengetahuan Baik dan buruknya kualitas
seseorang karena semakin matang pengetahuan akan berpengaruh
umur seseorang maka akan terhadap baik tidaknya ibu dalam
memudahkan seseorang untuk memahami pentingnya menggosok
menangkap informasi dan akan gigi bagi anak. Pengetahuan ibu
lebih dewasa dan matang untuk tentang perawatan gigi meliputi
berfikir. pengertian, tata cara pelaksanaan,
2. Karakteristik Pendidikan manfaat/kegunaan, hal yang harus
Berdasarkan hasil penelitian, dipersiapkan, waktu yang tepat untuk
diketahui bahwa pendidikan melaksanakan.
mayoritas adalah SMK dengan 5. Kejadian Karies Pada Anak Pra
jumlah 16 responden.Pendidikan Sekolah
seseorang dapat berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian,
terhadap kejadian karies gigi pada diketahui bahwa kejadian karies pada
anak pra sekolah. Karena seseorang anak cukup banyak yaitu 12
yang memiliki pendidikan yang responden. Hal ini tidak sejalan
rendah akan sulit untuk menerima dengan penelitian yang dilakukan
informasi tentang perawatan gigi Cahyaningrum (2017) dimana
yang disampaikan. sebagian responden mengalami karies
3. Karakteristik Pekerjaan gigi sebanyak 48 responden (50,0%).
Berdasarkan hasil penelitian , Hal ini disebabkan beberapa oleh
diketahui bahwa pekerjaan mayoritas beberapa faktor diantaranya
adalah IRT ( Ibu Rumah Tangga) kurangnya pengetahuan tentang
dengan jumlah 26 responden. Faktor perawatan gigi, kurangnya
pekerjaan juga mempengaruhi pengawasan orang tua terhadap
pengetahuan, seseorang yang bekerja anaknya, terlalu sering makan dan
pengetahuannya lebih luas, karena minum yang manis dan tidak
dengan bekerja seseorang akan menggosok gigi setelah makan dan
mengetahui banyak informasi sebelum tidur.
(Khusniyah, 2011). 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan
4. Karakteristik Pengetahuan Dengan Kejadian Karies
Hasil penelitian ini Kejadian karies gigi adalah
menunjukkan tingkat pengetahuan di keadaan hilangnya ion-ion mineral
7
secara terus menerus dari permukaan sebelum tidur dapat menyebabkan
email yang disebabkan oleh bakteri. munculnya karies gigi karena sisa
Gigi tampak berwarnna coklat makanan dan minuman yang
kehitaman dan berlubang. Karies gigi menempel pada gigi belum
dapat menyerang siapa saja, mulai dibersihkan dengan pasta gigi dan
dari anak-anak sampai orang dewasa sikat gigi.
(Deynilisa, 2015). Pengetahuan
menjadi faktor penting karena SARAN
kebersihan yang baik akan Bagi Institusi
meminimalkan atau memperkecil Penelitian ini diharapkan
adanya virus atau bakteri yang sudah dapat memberikan masukan dan
berkembang pesat, dan pada akhirnya sebagai dasar untuk melaksanakan
kebersihan yang dilakukan secara penelitian lebih lanjut yang berkaitan
maksimal akan mencegah seseorang dengan hubungan tingkat
terserang penyakit, salah satu caranya pengetahuan ibu tentang perawatan
adalah menggosok gigi. Baik gigi dengan kejadian karies gigi pada
buruknya kualitas pengetahuan akan anak pra sekolah.
berpengaruh terhadap baik tidaknya Bagi Peneliti Lain
ibu dalam memahami pentingnya Diharapkan untuk peneliti
menggosok gigi bagi anak. selanjutnya untuk melakukan
Semakin tinggi pengetahuan penelitian dengan alat ukur yang
seseorang maka semakin mudah berbeda dan melakukan penelitian
seseorang untuk menerima informasi. terkait kejadian karies selain tingkat
Seserorang yang mempunyai tingkat pengetahuan.
pengetahuan baik dapat menerima
informasi atau mengetahui cara REFERENSI
menjaga kebersihan gigi dengan baik
sehingga dapat mencegah terjadinya Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
karies gigi. Sedangkan seseorang Penelitian Suatu Pendekatan
yang mempunyai tingkat Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
pengetahuan rendah akan sulit
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
menerima informasi atau kurang
Penelitian Suatu Pendekatan
informasi tentang perawatan gigi
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
yang baik dan dapat menimbulkan
kejadian karies gigi pada anak. Selain Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita
karena tingkat pengetahuan, Selekta Kuesioner Pengetahuan
terjadinya karies gigi bisa disebabkan dan Sikap dalam Penelitian
beberapa faktor seperti anak sering Kesehatan. Jakarta : Salemba
makan makanan manis, tidak gosok Medika.
gigi setelah makan dan sebelum tidur,
pengawasan ibu yang kurang karena Cahyaningrum. 2017. Hubungan
pekerjaan Perilaku Ibu terhadap Kejadian
Dapat disimpulkan tidak Karies Gigi pada Balita di
menggosok gigi setelah makan dan PAUD Putra Sentosa.
8
Surabaya. Universitas Anak Pra Sekolah TK Pertiwi II
Airlangga. Banjarnegara. Jogjakarta.
Poltekkes Jogja.
Djaali. 2008. Skala Guttman. Jakarta Padmonodewo, S. 2003. Pendidikan
: Pustaka Utama. Anak Pra Sekolah. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Depkes RI. 2009. Menggosok Gigi
Riset Kesehatan Dasar., 2013.
Dapat Mencegah Berbagai
Laporan Hasil Riset Kesehatan
Penyakit. Jakarta : Departemen
Dasar Departemen Kesehatan
Kesehatan RI.
RI. Jakarta. www.depkes.go.id.
Deynilisa, S., 2015. Ilmu Konservasi Diakses tanggal 6 Desember
Gigi. Jakarta : EGC. 2018.
Sariningsih E., 2012. Merawat Gigi
Jayanti., 2012. Hubungan Tingkat Anak Sejak Dini. Gramedia :
Pengetahuan Ibu Mengenai Jakarta.
Karies Gigi dengan Kejadian https://books.google.co.id.
Karies Gigi pada Anak TK Diakses tanggal 7 Desember
Aisyiyah Kateguhan Sawit 2018.
Boyolali. Skripsi. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori
Surakarta. dan Pengukuran Pengetahuan,
Sikap dan Perilaku Manusia.
Katli., 2018. Faktor-Faktor Kejadian Yogyakarta : Nuha Medika.
Karies Gigi pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas
Betungan Kota Bengkulu.
Bengkulu : JNPH.
Maryuni A. 2013. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Jakarta :
Trans Info Media.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi
Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta.
Notoatmodjo. 2009. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Notoatmodjo. 2007. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta.
Noviyanti. 2016. Hubungan
Pengetahuan Pelihara Diri
Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu
dengan Jumlah Karies pada

Anda mungkin juga menyukai